Вы находитесь на странице: 1из 7

BAGIAN – BAGIAN PEKERJAAN LAPANGAN

1. TUJUAN – TUJUAN AUDIT


Tujuan – tujuan audit berbeda dari tujuan – tujuan operasi, sebagaimana
prosedur – prosedur audit juga berbeda dari prosedur- prosedur operasi.
Tujuan –tujuan operasi adalah hasil-hasil yang ingin dicapai manajer operasi,
misalnya:
- Mendapatkan barang yang tepat di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat
dengan harga yang tepat
- Hanya menerima produk-produk dari pemasok yang memenuhi spesifikasi dan
tercakup dalam jumlah yang di pesan,
- Memperoleh klaim asuransi dengan segera, benar, dan sesuai kebijakan.

Prosedur –prosedur operasi dirancang untuk melihat apakah tujuan – tujuan


operasi akan tercapai, misalnya:

- Adanya spesifikasi barang yang jelas dan eksplisit


- Penggunaan metode statistik yang sesuai dalam menentukan jumlah yang diterima
- Operasi inspeksi teknis.

Tujuan –tujuan audit terkait dengan tujuan – tujuan operasi , namun memiliki
maksud yang berbeda. Tujuan – tujuan audit dirancang untuk menentukan apakah
tujuan- tujuan operasi tertentu telah dicapai. Tujuan audit dicapai dengan
menerapakan prosedur – prosedur audit untuk menentukan apakah prosedur –
prosedur operasi berfungsi sebagaimana mestinya dan mencapai tujuan – tujuan
operasi. Tujuan operasi ditetapkan oleh manajemen. Tujuan –tujuan audit ditetapkan
oleh auditor.

Prosedur – prosedur audit adalah sarana – sarana yang digunakan auditor


untuk memenuhi tujuan – tujuan auditnya. Prosedur –prosedur audit merupakan
langkah – langkah dalam proses audit yang menjadi pedoman bagi auditor dalam
melaksanakan penalaahan yang direncanakan, berdasarkan tujuan – tujuan audit yang
ditetapkan.

Tujuan – tujuan audit harus ditujukan untuk setiap hal yang perlu dilakukan
auditor. Semua prosedur audit haruslah relevan dengan tujuan audit. Sebuah prosedur
audit mungkin terlihat cocok untuk audit sebuah operasi tertentu, tetapi jika tidak
dirancang untuk melaksanakan tujuan audit yang telah disetujui, maka akan sedikit
manfaatnya dalam membantu memenuhi misi audit. Daftar tujuan dan prosedur audit
untuk semua operasi perusahaan jelas tidak ada habis –habisnya, karena beragamnya
aktivitas dan sarana untuk mencapainya. Kita tidak memiliki daftarr komprehensif
untuk masalah – masalah tersebut. Terserah pada auditor internal untuk menerapkan
pertimbangan audit yang diperlukan untuk menyakinkan bahwa tujuan –tujuan audit
sudah lengkap dan bahwa prosedur – prosedur audit dilakukan untuk memenuhi
tujuan audit yang dinyatakan dalam program audit.
Contoh – contoh berikut ini diambil dari ujian CIA. Contoh – contoh tersebut
menghubungkan tujuan – tujuan audit dengan prosedur – prosedur audit untuk
aktivitas – aktivitas berbeda dalam berbagai organisasi.

- Rumah Sakit. Tujuan auditnya adalah untuk mengevaluasi mutu layanan


kebersihan di sebuah rumah sakit. Penelaahan catatan mungkin tidak akan
membantu auditor menentukan mutu layanan. Pengamatan dan wawancara dengan
beberapa karyawan dan pasien yang dipilih secara lacak akan lebih tepat untuk
menemukan masalah – masalah serius. Tujuan audit yang lain adalah memastikan
kelengkapan dan validitas klain asuransi pasien. Konfirmasi dengan pasien,
perbandingan dengan klaim – klaim tahun – tahun sebelumnya, dan biaya
pemrosesan klaim mungkin memberikan informasi bermanfaat. Akan tetapi hal ini
tidak memenuhi tujuan audit karena hanya penelahaan kelengkapan dan validitas
klaim yang akan efektif.
- Persediaan. Persediaan dipindahkan dari gudang ke departemen yang memesan
barang tersebut, tujuan auditnya adalah mengevaluasi control atas pengalihan
tanggungjawab atas barang – barang tersebut. Dokumen yang paling tepat untuk
menunjukkan pengiriman fisik persediaan adalah catatan penerimaan yang di
tandatangani dan formulir permintaan barang.
- Produksi. Tujuan audit untuk aktivitas ini adalah mengevaluasi efektivitas control
mutu produksi,. Proses audit yang relevan adalah mengevaluasi jumlah dan sebab-
sebab adanya penyesuaian penjualan. Makin sedikit penyesuaian makin tinggi
mutuinya.
- Personalia. Tujuan audit untuk departemen personalia adalah menelaah control
atas proses berhentinya karyawan. Resiko terbesar dalam proses ini terletak pada
kurangnya koordinasi tentang pembayaran pesangon antardepartemen personalia
dan departemen penggajian. Prosedur – prosedur lainnya seperti membandingkan
tingkat perputaran karyawan, menelaah wawancara sebelum karyawan berhenti,
dan menanyakan alasan – alasan berhentinya karyawan adalah penting tetapi tidak
relevan terhadap implementasi proses terminasi itu sendiri.
- Hasil hasil program. Tujuan auditnya adalah menentukan efektivitas program
atau proyek tertentu. Pendekatan audit yang bisa dilakukan adalah
mengindentifikasi tujuan – tujuan operasi dan memeriksa pencapainnya.
- Riset dan Pengembangan. Tujuan auditnya adalah menentukan apakah proyek –
proyek riset dan pengembangan diotorisasi dengan semestinya. Prosedur auditnya
adalah memeriksa dokumen pengesahan proyek – bukan mengevaluasi efektivitas
depatermen riset dan pengembangan, menilai biayanya , atau mengevaluasi
prioritasnya.
- Barang Sisa. Tujuan auditnya untuk fungsi pelepasan barang – barang sisa adalah
menentukan apakah hanya barang- barang tertentu yang dijual sebagai barang
bekas. Banyak prosedur audit yang bisa diterapkan seperti menelaah prosedur
transfer, menentukan apakah ada penawaran yang kompetitif, menelusuri barang –
barang tertentu dari catatan persediaan perpetual ke daerah penyimpanan barang
bekas.
TUJUAN DAN PROSEDUR (OPERASI VS AUDIT)
Tujuan-tujuan Prosedur-prosedur operasi Tujuan-tujuan Audit Prosedur-prosedur audit
operasi
Pembelian
Untuk mendapatkan Departemen pengguna, Untuk menentukan apakah pesanan Telaah sampel pesanan
barang-barang yang bukan departemen pembelian dikeluarkan hanya untuk pembelian untuk melihat
tepat pembelian, harus pembelian produk-produk yang apakah pesanan didukung
menyiapkan surat permintaan memang dibutuhkan organisasi oleh surat permintaan yang
yang disetujui, yang disetujui dan apakah ciri-ciri
menyebutkan produk-produk barang yang dibeli, dalam
yang dibutuhkan surat pesanan barang, sesuai
dengan kebutuhan organisasi
Untuk mendapatkan Si pembeli harus membukan Untuk menentukan apakah Untuk sampel yang dipilih,
barang dengan harga penawaran yang kompetitif penawaran yang kompetitif benar- verfikasi bukti-bukti
tepat untuk semua pembelian benar diminta dan apakah dilakukannya penawaran dan
diatas jumlah yang kegagalan untuk mendapatkan apakah penjelasan atas
ditentukan, jelaskan secara penawaran telah dijelaskan, apakah gagalnya penawaran adalah
tertulis bila gagal pesanan pembelian benar secara wajar.
mendapatkan penawaran. matematis dan disetujui dengan
layak. Untuk menentukan apakah
pesanan pembelian dilakukan
dengan layak.
Pemrosesan klaim
Untuk memproses Semua kalim dimasukkan Untuk menentukan apakah semua Telaah sampel klaim yang
klaim dengn segera dalam daftar. Pemrosesn klaim yang diterima telah dibayar untuk menentukan
diawasi melalui laporan dimasukkan dalam daftar dan apakah sudah dimasukkan
periodic. diawasi selama siklus pemrosesan dalam daftar dan apakah
dan apakah manajemen telah telah diproses dalam waktu
waspada akan adanya penangguhan yang wajar. Periksa akurasi
yang tidak wajar. dan ketepatan waktu laporan
ke manajemen tentang
pemrosesan klaim
Untuk memproses Manajemen Untuk menentukan apakah klaim Untuk sampel terpilih,
klaim dengan benar menspesifikasikan langkah- sah telah dibayar sesuai jumlah tentukan apakah pembayaran
langkah yang akan diambil terutang. benar secara matematis,
dalam memeriksa klaim, memenuhi kebijakan,
termasuk perbandingannya menunjukkan bukti penilaian
dengan kebijakan. Juga jika diperlukan, dan
membentuk system memiliki bukti penelaahan
penelaaahan dan tingkat dan persetujuan.
persetujuan, tergantung nilai
klaim.

Penerimaan
Hanya menerima Manajemen melakukan Untuk menentukan apakah hanya Telaah sampel laporan
barang-barang yang penghitungan, penimbangan, barang-barang yang dipesan yang penerimaan yang
dipesan dan pengukuran produk yang diterima, dan dalam jumlah sesuai representatifuntuk mencari
diterima dan pesanan. bukti penghitungan,
menandatanganiya. Prosedur penimbangan, dan
pengambilan sampel yang pengukuran. Bandingkan
khusus diperbolehkan jika catatan gudang dengan
layak. kuantitas yang terdapat
dalam laporan penerimaan.
Hanya menerima Manajemen melakukan Untuk menentukan bahwa hanya Untuk sampel-sampel
barang-barang yang inspeksi barang yang produk-produk dengan kualitas terpilih, telaah bukti
memenuhi dipesan, bandingkan sampel yang disyaratkan yang diterima, inspeksi. Telah bukti
spesifikasi. barang yang diterima dengan dan bahwa produk yang ditolak pengembalian barang-barang
spesifikasinya. Semua sudah dikembalikan dan yang ditolak. Analisis
perubahan atas spesifkasi dibebankan ke pemasok. catatan bahan sisa untuk
harus dikirim segera atas menentukan apakah produk-
departemen inspeksi produk berkualitas rendah
penerimaan. telah dipesan atau diterima.
2. AUDIT SMART
Konsep audit SMART dikembangkan oleh operasi audit pada Carolina power
and light, salah satu perusahaan public terbesar di amerika serikat. Smart merupakan
singkatan dari Selective monitoring and assessment orf risks and trend (pengawasan dan
penentuan selektif atas resiko dan tren). Metode ini merupakan gabungan penentuan
risiko dan audit analitis. Hal ini dimaksudkan untuk mencerminkan efektivitas system
control internal dan memungkinkan auditor untuk dengan segera mengindentifikasi
masalah masalah potensial, tren yang tidak menguntungkan dan fluktuasi –fluktuasi yang
tidak normal. Metode ini menggunakan indicator –indikator kunci sebagai elemen dasar
dari proses audit . terdapat empat tahap yaitu:
1. Pemilihan bidang – bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan.
2. Pengembangan indicator – indicator kunci untuk pengawasan dan penentuan
3. Implementasi
4. Pemeliharaan teknik – teknik audit SMART

Pemilihan bidang – bidang kunci untuk pengawasan atau penentuan didasarkan pada
kriteria – kriteria berikut ini :

1. Risiko – risiko yang dihadapi organisasi


2. Lingkungan control (lemah)
3. Perubahan atau inisiatif – inisiatif baru
4. Bidang – bidang masalah yang diketahui
5. Kemampuan menggunakan teknik audit berbantuan computer secara efektif dari
segi biaya
6. Mutu informasi
7. Likuiditas asset/ potensi kecurangan
8. Kontrak – kontrak utama
9. Manajemen ( kekuatan dan focus)
10. Pengawasan aktivitas oleh yang lain.

Indikator – indicator kunci untuk pengawasan dan penentuan akan focus pada system ,
proses organisasi , atau control kunci atas bidang keuangan , operasional, manajerial , dan
teknologi informasi . karakteristik – karakteristiknya adalah :

1. Penuh makna
2. Tetap waktu
3. Sensitivitas
4. Keandalan
5. Dapat diukur
6. Praktis

Alat dan teknik yang digunakan adalah yang sering diterapkan dalam audit analitis seperti
pengamatan periodic , analisis statistic, analisis regresi, dan lain-lain. Implementasi
merupakan pelaksanaan rencana –rencana audit, termasuk penelahaan informasi dan aktivitas
tindak lanjut jika layak. Pemeliharaan teknik – teknik audit SMART mencakup empat
elemen:

1. Penugasan aktivitas – aktivitas audit SMART kemasing –masing anggota tim


2. Mengupayakan pendokumentasian yang layak dan penyimpanan tersentralisasi
3. Evaluasi periodic atas aktivitas audit
4. Pertimbangan penggunaannya selama proses perencanaa audit tahunan

Carolina power and light mengemukakan hasil dari inovasi ini berupa efektivitas biaya yang
mendukung proses audit internal tradisional. Berikut ini manfaat – manfaat utamanya:

1. Meningkatkan penggunaan metode – metode audit terbatas


2. Meningkatkan upaya audit
3. Memperbanyak audit yang efektif
4. Identifikasi masalah secara tepat waktu
5. Meningkatkan deteksi kecurangan
6. Meningkatkan perencanaan audit tahunan.

3. PENGUKURAN KINERJA
Sebuah contoh pemeriksaan rutin berikut ini mengilustrasikan konsep pengukuran
audit. Auditor ingin mengevaluasi kecepatan penerimaan dan inspeksi bahan baku yang
dibeli. Kecepatan berarti bahwa pengukuran adalah berupa jam atau hari. Tingkat standar
per unit waktu dapat berupa :
1. Apa yang dipandang layak diterima oleh manajemen, seperti dalam instruksi-
instruksi operasi
2. Kebutuhan dept produksi seperti dalam jadwal produksi dll.

Auditor ingin mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memproses suatu transaksi-
setiap pengiriman dalam sample audit. Auditor akan membandingkan hasilnya dengan
standar. Kemudian hasilnya dievaluasi untuk menentukan apakah temuan mereka
mencerminkan kondisi bagus atau buruk.

Untuk melakukan pemeriksaan yang berarti , auditor mencari unit pengukuran dan
kemudian standar. Standar bisa ditemukan pada instruksi pekerjaan, arahan organisasi,
anggran, spesifikasi produk, praktik industry, standar minimum control internal, GAAP,
kontrak – kontrak praktik- praktik bisnis yang wajar atau bahkan dalam table perkalian.

4. PENGEMBANGAN STANDAR
Auditor internal semakin lama semakin dalam masuk ke dalam operasi. Juga, mereka
mulai mengevaluasi fungsi- fungsi manajemen yang memiliki standar . standar harus sesuai
dengan tujuan – tujuan operasi yang diperiksa. Untuk hal – hal yang teknis , standar harus
divalidasi oleh seorang ahli yang secara teknis memiliki kualifikasi sebelum diterima oleh
manajemen klien. Salah satu contoh pendekatan ini melibatkan audit atas system control
keselamatan suatu organisasi.
Untuk mengevaluasi kecukupan standar organisasi sebagai sebuah sarana untuk
menghadapi bencana potensial dan dengan masalah keselamatan, dibuat seperangkat kriteria
untuk digunakan sebagai tolak ukur dalam mengukur kecukupan system control. Kriteria ini
mencakup masalah masalah keamanan industrial :
1. Struktur , Komposisi, Dan Operasi Komite
- Akapah komite yang layak telah dibentuk untuk memberikan pedoman kebijakan
dan arahan atas bencana dan control keselamatan?
- Apakah lini organisasi yang bertanggungjawab untuk operasi keselamatan
industrial telah dipresentasikan dengan memadai pada komite tersebut?
- Apakah terdapat keyakinan bahwa masalah – masalah keselamatan pada pekerja
yang dibayar per jam akan menerima perhatian yang layak dan akan ditujukan
untuk menghasilkan kesimpulan yang memuaskan?
- Apakah terdapat sarana untuk memperoleh hubungan antara berbagai komite
untuk menangani masalah – masalah terkait?
2. Rencana, Program, Praktik, Dan Instruksi – Instruksi Implementasi
- Apakah sudah dibuat rencana darurat atau rencana untuk menghadapi bencana?
- Apakah terdapat instruksi – instruksi yang tepat untuk mengimplementasikan
rencana?
- Apakah telah dibentuk program keselamatan industrial untuk meningkatkan
keselamatan melalui pencegahan kecelakaan ?
3. Pengawasan , Pemeriksaan, dan Pelaporan Aktivitas
- Apakah bahaya – bahaya khusus telah diidentifikasi dan terdapat ketentuan untuk
mengawasinya?
- Apakah dilakukan pemeriksaan fisik atas pabrik dan fasilitas, dan apakah laporan
pemeriksaan disebarluaskan?
- Apakah organisasi asuransi kompensasi pekerja tercermin dalam pertemuan
keselamatan umum?

5. PENGGUNAAN TOLAK UKUR


Tolak ukur adalah pemilihan praktik – praktik terbaik yang dilakukan oleh organisasi
– organisai lainnya atau oleh bagian – bagian organisasi itu sendiri yang dimaksudkan
untuk membantu dalam pencapaian tujuan. Pengembangan tolak ukur biasanya merupakan
hasil dari proses belajar. Arthur Andersen dikabarkan melakukan Studi Praktik – Praktik
Global Terbaik yang mengidentifikasi sebesal tindakan yang tepat untuk menentukan
aktivitas – aktivitas yang akan meningkatkan upaya organisasi. Aktivitas – aktivitas ini
dikelompokkan ke dalam empat tahap yaitu:
1. Analisis Proses – Proses Audit
- Identifikasi dan buat pemetaan atas proses – proses audit internal
- Bangun hubungan dengan unit – unit audit internal lainnya yang dikenal kualitas
dan kemajuannya
- Melakukan penelitan documenter
- Menghadiri konferensi yang membahas perkembangan – perkembangn terbaru
2. Merencanakan studi
- Defenisikan lingkup studi tolak ukur, identifikasikan penggunaan yang harus
tercakup
- Identifikasikan mitra yang akan dijadikan tolak ukur; minta izin untuk melakukan
kunjungan
- Buat metodologi untuk mendapatkan data – data baru
3. Laksanakan studi
- Identifikasi, pahami, dan analisis praktik – praktik terbaik
- Identifikasi dan analisis kesenjangan antara kinerja yang ada dengan yang
potensial di kembangkan
4. Dapatkan pemahaman
- Organisasi, terapkan dan gabungkan praktik – praktik terbaik
- Kalibrasi ulang dan tingkatkan proses

Penggunaan tolak ukur dapat digunakan untuk meningkatkan semua tingkatan fungsi audit
internal. Tolak ukur bisa diterapkan ke filosofi dasar hubungan audit internal dengan
organisasi, ke organisasi dari fungsi audit, ke proses perencanaan, termasuk penentuan resiko
dan proses evalusi diri.

6. EVALUASI
Evaluasi dimaksudkan untuk mencapai pertimbangan yang benar secara sistematis ,
dan untuk menyatakan pertimbangan tersebut dalam hal apa yang diketahui. Evaluasi jarang
digunakan untuk menentukan nilai moneter, tetapi lebih pada menemukan hal – hal sejenis
dalam istilah – istilah yang lebih dikenal seperti ‘ ketepatana waktu pemorsesan faktur, atau
akurasi dalam pemeriksaan penerimaan. Namun. Evaluasi melibatkan lebih dari sekedar
perbandingan ukuran dengan standar. Hal ini membutuhkan pertimbangan baik pada standar
maupun pada hasil – hasil perbandingan. Hal ini juga membutuhkan penerapan konsep yang
kongruen dalam standard an proses pengukuran.

7. ASPEK – ASPEK OPERASI


Pengukuran yang dilakukan auditor internal biasanya akan diarahkan ke tiga aspek
penting organisasi, yaitu kualitas, biaya, dan jadwal. Contoh sederhana, misalkan auditor
sedang memeriksa control atas operasi pembelian, termasuk dalam pengukuran adalah:
- kualitas. Tentukan apakah pesanan pembelian telah disetujui dengan semestinaya
dan mengandung semua spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan. Tentukan
apakah perubahan dalam spesifikasi telah diserahkan kepada pemasok
- biaya. Tentukan apakah daftar para pemasok yang memberi penawaran telah
disetujui oleh penyelia departemen pembelian. Tentukan apakah penawaran
kompetitif digunakan sebisa mungkin
- jadwal. Tentukan apakah tanggal saat barang dibutuhkan tercantum dalam
pesanan pembelian dan apakah tanggal tersebut sesuai dengan yang diminta oleh
organisasi pengguna.

Вам также может понравиться