Вы находитесь на странице: 1из 33

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN KOMPUTER

Oleh :

Nama : FEBWIFAQIL KHAQI


WIKHDA ALMI

No. Mhs : 113140093

JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN UNIVERSITAS


PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2014
LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN KOMPUTER

Disetujui Untuk Laboratorium


Pengenalan Komputer Oleh :

‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾‾
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan praktikum Pengenalan Komputer dan
Menyusun laporan ini sebagai data hasil praktikum yang telah saya tempuh.

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu
saya dalam praktikum dan penyusunan laporan ini . Tanpa bantuan mereka
praktikum dan laporan saya ini tidak dapat di selesaikan.

Laporan ini di buat dan di sampaikan untuk memenuhi tugas Pengenalan


Komputer dari bapak Darminto Dhanu, Ir, Msc , selaku dosen Pengenalan
Komputer untuk kelas B program study Teknik Perminyakan. Laporan ini berisi
tentang penjelasan , teori , rumus pada isi makalah serta hasil praktikum.

Saya berharap laporan ini dapat berguna bagi teman teman Mahsiswa sekalian.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna . Oleh karena itu saya
meminta maaf bila ada kesalahan dalam penyampaian kata-kata maupun
penulisan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Yogyakarta , November 2014

Fajar Dwi Yuliansyah

NIM :113130059
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR

Tekanan Vs Rs
700

600

500
Rs SCF/STB

400

300

200

100

0
Pi
0 500 1000 1500 2000Pb 2500
Tekanan , Psia

1.6
Tekanan Vs Bo BBL/ STB
1.4

1.2

1
Bo BBL/STB

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 500 1000 1500 2000 2500
Tekanan , Psia
0.00009
Tekanan Vs Co
0.00008

0.00007

0.00006
Co Psia⁻¹

0.00005

0.00004

0.00003

0.00002

0.00001

0
0 500 1000 1500 2000 Pi 2500
Tekanan , Psia

1.2
Tekanan Vs µ₀

0.8
µ₀ cp

0.6

0.4

0.2

0
0 500 1000 1500 2000 2500
Tekanan , Psia
y = 0,612x2 - 0,284x + 0,033
-PERMEABILTAS RELATIF R² = 0,997
y = 2.5048x2 - 2.7085x + 0.7094
0.1600 0.6000y = 1.661x2 - 1.9153x + 0.5445

0.1400 y = 5.4685x2 - 5.2576x + 1.2336


0.5000
y = 0.1131x2 + 0.149x - 0.0276
0.1200
0.4000
y = 0.5777x2 - 0.1326x + 0.0062
0.1000 -
0.3000 Series2
Krow

0.0800 Series3
0.2000 Series4
0.0600 Series5
0.1000 Series6
0.0400
Poly. (-)
0.0000 Poly. (Series2)
0.0200
Poly. (Series3)
0.0000 -0.1000 Poly. (Series4)
0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 Poly. (Series5)
Poly. (Series6)

IPR Dua Fasa

2500

2000

1500
Pwf, psi

qo
1000

500

0
0 50 100 150 200
qo,bbl/hari
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Microsoft excel adalah generasi terbaru dari program spreadsheet yang
berbasis window. Software ini menggunakan istilah Worknook sebagai
dokumennya dimana di dalamnya memuat beberapa lembar kerja yang
dinamakan dengan Worksheet . Setiap Worksheet dapat diisi dengan data dan
pengolahan data, sheet kedua diisi dengan grafiknya dan seterusnya . Dengan
Microsoft Exel anda akan mendapatkan banyak kemudahan dalam
menyelesaikan pekerjaan perhitungan, rekapitulasi , sortir dan pembuatan
tebel dan grafik.
Didalam dunia Perminyakan Microsoft Excel juga sangat sering digunakan
sehingga pengenalan lebih dalam tentang penggunaan Microsoft Exel sangat
dibutuhkan khususnya yang berhubungan dengan dunia Perminyakan.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Tujuan dilakukannya praktikum Tentang Penggunaan Microsoft Excel agar
mahasiswa tahu penggunaan Microsoft Excel khususnya pada teknik
perminyakan itu sendiri dan mahasiswa dapat menjalankan program tersebut.
BAB II
PENGHITUNGAN CADANGAN VOLUMETRIK

2.1 Metode Praktikum

Menggunakan Metode penjelasan dan Praktek langsung

2.2 Tujuan

Untuk mengetahui cadangan volumetrik minyak dan gas melalui teori


perhitungan OOIP (Original oil In Place) dan OGIP (Original Gas In Place).

2.3 Penjabaran Teori dan Rumus

Teori Perhitungan OOIP

OOIP =7758 x Vbx porositas x(1-sw)/Boi

Teori Perhitungan OGIP

OGIP = 43560 x Vb x porositas x (1-Sw)/Bgi

Keterangan :

Vb : volume bulk , acre-ft

Sw : water saturaction , farction

Boi : volume factor oil , RB/stb

Bgi : volume factor for gas , scf / cf

Penentuan volume Zat Produktif

1.Metode Pyramidal

Delta Vb =h/3(An + A n+1 + an x an + 1 )


2. Metode Trapezoidal

Delta Vb = h/2 x ( an + an+1 )

Syarat : metode trapezoidal digunakan bila An+1 / An ≥ 0.5

2.4 Cara penyelesaian

1. jalankan Program microsoft exel melalui start menu program.

2. buat tabel pada workshet yang tersedia

3. hitung perbandingan luas area , An+1 / An

a. click pada cell

b. masukan persamaan dimulai tanda “=” diikuti functions cell yang akan
di hitung.

c. perbandingan luas area lanjutan = luas area sebelumnya dibagi luas area
sebelumnya satu cell di atasnya.

d. lakukan hal sama untuk cell berikutnya.

4. tentukan persamaan yang digunakan

Syarat apabila An+1 / An > 0.5 digunakan metode trapezoidal.

Sementara gunakan function logika “IF “

a. klik cell

b. gunakan fungsi “IF”,klik insert kemudian function..

c. pilih functions “IF ‘’

d. masukkan pada kolom ‘logical test’, persamaan “>0.5 “..

e. masuka pada kolom ‘value_if_true ‘:’trapezoidal”,dan pada kolom


‘value_if_false’ : “pyramidal”
f. klik ok atau tekan enter

5. hitung volume

a. dengan persamaan metode pyramidal dan trapezoidal.

b. klik ok atau enter

6. harga rata rata porositas ,saturasi air dan FVF minyak (Bo)

a. gunakan fungsi AVERAGE

b. kemudian tekan enter atau kelik tanda √

c. lakukan perintah sama untuk untuk kolom saturasi dan Bo

7.Hitung OOIP dan OGIP

a. masukan data yang diketahui , yaitu volume , porositas , saturasi dan


Bo rata rata pada perhitungan OOIP dan OGIP

b. Hitung OOIP dan OGIP dengan persamaannya


2.5 Hasil Praktikum

TABEL
BAB III
SIFAT FISIK MINYAK

3.1 Metode Praktikum

Menggunakan Metode penjelasan dan Praktek langsung

3.2 Tujuan

Untuk mengetahui sifat fisik pada minyak

3.3 Penjabaran Teori dan Rumus

1.Kelarutan gas dalam minyak (Rs)

a. untuk kondisi P<Pb

RS=1.Kelarutan gas dalam minyak (Rs)

a. untuk kondisi P<Pb

RS=yg((P/18.2+1.4)100.0125API-0.00091(T-460))1.2048

b. untuk kondisi P>Pb


Kelarutan gas dalam minyak diatas tekanan bubble point sama dengan
kelarutan gas dalam minyak pada bubble point.

2. Faktor volume formasi minyak (Bo)

a. untuk kondisi P<Pb

Bo=0.9759+0.000120 (Rs(yg/yo)0.5+1.25(T-460))1.2

b. untuk kondisi P>Pb

Bo=BobEXP(-Co(P-Pb))

Dimana :

Bob = faktor volume formasi minyak pada Pb,bbl/STB


3. Viscositas minyak (µo)

a. untuk kondisi P<Pb

µ0=µob(P/Pb)-0.14EXP (-2.5(10-4)(P-Pb))

b. untuk kondisi P>Pb

µo=µob EXP(9.6(10-5)(P-Pb))

4. Kompresibilitas minyak (Co)

CO=(-1.433+5 Rs +17.2(T-460)-1180yg + 12.61 API)/P(105)

3.4 Cara penyelesaian

1. Masukkan persamaan untuk menghitung Rs , Co, Bo dan µo pada cell yang


sudah di tentukan .

2. Plot kurva

a. sorot kolom yang akan di plot

b. pilih XY scatter kemudian klik next.

c. pada bagian berikutnya dapat kita lihat hasil plot Rs vs tekanan ,


kemudian klik next.

d. pada bagian chart options ini kita dapat mengatur grafik yang sudah di
buat, dari persamaan grafik, penamaan koordinat X dan Y sampai
dengan pengaturan data labels . kemudian klik next.

e. letakan grafik yang sudah dibuat sebagai sheet baru atau sebagai obyek
bersamaan dengan tabel.
3.5 Hasil Praktikum

TABEL
GRAFIK
BAB IV
PERMEABILITAS RELATIF

4.1 Metode Praktikum

Menggunakan Metode penjelasan dan Praktek langsung

4.2 Tujuan

Untuk mengetahui permeabelitas relatif

4.3 Penjabaran Teori dan Rumus

Dalam hal ini , kan dicari korelasi hubungan antara Sw vs Krw dan Sw vs
Krow . Dari beberapa data pengukuran Sw, Krw , dan Krow , korelasi yang
dicari dalam bentuk polinomial.

4.4 CaraPenyelesaian

1.Salin data pada worksheet baru.

2. Buat plot kurva antara Sw vs Krw dan SW vs Krow.

3. Dengan menggunakan cara yang sama untuk pembuatan grafik .

a. sorot tabel yang akan di plot . Kemudian plotkan dengan menggunakan


Chart .... pada Tab Insetr .

b. Pilih XY (scatter) . Kemudian klik Next.

c. Lanjutkan sampai pada chart options .Hilangkan tanda “√” pada show
legend.

d. Kemudian klik next untuk menempatkan grafik dan kemudian klik


finish.
4. Mengatur grafik

a. Klik ganda pada Point Series Krow , pilih Tab Axis dan pilih tanda
secondary axis . Klik OK.

b. Klik kanan pada Area grafik dan pilih chart options...

c. pada second value (y) axis : ketiakan Krow.

d. Klik ganda pada value (X) axis .Pada Tab number pilih number.

e. Lakukan hal yang sama untuk primary dan secondary (Y) value.

f. klik kanan pada point series Krow , pilih add Trendline .. pada tab type
pilih Polynomial dan pada tab options tandai display equation on chart
dan display R-squared value on chart.
4.5 Hasil Praktikum

TABEL

GRAFIK
BAB V
INFLOW PERFORMANCE RELATIONSHIP (IPR)

5.1 Metode Praktikum

Menggunakan Metode penjelasan dan Praktek langsung

5.2 Tujuan

Untuk mengetahui inflow performance relationship (IPR)

5.3 Penjabaran Teori dan Rumus

Inflow Performance Relationship (IPR) adalah studi tentang performance


aliran fluiada dari reservoir menuju lubang sumur bor, dimana performance
ini tergantung kepada PI secara grafis.

Jika PI suatu sumur di anggap konstan , tidak tergantung pada laju produksi ,
maka :

Pwf=Ps –q/PI

Pada persamaan tekanan statik di atas bahwa Pwf dan laju produksi
menpunyai hubungan yang linier , yang di sebut Inflow Performance
Relationship , yang menggambarkan reaksi reaksi reservoir bila ada
perbedaan tekanan di dalamnya .

Bila q = 0 , maka Pwf = Ps , dan bila q = PI xPs , maka Pwf =0 .Sudut ø yang
dibuat oleh garis tersebut terhadap sumbu tekanan sedemikian rupa ,
sehingga:

Tan ø = OB /OA =PI x Ps / Ps = PI

Jadi sebenarnya PI merupakan koefisien arah dari kurva IPR, Harga q pada
titik B , yaitu PI x Ps disebut sebagai potensial sumur , yaitu suatu laju
produksi maksimum yang dapat di berikan oleh reservoir, dan akan terjadi
bila harga Pwf sama dengan nol. PI tidak tergantung pada laju produksi yang
merupakan hasil dari kemungkinan produksi sepanjang garis AB. Hasil ini
berhubungan dengan persamaan garis radial.

A.Penentuan IPR untuk satu fasa

Penentuan IPR aliran fluida satu fasa ditentukan berdasarkan data sebagai
berikut :

A.1 Berdasarkan hasil uji tekanan produksi

1. Siapkan data hasil uji tekanan dan produksi , yaitu Ps , Pwf dan qo

2. Hitung PI dengan persamaan PI = J =q/(Ps-Pwf)

3. Pilih tekanan aliran dasar sumur (Pwf )

4. Hitung laju aliran minyak (qo) dan Pwf tersebut dengan menggunakan
persamaan :

Qo = PI (Ps – Pwf )

5. Kembali ke langkah 3 dengan harga Pwf yang berbeda.

6. Plot q terhadap Pwf yang diperoleh dari langkah 3 dan 4 pada kertas
grafis kartesian, dengan qo sebagai sumbu datar dan Pwf sebagai sumbu
tegak.

A.2 Berdasarkan parameter batuan dari fluida reservoir

1. Siapkan data data yang diperoleh sebagai berikut :

a. Parameter batuan reservoir yaitu Ko, H dan re

b. Parameter fluida reservoir , yaitu Bo dan µo

c. Parameter sumur , yaitu rw

d. Tekanan statik dan faktor skin dari uji tekanan yaitu Ps dan s

2. Hitunhg PI dengan persamaan :


PI=0.007082/µo Bo (In 0,472 re/rw)

3. Plih tekanan dasar sumur ( Pwf )

4. Hitung laju alir (qo) pada Pwf tersebut dengan menggunakan persamaan
qo = PI (Ps-Pwf)

5. Ulangi langkah 3 dengan harga Pwf yang berbeda.

6. Plot qo vs Pwf yang diperoleh dari langkah 3 dan 4 pada kertas grafik
kartesian , dengan qo sebagai sumbu datar dan Pwf sebagai sumbu
tegak.

B. Penentuan IPR untuk Dua Fasa

Penentuan kurva IPR unutk aliran dua fasa pada faktor skin = 0 brdasarkan
Ps, Pwf , dan Pb adalh sebagai berikut :

B.1 Jika Tekanan statik Lebih Kecil Dari tekanan Jenuh (Pb)

1.Siapkan data hasil uji tekanan dan produksi yaitu Ps , Pwf , dan qo

2. Hitung Pwf / Ps

3. Tentukan laju produksi maksimum (q maks ) berdasarkan data dari


langkah 1 , dengan persamaan :

Q max = qo / 1-0,2 (Pwf/Ps ) – 0,8 (Pwf /Ps)2

4. Pilih tekanan alir dasar sumur (Pwf ) dan hitung Pwf / Ps

5. Hitung qo pada Pwf tersebut dengan persamaan :

Qo = q max [1-0,2 (Pwf/Ps ) – 0,8 (Pwf/Ps)2]

6. Ulangi langkah 4 untuk harga Pwf yang berbeda


7. Plot qo terhadap Pwf yang diperoleh dari langkah 4 sampai dengan 6
pada kertas grafik kartesian dengan qo pada sumbu datar dan Pwf pada
sumbu tegak

8. Pilih laju aliran (qo ) dan hitung qo / qmax

9. Hitung Pwf dengan menggunakan persamaan Pwf = 0,125 Ps [-1+81


(qo / Qmax)]

10. Ulangi langkah 4 untuk harga qo yang berbeda.

B.2 Jika tekanan statik lebih besar dari tekanan jenuh (Pb) dan tekanan aliran
dasar sumur dari uji produksi lebih besar dari tekanan jenuh atau (Ps>Pb)
dan (Pwf>Pb).

1. Dari uji tekanan dan produksi diperoleh data data : Pwf , Ps dan qo pada
Pwf . Dalam ini Pwf dan Pb harus diketahui

2. Hitung Index Produktivity untuk sumur Pwf > Pb ( kondisi aliran satu
fasa ) dengan persamaan (2.35 )

3. Dengan menggunakan harga Pi tersebut , hitung q dengan qb= PI (Ps-


Pb)

4. Hitung qmx dengan persamaan max = qb + PI x Pb / 1,8

5. Pilih Pwf < Pb dan hitung Pwf/Pb

6. Hitung laju produksi pada Pwf tersebut dangan mengguanakan


persamaan :

Qo = qb + (qmx – qb) [1 – 0,2 (Pwf/ Ps ) -0,8 (Pwf /Ps)2]

7. Ulangi langkah 5 untuk harga Pwf yang berbeda

8. Plot Pwf terhadap qo yang diperoleh dari langkah 5 sampai dengan


langkah 7 pada kertas grafik kartesian dengan meletakkan qo pada
sumbu pada sumbu mendatar dan Pwf pada sumbu vertikal.
B.3 Jika tekanan statik lebih besar daripada tekan jenuh (Ps>Pb) dan tekanan
aliran dasar sumur dari uji coba produksi lebih lebih kecil dari tekanan
jenuh (Pwf<Pb ).

1. Dari hasil uji tekanan dan peroduksi diperoleh data dta Pwf , Ps ,dan qo
pada Pwf . Dalam hal ini Pwf < Pb

2. Hitung Pwf/ Pb dan tentukan harga A , Yaitu A = 1- 0,2 (Pwf /Pb ) – 0,8
(Pwf/Pb)2

3. hitung harga PI unutk kurva IPR diatas tekanan jenuh yaitu PI=qo/Ps-Pb
+(Pb/1,8)A

4. Tentukan laju produksi pada Pwf = Pb yaitu q= PI(Ps-Pb)

5. Hitung q maks dari persamaan q max = qb +PixPb /1,80

6. Pilih Pwf yang lebih kecil dari tekanan jenuh , kemudian hitung Pwf /Pb

7. Hitung laju produksi pada Pwf tersebut dengan menggunakan


persamaan

Qo=qb+(qmax – qb)[1-0,2 ( Pwf/ Ps ) -0,8 (Pwf/Ps)2]

8. Ulangi lagi langkah 6 dengan harga Pwf yang berbeda

9. Plot Pwf vs qo yang diperoleh dari langkah 6 sampai dengan 8 pada


kertas grafik kartesian dengan qo pada sumbu mendatar dan Pwf pada
sumbu vertikal

B.4 Penentuan kurva IPR dua fasa untuk tekanan statik dibawah tekan jenuh
(Ps <Pb ) dan faktor skin tidak sama dengan nol adalah :

1. Dari uji tekana tentukan Ps dan s

2. Dari uji produksi tentukan harga Pwf dan qo pada Pwf


3. hitung konstanta persamaan kurva IPR , yaitu a1, a2,a3,a4 dan a5 masing
masing dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

A1 = 0,183 e-0,364s + 1,646 e-0,0556s

A2 =-1,476 e-0,456 s + 1,646 e-0,442s

A3 =-2,149 e-0,196s + 1,646 e-0,220s

A4 = 0,022e-0,088s - 0,260 e-0,211s

A5 = 0,552 e-0,032s -0,583 e-0,307s

4. Hitung harga Pwf / Ps berdasarkan data uji tekanan dan produksi

5. Hitung harga ruas kanan dari persamaan kurva IPR :

A=a1+a3 (Pwf/Ps)+a5(Pwf/Ps)2/1+ a2(Pwf/Ps) +a4(Pwf/Ps)2

6. Htung laju produksi maksimum (q maks ) apbila s =0 yaitu q max =


qo/A dimana : qo laju aliran dari uji produksi

7. Pilih harga Pwf dan PWF / Ps kemudian htung harga A seperti langkah 5

8. Hitung laju produksi (qo) pada Pwf tersebut , yaitu :

Qo=q maks pada s= 0


= q maks A

9. Ulangi lsngksh 7 dengan hrga Pwf yang berbeda

10. Plot Pwf terhadap qo yang diperoleh dari perhitungan pada kertas
grafik kartesian dengan qo pada sumbu mendatar dan Pwf pada sumbu
vertikal

5.4 Penyelesaian

IPR satu Fasa

1.Salin data pada sheet baru .


2. Hitung productivity index (PI) dan q max dengan persamaan : PI=qo/Ps-
Pwf

3. qmax = PI x Ps

4. Asumsikan beberapa harga Pwf , Kemudian hitung qo dengan


persamaan :

Qo=Pix(Ps-Pwf asumsi )

5. Plotkan Pwf vs qo untuk mendapatkan IPR satu fasa

IPR dua Fasa , Ps <Pb

1. Plotkan data dan hitung qmaks dengan persamaan :

Qmax = qo/1-0.2(Pwf/Ps)-0,8(Pwf/Ps)2

2. Asumsikan berbagai harga Pwf , kemudian hitung harga qo dengan


persamaan :

Qo=qmax (1-0.2(Pwf/Ps)-).8(Pwf/Ps)2)

Kurva IPR dua Fasa Ps>Pb dan Pwf>Pb

Pwf tes >Pb

1.Plotkan data pada worksheet baru.

2. Hitung Produktivity Index (PI) dan qmax dengan persamaan :

PI = qo /Ps- Pwf

Qb=PI x (ps – Pb)

Qmax = qb +(qo x Pb/1.8 (Ps- Pwf)

3. Asumsikan beberapa harga Pwf kemudian hitung qo dengan persamaan :

Qo = qb +((qmax-qb)(1-0.2(Pwf/Pb) – 0.8(Pwf/Pb)2))
Pwf test <Pb

1.Plotkan data pada worksheet baru

2. Hitung Produktivity Index (PI) dan qmax dengan persamaan :


PI = qo / Ps –Pwf

Qb = qo (1-(Pb / 1.8 (Ps – Pwf) (1-0.2 (Pwf / Pb)-0.8(Pwf/Pb)2))

Qmax = qb + (qo x Pb / 1.8 (Ps-Pwf))

3. Asumsikan beberapa harga Pwf , kemudian hitung qo dengan persamaan :

Qo = qb + ((qmax – qb )(1-0.2 (Pwf/Pb)-0.8(Pwf/Pb)2))

Peramalan Kurva IPR yang akan Datang

1.Plotkan data worksheet baru

2. Hitung PI,(PI*)p,(Kro)p,(Kro)f, dan (PI*)f dengan persamaan :

PI = qo /Ps- Pwf

(P*)p= PI/ 1/1.8(1+0.8 Pwf/Ps )

(Kro)p =(So-Sor/1-Sor-Swi)4

(Kro)f= (Sof – Sor /1 –Sor –Swi)4

(PI*)f= (PI*)p( (Kro)f/(µo)f/(Bo)f/( Kro)p/(µo)p/(Bo)p)

3. Asumsikan berbagai harga Pwf, kemudian hitung qo dengan persamaan :

Qo = (P*)f(Ps)f/1.8 (1-0.2(Pwf/(Ps)f)-0.8(Pwf/(Ps)f)2)

4. Plotkan Pwf vs qo
5.5 Hasil Praktikum

TABEL

BAB VI
DRILL STEM TEST (DST)
6.1 Metode Praktikum

Menggunakan Metode penjelasan dan Praktek langsung

6.2 Tujuan

Untuk mengetahui Drill Stem Test (DST)

6.3 Penjabaran Teori dan Rumus

Penentuan tekanan reservoir yang sebenarnya pada sumur yang sudah


berproduksi jarang dilakukan , untuk mencapai keseimbangan untuk
memperoleh tekanan reservoir yang sebenarnya seluruh sumur dari lapangan
itu harus di tutup untuk jangka waktu tertentu . Hal ini sama sekali tidak
menguntungkan dalam hal proses produksi . Untuk itu yang biasanya
dilakukan adalah dengan menentukan tekanan dasar salah satu sumur (Pwf).

Tekanan dasar sumur biasanya di ukur dalam interval waktu tertentu ,


kemudian tekanan yang diperoleh dari hasil pengukuran diplot dan
diinterpolasi untuk mendapatkan tekanan statik sumur tersebut.

Dasar analisa ini dikemukakan oleh Horner , yang pada prinsipnya adalah
memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu.

Berdasarkan prinsip tersebut , maka sumur sumur produksi diproduksi dengan


laju alir tetap selama waktu ‘tp’,kemudia sumur di tutup selama waktu ;Δt’,
sehingga di dapat persamaanya adalah :

Pws =Pi-162.6 xqxµxB/kxh log (tp +Δt/Δt)

Dimana :

Pws : Tekanan dasar sumur , psi

Pi : Tekanan mula mula reservoir ,psi

Q : Lsju produksi sebelum sumur di tutup , bbl/ d


µ : Viscositas minyak , cp

B : Factor volume formasi , bbl / STB

K : Permeabelitas , mD

H : Ketebalan formasi , ft

Tp : Waktu produksi sebelum sumur di tutup , jam =(Np/q)x24

Δt : Waktu penutupan sumur , jam

Terlihat bahwa apabila Pws diplot terhadap lo[(tp + Δt )/Δt] akan


merupakan garis lurus dengan kemiringan (slope,m) :

M=162.6 qxµx B / k x h

Berdasarkan konsep tersebut , maka harga permeabilitas relatif


dapat di tentukan dari slope ‘m’ , sedangkan apabila garis tersebut
diektrapolasi ke harga ‘Horner Time ‘ [(tp + Δt)/Δt]=1, maka secara
teoritis harga Pws sama dengan tekanan awal reservoar.

6.4 Cara Penyelesaian

1. Hitung tp dengan persamaan : (Np/qo )x 24

2. Tentukan dt ( dari tabel data tes ) dalam jam dan hitung dt /(tp + dt)

3. Plitkan antara dt / (tp +dt) dengan P

4. Tentukan titik terendah diman kurva mulai membentuk garis lurus .


Misalkan kurva mulai lurus pada titik P= 20 menit , maka plotkan
kembali dt /(tp +dt ) dengan P ( Pada grafik yang sama )m, dimulai dari
P20 menit sampai P1560 menit . Kemudian berikan trendline pada kurva yang
di dapat.
5. Hitung slope untuk satu cycle , dengan menggunakan persamaan yang
di dapat dari trend line kurva misal : Slope untuk satu cycle antara 0.01
dan 0.1 hitung dengan persamaan :

(4.0055*LN(0.1)+2777.2)-(4.0055*LN(0.001)+2777.2)

6. Hitung Ko dengan persamaan : Ko = 162.5 x qo x µo x Bo / slope x h

7. Tentukan P 1 jam

8. Hitung skin dengan persamaan :

S = 1.151x(( P1 jam –Pwf/slope )- LOG (Ko/ø xµ x Co x rw2)+3.23)

9. Hitung kembali P dengan persamaan tang di dapat dari Trendline kurva.


Kemudian di plotkan kembali sehingga didapatkan kurava berupa garis
lurus , yang apabila dipotongkan dengan sumbu Y akan menunjukkan
harga Ps dan P* ( pada (dt/(dt+tp))=1)

10. Hitung P* yaitu pada saat dt/(tp+dt)=1 , dengan menggunakan


persamaan Trendline kurva.
6.5 Hasil Praktikum

TABEL

Вам также может понравиться