Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Unsur intrinsik adalah unsur atau komponen pembangun suatu cerita atau
cerpenyang berasal dari dalam cerita itu sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan,
maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan tersebut. Yang
dimana jika salah satu poin itu menghilang, maka bangunan tersebut akan roboh.
Begitupun dengan unsur intrinsik, jika salah satu unsur yang didalamnya
dinyatakan hilang, maka suatu karya tulis tersebut tidak bisa disebut sebagai cerita
atau cerpen. Unsur intrinsik ini terdiri dari delapan poin, berikut penjelasannya.
1. Tema
2. Tokoh
Unsur intrinsik cerpen setelah tema yaitu tokoh (pelaku) dalam cerpen
tersebut. Tokoh adalan pelaku fiktif yang dihadirkan oleh seorang pengarang
dalam sebuah cerpen. Pada sebuah cerpen, tokoh dibagi menjadi dua golongan
yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu. Dalam sebuah cerpen tokoh utama terdiri
dari dua golongan. Yaitu tokoh baik (protagonis) dan tokoh jahat (antagonis).
Kedua tokoh inilah yang menjadi sorotan utama dalam jalannya cerita sebuah
cerpen. Dan biasanya tokoh ini hanya terdiri masing-masing satu dari setiap
karakter, dan dibantu oleh tokoh pembantu. Adapun tokoh yang kedua adalah
tokoh pembantu, tugas tokoh pembantu ialah membantu peran dari tokoh utama.
Biasanya tokoh ini menjadi teman atau keluarga dari tokoh utama. Selain
membantu tokoh utama, tokoh pembantu juga berfungsi sebagai warna tambahan
dalam cerpen.
3. Penokohan
Mungkin kebanyakan dari kita menganggap sama antara tokoh dan
penokohan. Tetapi pada dasarnya kedua unsur ini memiliki perbedaan yang cukup
mencolok. Jika tokoh diartikan seorang pelaku dalam sebuah cerpen, sementara
penokohan adalah cara pengarang menggambarkan tentang tokoh dalam cerpen.
Cara pengarang menggambarkan sifat dari tokoh tersebut bisa dengan berbagai
macam cara. Tetapi cara yang paling sering digunakan oleh pengarang untuk
menggambarkan sifat tokoh sebagai berikut.
a. Penggambaran melalui fisik tokoh (cara berpakaian, tinggi bagan, cantik atau
jelek dan cara berpakaian)
c. Reaksi dari tokoh lain, bisa berupa pendapat, komentar sikap, komentar dan
lain sebagainya.
4. Alur
Unsur intrinsik cerpen yang selanjutnya adalah alur (plot). Alur merupakan
rangkaian peristiwa yang disampaikan penulis untuk membentuk sebuah cerita
dalam cerpen. Dalam menyampaikan cerita, pengarang harus menggunakan
tahapan-tahapan alur seperti berikut.
Selain berupa tahapan-tahapan yang saya sebutkan diatas, alur juga memiliki tiga
jenis yang berbeda. Yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran. Seperti yang
saya katakan diawal artikel kita juga akan belajar tentang hal ini, langsung saja
jenis-jenis alur sebagai berikut.
a. Alur Maju: Yang pertama adalah alur maju, seperti yang saja sebutkan diawal
artikel. Alur maju yaitu sebuah rangkaian cerita yang bergerak maju ke depan.
Urutan alur maju, pengenalan, permunculan masalah, klimaks, peleraian dan
penyelesaian masalah.
b. Alur Mundur: Seperti namanya, alur mundur adalah rangkaian cerita yang
bergerak mundur kebelakang. Urutan alur mundur, pengenalan masalah, klimaks,
peleraian penyelesaian masalah dan pengenalan tokoh. Alur ini biasanya
digunakan untuk bercerita tentang masa lalu.
c. Alur Campuran: Alur campuran adalah perpaduan antara alur maju dan alur
mundur. Akan tetapi alur ini jarang digunakan penulis untuk menulis sebuah
cerpen. Alur ini biasa digunakan penulis untuk membuat karya tulis yang
panjang seperti novel.
5. Latar (setting)
a. Latar Waktu: Latar waktu yaitu sebuah keterangan tentang kapan terjadinya
peristiwa yang dialami oleh para tokoh dalam cerpen. Latar waktu juga untuk
menggambarkan tentang kapan terjadinya cerita dalam cerpen tersebut. Contoh
latar waktu misalnya siang, malam, pagi, masa lalu atau menunjukkan pukul
berapa.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang yaitu kedudukan seorang pengarang dalam sebuah cerita. Atau
bisa juga disebut dengan, cara pengarang menyampaikan cerita tersebut. Adapun
sudut pandang sendiri dibagi menjadi dua macam. langsung saja macam-macam
sudut pandang sebagai berikut.
7. Gaya Bahasa
Unsur intrinsik yang satu ini mungkin terdengar asing di telinga kalian, yaitu
gaya bahasa. Gaya bahasa adalah cara seorang pengarang menguraikan cerita
tersebut. Cangkupan dari gaya bahasa meliputi, penggunaan kalimat, pemilihan
diksi, dan penghemat kata. Dan unsur satu ini merupakan ciri khas dari
masing-masing pengarang.
Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui
karangan yang dibuatnya. Kebanyakan pengarang tidak menuliskan pesan ini di
dalam karangannya. Namun pembacalah yang menyimpulkan pesan yang
terkandung dalam karangan tersebut.