Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENGGANGGU
Dosen :
Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
Hanya nyamuk betina dewasa yang menusuk manusia dan hewan lainnya. Sedangkan
Nyamuk jantan hanya makan nektar tanaman. Umumnya nyamuk dapat terbang sejauh 1-3 mil
dengan kecepatan sekitar 1-1,5 mil perjam.
Secara umum tubuh nyamuk terbagi atas 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut.
1. Bagian Kepala
2. Bagian Dada (Thorax)
3. Bagian Perut (Abdomen)
a. Bagian Kepala
Pada bagian kepala nyamuk terdapat sepasang mata majemuk, sepasang antena berbentuk
filiform berukuran panjang dan langsing yang memiliki 15 segmen, sepasang palpi, dan sebuah
probosis.
b. Mata Majemuk
c. Antena fungsi untamanya adalah sebgai alat sensor atau sebagai penerima rangsangan.
d. Probosis adalah organ bagian kepala yang berfungsi untuk alat menusuk kulit manusia dan
kemudian menghisap darah
e. Palpus adalah sensor yang terdapat didaerah kepala
Thorax merupakan bagian tengah tubuh nyamuk yang terdiri atas 3 bagian, yaitu prothorax,
mesothorax dan metathorax. Fungsi utama dari thorax adalah untuk pergerakan. Thorax pada
nyamuk berfungsi sebagai tempat melekatnya kaki dan dua pasang sayap tepatnya pada bagian
metathorax.
a. Sayap fungsi utama sayap adalah untuk terbang. Bagian sayap terdapat halter, Halter
adalah bagian sayap yang memiliki rudimentasi dan berfungsi sebagai alat keseimbangan
b. Kaki Nyamuk memiliki 3 pasang kaki (hexapoda) yang melekat pada toraks yang
digunakan untuk berjalan.
Abdomen merupakan bagian posterior tubuh nyamuk. Perut nyamuk tediri atas sepuluh
segmen, biasanya yang terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan, sedangkan dua segmen
terakhir biasanya termodifikasi menjadi alat reproduksi.
Abdomen serangga merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi.
a. Caput (kepala)
Kepala merupakan bagian depan dari tubuh serangga dan berfungsi untuk pengumpulan
makanan dan manipulasi, penerima rangsang dan otak (perpaduan syaraf).
Sepasang antena yang panjang, alat indera yang dapat mendeteksi bau-bauan
dan vibrasi di udara.
Badan atau perut kecoa merupakan bangunan dan sistem reproduksi. Kecoa akan
mengandung telur-telurnya sampai telur-telur tersebut siap untuk menetas.
Pada abdomen kecoa terdapat :
Cerci, yang berfunsi sebagai alat indera. Cerci berhubungan langsung dengan kaki melalui
ganglia saraf abdomen (otak sekunder) yang penting dalam adaptasi pertahanan. Apabila
kecoa merasakan adanya gangguan pada cerci maka kakinya akan bergerak lari sebelum otak
menerima tanda atau sinyal.
3. Fisiologi Lalat
Tubuh lalat biasanya pendek dan
ramping, telah beradaptasi dengan
gerakan udara. Tagma pertama dari
lalat, kepala, terdiri atas ocelli,
antena, mata majemuk, dan bagian-
bagian mulut (labrum, labium,
mandibula, dan maksila). Tagma
kedua, toraks, menahan sayap dan
memiliki otot-otot terbang pada ruas
kedua, yang bentuknya membesar.
Ruas pertama dan ketiga bentuknya
lebih kecil. Pada ruas ketiga toraks
terdapat halter, yang membantu menyeimbangkan lalat selama terbang. Adaptasi lebih lanjut
untuk terbang adalah pengurangan jumlah ganglion saraf dan konsentrasi jaringan saraf di toraks,
suatu ciri yang paling berbeda pada infraordo Muscomorpha.
Lalat memiliki kepala yang dapat begergerak dengan mata dan sebagian besar memiliki mata
majemuk yang besar di sisi kiri dan kanan kepalanya, dengan tiga ocelli kecil di atasnya. Untuk
pengendalian arah pandangan, wilayah jangkauan optik dianalisis oleh sekumpulan neuron yang
sensitif terhadap gerakan. satu bagian dari neuron-neuron ini diduga digunakan untuk
mengestimasi parameter-parameter gerakan sendiri, seperti mengoleng, berguling, dan berbelok.
Neuron-neuron lainnya diduga digunakan untuk menganalisis materi penglihatan itu sendiri,
seperti mengidentifikasi bentuk suatu figur di tanah dengan menggunakan paralaks gerak. Bentuk
antena beragam, tapi seringnya pendek untuk mengurangi beban saat terbang.
Tidak ada spesies lalat yang memiliki gigi atau atau organ lainnya yang memungkinkan mereka
untuk memakan makanan padat. Lalat hanya mengonsumsi makanan cair atau butiran-butiran
kecil, seperti serbuk sari, dan bagian-bagian mulut dan pencernaan mereka menunjukkan
modifikasi yang bervariasi sesuai dengan jenis makanannya. Tabanidae betina menggunakan
mandibula dan maksila seperti pisau use untuk membuat sayatan menyilang di kulit inang dan
mengisap darahnya. Perut tabanidae termasuk divertikula besar, memungkinkan lalat tersebut
menyimpan sejumlah kecil cairan setelah makan.
a. Kepala (Caput)
Bentuk umum kepala lalat berupa struktur seperti kotak. Pada kepala terdapat alat mulut antara,
mata majemuk dan mata tunggal (oselus). Permukaan belakang kepala lalat sebagian besar berupa
lubang melalui lubang ini berjalan urat syaraf fentral, trakea, sistem saluran pencernaan, urat
daging, atau kadang – kadang
a. Pandangan anterior
b. Pandangan lateral
c. Pandangan posterior
Posisi kepala lalat berdasarkan letak arah mulut dapat di bedakan menjadi:
1. Hypognatus (vertikal)
Apa bila arah mulut lalat menghadap ke bawah dan segmen – segmen kepala ada dalam posisi
yang sama dengan tangkai, contohnya : belalang ortoktera
2. Prognatus (horizontal)
Apabila bagian dari arah mulut menghadap kedepan dan biasanya lalat ini aktif mangsa, contoh :
coccinella arcuta (ordo coleoptera).
3. Opistognatus (obligue)
Apabila bagian dari arah mulut mengarah kebelakang dan terletak diantara sela – sela pasangan
tungkai, contoh : walang sangit, Neptokorixa acuta (ordo meunitera).
b. Kaki
kaki merupakan salah satu embelan pada toraks lalat selain sayap. Tungkai lalat terdiri atas
beberapa ruas (segmen). Ruas pertama disebut koksa (coxa) merupakan bagian yang melekat
langsung pada toraks. Ruas kedua disebut trokhanter (trochanter), berukuran lebih pendek dari
pada koksa dan sebagian bersatu dengan ruas ketiga. Ruas ketiga disebut femur merupakan ruas
yang terbesar. Selanjutnya, ruas keempat disebut fibia, biasanya lebih ramping tetapi kira – kira
sama ratanya panjangnya dengan femur. Pada bagian ujung fibia ini biasanya terdapat duri – duri
atau taji. Ruas terakhir disebut tarsus – tarsus ini biasanya terdiri atas 1 sampai 5 ruas. Diujung
ruas terakhir tarsus terdapat pretarsus yang terdiri dari sepasang kuku tarsus. Kuku tarsus ini
disebut claw. Diantara kuku tersebut terdapat struktur seperti bantalan yang disebut arolium.
c. Thorakt
Thorax memiliki tiga pasang kaki dan dua pasang sayap, namun, beberapa lalat tidak
memiliki sayap sama sekali.
d. Abdomen
Abdomen pada lalat primitif tersusun atas 11-12 ruas yang dihubungkan oleh bagian
seperti Selaput (membran). Jumlah ruas untuk tiap spesies tidak sama. Pada lalat primitif (belum
mengalami evolusi) ruas abdomen berjumlah 12. Perkembangan evolusi lalat menunjukkan
adanya tanda – tanda bahwa evolusi menuju kepengurangan banyaknya ruas abdomen.
Sebagian besar ruas abdomen tampak jelas terbagi menjadi tergum (bagian atas)
dansternum (bagian bawah), sedangkan pleuron (bagian tengah) tidak tampak, sebab sebagian
bersatu dengan tergum. Perbedaan kelamin jantan dan betina dapat dilihat jelas pada bagian
abdomen ini. Pada abdomen lalat betina terdapat 10 ruas tergum dan 8 ruas sternum, sedangkan
pada lalat jantan terdapat 10 ruas tergum dan 9 ruas sternum. Ruad ke-11 abdomen pada belalang
betina tinggal berupa pelat dorsal berbentuk segitiga yang dinamakan epiprok dan sepasang pelat
lateroventral yang dinamakan paraprok. Di antara ujung – ujung epiprok dan paraprok terdapat
lubang anus. Tergum ruas ke-11 memiliki sepasang embelan yang dinamakan cerci (tunggal :
cercus). Pada lalat betina embelan – embelan termodifikasi pada ruas abdomen kedelapan dan
kesembilan membentuk ovipositor (alat peletakkan telur) di mana terdiri atas dua pasang katub
yang dinamakan valvifer dan selanjutnya menyandang valvulae (sepasang pada ruas kedelapan
dan dua pasang pada ruas kesembilan). Alat kopulasi pada lalat jantan biasanya terdapat pada ruas
abdomen kesembilan.
e. Antena
Antena, mulut dan mata lalat terletak di kepala. Mata majemuk terdiri dari sampai dengan
4.000 lensa terpisah yang menggabungkan gambar di dalam otak lalat. Seperti mata yang kompleks
memberikan penglihatan yang sangat baik. Lalat menggunakan antena untuk mencium dan
merasakan. Jika antena mereka rusak mereka menjadi tak berdaya
f. Sayap
Lalat merupakan satu – satunya binatang inverbrata yang memiliki sayap. Adanya sayap
memungkinkan lalat dapat lebih cepat menyebar (mobilitas) dari suatu tempat ketempat lain dan
menghindar dari bahaya yang mengancamnya.
Sayap merupakan tonjolan integumen dari bagian meso dan metoraksi. Tiap sayap tersusun
atas permukaan atas dan bawah yang terbuat dari bahan khitin tipis. Bagian – bagian tertentu dari
sayap yang tampak sebagai garis tebal disebut pembuluh yang atau rangka sayap pembuluh atau
rangka sayap memanjang disebut rangka sayap membujur (longitudinal) dan yang melintang
disebut rangka sayap melintang. Sedangkan, bagian atau daerah yang dikelilingi pembuluh atau
rangka sayap disebut sel.
Tidak semua lalat memiliki sayap. Lalat yang tidak bersayap digolongkan kedalam
subkelas aptery gota, sedangkan lalat yang memiliki sayap digolongkan kedalam subkelas ptery
gota.
Sayap lalat terletak pada mesotoraks, apabila lalat memiliki dua pasang sayap. Jika lalat
hanya memiliki satu sayap, maka sayap tersebut terletak pada mesotoraks dan pada metatoraks
terdapat sepasang halter. Halter ini berfungsi sebagai alat keseimbangan pada saat lalat tersebut
terbang.
Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pada sayap lalat terdapat pembuluh sayap
atau rangka sayap. Pola rangka sayap berbeda untuk setiap jenis lalat, dan ini penting dalam
identifikasi. Hingga sekarang, akan tetapi yang paling umum dan luas digunakan adalah sistem
pola rangka sayap menurut comstock-Needham
4. Fisiologi Tikus
Mencit (Mus musculus) adalah anggota Muridae (tikus-tikusan) yang berukuran kecil. Mencit mudah
dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel
dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari. Berdasarkan dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan bahwa struktur mencit bagian luar terdiri atas truncus, caput, dan
caudal serta extremitas liberae. Jika mencit dibedah maka tampak organ-organ dan saluran seperti timus,
kelenjar gondok, kelenjar tiroid, lambung, jantung, usus, kerongkongan, tenggorokan, anus, ginjal, hati,
organ kelamin, dan anus yang masing-masing mempunyai fungsi spesifik dalam hal peredaran darah,
respirasi, dan pencernaan.
a. Mulut (Oris)
Mulut adalah permulaan saluran yang terdiri atas 2 bagian yaitu bagian luar yang sempit atau vestibula
yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi dan bagian rongga mulut/bagian dalam, yaitu rongga mulut
yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang bersambung
dengan faring.
b. Faring
Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (osofagus). Di
dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung
limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan
jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
(Bickley, 2006).
c. Laring
Laring merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentuk suara yang terletak di depan bagian
faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea. Pangkal tenggorokan itu dapat
ditutup oleh epiglottis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan
makanan menutupi laring (Bickley, 2006).
Paru-paru terletak di dalam rongga di kanan dan kiri jantung. Paru-paru sebelah kanan terdiri atas tiga
kelompok alveolus dan merupakan dua belahan paru- paru (dua lobus). Didalam paru-paru, bronkus
sebelah kanan bercabang tiga, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang dua, sama jumlahnya dengan
jumlah lobus paru-paru. Cabang bronkus disebut bronkiolus. Fungsi dari paru-paru adalah menukar
oksigen dari udara dengan karbon dioksidadari darah (Jacob, 2008).
Hati merupakan organ homeostasis yang memainkan peranan penting dalam proses metabolisme
dalam manusia dan hewan. Hati berwarna coklat kemerahan dan terletak di bawah diafragma yaitu di
dalam rongga abdomen. Hati menerima makanan terlarut dalamdarah apabila makanan ini tercerna dan
diserap di usus. Fungsi hati terdiri dari mengubah zat makanan yang diabsorpsi dari usus dan yang
disimpan di suatu tempat dalam tubuh, mengubah zat buangan dan bahan racun untuk di ekskresi dalam
empedu dan urin, menghasilkan enzim glikogenik glukosa menjadi glikogen-4.Sekresi empedu, garam
empedu dibuat di hati dibentuk dalam sistem retikuloendothelium dialirkan ke empedu, pembentukan
ureum, menyiapkan lemak untuk pemecahan terakhir asam karbonat dan air (Jacob, 2008).
Kantung empedu adalah organ berbentuk buah pir yang dapat ini bukan karena warna jaringannya,
melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan
usus dua belas menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Kandung empedu berwarna hijau gelap, warna jari melaluisaluran empedu. Letak kandung empedu yaitu
dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati. Fungsi kandung empedu adalah sebagai
persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental. Lambung merupakan organ otot
berongga yang besar dan berbentuk seperti kacang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus,
antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi
lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi menampung makanan, menghancurkan dan
menghaluskan makanan oleh peristaltic lambung dan getah lambung (Standring, 2005).
Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra
thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Bentuk ginjal seperti biji kacang. Ginjal kanan sedikit lebih
rendah dari ginjal kiri, hal ini karena adanya lobus hepatis dexter yang besar. Setiap ginjal terbungkus oleh
selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa terdapat cortex renalis di bagian luar yang berwarna cokelat
gelap, dan medulla renalis di bagian dalam yang berwarna cokelat lebih terang dibandingkan korteks.
Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut pyramides renalis, puncak kerucut tersebut menghadap
kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Fungsi ginjal yaitu memegang peranan
penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun, mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, mempertahankan
keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh serta mengeluarkan ureum, kreatini dan
amoniak (Wahl, 2006).
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),yang merupakan bagian
pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang
bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari
hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi)
merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan. Gerakan peristaltik juga
membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang
dihasilkan oleh usus. Fungsi usus halus adalah menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk
diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe, menyerap protein dalam bentuk asam
amino, karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, di dalam usus halus terdapat kelenjar yang
menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan (Seeley, 2007).
Usus besar terdiri dari kolon asendens (kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon
sigmoid (berhubungan dengan rektum). Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk
seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus
besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Ketika mencapai usus
besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya
bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu
penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti
vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa
menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya akan terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare (Seeley, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.scribd.com/doc/116908779/Biologi-Laporan-Praktek-Kecoa
2. Buku Ajar Pengendalian Vektor Dan Binatang Penganggu
3. www.academica.edu/struktur_eksternal_and_internal_serangga_berserta_fungsinya
4. https://www.scribd.com/doc/128193645/Anatomi-Dan-Fisiologi-Tikus