Вы находитесь на странице: 1из 22

BIOMEDIK

METABOLISME KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA : ASWAR

NIM : J1A116331

KELAS : C

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017

1
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di tentukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya

penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar

mengenai Karbohidrat.

Tentunya penulis juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak

kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan

kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan

saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah

ini.

Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi

kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Amien.

Kendari, 10 Oktober 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang………………………………………………………….…1

2. Rumusan Masalah…………………………………………………...........1

3. Tujuan Penullisan…………………………………………………………2

4. Metode Penulisan…………………………………………………………2

II PEMBAHASAN

A. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat……………3

B. Bagaimana proses glikolisis…………………………………………….5

C. Apakah yang dimaksud dengan glikogenesis dan glikogenolisis….….8

D. Bagaimanakah siklus asam sitrat……………………………………….13

E. Berapakah energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat…….15

III PENUTUP

A. KESIMPULAN …………………………………………………………17

B. SARAN………………………………………………………………….18

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..19

3
I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam kehidupan, karbohidrat merupakan molekul yang sangat penting

bagi tubuh makhluk hidup. Kata karbohidrat berasal dari kata karbon dan air.

Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat

adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar gugus hidroksil.

Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid

atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Pokok

bahasan ini erat kaitannya dengan kerja tubuh kita sehari-hari. Selain untuk

menambah pengetahuan dan wawasan kami, pembuatan makalah ini juga dapat

membuat kami menyadari akan kebesaran Allah Yang Maha Esa dan menjadi

belajar lebih bersyukur.

Dengan adanya naluri rasa ingin tahu pada diri manusia

menyebabkanperkembangan yang sangatpesatdibidangapapun, termasukmasalah

yang berkaitandengan metabolisme karbohidrat yang diangkatdariberbagai media

sepertibuku, internet, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah

5. Apakah yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat?

6. Bagaimana proses glikolisis?

7. Apakah yang dimaksud dengan glikogenesis dan glikogenolisis?

8. Bagaimanakah siklus asam sitrat?

9. Berapakah energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat?

4
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian metabolisme karbohidrat.

2. Untuk mengetahui proses glikolisis.

3. Untuk mengetahui proses glikogenesis dan glikogenolisis.

4. Untuk mengetahui proses siklus asam sitrat.

5. Untuk mengetahui energi yang dihasilkan dari metabolisme karbohidrat.

D. Metode Penulisan

Pada makalah ini kami menggunakan metode perpustakaan yang berasal

dari buku-buku dan melalui media internet.

5
II

METABOLISME KARBOHIDRAT

A. Pengertian Metabolisme

Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme

yang melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri

produk akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses

penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang

disebut katabolisme.

Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar

matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini

merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang

memperoleh energi dari sumber senyawaorganik di lingkungannya). Pada proses

pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan

menggunakan molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan

menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.

1. Pembagian Karbohidrat

Berdasarkan gugus gula penyusunnya, karbohidrat terbagi atas:

a. Monosakarida(C6H12O6)

Monosakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari satu gugus

gula.Monosakarida ini memiliki rasa manis dan sifatnya mudah larut

dalam air. Contoh dari monosakarida adalah heksosa, glukosa, fruktosa,

6
galaktosa, monosa, ribose (penyusun RNA) dan deoksiribosa(penyusun

DNA).

b. Disakarida(C12H22O11)

Disakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari dua

gugus gula.Sama seperti monosakarrida,Disakarida juga memiliki rasa

manis, dan sifatnyapun mudah larut dalam air.Contoh dari Disakarida

adalah laktosa(gabungan antara glukosa dan galaktosa),sukrosa(gabungan

antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa(gabungan antara dua glukosa)

c. Polisakarida(C6H11O5)

Polisakarida adalah karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus

gula,dan rata-rata terdiridari lebih 10 gugus gula.Pada umumnya

polisakarida tidak berasa atau pahit,dan sifatnyasukar larut dalam air.

Contohnya dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300gugus

gula berupa glukosa,glikogen atau gula otot yang tersusun dari 12-16

gugus gula,danselulosa,pektin,lignin,serta kitin yang tersusun dari ratusan

bahkan ribuan gugus guladengan tambahan senyawa lainnya.

Fungsi Karbohidrat :

1. Sebagai sumber energi utama.

2. Berperan penting dalam proses metabolisme,menjaga keseimbangan asam

dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel,jaringan,serta organ

tubuh,

3. Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,

7
Jadi, pengertian metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara

mekanis dan kimiawi karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.( (Mitchel,

2009, p. 90)

B. Proses Glikolisis

Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat di bagi dalam dua bagian

yaitu yang tidak menggunakan oksigen atau anaerob dan yang menggunakan

oksigen atau aerob.Reaksi anaerob terdiri atas serangkaian reaksi yang

mengubah glukosa menjadi asam laktat. Proses ini disebut glikolisis. Tiap reaksi

dalam proses glikolisis ini menggunakan enzim tertentu, dan akan dibahas satu

persatu.

1. Heksokinase

Tahap pertama proses glikolisis adalah pengubahan glukosa menjadi

glukosa -6-fosfat dengan reaksi fosforilasi. Gugus fosfat diterima dari ATP

dalam reaksi sebagai berikut :

Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut di bantu

oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Heksokinase yang berasal dari ragi

merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat dari ATP tidak

hanya kepada glukosa tetapi juga kepada fruktosa, manosa dan

glukosamina.

8
2. Fosfoheksoisomerase

Reaksi berikutnya ialah isomerisasi, yaitu pengubahan glukosa -6-

fosfat menjadi fruktosa -6-fosfat, dengan enzim fosfoglukoisomerase.

Enzim ini tidak memerlukan kofaktor dan telah diperoleh dari ragi dengan

cara klistalisasi. Enzim fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan otot dan

mempunyai berat molekul 130.000.

3. Fosfofruktokinase

Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim

fosfofruktokinase dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini

gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada fruktosa-6-fosfat dan ATP

sendiri akan berubah menjadi ADP. Fosfofruktokinase dapat dihambat atau

dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang terlibat dalam

proses metabolisme ini.

4 Aldolase

Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah

penguraian molekul fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul triosa

fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseral-dehida-3-fosfat. Dalam

tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis, telah ditemukan dan

dimurnikan oleh Warburg.

5. Triosafosfat Isomerase

Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua

macam senyawa, yaitu D-gliseraldehida-3-fosfat dan

dihidroksiasetonfosfat. Yang mengalami reaksi lebih lanjut dalam

9
proses glikolisis ialah D-gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel tidak

mampu mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-

fosfat, tentulah dihidroksiasetonfosfat akan bertimbun dalam sel. Hal ini

tidak berlangsung karena dalam sel enzim triosafosfat isomerase yang

dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-

fosfat.

6. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase

Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi

gliseraldehida-3-fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi

ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus fosfat diperoleh dari

asam fosfat.Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi asam

karboksilat.

7. Fosfogliseril Kinase

Reaksi yang menggunakan ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-

difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat.Dalam reaksi ini terbentuk

satu molekul ATP dari ADP dan ion Mg++diperlukan sebagai kofaktor.

Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi, maka reaksi

ini mempunyai fungsi untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh

proses glikolisis dalam bentuk ATP.

8. Fosfogliseril Mutase

Fosfogliseril mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi

pengubahan asam 3-fosfogliserat menjadi asam 2-fosfogliserat.

10
9. Enolase

Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenolpiruvat

dari asam 2-fosfogliserat dengan katalis enzim enolase dan ion

Mg ++ sebagai kofaktor.Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini

ialah reaksi dehidrasi.

10. Piruvat Kinase

Enzim ini merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat

dari asam fosfoenolpiruvat kepada ADP sehingga terbentuk molekul ATP

dan molekul piruvat. Piruvat kinase telah dapat diperoleh dari ragi dalam

bentuk kristal. Enzim ini adalah suatu tetramer dengan berat molekul

165.000.dalam reaksi tersebut, di perlukan ion Mg++ dan K+ sebagai

aktivator.

C. Proses Glikogenesis dan Glikogenelisis

1. Proses Glikogenesis

Glikogenesis merupakan proses pembentukan glikogen dari glukosa

kemudian disimpan dalam hati dan otot. Pada proses ini, lintasan

metabolisme yang mengkonversi glukosa menjadi glikogen akan diaktivasi di

dalam hati, oleh hormon insulin sebagai respon terhadap rasio gula darah

yang meningkat, misalnya karena kandungan karbohidrat setelah makan atau

teraktivasi pada akhir siklus Cori.

Pada hati, glikogenesis berfungsi untuk mempertahankan kadar gula

darahsedangkan padaotot bertujuan untuk kepentingan otot sendiri dalam

11
membutuhkan energi. Proses Glikogenesis terjadi apabila jumlah glukosa (

dari makanan ) yang masuk kedalam tubuh terlalu berlebih maka glukosa

tersebut akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Proses terjadinya

glikogenesis :

a. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim

terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh

heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.

b. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan

bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan

mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi

reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.

 Enz-P + Glukosa 6-fosfat «Enz + Glukosa 1,6-bifosfat « Enz-P + Glukosa 1-

fosfat

c. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk

membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh

enzim UDPGlc pirofosforilase.

 UTP + Glukosa 1-fosfat « UDPGlc + PPi

1. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik

akan menarik reaksi kea rah kanan persamaan reaksi

2. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan

glikosidik dengan atom C4pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga

membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen

sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen

12
primer) harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya

dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.

 UDPGlc + (C6)n à UDP + (C6)n+1

Glikogen Glikogen

Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 1à4 untuk

membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase.Pada otot

rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di

hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul

glikogenin.

1. Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa

tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk

cabang memindahkan bagian dari rantai 1à4 (panjang minimal 6 residu

glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 1à6

sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini

akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1àglukosil dan pembentukan

cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif

bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga

akan mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis. (Murray dkk.

Biokimia Harper)

Tampak bahwa setiap penambahan 1 glukosa pada glikogen dikatalisir

oleh enzim glikogen sintase.Sekelompok glukosa dalam rangkaian linier dapat

putus dari glikogen induknya dan berpindah tempat untuk

13
membentuk cabang.Enzim yang berperan dalam tahap ini adalah enzim

pembentuk cabang (branching enzyme).

2.Proses glikogenelisis

Glikogenolisis merupakan reaksi pemecahan molekul glikogen

menjadi molekul glukosa. Proses ini terjadi apabila tubuh membutuhkan

glukosa, untuk digunakan lebih lanjut dalam proses glikolisis.

Glikogenolisisjuga dapat berarti lintasan metabolisme yang digunakan oleh

tubuh, selain glukoneogenosis untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa di

dalam plasma darah untuk menghindari simtomahipoglisemia. Jika glukosa

dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah

untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan

glikogenolisis. Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan

tetapi sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu

demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini spesifik

untuk proses fosforolisis rangkaian 1à4 glikogen untuk menghasilkan glukosa

1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen

dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang

tersisa pada tiap sisi cabang 1à6.

(C6)n + Pià (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat

Glikogen Glikogen

14
Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit

trisakarida dari satu cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik

cabang 1à6 terpajan. Hidrolisis ikatan 1à6 memerlukan kerja enzim enzim

pemutus cabang (debranching enzyme) yang spesifik. Dengan pemutusan

cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat

berlangsung. (Murray dkk. Biokimia Harper).

 Berikut tahap-tahap glikogenelisis :

1. Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat.

Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak

melibatkan UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase.

Selanjutnya glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim

yang sama seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu

fosfoglukomutase.

2. Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-

fosfat. Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam

reaksi ini enzim lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat

sehigga terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP

dan fosfat.

3. Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk

respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam /

tersimpan dalam bentuk ATP

15
D. Siklus Asam Sitrat

Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai jalur glikolisis yang

mengubah glukosa menjadi piruvat. Pada keadaan aerob, langkah

berikutnya pada pembentukkan energi dari glukosa adalah dekarboksilasi

oksidatif piruvat menjadi asetil koenzim A (asetil koA). Unit asetil aktif

ini kemudian mengalami oksidasi sempurna menjadi CO2 melalui siklus

asam sitrat.

Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu

pada mitokondria, yang berlangsung secara berurutan dan berulang,

bertujuan mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi.

Proses ini adalah proses oksidasi dengan menggunakaan oksigen atau

aerob (Poedjiani, A : 264).

Siklus asam sitrat dikenal juga sebagai siklus asam trikarboksilat

atau siklus krebs, menggunakan nama penemunya Hans Krebs seorang

ahli biokimia yang banyak jasa atau sumbangannya dalam penelitian

tentang metabolisme karbohidrat.

Siklus asam sitrat merupakan jalur metabolisme bersama untuk

oksidasi molekul bahan bakar seperti asam amino, asam lemak dan

karbohidrat, juga berperan sebagai sumber bahan pembangun untuk

proses-proses biosintesis.Sebagian besar molekul masuk siklus asam sitrat

sebagai Asetil KoA.Dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil koA

merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus asam sitrat. Pada

16
eukariot, reaksi ini dan reaksi dalam siklus berlangsung dalam

mitokondria, sedangkan glikolisis berlangsung di sitosol (Stryer, L : 525).

Berikut adalah gambaran ringkas siklus asam sitrat:

a. Senyawa C4 (oksaloasetat) berkondensasi dengan senyawa C2 membentuk

senyawa C6(asam trikarboksilat / sitrat). Reaksi dikatalisis oleh enzim

sitrat sintase.

b. Sitrat mengalami isomerisasi menjadi isomer sitrat. Reaksi dikatalisis oleh

enzim sitrat akotase.

c. Isomer sitrat kemudian mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi

senyawa C5 (α-ketoglutarat). Reaksi dikatalisis oleh enzim isositrat

dehidrogenase dan menghasilkan NADH dan CO2.

d. Senyawa ini mengalami dekarboksilasi oksidatif lagi menjadi senyawa

C4 (suksinil ko-A. Reaksi dikatalisis oleh enzim α-ketoglutarat

dehidrogenase dan menghasilkan NADH dan CO2.

e. Senyawa C4 (suksinil ko-A) lalu dipecah menjadi suksinat (C4). Reaksi

dikatalisis oleh enzim suksinil koA sintase. Menghasilkan senyawa fosfat

berenergi tinggi (GTP).

f. Suksinat (C4) dioksidasi menjadi fumarat (C4). Reaksi dikatalisis oleh

enzim suksinat dehidrogenase dan menghasilkan FADH2.

g. Fumarat (C4) mengalami hidrasi menjadi malat (C4). Reaksi dikatalisis

oleh enzim fumarase.

17
h. Akhirnya malat (C4) dioksidasi menghasilkan kembali oksaloasetat (C4).

Reaksi dikatalisis oleh enzim malat dehidrogenase dan menghasilkan

NADH.

E. Energi yang dihasilkan pada Metabolisme Karbohidrat

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di

dalam organisme dan sel. Metabolisme mencakup sintesis (anabolisme) dan

penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks yang biasanya terdiri atas

tahapan-tahapan yang melibatkan enzim. Metabolisme sel mencakup semua

proses kimia di dalam sel, tanpa metabolisme makhluk hidup tidak dapat

bertahan hidup.

Pada glikolisis aerob, energi ysng dihasilkan terinci sebagai berikut:

a. Hasil tingkat substrat : +4P

b. Hasil oksidasi respirasi : +6P

c. Jumlah : 4P+6P = 10P

d. Dikurangi untuk aktivasi glukosa dan fruktosa 6P : -2

e. Hasil akhir : 10P-2P = 8P

Pada glikolisis anaerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:

a. Hasil tingkat substrat : +4P

b. Hasil oksidasi respirasi : +0P

c. Jumlah : 4P+0P = 4P

d. Dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : -2P

e. Hasil akhir : 4P-2P = 2P

Pada siklus asam sitrat, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:

18
1. Tiga molekul NADH, menghasilkan : 3 X 3P = 9P

2. Satu molekul FADH2, menghasilkan : 1 X 2P= 2P

3. Pada tingkat substrat : 1P

Jumlah : 12p

Satu siklus krebs akan menghasilkan energi 3P+3P+1P+2P+3P = 2P

Apabila dihubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat, dan siklus krebs

akan dapat kita itung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan

menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut:

1. Glikolisis : 8P

2. Oksidasi piruvat (2X3P) : 6P

3. Siklus krebs (2X12P) : 24P

Jumlah : 38P

19
III

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Metabolisme karbohidrat adalah proses yang mencakup sintesis

(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.

b. Glikolisis merupakan jalur utama metabolisme glukosa agar terbentuk

asam piruvat, dan selanjutnya asetil-KoA untuk dioksidasi dalam siklus

asam sitrat (Siklus Kreb’s).

c. Glikogenesis adalah lintasan metabolisme yang

mengkonversi glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di dalam hati.

d. Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen

harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses

ini dinamakan glikogenolisis.

e. Siklus asam sitrat adalah serangkaian reaksi kimia dalam sel, yaitu pada

mitokondria, yang berlangsung secara berurutan dan berulang, bertujuan

mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan sejumlah energi.

f. Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s,

akan dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob)

akan menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut:

i. Glikolisis : 8P

ii. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P

iii. Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P

Jumlah : 38

20
B. Saran

Peranan karbohidrat dalam tubuh sangat penting terutama untuk

kesehatan. Selain itu sebagai mahasiswa, kita juga harus lebih banyak

mengetahui dan mempelajari tentang berbagai hal yang menyangkut molekul

atau senyawa dalam tubuh, seperti karbohidrat sebab ini akan menjadi acuan

kita dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik nantinya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2002. Biologi Edisi kelima-jilid 2.Jakarta: Erlangga

Martoharsono, Soeharsono. 1978. Biokimia Jilid I. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press

McKee, Trudy. McKee, James R. 2003. Biochemistry the Molecular Basis of Life

Third Edition. McGraw-Hill, Inc. New York.

Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, 2003, Biokimia Harper, Edisi

XXV, Penerjemah Hartono Andry, Jakarta: EGC

Poedjiani, Anna. Supriyanti, F. M. Titin. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit

Universitas Indonesia. Jakarta

Stryer L, 1996, Biokimia, Edisi IV, Penerjemah: Sadikin dkk (Tim Penerjemah

Bagian Biokimia FKUI), Jakarta: EGC

Wirahadikusuma, M., 1988.Metabolisme Karbohidrat dan Lemak, ITB, Bandung

22

Вам также может понравиться