Вы находитесь на странице: 1из 6

BAB IV

PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DAN MENYUSUSI FISIOLOGIS NY. “PH”
P4004 3 JAM POST PARTUM HARI KE-1
DI PUSKESMAS MENGWI I TANGGAL 30 DESEMBER 2017

Asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui fisiologis Ny “PH” P4004 3 jam post partum
hari ke-1 di puskesmas mengwi I pada tanggal 30 Desember 2017, sesuai dengan
pendokumentasian Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dan menyusui fisiologis. Pengkajian data
berisi tentang data subjektif, objektif, analisa dan penatalaksanaan.
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari klien dengan cara anamnesa, baik dalam
bentuk pernyataan atau keluhan. Semua data yang ditanyakan mencakup identitas klien, riwayat
persalinan saat ini, riwayat nifas terdahulu jika ibu adalah multigravida,kecukupan nutrisi dan
istirahat dan pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya selama nifas. Keluhan yang diperoleh
langsung dari hasil wawancara (anamnesis) kepada klien atau dari keluarga dan tenaga kesehatan.
Dalam data subyektif terdiri dari biodata yang mencakup identitas klien serta suami yang
terdiri dari nama yang jelas dan lengkap. Hal ini untuk mengetahui identitas ibu dan suami. Bila
perlu ditanyakan nama panggilan sehari-hari hal ini untuk mencegah kekeliruan bila ada nama
yang sama. Dalam lahan pasien kami bernama Ny. PH dan suaminya Tn PD. Dalam praktek dan
teori sudah sesuai kami melakukan anamnesa identitas ibu dan suami hal ini untuk mencegah
kekeliruan dengan pasien yang lain.
Alamat perlu dicatat untuk mempermudah hubungan bila keadaan mendesak. Misalnya ibu
yang dirawat memerlukan bantuan keluarga. Dengan adanya alamat tersebut keluarga klien dapat
segera dihubungi. Demikian juga alamat dapat memberikan petunjuk tentang keadaan lingkungan
tempat tinggal klien. Dalam lahan kami juga menanyakan alamat ibu, kami mendapati alamat ibu
di Br. Lebah Pangkung, Mengwi, Badung.
Dalam teori biodata juga dilengkapi dengan pekerjaan yang dicatat untuk mengetahui taraf
sosial ekonomi ibu tersebut. Sejauh mana pengaruh pekerjaan dengan permasalahan kesehatan
klien berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari dan juga pembiayaan hidupnya yang berkaitan
dengan gizi, perencanaan tempat persalinan. Dilahan kami mencatat pekerjaan ibu dan suami
sebagai karyawan swasta. Dengan demikian kami dapat menilai taraf social ibu termasuk katagori
menengah ke atas sehingga pembiayaan hidup dan gizi ibu cukup baik. Tidak ada kesenjangan
antara teori dan lahan karena dalam lahan pekerjaan juga ditanyakan.
Agama perlu dicatat karena hal ini sangat berpengaruh dalam kehidupan termasuk
kesehatan. Dengan diketahuinya agama klien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan
dalam melakukan asuhan kebidanan. Dilahan Agama juga kami tanyakan dan ibu dan suami
beragama hindu sehingga pendekatan yang kami lakukan dengan menganjurkan ibu banyak berdoa
agar persalinannya dapat berjalan dengan lancar. Tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan.
Dalam teori pendidikan klien ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat
pendidikan dan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang. Dalam lahan kami ibu dan
suami pendidikan terakhirnya adalah diploma sehingga hal ini dapat menjadikan acuan bagi bidan
untuk memberikan asuhan dan pengarahan sesuai tingkat pendidikan agar mudah dimengerti.
Oleh karena hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara teori dengan lahan karena dilahan
pendidikan juga menjadi daftar pertanyaan.
Sesuai teori keluhan yang mungkin dapat terjadi dan dirasakan oleh ibu perlu ditanyakan
agar dapat memberikan pelayanan yang tepat sesuai dengan keluhan ibu. Normalnya ibu
mengalami mulas setelah melahirkan. Dilahan ibu juga mengatakan bahwa perutnya terasa mulas,
hal ini fisiologis karena merupakan proses involusiuteri atau kembalinya uterus seperti semula.
Dari hal tersebut, tidak ada kesenjangan antara teori dengan lahan.
Status perkawinan ditanyakan pada klien untuk mengetahui sudah berapa lama ibu
menikah dan berapa kali ibu menikah. Untuk kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap
masalah kesehatan dan psikologis. Demikian juga dengan status anak yang dilahirkan dan
psikologis ibu selama hamil dan bersalin. Dilahan kami menanyakan status perkawinan ibu sah
dan hasilnya ibu mengatakan Kawin 1 kali.
Riwayat persalinan dan nifas yang lalu perlu ditanyakan. Untuk megidentifikasi adanya
kemungkinan komplikasi. Hasilnya ibu mengatakan ini merupakan kelahiran anaknya yang ke
empat, tidak pernah abortus, anak pertaman lahir pada tanggal 18 Maret 2012, umur kehamilan
aterm , jenis persalinan normal, ditolong oleh dokter, BB lahir 3200 gr, tidak ada komplikasi pada
ibu maupun bayi, jenis kelamin bayi laki-laki, laktasi baik atau lancar. Anak kedua lahir pada
tanggal 20 mei 2013, umur kehamilan aterm, jenis persalinan normal, ditolong oleh dokter, BB
lahir 3000 gr, tidak ada komplikasi pada ibu maupun bayi, jenis kelamin bayi perempuan, laktasi
baik atau lancer. Anak ketiga lahir pada tanggal 5 september 2015, umur kehamilan aterm, jenis
persalinan normal, ditolong oleh dokter, BB lahir 3000 gr, tidak ada komplikasi pada ibu dan bayi,
jenis kelamin bayi perempuan, laktasi baik atau lancer. Anak keempat lahir pada tanggal 30
Desember 2017, umur kehamilan 40 minggu 2 hari, jenis persalinan normal, ditolong oleh bidan,
BB lahir 4000 gr, tidak ada komplikasi pada ibu maupun bayi, jenis kelamin bayi perempuan,
laktasi baik. Hal ini sesuai dengan teori bahwa riwayat persalinan dan nifas yang lalu perlu
ditanyakan.
Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu, yang perlu ditanyakan pada klien yang pernah
hamil adalah untuk menentukan faktor risiko.
Faktor resiko 4T yaitu terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering, terlalu banyak.
Pada klien yang pernah melahirkan yaitu tempat melahirkan, cara melahirkan BB anak saat
lahir, PB anak saat lahir, usia saat ini, kelainan saat nifas dan riwayat menyusui. Di lahan kami
juga menanyakan riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu Ny.PH. Hasilnya, ini merupakan
kehamilan dan persalinan keempat, umur kehamilan 40 minggu 2 hari, tempat persalinan di
puskesmas mengwi I ditolong oleh bidan, jenis pertolongan spontan, dengan riwayat anemia,
dengan kala I berkepanjangan, , lama persalinan kala I 12 jam 50 menit, kala II 10 menit dengan
ketuban hijau keruh dan banyak, kala III 10 menit dengan plasenta lahir lengkap, plasenta besar
dan layu. Dari riwayat persalinan ini ibu berisiko mengalami perdarahan pos partum. Tidakan yang
sudah di dapat sesuai dengan kewenangan bidan adalah melakukan massase fundus uteri segera
setelah plasenta lahir dan melakukan penyuntikan oksitosin ke 2.
Pola pemenuhan kebutuhan salah satunya menanyakan nutrisi ibu, Tanyakan kebiasaan
makan dirumah selama hamil biasanya berapa kali dalam satu hari normalnya 3x sehari, berapa
piring dalam satu kali makan, jenis makanan yang bergizi dan berserat tinggi, dan adakah makanan
yang berpantang selama hamil. Hal ini perlu ditanyakan karena kebiasaan makan mempengaruhi
kesehatan klien.
Terakhir kali ibu mengatakan mengkomsumsi makanan pukul 14.00 wita dan minum pukul
15 45 wita. Ini perlu ditanyakan untuk kebutuhan nutrisi ibu selama nifas. Dalam praktek kami
juga menanyakan tentang nutrisi ibu selama hamil dan selama nifas, selama hamil ibu mengatakan
makan 3x sehari porsi ibu hamil jenis : nasi 1 piring, lauk ayam 1 potong , sayur, buah-buahan dan
minum 6-8 gelas /hari (air putih dan susu). Selama nifas (3 jam) ibu mengatakan makan 1x nasi,
lauk sayur dan buah satu porsi habis, serta minum lebih dari 600 cc (air putih). Kebutuhan nutrisi
ibu sudah baik sesuai dengan teori sehingga tidak ada kesenjangan antara keduanya.
Eliminasi juga perlu ditanyakan karena bila ada gangguan ini akan mengganggu
berjalannya masa nifas. Selama masa nifas (3 jam) ibu mengatakan BAK 1 x jernih, encer bau
khas.Tidak ada kesenjangan antara teori dan lahan karena yang dialami ibu dalam batas normal.
Pola istirahat ibu juga perlu ditanyakan, hal ini untuk mengkaji kenyamanan dan
mengembalikan tenaga ibu setelah persalinan. Di lahan ibu mengatakan ibu bisa tidur diluar
kontraksi selama persalinan. Dari hal tersebut diketahui ibu istirahat cukup sehingga ibu tidak
mengeluh mengantuk.
Rencana menyusui juga ditanyakan pada Ny. PH untuk mengetahui apakah ibu
memberikan ASI ekslusif pada bayinya selama 6 bulan.Ini sangat penting karena menyangkut
pemenuhan nutrisi dari bayi Ny. PH. Dari lahan praktik setelah ditanyakan ibu berencana akan
memberikan ASI ekslusif kepada bayinya selama 0-6 bulan dan akan menyusui ditambah MP-ASI
sampai umur 2 tahun.
Rencana asuhan juga ditanyakan apakah ibu membutuhkan bantuan untuk merawat
bayinya atau dilakukan sendiri. Dari lahan praktik Ny. PH mengatakan akan merawat bayinya
sendiri dan dibantu oleh suami dan mertuanya.
Pengetahuan ibu tentang masa nifas juga ditanyakan. Data ini dapat kita peroleh dari
beberapa pertanyaan yang kita ajukan kepada pasien mengenai bahaya masa nifas hari I, cara
memeriksa kontraksi uterus, cara massase uterus, cara mencegah hipotermi bayi, cara menyusui.
Biasanya, dalam pengkajian ini pasien akan langsung mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang
diajukan oleh pasien akan dijadikan sebagai acuan dalam memberikan pendidikan kesehatan.
Ny. PH diberikan KIE tentang tanda bahaya nifas, asupan nutrisi ibu nifas dan senam kegel. Dalam
hal ini Ny. PH diberikan KIE tersebut karena Ny. PH memiliki riwayat anemia sehingga berisiko
mengalami perdarahan yang merupakan salah satu tanda bahaya nifas, dengan diberikannya KIE
tersebut diharapkan Ny. PH tidak mengalami salah satu bahaya nifas.
Dalam data objektif berisi data-data dari hasil pemeriksaan ibu meliputi inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi. Pemeriksaan Fisik yang diperiksa keadaan umum ibu, Normalnya Baik dan
Kesadaran normalnya Compos mentis. Tanda-tanda vital, Normalnya : Tekanan Darah : 120/ 80
mmHg, bila lebih dari normal ini akan menjadi tanda terjadinya preeklamsi-eklamsi.Denyut Nadi
: 84-88 x/m, Pernafasan : 12-20 x/m, Suhu :36,5-37,5 ºC , bila lebih dari normal ini akan menjadi
tanda adanya infeksi persalinan.
Dilahan hasil pemeriksaan Ny. PH hasilnya Keadaan Umum :Baik
Kesadaran : Composmentis. Tanda vital : Tekanan Darah : 120/70 mmHg. Nadi : 80 x/m,
Pernafasan : 20 x/m, Suhu : 36,6 ºC. Hasil pemeriksaan ibu menunjukan normal sehingga tidak
ada kesenjangan antara lahan dan teori.
Pemeriksaan Kepala dan Leher, Muka:mengantuk atau tidak. Kunjungtiva : pucat atau tidak.
Sclera mata kuning atau tidak. Bibir pucat atau tidak.
Payudara:bersih atau kotor. Bentuk payudara simetris atau tidak. Putting susu: masuk,
datar, atau menonjol. Air susu: sudah keluar atau belum. Terdapat kelainan payudara atau tidak.
Dilahan pemeriksaan kami mendapatkan Ny.PH hasil muka: tidak mengantuk.
Konjungtiva tidak pucat. Sclera mata tidak kuning. Bibir ibu tidak pucat.Payudara :bersih,
bentuknya simetris, putting susunya menonjol, air susunya sudah mulai keluar, tidak terdapat
kelainan pada payudara.
Abdomen :tidak terjadi distensi. kandung kemih tidak penuh. Palpasi uterus tinggi fundus
uteri 2 jari dibawah pusat.Kontraksi baik, tidak terdapat nyeri tekan.
Ekstermitas atas dan bawah normalnya tidak ada oedema bila ada oedema ini menandakan
adanya preeklamsi, Ny. PH tidak mengalami oedema.
Genetalia luar normalnya tidak ada oedema, terdapat jahitan perineum yang utuh, tidak ada
tanda infeksi, pengeluaran lendir darah normal (lochea rubra). Dari semua hasil pemeriksaan yang
telah kami lakukan semuanya masuk dalam batasan normal sesuai dengan teori sehingga tidak ada
kesenjangan.
Bonding skor Ny. PH baik masing-masing 4 untuk meraba, melihat, menyapa atau
bersuara.
Dalam data objektif berisi data-data dari hasil pemeriksaan bayi meliputi inspeksi, palpasi,
perkusi dan auskultasi. Bayi Ny. PH lahir aterm lahir pada tanggal 30 Desember 2017 pukul 12.50
WITA. Pada pemeriksaan umum, didapatkan keadaan umum Bayi ibu “PH” baik. Kesadaran
composmentis, bayi bernafas spontan, warna kulit kemerahan, tonus otot gerak aktif dan gerak
simetris. Suhu bayi ibu “PH” 36,8 0C, Nadi 120 kali/menit dan Respirasi 42 kali/menit.
Pada pemeriksaan antropometri didapatkan bahwa Berat badan bayi yaitu 4000 gram,
panjang badan 50 cm, lingkar kepala 36 cm, dan lingkar dada 35 cm. Nilai ukuran antropometri
bayi Ny. PH berada dalam rentang normal ukuran antropometri bayi baru lahir.

Bayi Ny.“ PH” belum buang air besar setelah 3 jam lahir dan ini merupakan normal.
Pada pemeriksaan kepala bayi Ny. PH ubun-ubun cembung, sutura terpisah, dan tidak
terdapat kelainan. Muka bayi Ny.PH simetris dan tidak sembab.Mata bersih dan tidak terdapat
kelainan. Telinga bersih, tidak ada pengeluaran dan hubungan telinga dengan garis mata sejajar.
Hidung bersih dan tidak terdapat nafas cuping hidung dan tidak ada kelainan. Mulut tidak sumbing.
Leher tidak ada pembengkakan dan benjolan. Dada simetris putting susu datar. Perut simetris, ada
penonjolan di sekitar pusat saat menangis dan tidak terdapat perdarahan tali pusat.
Bayi Ny. PH berjenis kelamin perempuan, dan terdapat lubang pada anus. Punggung tidak
terdapat pembengkakan dan cekungan. Kulit bayi terdapat sedikit verniks, tidak ada tanda lahir
dan kelainan.
Untuk menyusui bayi Ny. PH tidak mengalami kesulitan.

Вам также может понравиться