Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembahasan
Olah raga adalah mengolah tubuh atau jelasnya merupakan aktifitas dari manusia untuk
melatih tubuhnya baik secara fisik maupun nonfisik. Olahraga bertujuan agar kesegaran
jasmani tetap prima yang dihubungkan dengan tugas pokok yang dilakukan. Olahraga
menjadi salah satu faktor yang menunjang kesehatan karena dengan olahraga kita
merangsang setiap organ tubuh kita menjadi berkembang, dan bila dilakukan secara benar
dapat dipastikan menghasilkan perkembangan yang positif bagi tubuh kita (Adi, 2009).
Kebugaran jasmani adalah Physical Fitness. Physic artinya kondisi fisik dan fitness artinya
kecocokan, keserasian serta secara lebih jauh lagi kemampuan tubuh kita untuk
beradaptasi, menjaga keseimbangan proses faali dan biokimiawi tubuh dalam keadaan stres
berat
Menurut Morehouse dan Miller, kebugaran jasmani merupakan bagian dari total fitness
yang mempunyai beberapa komponen antara lai
1. Antomical fitness
Antomical fitness merupakan sesuatu hal yang sukar di kembangkan, karena untuk
pengembangannya harus dimulai sejak masa pertumbuhan anak-anak. Pengembangannya
memerlukan waktu yang sangat banyak dan hasilnya sangat terbatas, karena terbentur pada
faktor keturunan.
2. Physiological fitness
Phsycological fitness menggambarkan tentang keadaan emosi yang stabil dan berguna
untuk mengatasi masalah serta membangkitkan kemampuan untuk mengatasi gangguan
emosi yang timbul secara mendadak (Remagari, 2010).
Kebugaran jasmani dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu kebugaran jasmani yang statis
(static), dinamis (dynamice) dan keterampilan motorik (motor skills). Kebugaran jasmani
statis artinya ketidakadaan atau keadaan terbebas dari kecacatan atau penyakit. Kebugaran
jasmani dinamis atau fungsional artinya kemampuan untuk melakukan pekerjaan fisik yang
berat. Sementara itu kebugaran jasmani keterampilan motorik adalah kemampuan untuk
melakukan gerakan koordinasi yang kompleks (Aida, 2005).
kesehatan, yaitu:
1. Komposisi tubuh
Adalah persentase (%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Lemak cepat meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah
berumur 60 tahun.
Memberi bentuk tubuh.
Pengukuran : Skinfold callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan
Dalam M2)
Obesitas pada anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta
input berlebihan.
Obesitas pada orang dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output
yang kurang.
Adalah luas bidang gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh
suatu paksaan atau tekanan.
Dipengaruhi oleh: Jenis sendi; Struktur tulang; Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan
ligamen.
Wanita (terutama ibu hamil) lebih lentur dari laki-laki.
Anak-anak lebih besar dari orang dewasa.
Puncak kelenturan terjadi pada akhir masa pubertas.
Penting pada setiap gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot.
Dapat mengurangi cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah
mengalami cedera).
Pengukuran: Duduk tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
Adalah kontraksi maksimal yang dihasilkan otot, merupakankemampuan untuk
membangkitkan tegangan terhadap suatutahanan.
Laki-laki kira-kira 25% lebih besar dari wanita (Testoteronmerupakan anabolik
steroid).
Merupakan kemampuan untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau
untuk berkontraksi terus menerus dalamsuatu waktu tertentu.
Mengatasi kelelahan.
Pengukuran : Push up test, Sit up test.
Kemampuan jantung, paru dan pembuluh darah untukberfungsi secara optimal pada
waktu kerja dalam mengambilO2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya
keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapatdigunakan untuk proses
metabolisme tubuh.
Kemampuan otot-otot besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu
lama secara terus menerus.
Merupakan komponen kebugaran jasmani terpenting.
Pengukuran : test lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test, Ergocycles test
(Perdhana, 2008).
2. Kelenturan/fleksibilitas tubuh
3. Kekuatan Otot
Tes Harvard adalah salah satu jenis tes stress jantung untuk mendeteksi atau mendiagnosa
penyakit kardiovaskuler. Tes ini juga baik digunakan dalam penilaian kebugaran, dan
kemampuan untuk pulih dari kerja berat. Semakin cepat jantung berdaptasi (kembali
normal), semakin baik kebugaran tubuh (Nurmila, 2008).
Tes Harvard merupakan tes ketahanan terhadap kardiovaskuler. Tes ini menghitung
kemampuan untuk berolahraga secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa
lelah. Subjek (orang yang meelakukan tes) melangkah naik dan turun pada papan setinggi
45 cm. jumlah langkah yaitu 30 langkah permenit dalam 5 menit atau sampai subjek
kelelahan. Kelelahan adalah ketikaa saat subjek tidak mampu lagi mempertahankan
langkahnya dalam 15 detik. Subjek didudukkan dan merupakan akhir dari tes, dan denyut
jantungnya kemudian dihitung dalam 1 sampai 1,5, 2 sampai 2,5, dan 3 sampai 3,5 menit
(Nurmila, 2008).
Dalam pengaliran darah ke seluruh tubuh ketika beraktivitas, pembuluh darah disekitar
otot akan mengalami vasodilatasi (lebih besar) agar darah lebih banyak dialirkan.
Vasodilatasi ini akan berlanjut pada penurunan tahanan perifer. Hal ini dapat diandaikan
dengan dua buah pipa yaitu pipa kecil dan pipa besar. Tentunya pipa kecil akan memilki
tahanan yang lebih besar dibandingkan dengan pipa besar. Selain itu, tekanan pada pipa
besar lebih rendah dibandingkan pipa kecil demikian halnya dengan pembuluh darah. Saat
melakukan olahraga atau aktivitas lainnya otot akan mulai kontraksi dan menghasilkan
sisa metabolisme, seperti CO2, adenosin dan ion H, yang menyebabkan pembuluh darah
kapiler jadi melebar sehingga oksigen yang dibutuhkan bisa sampe ke otot. Biasanya bila
terlalu lama berolahraga wajah kita akan memerah yang disebabkan oleh pelebaran
pembuluh darah perifer (Nurmila, 2008).
1. Umur
Kebugaran jasmani anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30
tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira
sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga penurunan ini dapat dikurangi
sampai separuhnya.
2. Jenis Kelamin.
Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hampir sama dengan anak
perempuan, tapi setelah pubertas anak-anak laki-laki biasanya mempunyai nilai yang jauh
lebih besar.
3. Genetik.
4. Makanan.
Daya tahan yang tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein
terutama untuk memperbesar otot dan untuk olahraga yang memerlukan
5. Rokok.
Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang berpengaruh terhadap daya
tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada, dapat
memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan (Kusuma, 2009).
Menurut Arief (2007), tingkat kebugaran jasmani manusia dibagi kedalam beberapa
kelompok, yaitu:
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Harga Normal
IX.Pembahasan
Dari hasil tingkat kelelahan dengan menggunakan alat reaction timer tingkat kelelahan
Dani suprapto adalah normal .Dilihat dari kecepatan reaksi rangsang cahaya diperoleh rata
–rata sebesar 192.1 mili detik dan rata-rata reaksi suara sebesar 199.6 mili detik.
a. Kelebihan
· Dapat melihat tingkat kelelahan subyek pada waktu apapun (pagi atau sore)
· Reaction timer ringan sehingga dapat dibawa kemana saja dan mudah
digunakan.
b. Kekurangan
· Kerusakan alat seperti tidak menyalanya lampu serta bunyi suara yang lambat
menyampaikan rangsang
· Reaction timer hanya bisa berjarak maksimal 0.5 meter dari subyek
· Konsentrasi subyek hanya pada sumber rangsang (tidak boleh melihat alat
ataupun pemeriksa)
· Waktu reaksi yang digunakan dapat keduanya atau hanya salah satu (suara atau
cahaya saja )
X. Saran
1. Memastikan apakah subyek telah memahami cara bekerja dari alat reaction timer
7. Dilakukan pengecekan terlebih dahulu apakah reaction timer bekerja dengan baik
XI.Simpulan
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan subyek tidak mengalami kelelahan karena
rata-rata kecepatan reaksi yang didapat dari rangsang cahaya sebesar 192.1 mili detik serta
rangsang suara sebesar 199,6 mili detik. untuk pengukuran haruslah dikalibrasi secara rutin
agar didapat hasil yang optimal.
XII.Daftar Pustaka
http://keselamatandankesehatankerja.blogspot.com/2011/04/kelelahan-kerja.html