Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang
melimpah ruah. Sumber daya alam tersebut banyak memberikan manfaat
bagi masyarakat Indonesia, antara lain dalam bidang ekonomi, bidang
kesehatan, bidang tekhnologi dan lain-lain. Sumber daya alam dibagi
menjadi dua macam, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Namun, sungguh sangat
disayangkan apabila masyarakat Indonesia kurang menyadari akan
pentingnya manfaat dari sumber daya alam tersebut. Kebanyakan dari
mereka menggunakannya secara ilegal tanpa memperdulikan akibat yang
akan ditimbulkan bagi kehidupan yang akan datang. Mereka
menggunakannya untuk kepentingan pribadi tanpa memperdulikan
kepentingan umum. Akibatnya, banyak sumber daya alam yang
berkurang dan hampir mengalami kepunahan. Untuk mengantisipasi
(mencegah) agar hal tersebut tidak terjadi, maka kita sebagai generasi
penerus harus berusaha menjaga, merawat dan melestarikan sumber daya
alam tersebut agar tidak mengalami kepunahan.
Salah satu sumber daya alam yang bermanfaat di bidang kesehatan
adalah sirsak. Sirsak memiliki bagian-bagian, seperti daun, buah, bunga
dan biji sirsak untuk kesehatan terutama untuk pengobatan kanker,
ambeien, sakit liver, bisul, eksim, rematik, sakit pinggang dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal dan sejarah tanaman sirsak ?
2. Apa saja kandungan dan manfaat sirsak ?
3. Bagaimana teknik budidaya sirsak ?
4. Bagaimana prospek dan pengembangan tanaman sirsak ?
5. Bagaimana sejarah ditemukan obat untuk kanker ?
6. Bagaimana racikan sirsak untuk mengobati dan pencegahan kanker ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami asal dan sejarah tanaman sirsak.

1
2. Untuk mengetahui kandungan dan manfaat sirsak.
3. Untuk memahami teknik budidaya sirsak.
4. Untuk memahami prospek dan pengembangan tanaman sirsak.
5. Untuk mengetahui sejarah ditemukan obat untuk kanker.
6. Untuk memahami racikan untuk mengobati dan pencegah kanker.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal dan Sejarah Tanaman Sirsak
Tanaman sirsak memiliki nama spesies Annona muricata linn.,
merupakan salah satu tanaman dari kelas Dicotyledonae, keluarga
Annonaceae, dan genus Annona. Nama sirsak sendiri berasal dari bahasa
Belanda (Zuurzak) yang berarti kantong asam. Tanaman buah tropis ini
didatangkan ke Nusantara oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada
abad ke-19, Zuurzak bukan asli tanaman asli Eropa.
Sirsak merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan
berbuah sepanjang tahun jika kondisi air tanah terpenuhi selama
pertumbuhannya. Tanaman ini berasal dari daerah tropis di benua
Amerika, yaitu hutan Amazon (Amerika Selatan), Karibia, dan Amerika
Tengah. Di tempat asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi.
Sirsak juga memiliki sebutan yang berbeda-beda di setiap Negara
contohnya di Negara Inggris dikenal dengan sebutan soursop, graviola di
Portugal, paw paw di Brazil, guanabana di Spanyol, ang mo lau leen di
Cina, durian belanda di Malaysia, dan aathakka pazham di India. Pohon
sirsak juga telah menyebar ke berbagai Negara yang asalnya tidak
memiliki jenis sirsak. Tanaman graviola ini dibawa oleh orang Spanyol ke
Filipina dan terbukti dapat tumbuh di sebagian besar Negara tropis.
2.2 Kandungan dan Manfaat Sirsak
1. Daging Buah
Buah sirsak mengandung serat dan vitamin. Komposisi rata-
rata satu buah sirsak adalah 67,5% daging buah, 20% kulit buah, 8,5%
biji, dan 4% poros tengah buah (empelur). Pada daging buahnya
mengandung 80% air, 3% asam yang dapat dititrasi, dan 24% gula
nonpereduksi. Kandungan zat gizi terbanyak dalam buah sirsak adalah
karbohidrat, yaitu sekitar 68% dari seluruh bagian padat daging
buahnya. Salah satu jenis karbohidrat yang terkandung dalam buah
sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa) dengan kadar

3
81,9-93,6% dari kandungan gula total. Sementara kandungan gula
lainnya berupa sukrosa 2,54%, dekstrosa 5,05%, dan levulosa 0,04%.
Sirsak juga mengandung berbagai vitamin, anatara lain
vitamin A,B, dan C. Vitamin utam yang terkandung dalam buah sirsak
adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg/100 g daging buah. Buah sirsak
juga kaya vitamin B dengan kadar 0,07 mg/100 g daging buah.
Adapun mineral utama yang terkandung dalam buah sirsak adalah
fosfor (27 mg/100 g daging buah) dan kalsium (14 mg/100 g daging
buah). Buah sirsak juga mengandung beberapa enzim buah, dia
antaranya enzim peroksidase, katalase, dan pektinase. Sejumlah
senyawa juga terkandung dalam buah sirsak, antara lain asetogenin,
murisin, annomurisin, dan murikapentosin, serta masih banyak
senyawa lain termasuk annopentosin A,B, dan C. Lemak yang
terkandung dalam buah sirsak sangat sedikit (0,3/100 g) sehingga baik
untuk kesehatan. Keunggulan sirsak lainnya terletak pada kadar
garamnya (natrium) yang rendah, yaitu 14 mg/100 g dan kaliumnya
tinggi, yaitu 278 mg/100 g. Rasio antara kalium dan natrium yang
tinggi ini mempunyai efek menguntungkan bagi tubuh, yaitu
mencegah hipertensi. Selain itu, kadar kalium yang tinggi sangat
bermanfaat untuk mengatur tekanan darah serta ritme dan fungsi
jantung sehingga melindungi tubuh dari atherosklerosis.
Buah sirsak mengandung fraksi asam organik nonvolatil yang
terdiri atas suatu campuran, yaitu sekitar 2 bagian asam malat, 1
bagian asam sitrat, dan trace asam isositrat. Asam-asam organik ini
diidentifikasikan sebagai turunan hidrazid yang diperoleh dari ekstrasi
asam-asam organik tersebut dengan cara merebus daging buah sirsak.
Buah sirsak mengandung trace asam hidrosianik. Buah sirsak
mengandung 0,0055 g nitrogen/100 g daging buah basah. Dari jumlah
ini, 91% terdiri atas asam dan asam amino bebas netral. Asam amino
yang berlimpah berupa asam gama-aminobutirat, prolin, dan asam
glutamat. Buah sirsak disenangi banyak orang karena aromanya
harum dan khas. Rasa asam pada buah sirsak berasal dari asam

4
organik nonvolatil, terutama asam malat, asam sitrat, dan asam
isositrat.
2. Daun Sirsak
Daun sirsak mengandung senyawa monotetrahidrofuran
asetogenin, seperti anomurisin A dan B, gigantetrosin A, annonasin-
10-one, murikatosin A dan B, annonasin, dan goniotalamisin. Khasiat
senyawa-senyawa ini untuk pengobatan berbagai penyakit. Daun dan
batang sirsak juga mengandung senyawa tanin, fitosterol, kalsium
oksalat, serta alkaloid murisin. Asam hidrosianik dalam jumlah tinggi
terdapat pada kulit kayu pohon sirsak serta jumlah yang lebih sedikit
ditemukan dalam akar dan daun sirsak.
3. Biji Sirsak
Di Indonesia, biji sirsak dikenal sebagai pestisida alami yang
mampu membunuh larva hama dan penyakit tanaman. Biji sirsak
mengandung 8% air, 2% protein, 13% abu, 8% serat, 20% lemak, dan
47% karbohidrat. Selain itu, biji sirsak mengandung 0,2% mineral/abu
yang larut dalam air, 0,8% asam yang dapat dititrasi, dan 17 mg
kalsium/100 g. Biji sirsak mengandung 17% minyak kuning .
Fraksionasi biji sirsak menghasilkan beberapa senyawa, yaitu cis-
annonasin, cis-anonnasin-10-one, cis-goniotalamisin, arianasin, dan
javorisin. Dari isolasi biji sirsak didapatkan kandungan 7 senyawa
baru asetogenin annonaceae, yaitu murisin A-G (1-7) dan 5 senyawa
yang telah diketahui sebelumnya berupa campuran dari
murikatetrosin A dan murikatetrosin B, longifolisin, korosolin, dan
korosolon. Manfaat senyawa dalam biji sirsak terutama untuk
pembuatan bioinsektisida (obat hama penyakit tanaman).
Manfaat Sirsak
Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci
mulut jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu
dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan
sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan
dalam bentuk ‘puree’ setelah daging buahnya diperas dan disaring.

5
Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah (setelah dicampur gula),
nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan eskrim. Di
Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya dipanaskan
dalam air dan diberi gula sampai campuran itu mengental. Di Filipina,
buah sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak digunakan sebagai
sayuran. Buah tua yang masih keras dapat dibuat kue yang lezat rasa
dan aromanya.
Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan
batu empedu, antisembelit, asam urat dan meningkatkan nafsu makan.
Dengan mengkonsumsi buah sirsak dapat meningkatkan daya tahan
tubuh dan memperlambat proses penuaan (sebagai obat agar awet
muda). Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk
memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan sembelit. Sari
buah sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan
rangsangan nafsu makan. Kegunaan lain dari sari buah ini adalah
untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit kandung air
seni dan wasir (ambeien).
Daun sirsak juga sering digunakan sebagai bahan obat
tradisional, antara lain untuk pengobatan sakit pinggang. Caranya : 20
lembar daun sirsak direbus dalam 5 gelas air. Didihkan hingga airnya
tinggal 3 gelas. Setelah cukup dingin, diminum 1 kali sehari sebanyak
¾ gelas. Sedangkan daun yang masih muda dapat dipakai untuk
mengobati bisul. Caranya : siapkan daun sirsak muda secukupnya,
kemudian tumbuk halus dan tambah air sedikit sambil diaduk merata.
Tempelkan bahan tersebut pada bisul. Manfaat sirsak bagi kesehatan
tidak hanya terletak pada daging buahnya.
Namun manfaat sirsak tersebar ke bagian daun, biji, kulit
batang, akar, dan bunga. Setiap bagian pohon sirsak memiliki khasiat
yang berbeda-beda dan berpotensi sebagian zat sitotoksik (zat racun).
a. Buah
Buah sirsak memiliki zat gizi yang penting bagi tubuh dan juga
mengandung senyawa sitotoksik yang cukup kuat, yaitu

6
acetogennis. Senyawa acetogenins adalah senyawa bioaktif yang
berfungsi sebagai sitotoksik di dalam tubuh manusia.
b. Daun
Daun sirsak dapat menyembuhkan berbagai penyakit diantaranya
hati (lever), kejang, batuk dan radang.
c. Biji
Biji buah sirsak berupa biji tunggal yang salingberhimpitan dan
dibatasi oleh daging buah. Di dalam biji sirsak terdapat senyawa
bioaktif yang dapat digunakan sebagai pestida nabati
d. Aar
Akar sirsak sering digunakan sebagai obat penenang
(menormalkan system saraf), antikejang, dan penurunan tekanann
darah.
e. Kulit batang
Didalam kulit batang sirsak ternyata mengandung senyawa
berkhasiat, acetogenesis, bagi kesehatan.
f. Bunga sirsak dapat dapat mengobati penyakit saluran pernafasan
(bronchitis) dan mengombinasikan bunga dan daun sirsak untuk
menyembuhkan sakit di dada.
2.3 Teknik Budidaya Sirsak
Tanaman sirsak dapat beradaptasi luas dengan berbagai jenis
tanah pertanian. Meskipun demikian, bertanam sirsak paling baik
dilakukan di tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak
mengandung bahan organik, serta memiliki aerasi dan drainase yang
baik. Derajat keasaman tanah yang ideal untuk tanaman sirsak berkisar
5,5-6,5.
1. Pembibitan
Tanaman sirsak dapat diperbanyak melalui biji, okulasi dan
pencangkokan. Pembiakan sirsak dengan dengan biji memerlukan
waktu 3-5 tahun untuk dapat berubah, sedangkan pembiakan dengan
cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang lebih
singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun. Benih yang digunakan sebaiknya

7
berasal darai indukan yang memiliki kualitas baik, seperti rasa yang
manis dan bentuk buah yang segar.
Pada umumnya, pembiakan sirsak dilakukan dari biji yang
dijadikan benih. Benih hasil penyemaian dapat digunakan karena
populasi yang tumbuh cenderung seragam, memiliki sifat yang
sama dengan induk, dan memiliki fase buahan sekitar 2-4 tahun.
Benih sirsak dapat ditanam langsung diladang atau disemaikan
terlebih dahulu di area persemaian. Setelah 20-30 hari, sekitar 85-
90% benih dapat berkecambah. Benih semaian tersebut dapat
dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Jumlah bibit yang
diperlukan untuk setiap hektar lahan sekitar 333-420 bibit tanaman
sirsak.
2. Penyapihan
Bibit tanaman sirsak yang telah mulai ditumbuhi daun dapat
dipisahkan ke dalam polybag atau langsung ditanam ke lahan yang
lebih luas.
3. Pengelolaan Media Tanam
Persiapan lahan yang akan digunakan untuk menanam sirsak
sebaiknya dibuat lubang resapan biopori. Untuk satu pohon sirsak
disarankan membuat lima lubang biopori yang melingkari pohon
sirsak dengan jarak satu meter. Teknik biopori dapat memperbaiki
struktur tanah karena akan menggemburkan dan meningkatkan daya
resap air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan
memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan pori akar tanaman
yang sudah mati.
Membuat lubang tanam di lahan yang telah disediakan dengan
ukuran 30 x 30 x 30 cm. jarak antara lubang tanaman dapat dipilih
alternative 6 x 4 m, 5 x 5 m, atau 6 x 5 m. setiap lubang tanaman
diisi dengan pupuk kandang yang sudah matang atau pupuk kompos
sebanyak 5-10 kg. biarkan lubang tanam tersebut selama satu
minggu sebelum dilakukan penanaman.

8
4. Teknik Penanaman
Cara menanam sirsak sama dengan cara menanam tanaman
buah-buahan lainnya. Sebelum ditanam, setiap lubang tanam diisi
dengan pupuk kandang, lalu ditaburi dengan pupuk campuran antara
urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1, yakni sebanyak
50 – 100 gram. Waktu tanam sirsak yang paling baik adalah pada
saat awal musim penghujan.
5. Pengairan
Tanaman sirsak membutuhkan pengairan yang teratur supaya
dapat berbunga dengan baik. Tanaman sirsak yang masih kecil atau
muda memerlukan pengairan intensif sampai berumur satu tahun.
Penyiraman dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari. Perhatikan
faktor drainase karena akar sirsak yang dangkal tidak tahan terhadap
genangan air.
6. Penyerbukan
Penyerbukan alami pada tanaman sirsak biasanya berlangsung
kurang sempurna. Penyebabnya adalah sifat bunga yang
proterogyne, yaitu matangnya putik (stigma) lebih dahulu daripada
tepung sari, menyebabkan pertumbuhan buah tidak sempurna
(bengkok) atau kerempeng. Agar tanaman sirsak berbuah lebat dan
normal perlu dilakukan penyerbukan buatan. Caranya, ketuk bunga
sirsak yang baru saja mekar, kemudian kumpulkan tepung sari
kedalam mangkuk steril. Lakukan cara ini pada siang hari.
Keesokan harinya (08.00-10.00), tepung sari dioleskan
sebanyak 1-2 kali pada mahkota bunga yang akan mekar (daun
mahkota batang) agar lebih efektif. Penyemprotan jangan dilakukan
pada buah yang telah besar karena dapat menyebabkan terjadinya
residu. Proses penyerbukan buah sirsak yang dibantu oleh manusia
dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik dapat
meningkatkan mutu buah.

9
7. Penyiangan
Penyiangan tanaman sirsak sebaiknya dilakukan secara
kontinu setahun sekali bersamaan dengan pemupukan dan
penggemburan. Penyiangan dan penggemburan tanah dapat
dilakukan di sekeliling tajuk (kanopi) tanaman sirsak.
8. Pemupukan
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan
menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos (20 kg/ pohon)
dan atau ditambah NPK dalam dosis kecil (100 gram/pohon) yang
dilakukan beberapa kali dalam setahun. Perlakuan ini akan
mendorong pertumbuhan dan atau pembuahan sirsak.
9. Pengendalian Hama
Tanaman sirsak memang lebih mudah hidup dalam kondisi
tanah yang kurang subur. Namun, bukan berarti tanaman buah yang
satu ini bebas dari serangan hama dan penyakit.
Berikut beberapa hama dan penyakit yang biasa menyerang
tanaman sirsak :
a. Hama
Kutu perisai, Lalat buah, Ulat penggerek buah, Ulat penggerek
batang, Ulat daun bercula satu, Ulat atlas, Rayap, dan Kutu
sisik putih.
b. Penyakit
Mati cabang ranting, Antraknosa, Bercak daun, Karat daun,
Busuk akar, Busuk batang.
10. Penanganan Panen
Pepohonan sirsak mengalami masa pertumbuhan untuk
membentuk dedaunan tajuk pohon selama kurang lebih dua tahun.
Buah sirsak dapat dipanen setelah umur pohon lebih dari tiga tahun.
Dari satu pohon sirsak yang subur dapat diperoleh sekitar 2–30 buah
sirsak dengan bobot setiap buah sekitar 200–1.200 gram. Namun
produksi sirsak akan menurun setelah umur pohon mencapai 8–10
tahun sehingga butuh peremajaan.

10
Usaha peremajaan tidak selalu mengganti tanaman dengan
bibit yang baru, tetapi melakukan pemangkasan cabang-cabang
yang rusak dan yang terserang hama agar tumbuh tunas yang baru.
Proses pemangkasan merupakan salah satu usaha untuk
memperbaiki kualitas buah.
11. Penanganan Pasca Panen
Sirsak merupakan salah satu jenis buah yang mudah rusak dan
tidak tahan terhadap proses penyimpanan dalam jangka waktu lama.
Karena itu, penentuan derajat kematangan berdasarkan umur
penampakan fisik sirsak harus dilakukan dengan seksama.
a. Penanganan waktu panen
Buah sirsak tidak dapat dipanen sekaligus karena
memiliki tingkat kematangan berbeda-beda. Buah yang telah
dipanen harus diletakkan di tempat strategis untuk
memudahkan proses pengangkutan. Buah sirsak harus dipetik
secara selektif, pemotongan tangkai harus menggunakan pisau
yang tajam atau gunting setek.
b. Pengangkutan
Pengangkutan jalan darat bagi buah sirsak yang belum
matang memang tidak begitu bermasalah. Buah sirsak dapat
dimasukkan ke dalam keranjang atau karung dan diangkut
menggunakan mobil. Perlakuan pengangkutan terhadap buah
yang masak akan berbeda. Buah sirsak harus diangkut dengan
peti atau kotak karton kuat.
12. Pasca Panen
Sirsak dapat dimakan dalam keadaan segar sebagai pencuci
mulut jika matang betul, atau dicampur dengan es krim atau susu
dijadikan minuman yang lezat, seperti dilakukan di Jawa, Kuba, dan
sebagian dari Amerika. Akan tetapi, buah ini lebih sering dimakan
dalam bentuk ‘puree’ setelah daging buahnya diperas dan disaring.
Juga dapat dijadikan selai buah, sari buah (setelah dicampur gula),
nektar atau sirop. Juga digunakan dalam pembuatan eskrim. Di

11
Indonesia dodol sirsak dibuat dengan cara daging buahnya
dipanaskan dalam air dan diberi gula sampai campuran itu
mengental. Di Filipina, buah sirsak muda beserta bijinya yang masih
lunak digunakan sebagai sayuran. Buah tua yang masih keras dapat
dibuat kue yang lezat rasa dan aromanya.
2.4 Prospek dan Pengembangan Tanaman Sirsak
Budidaya sirsak memiliki prospek yang cukup baik, terutama
untuk bahan baku industri konsentrat buah. Budidaya untuk memasok
pasar buah segar juga masih cukup baik, meskipun volumenya tidak akan
sebesar budidaya untuk memasok industri. Prospek berkebun sirsak
cukup baik dikarnakan Harga sirsak tidak pernah jatuh. Meskipun juga
tidak pernah melambung tinggi. Dengan tetap stabilnya harga, komoditas
sirsak cukup bisa diandalkan dari resiko kerugian akibat harga jatuh.
Dewasa ini, di pasar swalayan di kota-kota besar, sudah mulai dijajakan
buah sirsak. Meskipun kontinuitas keberadaannya masih sering
terganggu. Fluktuasi keberadaan sirsak di pasar swalayan ini, sama
dengan fluktuasi keberadaannya di restoran yang menyajikan jus sirsak.
Kadang hari ini ada, besoknya sudah kehabisan stok dan sulit mencari
pasokan. Di kawasan wisata Pelabuhan Ratu, khususnya di sepanjang
jalan raya Cibadak – Pelabuhan Ratu – Cisolok, Sukabumi banyak
dijumpai kios-kios pedagang sirsak. Pembelinya para wisatawan
domestik. Sebagian dari mereka, memang akan mengkonsumsi buah itu
dalam keadaan segar. Namun kebanyakan, para pembeli sirsak itu akan
membawanya pulang untuk bahan jus sirsak.
2.5 Sejarah Ditemukannya Obat Untuk Kanker
Pada tahun 1951, Prof Clery Salazar, yang bekerjar di Fakultas
Pertanian di Mayaguez, Puerto Rico, sudah ,mulai mendorong
pengembangan produk sirsak di negara tersebut. Riset mengenai khasiat
sirsak atau populer disebut Graviola ini sebenarnya sudah dimulai sejak
tahun 1976 oleh The National Cancer Institute, Amerika Serikat. Hasil
riset membuktikan bahwa daun dan tunas sirsak dapat menyerang dan
merusak sel kanker. Namun, hasil penelitian ini tak dipublikasikan.

12
Setelah sekitar 7 tahun tak ada beritanya, akhirnya muncul berita
keajaiban sirsak yang dipublikasikan oleh The National Cancer Institute.
Sekitar tahun 1995-1996, Prof.Soelaksono Sastrodihardjo
bersama dengan Dr.Jerry Mc.Laughlin seorang farmakolog dari
Universitas Purdue Amerika Serikat, melakukan riset terhadap daun
sirsak. Mc.Laughlin melaporkan bahwa sirsak mengandung senyawa
asetoginin yang terdiri dari murikatosin A, murikatosin B, anomurisin E,
murikapentosin, anopentosin A, anopentosin B, dan anopentosin C.
Senyawa annonaceoues asetoginin ini terkandung dalam daun,tunas,kulit
kayu,dan biji sirsak. Asetoginin sirsak ini mampu melawan 12 jenis sel
kanker. Banyak herbal yang dapat dimanfaatkan untuk mengobati kanker.
Slaah satunya adalah sirsak yang mempunyai banyak keunggulan
dibandingkan herbal lainnya. Keistimewaan ini menjadikan penemuan
khasiat sirsak sebagai obat kanker sisembunyikan bertahun-tahun oleh
perusahaan farmasi. Bagian tanaman sirsak yang berkhasiat sebagai obat
kanker adalah kulit kayu,daun,dan buahnya. Buahnya bisa dimakan
secara langsung,dibuat jus,atau ekstrak. Sementara daun sirsak umumnya
dibuat ekstrak atau teh.
Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat, terbukti sirsak mempunyai kemampuan sebagai pembunuh alami
sel kanker dengan kekuatan 10.000 kali lebih kuat dari kemoterapi.
Penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak dari pohon ajaib ini dapat
digunakan untuk melawan kanker secara aman dan efektif tanpa
menyebabkan mual yang berlebih,berat badan turun,dan kerontokan
rambut. Selain itu, sirsak melindungi sistem imunitas tubuh dan
mencegah infeksi yang mematikan. Pasien-pasien yang mendapat terapi
sirsak merasa lebih kuat dan lebih sehat selama menjalani pengobatan.
Manfaat lain adalah menambah energi dan memperbaiki kondisi fisik.
2.6 Racikan Sirsak Untuk Mengobati dan Mencegah Kanker
1. Pengobatan Kanker
Selain menggunakan herbal amtikanker, seperti kunyit
putih,jintan hitam,temu putih,dan jambu biji,pengobatan penyakit

13
dapat ditambahkan dengan sirsak. Resep yang dianjurkan adalah jus
buah segar dan rebusan daun sirsak. Konsumsi jus sirsak sebaiknya
dua kali sehari masing-masing sebanyak 1 gelas. Selain itu, minum
rebusan daun sirsak juga dianjurkan bagi penderita kanker.
Cara membuat rebusan daun sirsak sebagai berikut :
a. Rebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua dengan 3 gelas air.
b. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan air menguap hingga
tersisa 1 gelas.
c. Minum 2 kali sehari 1 gelas untuk penderita kanker.
2. Pencegahan Kanker
Mengkonsumsi sirsak secara rutin juga berkhasiat mencegah
timbulnya penyakit kanker. Resep untuk pencegahan penyakit
kanker adalah sebagai berikut :
a. Rebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua dengan 3 gelas air.
b. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan air menguap hingga
tersisa 1 gelas.
c. Minum air rebusan daun sirsak 2 kali sehari secara rutin.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kandungan yang terdapat pada sirsak antara lain ,
serat,vitamin,karbohidrat dan lemak. Kandungan yang paling banyak
terdapat pada daging buah sirsak adalah karbohidrat. Pada daun sirsak
mengandung senyawa monotetrahidrofuran asetogenin, seperti
anomurisin A dan B, gigantetrosin A, annonasin-10-one, murikatosin
A dan B, annonasin, dan goniotalamisin. Sedangkan pada biji sirsak
mengandung 8% air, 2% protein, 13% abu, 8% serat, 20% lemak, dan
47% karbohidrat. Selain itu, biji sirsak mengandung 0,2% mineral/abu
yang larut dalam air, 0,8% asam yang dapat dititrasi, dan 17 mg
kalsium/100 g, sehingga biji sirsak dapat dijadikan pestisida alami
yang mampu membunuh larva hama dan penyakit tanaman.
Berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan di Amerika
Serikat, terbukti sirsak mempunyai kemampuan sebagai pembunuh
alami sel kanker dengan kekuatan 10.000 kali lebih kuat dari
kemoterapi. Penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak dari pohon
ajaib ini dapat digunakan untuk melawan kanker secara aman dan
efektif tanpa menyebabkan mual yang berlebih,berat badan turun,dan
kerontokan rambut. Selain itu, sirsak melindungi sistem imunitas
tubuh dan mencegah infeksi yang mematikan. Pasien-pasien yang
mendapat terapi sirsak merasa lebih kuat dan lebih sehat selama
menjalani pengobatan. Manfaat lain adalah menambah energi dan
memperbaiki kondisi fisik.
Racikan sirsak untuk mengobati dan pencegahan kanker :
a. Pengobatan Kanker
Selain menggunakan herbal amtikanker, seperti kunyit
putih,jintan hitam,temu putih,dan jambu biji,pengobatan
penyakit dapat ditambahkan dengan sirsak. Resep yang
dianjurkan adalah jus buah segar dan rebusan daun sirsak.
Konsumsi jus sirsak sebaiknya dua kali sehari masing-masing

15
sebanyak 1 gelas. Selain itu, minum rebusan daun sirsak juga
dianjurkan bagi penderita kanker.
Cara membuat rebusan daun sirsak sebagai berikut :
1. Rebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua dengan 3 gelas
air.
2. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan air menguap
hingga tersisa 1 gelas.
3. Minum 2 kali sehari 1 gelas untuk penderita kanker.
b. Pencegahan Kanker
Mengkonsumsi sirsak secara rutin juga berkhasiat mencegah
timbulnya penyakit kanker. Resep untuk pencegahan penyakit
kanker adalah sebagai berikut :
1. Rebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua dengan 3 gelas
air.
2. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan air menguap
hingga tersisa 1 gelas.
3. Minum air rebusan daun sirsak 2 kali sehari secara rutin
3.2 Saran
Dengan lebih mengetahui banyaknya manfaat yang terdapat
dalam kandungan buah ini sudah selayaknya kita dapat mengolahnya
menjadi makanan bernutrisi yang dapat bernilai ekonomis tinggi.
Sebagai aktivitas akademika kita juga dapat melakukan penelitian
agar buah ini juga bisa dijadikan salah satu produk pertanian unggulan
dalam negeri untuk bisa bersaing dalam perdagangan global saat ini.
Pembahasan mengenai karya ilmiah manfaat buah sirsak.
Sesuai dengan pembahasan diatas, didalamnya dibahas mengenai
manfaat buah sirsak bagi kesehatan, manfaat sirsak untuk pengobatan,
kandungan buah sirsak dan pembahasan-pembahasan lainnya. Jadi
bagi teman-teman yang memiliki tugas makalah ilmiah buah sirsak,
makalah manfaat buah sirsak, makalah tentang buah sirsak, karya
ilmiah buah sirsak atau karya ilmiah lainnya silahkan makalah ini
dijadikan referensi atau contoh karya ilmiah buah sirsak.

16
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, sumeru Ir. 2006. Holtikultura Aspek Budidaya. Universitas indonesia.
Jakarta
Radi, juhedi Ir. 2002. Sirsak Budidaya dan Pemanfaatannya. Kanisius. Jakarta
Rukmana, Rahmat,. 2001. Usaha Tani Sirsak. Gramedia. Jakarta
Suranto,Adji.2011.Dahsyatnya Sirsak tumpas Penyakit.Jakarta: Pustaka
Bunda.

17

Вам также может понравиться