Вы находитесь на странице: 1из 6

MATERI AJAR KD 3.

2 (2 PEKAN, 3 x 45 MENIT)

STRUKTUR ATOM DAN TEBEL PERIODIK UNSUR

Indikator :
1. Mengemukakan jenis-jenis partikel penyusun atom
2. Menentukan jumlah elektron, proton dan neutron suatu unsur
3. Menentukan isotop, isobar, dan isoton
4. Mengemukakan teori atom Dalton, Thomson, Rutherford, Bohr dan
Mekanika kuantum
5. Mengemukakan warna tiap unsur berdasarkan model atom Bohr

PERTEMUAN KE-1 (3 X 45 MENIT)

Atom

Istilah Atom dikemukakan oleh ilmuan yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu Deocritus (460-
370 SM) dari kata (a = bukan/tidak, thomos = terbagi/pecah), jadi atom merupakan bagian
terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi bagi lagi. Ketika membelah suatu materi,
maka akan sampai pada kondisi dimana materi tersebut tidak dapat dibagi-bagi.

Partikel Dasar Penyusun Atom dan Penemuannya

Atom terdiri atas tiga macam partikel, yakni proton, elektron, dan neutron. Proton dan neutron
berada dalam inti atom. Sedangkan elektron berada dalam ruang seputar inti atom. Ketiga
macam partikel ini tergoloong partikel dasar, sebab atom atau unsure disusun oleh partikel-
partikel tersebut.
Massa, muatan, dan penemu masing-masing partikel dasar penyusun atom seperti pada tabel:

Partikel Massa Muatan


dan Sesungguhnya Relatif Sesungguhnya Relatif Penemu
lambang thd thd
proton proton
Proton (P+) 1,67.10-24 1 1,60.10-19 C +1 E. Goldsrein
-24
Neutron 1,67.10 1 0 0 J. Chadwik
-28 -19
Elektron 9,11.10 1/1836 -1,60.10 C -1 J.J Thomson

Untuk menentukan jumlah proton, neutron, dan elektron suatu unsure, harus diketahui nomor
atom dan massanya. Dalam sistem periodik, setiiap unsure dicantumkan nomor ataom (terdapat
seblah kiri atas), dan bilangan massa (seblah kiri bawah). Bilangan Massa selalu lebih besar
angkaanya daripada nomor atomnya.
NOTASI PENULISAN ATOM

Keterangan :
X = Lambang atom/unsur
A = Massa atom
Z = Nomor atom menunjukkan banyaknya proton dalam inti. Jumlah proton (p) = jumlah
elektron (e)

Z=p=e
………………. (1)

A = Bilangan massa menunnjukkan banyaknya proton, dan neutron yang terdapat dalam inti
atom
n = neutron

A=p +n
………………. (2)

Jika persamaan 1 disubtitusi kepersamaan 2, maka diperoleh:

A=Z +n
…………….. (3)

Berdasarkan persamaan 3, dapat ditentukan jumlah neutron dengan rumus:


n=A - Z

Penentuan jumlah proton, neutron, dan elektron harus memperhatikan jenis atom (netral, dan
bermuatan). Jika bermuatan positif, maka nomor atom dikurang dengan jumlah muatan
positinya. Sedangkan jika bermuatan negatif, maka nomor atom ditambah dengan muatan
negatifnya, kemudian menentukan jumlah proton,neutron dan elektron pada tiap unsure/atom
tersebut.
𝑨 𝑨 + 𝑨 −
𝒁𝑿 𝒁𝑿 𝒁𝑿
NETRAL MUATAN POSITIF MUATAN NEGATIF

Contoh : Tentukan jumlah proton, neutron, dan elektron dari unsure-unsur berikut

𝟐𝟑
𝟏𝟏𝑵𝒂 => p = 11, n = 23-11=12, e = 11

𝟐𝟑 +
𝟏𝟏𝑵𝒂 => sebelum menentukan p, n, e, maka (11 - 1)= 10,
p = 10, n = 23-10=13, e = 10
𝟑𝟓.𝟓 −
𝟏𝟕𝑪𝒍 => sebelum menentukan p, n, e, maka (11 + 1)= 10,
p = 18, n = 35.5-18=17.5, e = 18

KEBERADAAN DAN KEGUNAAN ISOTOP DI ALAM

Atom-atom memiliki kesamaan dan perbedaan sifat fisika, yang kemudian dikelommpokkan
berdasarkan sifat-sifat tersebut (ISOTOP, ISOBAR, dan ISOTON).

1. Isotop : atom yang mempunyai nomor atom sama, tetapi massa atomnya berbeda.
Biasanya, isotop unsure-unsur memiliki sifat yang sama. Contoh:
1 2 3
1𝐻 1𝐻 1𝐻 merupakan isotop atom hidrogen
12 13 14
6𝐶 6𝐶 6𝐶 merupakan isotop dari karbon

2. Isobar : atom yang mempunyai nomor atom beda, tetapi massa atomnya sama. Memiliki
sifat yang sama. Contoh:
16 14
6𝐶 7𝑁

40 40
19𝐾 20𝐶𝑎

3. Isoton : atom yang mempunyai jumlah neutron sama, tetapi massa atomnya sama.
Contoh:
3 4
1𝐻 2𝐻𝑒

15 14
8𝑂 7𝑁

PERTEMUAN KE-2 (3 X 45 MENIT)

PERKEMBANGAN MODEL ATOM

1. ModelAtom Dalton (1808)


a. Atom merupakan partikel dasar yang tidak dapat dipecah
lagi
b. Atom dari unsure sejenis sifatnya sama, atom dari unsure
yang tidak sejenis, sifatnya beda.
c. Senyawa terbentuk bila atom bergabung satu sama lain
Gambar (reaksi kimia)
Model Atom Dalton
(BOLA PEJAL) d. Reaksi kimia hanya melibatkan penataan ulang atom-atom,
sehingga atom tidak ada yang berubah akibat reaksi kimia.
KELEMAHAN ATOM DALTON:
a. Tidak dapat menjelaskan suatu larutan dalam hal mengantar listrik
b. Belum ditemukan partikel penyusun atom

2. Model Atom J.J Thomson (1897)

Dari hasil penelitian sinar katoda,dan anoda, Tomson


mengungkapkan
“atom berbentuk bola bermuatan positif, didalamnya tersebar
elektron dengan jumlah sama dengan muatan positifnya”

Gambar
Model Atom Thomson
(ROTI KISMIS)

KELEMAHAN ATOM THOMSON


Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam inti

3. Model Atom Rutherford (1911)


Rutherford bersama mahasiswanya Ernes Maraden, melakukan
percobaan seberkas sinar alfa yang ditembakkan pada lempeng
emas tipis, sepertigambar berikut:

Gambar
Model Atom Rutherfod
(Lintasan Tata Surya)

Rutherford mengemukakan bahwa:


a. Atom merupakan ruanag rongga hampa muatan positif terletak di pusat atom disebut
inti, ukurannya kecil tetapi pejal.
b. Elektron beredar mengelilingi inti
c. Atom bersifat netral sebab, muatan inti memiliki jumlah yang sama dengan muatan
elektronnya
KELEMAHAN ATOM RUTHERFORD
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom, berdasarkan
hukum fisika bahwa gerakan elektron mengelilingi inti disertai pemancaran energi
sehingga lama-kelamaan energy akan berkurang dan lintsan semakin dekat dan akhirnya
elektron akan jatuh ke dalam inti.

4. Model Atom Niels Bohr (1913)


a. Elektron beredar melengelilingi inti atom pada
lintasan berbentuk lingkaran disebut sebagai
tingkat energy utama atau kuit atom
b. Pada waktu elektron beredar pada lintasannya,tidak
kehilangan energi
c. Energi dapat beruba jika elektron berpindah
lintasan yang lebih luar (energi lebih tinggi) akan
Gambar menyerap energi, sebaliknya bila berpindah
Model Atom Bohr kelintasan lebih dalam akan memancarkan energi.

Model atom Bohr didasarkan pada mekanika klasik yang mengangggap elektron sebagai
partikel diskrit

KELEMAHAN ATOM BOHR


Tidak dapat menjelaskan efek zammen dan stack, tidak dapat menjelaskan mengapa
elektron biss mengalami perpiindahan kulit

5. Model Atom Mutakhir (Modern) (MEKANIKA KUANTUM)

Dasar penyusunan teori atommodern adalah sifat


gelombang dan materi oleh Louis de Broglie (1924)
a. Elektron mempunyai sifat dualism, yaitu sebagai
partikel dan sebagai gelombang
b. Bila suatu partikel mempunyai massa bergerak
dengan kecepatan V, maka partikel tersebut
mempunyai panjang gelombang.

Perkembangan Teori Mekanika Kuantum


Diawali dengan Model Atom Bohr (1913), yang didasarkan pada mekanika klasik yang
mengangggap elektron sebagai partikel diskrit

Teori mekanika gelombang menggambarkan radiasi seperti cahaya sebagai gelombang


kontinue. Planck berpendapat bahwa cahaya dapat berperan sebagai gelombang dan partikel
dalam kondisi tertentu-membakukan Teori Mekanika Gelombang. Kemudian de Brouglie
memperluas pendapat Palnck untuk materi dan mengajukan hipotesisya.
Menurut L.de Broglie, elektron mempunyai lintasan tertentu yang berjarak tetap dari init,
tetapi hanya merupakan kebolehjadian adanya elektron didaerah tersebut. Daerah dalam
ruang yang dapat ditempati oleh sejumlah elektron tertentu disebut orbital. Orbital-orbital
ini mempunyai bentuk-bentuk tertentu.

Hipotesis de Broglie (1924): materi dapat bersifat sebagai partikel maupun gelombang,
yang dikenal sebagai dualism materi. Broglie menggabungkan Teori Kuantum Planck
ℎ𝑐
(𝐸 = ) dengan Teori Relatifitas Einstein (E= mc2) untuk mengaitkan panjang gelombang
𝜆

(𝜆) dengan momentum dari partikel yang bergerak: [m x c] : mc = 𝜆.

Persamaan Gelombang Oleh Erwin Schrodinger (1926), merumuskan bahwa persamaan


gelombang (ψ) yang dapat digunakan untuk menjelaskan sifat gelombang dari elektron.

Max Born (1926), menginterpretasikan kuadrat absolute fungsi gelombang |ψ| 2 sebagai
suatu kebolehjadian untuk menemukan elektron dalam atom. Ini berarti, kedudukan elektron
dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti seperti pada Model Atom Bohr.

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg (1927), menyatakan bahwa tidak mungkin secara


bersamaan dan akurat mengukur posisi dan momentum dari partikel yang sedang bergerak
pada saat yang sama. Ketidakpastian ini relatif besar untuk objek dengan massa kecil seperti
elektron.

Teori Atom Mekanika Kuantum

Daftar Pustaka
Johari, J.M.C dan Rachmawati, M. 2004. Kimia SMA untuk kelas X. Jakarta : Esis
Rahayu, I. 2009. Praktis Belajar kimia Untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
Sidiq, I., 2010. Sain Kimia SMA/SMK edisi revisi. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Sudarmo, U. 2006. Kimia untuk SMA Kelas X. Jakarta : Phibeta
Winarsih, A., Agung, Nugroho., Sulityoso., M. Zajuri., Supliyadi., Slamet, Suyanto. 2008. IPA
Terpadu SMP/MTs Kelas VII. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Вам также может понравиться