Вы находитесь на странице: 1из 2

AULYA AKMALA (40040117640013)

BIOKIMIA
Jasad Renik (Hewan)
Jasad renik atau jasad hidup adalah Sekelompok jasad yang pada kondisi tertentu akan menunjukan
tanda-tanda atau gejala kehidupan seperti tumbuh dan berkembang, bereproduksi atau
memperbanyak diri, peka terhadap rangsangan, berinteraksi antar jasad, dan melakukan
metabolisme. Akan tetapi tidak semua ciri kehidupan itu tidak selamanya berlaku secara mutlak.
Sebagai contoh virus, beberapa ciri kehidupan itu tidak berlaku untuk virus, tetapi virus dimasukan
dalam kelompok jasad hidup. (Faranita Normasari, 2018) Ukuran jasad renik biasanya dinyatakan
dalam mikron (µ), 1 mikron adalah 0,001 mm. Jasad renik umumnya hanya dapat dilihat dengan
alat pembesar atau mikroskop, walaupun demikian ada mikroba/jasad renik yang berukuran besar
sehingga dapat dilihat tanpa alat pembesar. (Sri Sumarsih, 2003)
Karakteristik jasad renik ialah kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, kemampuan
reproduksi atau memperbanyak diri, kemampuan melakukan proses metabolism, kepekaan
terhadap rangsangan, kemampuan untuk melakukan interaksi atau komunikasi antarjasad hidup,
kasad hidup memiliki sifat kompleks, jasad hidup mampu bergerak, melakukan ekskresi, dan
beradaptasi. (Faranita Normasari, 2018) Dalam pertumbuhannya jasad renik memiliki fase –
fasenya diantaranya adalah fase lamban, fase cepat, fase statis, dan fase kematian. Fase lamban
merupakan periode awal dan merupakan fase penyesuaian diri (adaptasi), sehingga tidak ada
pertambahan jumlah sel bahkan kadang-kadang jumlah sel menurun. Fase cepat merupakan
periode pembiakan yang cepat. Pada periode ini dapat teramati ciri-ciri sel yang aktif. Waktu
generasi pada setiap bakteri dapat ditentukan pada fase cepat ini. Pada fase tersebut dapat terlihat
beberapa sel mulai membelah, yang lainnya setengah membelah, dan yang lainnya lagi selesai
membelah. Pada fase statis pembiakan mulai berkurang dan beberapa sel mati. Apabila laju
pembiakan sama dengan laju kematian, maka secara keseluruhan jumlah sel tetap konstan. Hal ini
dapat disebabkan karena berkurangnya nutrien ataupun terbentuknya produk metabolisme yang
cenderung menumpuk mungkin menjadi racun bagi bakteri yang bersangkutan. Fase kematian
merupakan fase dimana proses pembiakan telah berhenti. Sel-selnya sudah mati, yang kemudian
akan diikuti dengan proses lisis. Apabila laju kematian melampaui laju pembiakan, maka jumlah
sel sebenarnya menurun. (Anonymous, 2008) Menurut teori evolusi, setiap jasad akan berkembang
menuju ke sifat plantae atau animalia. Hal ini digambarkan sebagai pengelompokan jasad berturut-
turut oleh Haeckel, Whittaker, dan Woese. Berdasarkan perbedaan organisasi selnya, Haeckel
membedakan dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia), dengan protista. Protista
terdiri dari algae atau ganggang, protozoa, jamur atau fungi, dan bakteri yang mempunyai sifat
uniseluler, sonositik, atau multiseluler tanpa diferensiasi jaringan. (Waluyo. 2005) Protozoa adalah
hewan bersel satu yang hidup sendiri atau dalam bentuk koloni/kelompok. Tiap Protozoa
merupakan kesatuan yang lengkap, baik dalam susunan maupun fungsinya. sanggup melakukan
semua fungsi kehidupan yang pada jasad lebih besar dilakukan oleh sel-sel khusus.
(Prawirohartono, Slamet dkk. 2007) Protozoa dapat digunakan sebagai bahan organik yang
dihasilkan oleh produsen. Beberapa mikroba dapat menyebabkan penyakit dan menghasilkan
racun pada makanan sehingga dapat menyebabkan keracunan makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. Sejarah Perkembangan Mikrobiologi. http://www.ubb.ac.id/.

Faranita Normasari. 2018. Jasad Hidup https://www.academia.edu/6179259/Jasad_Hidup


Sri Sumarsih. 2003. MIKROBIOLOGI DASAR
https://sumarsih07.files.wordpress.com/2007/12/buku-ajar-mikrobiologi.pdf
Waluyo. Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang

Вам также может понравиться