Вы находитесь на странице: 1из 7

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV.1. Sistem Penambangan

Untuk kegiatan penambangan PT. Makugawene menggunakan Sistem

Tambang Terbuka (Open Pit), dengan metode Quary Mining,

tercapai atau tidaknya target produksi yang dihasilkan dapat disebabkan beberapa

aspek, salah satunya disebabkan oleh sistem kerja alat-alat mekanis dan

kemampuan prodoksi alat mekanis saat ini ,sehingga perlu dilakukan pengkajian

terhadap permasalahan tersebut.

Lokasi penambangan pasir dilakukan pada makugawene Kelurahan

Sulamadaha yang saat ini lebih aktif melakukan kegiatan penambangan, kegiatan

pemuatan dan pengangkutan menggunakan 1 unit alat muat Komatsu PC 200 dan

1 unit Loader LG936L yang melayani sekitar lima unit Dump Truck (DT) Hino

130 HD

Sumber : Dokumentasi Lapangan, September 2017

Gambar V.1

Alat Muat Komatsu PC 200 dan Loader LG936 L

29
30

IV.2 Tinjauan lokasi peambangan

Tinjauan lokasi penambangan meliputi, keadaan jalan angkut berpengaruh

terhadap kegiatan penambangan khususnya pemuatan dan pengangkutan.

Tinjauan ini bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi lapangan sudah

mendukung atau belum untuk dilakukannya kegiatan penambangan.

IV.2.1. Kondisi Jalan Angkut

Jalan angkut yang ada saat ini dibuat dengan melakukan perataan dan

pemadatan, daerah ini yang dijadikan jalan angkut. Pada waktu musim kemarau

permukaan jalan angkut ini sangat berdebu dan menganggu pandangan operator

sehingga tiap beberapa jam disiram dengan air menggunakan water tank.

IV.3 Pola Pemuatan Dan Pengangkutan

IV.3.1 Pemuatan

Alat muat yang digunakan di PT. Makugawene adalah Excavator tipe

Komatsu PC 200 1 unit ( penggalian materia pasir) dan 1 unit Loader sebagai alat

muat, dengan pola yang digunakan dalam melakukan pemuatan adalah Single

Back Up Loading artinya alat angkut melakukan manuver dengan cara mundur

dan alat muat melakukan pemuatan dari belakang.

IV.3.2 Pengangkutan

pengangkutan menggunakan alat angkut DT 130 HD sebanyak 5 Unit

dengan jarak angkut dari front penggalian ke tempat dumping material adalah 975

Meter, Dengan jarak yang sangat dekat tersebut dapat memperbesar tingkat

produksi alat angkut sehingga waktu tunggu (Delay Time) alat muat lebih kecil

dari alat angkut.


31

IV.4 Pengamatan Jam Kerja

Perhitungan efisiensi kerja yang digunakan oleh PT. Makugawene yaitu

sebagai bahan acuan untuk melakuakan penjadwalan terhadap para operator alat

muat dan driver alat angkut agar lebih optimal dan efisien. Dalam kegiatan

penambangan, Jadwal kerja PT. Makugawene dibagi menjadi 1 shif, (shift siang)

. Jam kerja yang dimaksud adalah untuk mengetahui berapa waktu yang

dipergunakan suatu jenis alat mekanis. Berdasarkan pemantauan dilapangan

waktu kerja yang disediakan adalah sebagai berikut

Tabel IV.1

Waktu Kerja PT. Makugaweene

Waktu Kerja
Shiff I
(siang) Keterangan
07:00 – 12:00 5 jam Kerja
12:00 – 13:00 1 JamIstirahat
13:00 – 18:00 5 jam Kerja
18:00 - 19:00 1 jam Over Shift
Total 12 Jam
Sumber: PT. Makugawene

IV.5 Waktu Kerja Efektif

Watu kerja efektif adalah waktu yang benar-benar digunakan untuk

operator bersama alat yang digunakan untuk kegiatan produksi. Sedangkan jumlah

waktu yang tersedia adalah 12 jam per hari, namun kenyataan di lapangan di

peroleh waktu kerja efektif adalah 7 jam untuk alat muat dan untuk alat angkut.

Dari hasil tersebut menandakan terlalu besarnya waktu hambatan ketika aktifitas

produksi.
32

IV.5. Pengamatan Kerja Alat Muat

Berdasarkan pengamatan dilokasi, alat yang digunakan untuk aktifitas loading

coal adalah Excavator Komatsu PC 200 dan Loader LG 960 L, untuk loading

pasir, untuk mengetahui waktu kerja alat muat dilakukan pengamatan terhadap

pola gerak.

IV.5.1 Waktu Edar (Cycle Time) alat muat

Adapun waktu edar untuk alat Excavator omatsu PC 200 adalah sebagai

berikut :

a. Digging time = 4.24 Detik = 0.07 Menit

b. Loaded swing = 5,72 Detik = 0.10 Menit

c. Dumping time = 4,96 Detik = 0.08 Menit

d. Empty swing = 4,64 Detik = 0.08 Menit

Total = 19,74 Detik = 0,33 Menit

Jadi rata-rata Cycle time untuk excavator Komatsu PC 200 dalam

melakukan satu kali siklus loading pasir adalah 19,74 Detik = 0,33 Menit

IV.5.2 Waktu Edar (Cycle Time) Alat Angkut

Pengangkutan adalah serangkaian dari kegiatan penombongan yang

dilakukan untuk memgangkut pasir dari front penambangan menuju ketempat

penimbunan yang telah disediaka,dengan jarak angkut 975 meter dari lokasi

penambangan ke lokasi penimbunan material pasir

Jenis alat angkut yang digunakan pada penambangan di

PTMakugawawene, kelurahan Sulamadaha adalah Dump truck type Hino 130

HD, jenis alat ini pada umumnya digunakan untuk pengangkutan material di front
33

penambangan ke tempat penimbunan. Berdsarkan pengamatan data lapangan,

diperoleh data waktu kerja ala angkut DT Hino 130 HD sebagai berikut :

a. yaitu Loading Time = 76,08 Detik = 1,27 Menit

b. Hauling Time = 47,26 Detik = 0,79 Menit

c. Manuver for Loading Time = 14,07 Detik = 0,23 Menit

d. Dumping Time = 20,34 Detik = 0,34 Menit

e. Returning Time = 27,37 Detik = 0,46 Menit

f. Manuver for Dumping = 10,85 Detik = 0.18 Menit

Total = 196,6 Detik = 3,27 Menit

Jadi rata-rata cycle time untuk Dump Truck yang dibutuhkan adalah 196,6

detik atau 3,27 Menit.

IV.5.3 Efisiensi Kerja Alat Muat dan Alat Angkut

Tingkat efisiensi alat sangat diperlukan, guna untuk mengetahui sampai

jauh mana kemampuan dari alat muat dan alat angkut yang dioperasikan itu

bekerja dengan baik berdasarkan dengan total waktu yang tersedia.

IV.5.3.1 Efisiensi Kerja Alat Muat Exavator Komatsu PC 200

Dari hasil pengamatan di lapangan di peroleh waktu efektif yang tersedia

adalah 600 Menit/Hari atau 10 Jam, maka waktu efektif untuk alat muat Excavator

tipe Komatsu PC 200 perhari adalah waktu yang tersedia di kurangi waktu

hambatan ketika waktu produktif maka didapat waktu kerja efektif 419,5 Menit

atau 7 Jam/Hari.
34

IV.5.3.2 Efisiensi Kerja Alat Angkut Hino 130 HD

Dengan jalan yang sama maka Untuk waktu efektif alat angkut 600 menit,

adalah waktu yang tersedia di kurangi waktu hambatan ketika waktu produktif

maka di peroleh 423,77 Menit/Hari atau 7 Jam.

IV.5.4 Tingkat ketersediaan Alat Muat dan Alat Angkut

a). Dari hasil perhitungn di peroleh tingkatan ketersediaan alat muat :

waktu kerja (W) = 936,14 Menit/Hari

- waktu repair (R) = 217,11 Menit/Hari

- waktu standby (S) = 46,75 Menit/ Hari

- total waktu (T) = 600 Menit/Hari

1. Mechanical availability (MA) = 75%

2. physical availibility (PA) = 77 %

3. Use of availibility (UA) = 91 %

4. Efective Utilization (EU) = 70%

b). Dari hasil perhitungan di peroleh tingkatan ketersediaan alat angkut :

Berdasarkan data di lapangan :

- waktu kerja (W) = 423,77 Menit/Hari

- waktu repair (R) = 130 Menit/Hari

- waktu standby (S) = 46,23 Menit/ Hari

- total waktu (T) = 600 Menit/Hari

1. Mechanical availability (MA) = 77 %

2. Physical availibility (PA) = 78 %


35

3. Use of availibility (UA) = 90 %

4. Efetive Utilization (EU) = 71 %

IV.6. Faktor Pengisian (Fill Faktor)

Berdasarakan pengamatan data lapangan pada persen pengisian alat muat

Komatsu PC-200 pada aktifitas getting pasir di Pit Makugawene adalah 85 %.

IV.7. Faktor Pengembangan (Swell Faktor)

Data pengembangan material diperoleh berdasarkan data tabel

pengembangan macam jenis material di ketahui 0,74% untuk material dimana

data tersebut diperoleh berdasarkan tabel standarisasi pegembangan material

5.6. Produktifitas alat muat dan alat angkut

5.6.1. Produktifitas alat Muat Excavator tipe Komatsu PC 200

Dari hasil Perhitungan Dari Pengamatan Dan Perhitungan Di Peroleh

Produktifitas Alat adalah 3214,256 Ton/Hari, sedangkan untuk perbulan adalah

89.999,168 Ton/Bulan.

5.6.2. Produktifitas alat angkut DT Hino 130 HD

Untuk produktifitas alat angkut DT Hino 130 HD berdasarkan data yang di

ambil di lapangan maka untuk tingkat produktifitasnya adalah 982.24 Ton/Hari

maka untuk perbulannya adalah 27.502,67 Ton/Bulan

Вам также может понравиться