Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

makanan laut atau hidangan laut (bahasa Inggris: seafood) adalah sebutan untuk makanan
berupa hewan dan tumbuhan laut yang ditangkap, dipancing, diambil dari laut maupun hasil
budi daya. Burung dan burung air yang terdapat di laut tidak termasuk ke dalam makanan
laut. seafood merupakan makanan yang sangat lezat dan banyak digemari masyarakat.
Namun sayangnya tak semua orang bisa menikmati makanan ini .Ada beberapa golongan
orang yang memiliki alergi terhadap seafood tertentu. Alergi ini bisa disebabkan oleh
kandungan protein tinggi makanan laut, faktor keturunan atau tubuh yang sedang tidak begitu
fit sehingga menjadi intoleran terhadap protein makanan laut.Karena ada beberapa orang
yang keracunan mengkonsumsi makanan laut penulis akan membahasa penaganan keracunan
makanan laut.

Carbon dioksida atau CO2 merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan
termasuk salah satu jenis gas yang jumlahnya paling berlimpah di atmosfer. Gas yang dipakai
juga dalam minuman bersoda (berkarbonasi) ini memiliki nama lain 'carbonic acid gas' atau
gas asam arang. Kasus keracunan gas karbon dioksida (CO2) umumnya terjadi di dalam
ruangan seperti di dalam mobil, rumah, kantor dan pabrik dengan kondisi jumlah oksigen
(O2) yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah karbon dioksida (CO2).untuk itu
penanganan pada keracunan CO2, pindahkan dari sumber atau tempat terjadinya keracunan
ke lokasi atau tempat yang berudara segar. Longgarkan pakaian korban agar korban lebih
mudah dalam bernafas.Pastikan korban masih bernafas dan segera berikan oksigen murni
Korban harus istirahat dan usahakan tenang. Meningkatnya gerakan otot menyebabkan
meningkatnya kebutuhan oksigen, sehingga persediaan oksigen untuk otak dapat berkurang.
Segera bawa ke rumah sakit terdekat

B. Rumusan masalah
1. Penanganan keracunan makanan laut?
2. Penanganan keracunan CO2?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penanganan keracunan makanan laut
2. Untuk mengetahui cara penanganan keracunan CO2

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian makanan laut

makanan laut atau hidangan laut (bahasa Inggris: seafood) adalah sebutan untuk makanan
berupa hewan dan tumbuhan laut yang ditangkap, dipancing, diambil dari laut maupun hasil
budidaya. Burung dan burung air yang terdapat di laut tidak termasuk ke dalam makanan laut.

Di beberapa negara, istilah "makanan laut" juga mencakup mamalia laut, ikan dan kerang
yang ditangkap atau dikumpulkan nelayan dari air tawar (danau dan sungai). Makanan laut
merupakan sumber protein, lemak, vitamin, dan mineral (seng, zat besi, selenium,
magnesium, dan iodium).hewan laut yang dapat di makan seperti ikan laut, kepiting,
kerang,cumi-cumi, gurita, kerang, tiram,lobster, bulu babi atau landak laut, belut laut,

seafood merupakan makanan yang sangat lezat dan banyak digemari masyarakat. Namun
sayangnya tak semua orang bisa menikmati makanan ini .Ada beberapa golongan orang yang
memiliki alergi terhadap seafood tertentu. Alergi ini bisa disebabkan oleh kandungan protein
tinggi makanan laut, faktor keturunan atau tubuh yang sedang tidak begitu fit sehingga
menjadi intoleran terhadap protein makanan laut.

B. Penanganan keracunan makanan laut

olahan makan laut mangandung protein dan gizi yang sangat tinggi yang tentu sangat baik
bagi pertumbuhan tubuh, otak serta daya nalar. Makanan seperti udang, kerang dan kepiting
selain enak untuk disantap juga mengandung gizi serta protein yang sangat lengkap.

Namun ternyata tidak semua orang dapat dengan mudah mengonsumsi aneka macam
makanan berprotein tinggi seperti udang, kerang kepiting serta makanan seafood lainny.
Beberapa orang mempunyai alergi dan tubuhnya tidak menerima makanan yang anyir serta
berprotein tinggi. Jika makanan tersebut dimasak tidak sempurna terkadang terkandung racun
yang menyebabkan tubuh alergi serta keracunan makanan tersebut.

Gejala keracunan makanan laut :


1. Badan terasa tidak enak
2. Timbul bintil-bintil merah dan gatal pada kulit
3. Muka tampak agak kemerah-merahan dan suhu badan naik.

2
4. Perut Terasa mules, mual dan muntah-muntah.
5. Beraknya biasanya cair seperti disentri.
6. Muka terlihat pucat

Penanganan yang harus dilakukanpada orang keracunan makanan laut :

1. usahakan agar si penderita banyak minum air masak yang hangat.


2. Berilah ia minum kopi pahit yang agak kental dan hangat.
3. Usahakan agar ia cepat bisa muntah.
4. Minum susu murni atau air kelapa karna memang air kelapa dan susu memiliki
sifat untuk menetralkan racun
5. Gosoklah perut, dada dan punggungnya dengan parutan jahe yang dicampur
dengan minyak kayu putih.

Pengobatan keracunan makanan laut dengan tumbuhan :


1. Dengan (kelapa muda) hijau 1 buah, diambil airnya, diberi garam sebesar biji
randu, diberikan setelah penderita berhenti muntah (1x seharisebanyak yang
diperlukan).
2. Air kelapa muda hijau 1/2 glm, minyak kelapa 1 sdm, madu murni 1 sdm,
diaduk baik-baik lalu diminum sehari 2 kali.
3. Arang kayu jati 1/2 jari, dicuci lalu ditumbuk halus-halus, diseduh dengan air
panas 1/2 cangkir. Tambah 1 sdm madu murni. Diminum ketika masih hangat
suam-suam kuku.
4. Umbi pisang swanggi 3/4 kpt, dicuci bersih lalu diparut, diberi air garam 1
sdm, diperas dan disaring lalu diminum (1-2x sehari 3/4 gelas)
5. Daun cincau 1/2 genggam, dicuci bersih lalu ditumbuk halus-halus, diramas
dengan air masak seperlunya. Diberi air kapur sirih sedikit, diperas dan
disaring. Setelah menjadi cendol dimakan. Diminum dengan air gula
seperlunya.
6. Bawang putih 2 butir, jintan hitam 1/2 sdt, dicuci lalu digiling halus-halus,
diramas dengan santan kelapa tua 2 sdm serta madu murni 2 sdm. Diperas dan
disaring, lalu diminum.

3
C. Pengertian keracunan CO2

Carbon dioksida atau CO2 merupakan gas yang tidak berbau, tidak berwarna, dan
termasuk salah satu jenis gas yang jumlahnya paling berlimpah di atmosfer. Gas yang dipakai
juga dalam minuman bersoda (berkarbonasi) ini memiliki nama lain 'carbonic acid gas' atau
gas asam arang.

Dalam konsentrasi rendah, karbon dioksida sebenarnya tidak beracun. Namun saat
seseorang berada dalam ruangan tertutup tanpa sirkulasi udara yang baik, konsentrasi gas ini
akan terus mengalami peningkatan. Sistem pernapasan manusia secara terus menerus akan
mengubah oksigen atau O2, menjadi gas karbon dioksida.

Tanpa ada sirkulasi udara yang baik, peningkatan konsentrasi karbon dioksida berarti juga
penurunan kadar oksigen yang dibutuhkan oleh sistem pernapasan manusia. Kemampuan
untuk bertahan dengan kadar oksigen yang terus menipis pada masing-masing orang tidak
selalu sama. Banyak faktor yang berpengaruh, termasuk kondisi kesehatan dan fungsi paru-
parunya. Karbon dioksida memiliki ciri berbentuk gas yang tidak berwarna dan juga tidak
berbau.

Kasus keracunan gas karbon dioksida (CO2) umumnya terjadi di dalam ruangan seperti di
dalam mobil, rumah, kantor dan pabrik dengan kondisi jumlah oksigen (O2) yang lebih
sedikit dibandingkan dengan jumlah karbon dioksida (CO2). Kandungan karbon dioksida
pada udara normal berkisar antara 0,03% (300 ppm) sampai dengan 0,06% (600 ppm) yang
tergantung pada lokasi. CO2 dianggap sebagai racun yang potensial dan dapat menyebabkan
asfiksia yang terjadi karena kurangnya jumlah oksigen pada pernapasan dan pada tahap awal
dipercepat karena efek CO2 yang dapat menyebabkan pernapasan semakin cepat dan dalam.

Gas CO2 yang masuk melalui paru – paru akan didistribusikan ke darah sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan asam – basa atau asidosis dengan deperesi Susunan Saraf
Pusat.2,4 Konsentrasi CO2 dalam darah meningkatkan dan bereaksi dengan air (H2O)
membentuk asam karbonat (H2CO3) di dalam darah kemudiam terpisah menjadi ion
hidrogen (H+) dan bikarbonat (HCO3). Kelebihan CO2 menciptakan suasana asam di dalam
darah dan menyebabkan pH darah menjadi kurang dari 7,35.11,12 Apabila gas ini dihirup
pada konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan rasa asam di mulut dan juga dapat
menyengat hidung dan tenggorokan. Efek ini disebabkan oleh pelarutan gas di membran
mukosa dan saliva yang membentuk asam karbonat yang lemah. Hal seperti ini juga dapat

4
dirasakan ketika seseorang bersendawa setelah minum air karbonat (misalnya : air soda).
Gejala keracunan akibat CO2 diantaranya yaitu sakit kepala yang berat, lemah, telinga
berbunyi (tinnitus), mual, kesadaran menurun, tekanan darah tinggi, dan pernapasan cepat.

D. Penanganan keracunan CO2

Sebagian besar kasus keracunan gas CO2 Pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah
segera mungkin korban :

1. pindahkan dari sumber atau tempat terjadinya keracunan ke lokasi atau tempat yang
berudara segar. Longgarkan pakaian korban agar korban lebih mudah dalam
bernafas.Pastikan korban masih bernafas dan segera berikan oksigen murni
2. Korban harus istirahat dan usahakan tenang. Meningkatnya gerakan otot
menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen, sehingga persediaan oksigen untuk
otak dapat berkurang. Segera bawa ke rumah sakit terdekat

5
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Cara penanganan untuk orang yang keracunan makanan laut lakukan usahakan agar si
penderita banyak minum air masak yang hangat. Berilah ia minum kopi pahit yang agak
kental dan hangat, Usahakan agar ia cepat bisa muntah, Minum susu murni atau air kelapa
karna memang air kelapa dan susu memiliki sifat untuk menetralkan racun, Gosoklah perut,
dada dan punggungnya dengan parutan jahe yang dicampur dengan minyak kayu putih.

Cara penanganan untuk orang yang keracunan CO2, lakukan segera mungkin korban
pindahkan dari sumber atau tempat terjadinya keracunan ke lokasi atau tempat yang berudara
segar. Longgarkan pakaian korban agar korban lebih mudah dalam bernafas.Pastikan korban
masih bernafas dan segera berikan oksigen murni, Korban harus istirahat dan usahakan
tenang. Meningkatnya gerakan otot menyebabkan meningkatnya kebutuhan oksigen,
sehingga persediaan oksigen untuk otak dapat berkurang. Segera bawa ke rumah sakit
terdekat

B. Saran

Sebaiknya berikan penanganan secepat mungkin pada pasien yang mengalami keracunan
makanan laut maupun CO2.Sebagai tenaga kesehatan hendaknya mengetahui jenis-jenis
keracunan dan penanganan racun berdasarkan jenis racunnya sehingga bisa memberikan
pertolongan yang cepat dan benar

6
Daftar pustaka

Hidayat, A.Aziz alimul.2011.pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan


kebidanan.Jakarta : salemba medika

Adam, M.Motarjemi,Y.2004.Dasar-dasar keamanan makanan untuk petugas kesehatan,


jakarta : EGC

Вам также может понравиться