Вы находитесь на странице: 1из 16

TINJAUAN BEBAN KERJA PETUGAS REKAM MEDIS GUNA MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS PETUGAS UNIT REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT


DUSTIRA CIMAHI

Tiffany Benedicta Dwi Julianti*Lanang Eko S.**

ABSTRAK

Tujuan umum penelitian adalah mengetahui gambaran mengenai beban kerja unit rekam medis rawat jalan guna
meningkatkan produktifitas petugas unit rekam medis rawat jalan di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Penelitian
menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara.
Populasi bulan April sampai Mei 2016 adalah 1500 rekam medis per hari dan sampel yang diteliti adalah 95
berkas rekam medis rawat jalan dengan teknik random sampling. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan
dengan menggunakan 3 rumus yaitu WISN, Departemen Kesahatan RI, dan On The Spot dimana didapat rata-
rata kebutuhan tenaga sebanyak 15,13 petugas dengan total petugas yang sudah ada sebanyak 20 orang artinya
kebutuhan tenaga rekam medis rawat berlebihan 2,98 orang, dengan beban kerja yang berbeda-beda pada setiap
kegiatanya. Tingkat produktifitas petugas dilihat berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan peneliti. Tingkat
produktifitas yang ada di unit rekam medis untuk kegiatan pendaftaran sudah produktif sedangkan untuk
kegiatan pencarian, pendistribusian, kodefikasi dan pengembalian rekam medis belum mencapai tingkat
produktif. Dapat disimpulkan kemungkinan ada keterkaitan antara beban kerja petugas dengan tingkat
produktifitas. Oleh sebab itu, peneliti mengusulkan kepada kepala bagian untuk pengalokasian petugas pada
kegiatan yang berlebihan ke bagian yang kekurang petugas dengan tetap melihat klasifikasi petugas tersebut.

Kata Kunci : Beban Kerja, Produktifitas

PENDAHULUAN pendaftaran sampai dengan pengembalian rekam


Sumber daya manusia adalah proses dan medis tersebut dan juga salah satunya adalah
upaya untuk merekrut, mengembangkan, petugas kodefikasi. Rekam medis memiliki
memotivais, serta mengevaluasi keseluruhan pengertian yang sangat luas, tidak hanya sekedar
sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan kegiatan pencatatan, akan tetapi mempunyai
dalam pencapaian tujuannya. SDM terdiri dari daya pengertian sebagai suatu sistem penyelenggaraan
fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya rekam medis. Untuk dapat melayani pasien dengan
kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya baik maka dibutuhkannya jumlah tenaga yang
fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi cukup sesuai dengan kebutuhan.
unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Banyaknya tugas yang dijalankan oleh
Untuk bisa mengatus sumber daya manusia tersebut seorang petugas rekam medis rawat jalanakan
agas sesuai dengan kemampuan setiap orang maka mempengaruhi jumlah dan hasil pekerjaan yang
diperlukan pengelolaan terhadap sumber daya dapat di selesaikan oleh setiap petugas.Kesesuaian
manusia tersebut. jumlah pegawai dengan tugas pada salah satu
Pengelolaan sumber daya manusia kegiatan dapat mempengaruhi produktivitas unit
merupakan perencanaan, pengorganisasian, kerja rekam medis yang dapat mengakibatkan
pengarahan dan pengendalian dari pengadaan waktu kerja yang tidak produktif dan apabila terjadi
tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, kekurangan pegawai maka akan terjadi pengerjaan
integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan yang berlebihan dan berpengaruh pada beban kerja.
kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan atau
sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
Oleh karena itu fungsi - fungsi dalam pengelolaan dilakukan oleh peneliti di Rumah Sakit Dustira
sumber daya manusia harus dilaksanakan secara pada bulan Februari 2016. Dalam pelaksanaan
optimal sehingga kebutuhan yang menyangkut kegiatan pelayanan rawat jalan Rumah Sakit
tujuan individu, perusahaan, organisasi ataupun Dustira dibantu oleh 20 orang tenaga kerja rekam
kelembagaan dapat tercapai. Salah satu organisasi medis. Jam kerja Petugas rawat jalan dimulai dari
sumber daya manusia dalam peyanannya di rumah hari senin - jumat jam 07.00 - 16.00 dengan hanya
sakit adalah rekam medis. menggunakan satu shift kerja.
Salah satu tenaga medis yaitu profesi rekam Berdasarkan data awal yang didapatkan
medis yang handal berperan penting dalam peneliti pada bulan Februari 2016, jumlah
membantu pengembangan dan pengebalian kunjungan pasien pada bulan Januari berjumlah
keputusan bagi rumah sakit. Tidak hanya berperan 28.665 dengan jumlah pasien BPJS rawat jalan
dalam pelayanan, profesi rekam medis berperan 25.418 pasien, sehinga jumlah rata-rata pasien
dalam tugasnya yang dimulai dari pelayanan BPJS dalam satu hari adalah 1.210 pasien dan total

61 | P a g e
jumlah pasien per hari adalah 1545 pasien. Petugas dalam satu hari pengamatan. Peneliti juga
pendaftaran hanya melayani pasien umum dan menemukan ada berkas klaim yang tidak
pasien baru lama, ini dikarenakan pendaftaran dikodefikasi sebanyak 72 berkas klaim per bulan
BPJS tidak berada di bawah rekam medis, dikarenakan diagnosa yang tidak terbaca dan tidak
kemudian dilanjutkan dengan pencarian berkas, adanya diagnosa.
pendistribusian berkas, dan kodefikasi, dan terakhir Penumpukan ini berdampak terhadap beban
pengembalian berkas. Petugas kodefikasi BPJS kerja petugas kodefikasi BPJS yang akan
rawat jalan hanya bertugas melakukan kodefikasi meningkat dikarenakan semakin banyaknya
khusus untuk pasien BPJS, karena kegiatan penumpukan berkas klaim yang belum
kodefikasi untuk rawat jalan umum tidak melewati dikodefikasi, tidak adanya ketentuan waktu dan
proses kodefikasi tetapi langsung difilling. Rumah jumlah yang harus diselesaikan setiap harinya
Sakit Dustira merupakan rumah sakit dengan menjadi masalah utama. Petugas kodefikasi
sistem penyimpanan sentralisasi dimana semua seringkali tidak menggunakan waktu kerjanya
rekam medis di simpan dalam satu tempat baik itu dengan baik untuk menyelesaikan tugasnya dan
UGD, rawat jalan, dan rawat inap. Selama peneliti akan menghambat pekerjaan lainya. Peneliti sering
melakukan observasi peneliti melihat beberapa melihat bahwa petugas kerap kali memulai
petugas yang tidak sesuai dengan uraian tugas kerjanya tidak sesuai dengan waktunya. Apabila
pekerjaan utamanya dan juga banyak memiliki penumpukan semakin banyak, petugas kodefikasi
waktu seperti bermain handphone, minum, akan menambah waktu kerjanya atau lembur untuk
menonton televisi, dan juga mengobrol dengan mengerjakan tugas yang belum terselesaikan. hal
petugas lainnya. Peneliti juga menemukan tersebut berdampak pada produktifitas petugas
terjadinya penumpukan pada bagian filling kodefikasi yang akam menurun terhadap hasil
sebanyak 245 rekam medis dan pada bagian kodefikasi karena kurangnya konsentrasi untuk
kodefikasi BPJS sebanyak 251 berkas klaim yang menyelesaikan tugas kodefikasi.
tidak dikoding, dampak dari penumpukan ini dapat Kegiatan pelayanan rawat jalan akan
mengakibatkan adanya waktu lembut untuk men berjalan dengan lancar apabila dilakukan sumber
gerjakan kegiatan tersebut sehinga petugas tidak daya manusia mencukupi baik sesuai kebutuhan
memiliki waktu istirahat yang baik dan dapat maupun sesuai dengan beban kerja yang sudah
mengakibatkan penurunan konsentrasi pada saat ditentukan berdasarkan standar dan waktu
melakukan pekerjaan di hari berikutnya, petugas pengerjaan agar dapat mengerjakan sesuai dengan
berkemungkinan melakukan kesalahan pada saat bagiannya untuk dapat meningkatkan produktifitas
pengembalian rekam medis. Kemudian peneliti petugas rekam medis rawat jalan.
mengamati bahwa ada petugas yang merangkap Tujuan dari itu penelitian ini adalah untuk
dalam pekerjaannya ini mengakibatkan meninjauan beban kerja petugas rekam medis,
bertambahnya beban kerja petugas. produktivitas dan meninjau kemungkinan
Peneliti juga melakukan observasi terhadap keterkaitan beban kerja petugas rekam medis
bagian kodefikasi BPJS rawat jalan yang berjumlah dengan peningkatan produktivitas unit rekam medis
5 orang, proses kodefikasi dilakukan apabila berkas rawat jalan Rumah Sakit Dustira Cimahi.
klaim sudah diantarkan kepada bagian kodefikasi
BPJS rawat jalan setiap harinya kemudian petugas Beban Kerja
kodefikasi menghitung jumlah total biaya Menurut Menpan (Dhini Rama Dhania,
perawatan pasien yang akan diklaim dan 2010:16), pengertian beban kerja adalah
menghitung jumlah berkas klaim dalam satu sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus
bundel. Petugas BPJS rawat jalan harus melakukan diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau
kodefikasi sebanyak 1.210 rekam medis setiap pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.
harinya dengan tingkat kesulitan yang berbeda- Sedangkan menurut Permendagri No. 12/2008,
beda. Selama peneliti melakukan pengamatan beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus
dibagian kodefikasi BPJS peneliti tidak dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan
menemukan adanya standarisasi waktu pengerjaan merupakan hasil kali antara volume kerja dan
kodefikasi dan jumlah kodefikasi yang harus norma waktu.
diselesaikan setiap harinya, sehingga jumlah Dengan demikian pengertian beban kerja
kodefikasi yang dihasilkan setiap petugas adalah sebuah proses yang dilakukan oleh
kodefikasi berbeda-beda. Dalam satu hari petugas seseorang dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu
kodefikasi rata-rata dapat menyelesaikan 800 pekerjaan atau kelompok jabatan yang
berkas klaim sehingga menyebabkan terjadinya dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu
penumpukan, penumpukan ini akan dikoding dihari jangka waktu tertentu.
berikutnya ditambah dengan berkas klaim yang Analisa beban kerja adalah proses untuk
akan datang dihari berikutnya dengan jumlah menetapkan jumlah jam kerja orang yang
pasien BPJS yang berbeda. Jumlah penumpukan digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan
yang peneliti hitung berjumlah 251 berkas klaim suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan

62 | P a g e
kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk kapasitas maksimal tanpa merasa kelelahan.
menentukan berapa jumlah personalia dan berapa Kapasitas kerja individu tergantung pada derajat
jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat kebugaran tubuh, kapasitas kerja otot dan kapasitas
dilimpahkan kepada seorang petugas. kerja jantung.
Analisis beban kerja bertujuan untuk Waktu kerja merupakan waktu yang
menentukan berapa jumlah pegawai yang ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan, yang
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dapat dilakukan pada siang, sore dan malam hari.
dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban Waktu kerja adalah penggunaan tenaga dan
kerja yang dapat dilimpahkan kepada seorang penggunaan organ tubuh secara terorganisasi dalam
pegawai, atau dapat pula dikemukakan bahwa waktu tertentu. Semakin lama waktu kerja yang
analisis beban kerja adalah proses untuk dimiliki oleh seorang tenaga kerja maka akan
menetapkan jumlah jam kerja orang yang menambah berat beban kerja yang diterimanya dan
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan sebaliknya jika waktu yang digunakan oleh tenaga
beban kerja dalam waktu tertentu. kerja itu dibawah waktu kerja sebenarnya maka
Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja akan mengurangi beban kerja. Suma’mur (2009)
dalam penelitian Aminah Soleman (Jurnal Arika, menyatakan bahwa aspek terpenting dalam hal
2011:85) adalah sebagai berikut : waktu kerja meliputi, lamanya seseorang mampu
1. Faktor eksternal: Beban yang berasal dari luar bekerja dengan baik, hubungan antara waktu kerja
tubuh pekerja, seperti: dan istirahat, dan waktu bekerja menurut periode
 Tugas (Task). Meliputi tugas bersifat fisik waktu (pagi, sore, dan malam hari)
seperti, stasiun kerja, tata ruang tempat Lamanya seseorang bekerja secara normal dalam
kerja, kondisi ruang kerja, kondisi sehari pada umumnya 8 jam, sisanya 16 jam lagi
lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut, dipergunakan untuk kehidupan dalam keluarga dan
beban yang diangkat. Sedangkan tugas yang masyarakat, istirahat, tidur, dan lain-lain.
bersifat mental meliputi, tanggung jawab, Memperpanjang waktu kerja lebih dari
kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja dan kemampuan, biasanya tidak disertai efisiensi,
sebagainya. efektivitas dan produktivitas kerja yang optimal,
 Organisasi Kerja. Meliputi lamanya waktu bahkan biasanya terlihat penurunan kualitas.
kerja, waktu istirahat, shift kerja, sistem Bekerja dalam waktu yang berkepanjangan, timbul
kerja dan sebagainya. kecenderungan terjadi kelelahan, gangguan
 Lingkungan Kerja. Lingkungan kerja ini kesehatan, penyakit dan kecelakaan kerja serta
dapat memberikan beban tambahan yang ketidakpuasan. Dalam seminggu, seseorang
meliputi, lingkungan kerja fisik, lingkungan umumnya dapat bekerja dengan baik selama 40
kerja kimiawi, lingkungan kerja biologis dan jam.
lingkungan kerja psikologis. Menurut UU No 13 Tahun 2003 pasal 77 ayat 1,
2. Faktor internal setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan
Faktor internal adalah faktor yang berasal waktu kerja meliputi, 7 jam dalam sehari dan 40
dari dalam tubuh akibat dari reaksi beban kerja jam seminggu untuk 6 hari kerja, atau 8 jam sehari
eksternal yang berpotensi sebagai stresor, dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja. Ketentuan
meliputi faktor somatis (jenis kelamin, umur, ini tidak berlaku bagi sektor usaha atau pekerjaan
ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan, tertentu. Pengusaha yang mempekerjakan pekerja
dan sebagainya), dan faktor psikis (motivasi, melebihi waktu kerja tersebut, wajib membayar
persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan, upah kerja lembur. Selanjutnya pasal 79 ayat 1,
dan sebagainya). pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti
kepada pekerja. Waktu istirahat dan cuti meliputi,
Kapasitas Kerja merupakan berat ringannya istirahat antara jam kerja sekurang-kurangnya
beban kerja yang dapat diterima oleh tenaga kerja, setengah jam, setelah bekerja selama 4 (empat) jam
dan dapat digunakan untuk menentukan berapa terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak
lama seseorang tenaga kerja dapat melakukan termasuk jam kerja, istirahat mingguan 1 (satu) hari
aktivitas sesuai dengan kemampuannya. Semakin untuk 6 (enam) hari kerja dalam seminggu, dan cuti
berat beban kerja, akan semakin pendek waktu tahunan sekurang-kurangnya 12 hari kerja, setelah
kerja seseorang untuk bekerja tanpa kelelahan dan pekerja yang bersangkutan bekerja selama 12 bulan
gangguan fisiologis yang berarti atau sebaliknya. secara terus menerus.
Herrianto ( 2010 ) menyatakan bahwa untuk Keputusan Menteri Kesehatan NOMOR:
pekerjaan manual di sektor industri yang 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman
menggunakan waktu selama 8 jam per hari, Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
seseorang dapat bekerja paling banyak 33 %, dari Kesehatan Tingkat Propinsi, Kabupaten, atau Kota
kapasitas maksimal tanpa merasa kelelahan. serta Rumah Sakit dalam perhitungan tenaga kerja
Sedangkan untuk pekerjaan manual selama 10 jam berdasarkan WISN (Work Indicator Staff Needed)
per hari, seseorang dapat bekerja hanya 28 %, dari yaitu indikator yang menunjukkan besarnya

63 | P a g e
kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan 3) Produktivitas (P) naik apabila Input (I)
berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi/relokasi tetap, Output (O) naik
akan lebih mudah dan rasional. Langkah- 4) Produktivitas (P) naik apabila Input (I) naik,
langkahnya sebagai berikut: Output (O) naik tetapi jumlahkenaikan
a) Menetapkan waktu kerja tersedia Output lebih besar daripada kenaikan Input.
b) Menetapkan unit kerja dan kategori SDM 5) Produktivitas (P) naik apabila Input (I)
c) Menyusun standar beban kerja turun, Output (O) turun tetapi
d) Menyusun standar kelonggaran jumlahpenurunan Input lebih kecil daripada
e) Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja. turunnya Output.

Produktivitas Menurut Putti (1989:345) peningkatan


Menurut Blocher, Chen, Lin (2000:847) produktivitas dapat dicapai dengan menekan
Produktivitas adalah hubungan antara berapa sekecil-kecilnya segala macam biaya termasuk
output yang dihasilkan dan berapa input yang dalam memanfaatkan sumber daya manusia (do the
dibutuhkan untuk memproduksi output tersebut. right thing) dan meningkatkan keluaran sebesar-
Menurut Husien Umar (1999:9) besarnya (do the thing right). Dengan kata lain
Produktivitas mengandung arti sebagai bahwa produktivitas merupakan pencerminan dari
perbandingan antara hasil yang dicapai (output) tingkat efisiensi danefektifitas kerja secara total.
dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan Prinsip dalam manajemen produktivitas
(input). Arouf ( 1986 ) berpendapat produktivitas adalah efektif dalam mencapai tujuan dan
adalah ratio antara efektifitas menghasilkan
efisiendalam menggunakan sumber daya. Unsur-
keluaran dan efisiensi penggunaan sumber
masukan. unsur yang terdapat dalam produktivitas :
Menghasilkan atau mengingkatkan
Produktivitas hasil barang dan jasa setinggi a). Efisiensi
mungkin dengan memanfatkan sumber daya secara Produktivitas sebagai rasio output/input
efisien. seorang menejer dapat menggunakan merupakan ukuran efisiensi pemakaian
proses ini terhadap karyawan baru mauoun sumber daya (input). Efisiensi merupakan
terhadap mereka ynang telah berpengalaman. hal
ini di rancang untuk menghasilkan tingkat suatu ukuran dalam membandingkan
produktifitas kerja yang diinginkan oleh seorang penggunaan masukan (input) yang
karyawan. Oleh karena itu produktivitas diartikan direncanakan dengan penggunaan
sebagai ratio antara keluaran dan masukan dalam masukan yang sebenarnya terlaksana.
suatu waktu tertentu. ( Mali 1978:6-7). Pengertian efisiensi berorientasi kepada
Produktivitas akibat dari pengaturan standar masukan.
dan pemantauan kinerja, tingkat produktivitas dapat
ditentukan. Hal ini imortants untuk membedakan
antara aktivitas dan produktivitas. kegiatan ini b). Efektivitas
murni kuantitatif dan mengacu pada jumlah unit Efektivitas merupakan suatu ukuran yang
kerja selesai. ini adalah jumlah unit yang di memberikan gambaran seberapa jauh
laporkan pala log karyawan dilaporkan pada target yang dapat tercapai baik secara
volume, log waktu, dan sebagainya. kegiatan tidak kuantitas maupun waktu. Makin besar
membahas wheter pekerjaan dan telah terformeed
presentase target tercapai, makin tinggi
memuaskan. dalam rangka untuk membuat
penyataan tentang jumlah unit karya yang tingkat efektivitasnya.
memenuhi didirikan tingkat kualias untuk menilai
kualitas sampel pekerjaan yang dilakukan untuk c). Kualitas
menentukan tingkat produktivitas secara Secara umum kualitas adalah ukuran yang
keseluruhan ( Huffman, 700 ). menyatakan seberapa jauh pemenuhan
Konsep produktivitas adalah suatu persyaratan, spesifikasi, dan harapan
perbandingan antara keluaran (output) dan
konsumen. Kualitas merupakan salah satu
masukan (input) persatuan waktu. Produktivitas
dapat dikatakan meningkat apabila ukuran produktivitas. Meskipun kualitas
(J.Ravianto,1985:19): sulit diukur secara matematis melalui rasio
output/input, namun jelas bahwa kualitas
1) Produktivitas (P) naik apabila Input (I) input dan kualitas proses akan
turun, Output (O) tetap meningkatkan kualitas output.
2) Produktivitas (P) naik apabila Input (I) Pengukuran produktivitas adalah penilaian
turun, Output (O) naik kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuan
pengukuran ini adalah untuk menilai apakah

64 | P a g e
efisiensi produktif meningkat atau menurun. yaitu: Produktivitas = total keluaran yang
Mengukur suatu produktivitas perusahaan dapatlah dihasilkan
digunakan yakni: kuantitas hasil dan kuantitas
penggunaan masukan tenaga kerja (Sinungan,
2003, p.24-25). untuk keperluan pengukuran umum
produktivitas tenaga kerja. Produktivitas Rekam Medis Menurut Huffman
Produktivitas merupakan salah satu elemen
Pengukuran Produktifitas secara umum paling penting dari keefektivitasian pekerja.
dapan di bedakan menjadi dua macam, yaitu; Dimana produktivitas adalah sebuah pengukuran
dari sejumlah item atau pelayanan yang dikerjakan
1. Produktifitas total adalah perbandingan per jam kerja sehingga dapat menentukan tingkat
antara total keluaran (output) dengan total kualitas sebuat pekerjaan. Kualitas sendiri disebut
mepasukan ( input) per satuan waktu. dengan Performance, Performance adalah aksekusi
dalam perhitungan priduktivitas, semua dari sebuah pekerjaan. perhitungan Produktivity
faktor masukan (tenaga kerja, kapital, menurut Huffman :
bahan, energi) terhadap total keluaran Keterangan :
harus diperhitungkan.
2. Produktivitas parsial, adalah perbandingan Service Unit Jumlah volume kegiatan
dengan keluaran dengan satu jenis dalam satu tahun
masukan atau input per satuan waktu , Time Standard Rata-rata waktu yang
seperti upah kerja, kapital, bahan, energi, digunakan untuk menyelesaikan tugas
beban kerja, dan lainnya. Actual Hours = 8,5 Hrs per dy x 1 day x ∑
petugas
Disamping faktor diatas, faktor alat, cara
dan lingkungan kerja sangan berpengaruh terhadap Productivity =
produktivitas. Untuk mendapatkan produktivitas
Service Units x Time Standard + 60 Min. per hr
yang tinggi, maka faktor tersebut harus benar benar
Actual Hours
sesuai dengan kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia pekerja. Earned Hours
=
Rumus untuk produktivitas dapat dinyatakan Actual Hours
sebagia berikut;
METODOLOGI PENELITIAN
P= O
Metode Penelitian
I Peneliti melakukan penelitian ini
dengan menggunakan jenis penelitian
Keterangan: deskriptif kuantitatif yaitu untuk
P = Produktivitas memaparkan secara sistematis mengenai
O = Output perhitungan beban kerja petugas rekam
I = Input medis rawat jalan guna meningkatkan
produktifitas petugas rekam medis rawat
Karena yang diukur hanya produktivitas jalan.
satu input maka ukuran tersebut dinamakan ukuran Desain penelitian dengan
produktivitas parsial. Pembilangnya adalah output melakukan observasi langsung terhadap
yaitu jumlah unit yang diproduksi seperti jam petugas kodefikasi rawat jalan untuk
tenaga kerja langsung, atau sumber daya input menghitung beban kerja dan kebutuhan
tertentu. Sedangkan pembilangnya adalah input tenaganya menggunakan rumus WISN (
yaitu jumlah unit sumber daya input yang Work Indicator Staff Need ), rumus
digunakan. Jika output dan input keduanya diukur Departemen Kesehatan Republik
dalam kuantitas fisik maka ukuran tersebut Indonesia dan pengamatan secara
dinamakan ukuran produktivitas parsial langsung atau On The Spot.
operasional. Untuk mengukur produktivitas kerja
dari tenaga kerja manusia, maka formulasinya Populasi, Sample dan Teknik Sampling

65 | P a g e
Populasi merupakan wilayah generalisasi Teknik sampling adalah merupakan teknik
yang terdiri dari obyek/subyek yang memiliki pengambilan sampel. Untuk sampel yang akan
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik teknik sampling yang dikelompokkan menjadi dua
kesimpulannya. Itulah definisi populasi dalam yaitu Probability sampling dan Nonprobability
penelitian. sampling (Sugiyono,2011).
Dalam penelitian kedua variabel memiliki populasi Dalam menentukan sample yang akan diteliti,
yang sama yaitu 20 petugas rekam medis rawat peneliti menggunakan teknik random sampling
jalan yang bertugas di unit rawat jalan RS. Dustira. yaitu pengambilan sample yang memberikan
Tabel 1 kesempatan yang sama kepada populasi untuk
Tabel Populasi dijasikan sample.
Subjek Objek
Pendaftaran PB : 1 PB : 160 HASIL PENELITIAN
PL : 1 PL : 140 Beban Kerja Petugas Unit Rekam Medis Rawat
Pengambilan 5 1500 Jalan
berkas Berdasarkan data kunjungan rawat jalan dari
Distribusi 4 1500 bulan April 2016 rata-rata kunjungan setiap harinya
adalah sebanyak 1500 pasien/hari. Tentunya
Kodefikasi 5 1200 kunjungan tersebut dapat berpengaruh pada jumlah
rekam medis yang harus disediakan oleh petugas
Filling 4 1500
rekam medis. Jumlah waktu tersedia yang ada yaitu
Total 20 Petugas 8,5 jam. Untuk mengetahui rata-rata pengerjaan
petugas rekam medis rawat jalan, maka peneliti
melakukan kegiatan perhitungan sesuai dengan
Untuk menentukan jumlah sampel yang
sempel yang di dapat dari perhitungan slovin.
akan diteliti dari populasi kunjungan pasien rawat
Berdasarkan kegiatan tersebut yang telah dilakukan
jalan, peneliti menggunakan rumus slovin, yaitu :
maka peneliti menggunakan beberapa rumus untuk
N perhitungan beban kerja dan kebutuhan tenaga
= dipelayanan uniy rekam medis rawat jalan yaitu
1 + Ne
sebagai berikut:
a. Rumus WISN (Workload Indicator Staff Need)
Keterangan :
n = jumlah sampel
Keterangan :
N= jumlah populasi
A. Hari kerja : 260 Hari
e2 = Presisi yang ditetapkan (10%)
B. Jumlah hari cuti tahunan : 12 hari
C. Pendidikan dan pelatiha : 3 hari
Tabel 2
D. Jumlah hari libur nasional : 19 hari
Tabel Sempel
E. Ketidak hadiran kerja : 6 hari
Kegiatan Jumlah Rata- Jumlah
F. Jam kerja tersedia : 8,5 hari
Rata Pasien Sempel
per Hari
A. Waktu Kerja Tersedia
Pendaftaran = {A-(B+C+D+E) x F
pasien umum PL : 160 PL : 61 = {260-(12+3+19+6) x 8,5
PB : 140 PB : 58
= {260-40} x 8,5
Pengambilang 1.500 95 = 220 x 8,5
berkas = 1870 Jam/Thn
Distribusi 1.500 95
Kodefikasi 1200 95 B. Standar Beban Kerja
BPJS
Filling 1500 95 Waktu Kerja Tersedia
=
Rata − rata Per Kegiatan Pokok

66 | P a g e
C. Standar Kelonggaran Jumlah Tenaga
Hari kerja = 260 hari

Waktu kerja = 1870 jam/thn =
Faktor Kelonggaran : 1 x 48 minggu Dalam perhitungan kebutuhan tenaga di unit rekam
= 48 Jam medis rawat jalan dengan rumus Rumus
Standar Kelonggaran Departemen Kesehatan RI tahun 2000 yaitu sebagai
48 berikut:
= = 0,025 jam
1870
Tabel 4
D. Kuantitas Kegiatan Pokok Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Dengan
Menggunakan Rumus Departemen Kesehatan RI
= Volume Kegiatan x ∑ Hari Kerja Efektif tahun 2000
dalam Setahun Sumber Volum Kebutuha
NO
Kegiatan e n Tenaga
E. Kebutuhan SDM Pendaftaran 140
1. 1,87
Pasien Lama
Kuantitas Kegiatan Pokok Pendaftaran 160
2. 1,50
Standar Beban Kerja Pasien Baru
+ Standar Kelonggaran Pengambilan 1500
3. 2,82
Berkas
Pendistribusia 1500
Tabel 3 4. 3,54
n
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Kerja Dengan Kodefikasi 1200
Menggunakan Rumus WISN (Work Indecaton Staff 5. 2,95
BPJS
Needed )
1500
Sumber Volum Kebutuhan 6. Filling 4,22
NO
Kegiatan e Tenaga
Pendaftaran 140 TOTAL 16,88
1. 1,58
Pasien Lama Sumber : (Perhitungan Peneliti)
Pendaftaran 160 Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan
2. 1,96
Pasien Baru tenaga untuk kegiatan di Rekam medis rawat jalan
Pengambilan 1500 dengan menggunakan rumus DepKes sebanyak
3. 2,84
Berkas 16,88 petugas.
Pendistribusia 1500
4. 3,54
n c. Rumus perhitungan langsung atau On The Spot
Kodefikasi 1200 1) Waktu kerja = 9 jam
5. 3,00
BPJS
1500 2) Jumlah jam kerja efektif rawat jalan = 8,5
6. Filling 4,28
jam = 510 menit
TOTAL 17,2

3) Beban kerja =
Sumber : (Perhitungan Peneliti)

Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan 4) Kebutuhan tenaga kerja =



tenaga untuk kegiatan di Rekam medis rawat jalan ∑
dengan menggunakan rumus WISN sebanyak 17,2
petugas. Berdasarkan hasil perhitungan langsung atau
on the spotyang dilakukan oleh peneliti, maka
b. Rumus Departemen Kesehatan RI tahun 2000 didapat angka beban kerja dan jumlah kebutuhan

Volume =
tenaga yang di butuhan untuk kegiatan rawat jalan
di unit rekam medis Rumah Sakit Dustira yaitu
Jumlah Keseluruhan =
ditampilkan dalam tabel berikut;

67 | P a g e
Tabel 5 Rumus DepKes
Perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Tenaga Volu Kebutuhan
Waktu
Kerja Dengan Menggunakan Rumus Langsung atau N me Tenaga
Kegiatan Pengerjaan
On The Spot O. Kegia Kerja
( Jam)
N Sumber wakt volu Beban Kebutu tan (petugas)
O Kegiatan u me Kerja han Waktu
160
Tenaga tunggu 0,60
1. 0.032 jam pasie
1. Pendaftaran 4,9 140 Mengisi petugas
686 1,89 n
Pasien Lama menit Formulir
2. 6,8 1088 160
Pendaftaran Wawanca 0,15
340 1,53 2. 0.008 jam pasie
Pasien Baru menit ra Pasien petugas
n
3. Pengambilan 0.98 1500
1470 2,88 160
Berkas menit Input 0,73
3 0.039 jam pasie
4. 0,4 1500 Data petugas
Pendistribusian 600 3,67 n
menit
160
5. Kodefikasi 0,21 1200 Cetak 0,02
1248 2,99 4 0.001 Jam pasie
BPJS menit Stiker petugas
n
6. 0,9 1500 T
Filling 1350 4,23
menit O 1,50
T petugas
TOTAL 4500 15.2
A
Sumber : (Perhitungan Peneliti) L
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan
tenaga untuk kegiatan di Rekam medis rawat jalan Rumus On The Spot
dengan menggunakan rumus On the spot sebanyak Kebutuh
17,19 petugas. Waktu an
N Volume
Kegiatan Pengerjaan Tenaga
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga di unit O. Kegiatan
( menit) Kerja
rekam medis rawat jalandengan menggunakan (petugas)
rumus WISN ( Work Indecaton Staff Needed ),
DepKes dan On The Spot didapatlah hasil Waktu
1,92 x 160 307,2
kebutuhan tenaga berdasarkan rincian kegiatan tunggu =
1. 1,92 = 307,2 510
Mengisi
yang dikerjakan oleh petugas yaitu sebagai berikut; menit = 0,60
Formulir
1. Pendaftaran Pasien Baru petugas
Rumus WISN 81,6
Waktu Kebutuha 0,51 x 160 =
Volume Wawancara 510
NO Pengerjaa n Tenaga 2. 0,51 = 81,6
Pasien = 0,16
Kegiatan Kegiata menit
. n ( Kerja petugas
n
Jam) (petugas)
382,4
Waktu 2,39 x 160 =
tunggu 160 1,62 510
1. 0.032 jam 3 Input Data 2,39 = 382,4
= 0,74
Mengisi pasien petugas menit
petugas
Formulir
Wawancar 160 0,17
2. 0.008 jam 16
a Pasien pasien petugas =
510
160 0,75 Cetak 0,10 x 160
3 Input Data 0.039 jam 4 0.10 = 0,03
pasien petugas Stiker = 16 menit
petugas
Cetak 160 0,04
4 0.001 Jam
Stiker pasien petugas
1,58 T
TOTAL petugas O
1,53
T 787,2 menit
petugas
A
L

68 | P a g e
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Rumus On The Spot
rumus WISN, DepKes dan On The Spot pada Kebutuh
kegiatan pendaftaran pasien baru rawat jalan, Waktu Volum an
kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan adalah N Pengerja e Tenaga
Kegiatan
WISN 1,58 petugas, DepKes 1,50 Petugas, On The O. an ( Kegiat Kerja
Spot 1,53 dengan jumlah beben kerja 787,2 menit) an (petugas
jam/hari, rincian kegiatan yang ada dan total volum )
kegiatan sebanyak 160 pesien. Volume kegiatan 4,32 x 604,8
yang didapatkan merupakan jumlah rata-rata pasien =
Pangambil 140 = 510
per hari. 1. 4,32 = 1,18
an berkas 604,8
menit petugas
2. Pendaftaran Pasien Lama
Panggil 1,84 x 257,6
Rumus WISN =
Kebutuh pasien + 140 = 510
2. 1,84 0,50
Waktu Volum an Wawancar 257,6
Pengerja e Tenaga a Pasien menit petugas
NO. Kegiatan
an ( Kegiat Kerja 0,29 x 40,6
Jam) an (petugas =
140 = 510
) 3 Input Data 0,29 0,07
40,6
Pangambil 140 1,21 petugas
1. 0,072 menit
an berkas pasien petugas
Panggil 72,8
0,52 x =
pasien + 140 0,51 Distribusi 510
2. 0,030 140 = 0,14
Wawancar pasien petugas 4 berkas 0,52
72,8 petugas
a Pasien (Rak)
menit
140 0,09
3 Input Data 0,004
pasien petugas 1,89
Distribusi TOTAL 975,8
140 0,15 Petugas
4 berkas 0,008
pasien petugas
(Rak)
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
TOTA 1,96
L Petugas rumus WISN, DepKes dan On The Spot pada
kegiatan pendaftaran pasien lama umum rawat
jalan, kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan
Rumus DepKes adalah WISN 1,96 petugas, DepKes 1,87 petugas,
On The Spot 1,89 petugas dengan jumlah jumlah
Waktu Kebutuhan beben kerja 975,8 jam/hari, dengan rincian kegiatan
N Pengerja Volume Tenaga yang ada dan total volum kegiatan sebanyak 140
Kegiatan
O. an ( Kegiatan Kerja pesien.
Jam) (petugas)
Pangambil 140 1,18 3. Pencarian Berkas Rekam Medis
1. 0,072
an berkas pasien petugas Rumus WISN
Panggil Kebutuhan
pasien + 140 0,49 Waktu
2. 0,030 N Volume Tenaga
Wawancar pasien petugas Kegiatan Pengerja
O. Kegiatan Kerja
a Pasien an (jam)
(petugas)
140 0,07 Penjarian
3 Input Data 0,004
pasien petugas Berkas Rekam
Distribusi 1500
140 0,13 Medis dan 0,016 2,84
4 berkas 0,008 1. Rekam
pasien petugas Menyimpan di jam petugas
(Rak) medis
rak
T pendistribusian
O 2,84
1,87 TOTAL
T petugas
Petugas
A
L

69 | P a g e
Rumus DepKes (jam) (petuga
Kebutu s)
han 1. Pengambilan
Waktu
N Volume Tenaga berkas dari
Kegiatan Pengerja
O. Kegiatan Kerja rak
an (jam)
(petuga pendistribusi
1500
s) an dan 0.002 0,37
rekam
Penjarian mencatat jam petugas
medis
Berkas Rekam No. RM ke
1500
Medis dan 0,016 2,82 buku
1. Rekam
Menyimpan di jam petugas ekspedisi
medis
rak sesuai poli
pendistribusian 2. Mendistribu
T sikan rekam
1500
O medis 0,018 3,17
rekam
T 2,82 petugas berdasarkan jam petugas
medis
A poli yang
L dituju
TOT 3,54 petugas
Rumus On The Spot AL
Kebutuh
Waktu Volum Rumus DepKes
an
NO Pengerja e
Kegiatan Tenaga NO. Kegiatan Waktu Volume Kebutu
. an Kegiata
Kerja Pengerj Pengerj han
(menit) n
(petugas) aan aan Tenaga
Penjarian (jam) (petuga
Berkas s)
0,98 x
Rekam 1470 1. Pengambilan
1500 = = berkas dari
Medis dan 510
1. 0,98 1470
Menyimpan 2,88 rak
menit
di rak petugas pendistribusi
1500
pendistribusi an dan 0.002 0,35
rekam
an mencatat jam petugas
medis
1470 2,88 No. RM ke
TOTAL
menit petugas buku
ekspedisi
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan sesuai poli
2. Mendistribu
WISN, DepKes, dan On The Spot pada kegiatan
sikan rekam
pencarian rekam medis pasien rawat jalan, 1500
medis 0,018 3,17
kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan adalah rekam
berdasarkan jam petugas
WISN 2,84 petugas, DepKes 0,82 petugas, On The medis
poli yang
Spot 2,88 petugas atau dapat dibilang lebih dari 2 dituju
petugas dan tidak kurang dari 3 petugas dengan TOT 3,52 petugas
jumlah beban kerja 24,5 jam/hari, dengan rincian AL
kegiatan yang ada dan total volum kegiatan
sebanyak 1500 rekam medis. Volum kegiatan ini Rumus On The Spot
didapatkan dari jumlah pasien yang berobat dalam N Kegiatan Waktu Volume Kebutuh
1 hari dengan rata-rata kebutuhan tenaga sebesar O. Pengerja Pengerja an
2,84 petugas. an an Tenaga
(menit) (petugas
)
4. Pendistribusian Berkas Rekam Medis
1. Pengambilan
Rumus WISN 0,12 x 180
berkas dari =
NO. Kegiatan Waktu Volume Kebutu 1500 = 510
rak 0,12
Pengerj Pengerj han 180 0,35
pendistribusia
aan aan Tenaga menit petugas
n dan

70 | P a g e
mencatat No. klaim
RM ke buku 2. Menghitun 0,017 1200 2,39
ekspedisi g jumlah petugas
sesuai poli biaya +
2. Mendistribusi pemisahan
kan rekam 1,13 x 555 kertas
=
medis 1500 = 510 TOTAL 2,95
1,13
berdasarkan 555 3,32 petugas
poli yang menit petugas
dituju Rumus On The Spot
3,67 N Kegiatan Waktu Volume Kebutuha
735
TOTAL petugas O Pengerjaa Pengerjaa n Tenaga
menit
n (menit) n (petugas)
1. Melakuka 0,23 0,23 x 276
=
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan n 1200 = 510
rumus WISN, DepKes dan On The Spot pada kodefikasi 276 0,54
kegiatan pendistribusian rekam medis pasien rawat pada menit petugas
jalan, kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan berkas
adalah WISN 3,54 petugas, DepKes 3,52petugas, klaim
2. Menghitun 1,04 1,04 x 1248
On The Spot 3,67petugas atau dapat dibulatkan =
g jumlah 1200 = 510
menjadi 3 atau 4 petugas dengan jumlah beban 2,45
biaya + 1248
kerja 12,25 jam/hari, dengan rincian kegiatan yang pemisahan menit petugas
ada dan total volum kegiatan sebanyak 1500 kertas
pesien. Dengan rata-rata jumlah petugas yang TOTAL 1524 2,99
diperlukan sebanyak 3,57 petugas menit petugas

5. Kodefikasi BPJS Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan


rumus WISN, DepKes dan On The Spot pada
Rumus WISN kegiatan kodefikasi pasien BPJS rawat jalan,
N Kegiatan Waktu Volume Kebutuha kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan adalah
O Pengerjaa Pengerjaa n Tenaga WISN 3,00 petugas, DepKes 2,95 petugas, On The
n (jam) n (petugas) Spot 2,99petugas dengan jumlah bebean kerja 25,4
1. Melakuka 0,004 1200 0,58
jam/hari, dengan rincian kegiatan yang ada dan
n petugas
total volum kegiatan sebanyak 1200 pesien.
kodefikasi
pada Volume kegiatan didapatkan dari jumlah pasien
berkas BPJS 1 hari yang diamati oleh peneliti. Dengan
klaim rata-rata jumlah petugas yang diperlukan sebanyak
2. Menghitun 0,017 1200 2,42 2,98 petugas
g jumlah petugas
biaya + 6. Penyimpanan Rekam Medis ( Filling )
pemisahan Rumus WISN
kertas Kebutuha
TOTAL 3,00 Waktu
Volume n Tenaga
petugas NO Pengerjaa
Kegiatan Kegiata kerja
. n
n ( petugas
(Jam)
)
Rumus DepKes Pemisahan
N Kegiatan Waktu Volume Kebutuha rekam
O Pengerjaa Pengerjaa n Tenaga medis 1500
1,61
n (jam) n (petugas) 1. berdasarkan 0,009 jam rekam
petugas
1. Melakuka 0,004 1200 0,56 no rak medis
n petugas penyimpan
kodefikasi an
pada Menjajarka 1500 2,67
2. 0,015 jam
berkas n sampai rekam petugas

71 | P a g e
penyimpan medis Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan
an rekam rumus WISN, DepKes dan On The Spot pada
medis kegiatan filling atau pengembalian rekam medis
kedalam pasien rawat jalan, kebutuhan tenaga kerja yang
rak
diperlukan adalah WISN 4,28 petugas, DepKes
4,28
4,22petugas, On The Spot 4,23petugas atau dapat
TOTAL petugas
diartikan lebih dari 2 petugas kurang dari 3 petugas
dengan jumlah beban kerja 21 jam/hari, dengan
Rumus DepKes rincian kegiatan yang ada dan total volum kegiatan
Kebutuha sebanyak 1500 pesien. Dengan rata-rata jumlah
Waktu petugas yang diperlukan sebanyak 4,24 petugas.
Volume n Tenaga
NO Pengerjaa
Kegiatan Kegiata kerja
. n
n ( petugas Produktivitas Petugas Rekam Medis Rawat
(Jam)
) Jalan
Pemisahan Berdasarkan hasil penelitian untuk petugas
rekam dibagian pendaftaran, pencarian berkas,
medis 1500
1,58 pendistibusian, dan filling peneliti melakukan
1. berdasarkan 0,009 jam rekam
petugas perhitungan produktifitas petugas, peneliti
no rak medis
penyimpan melakukan pengamatan secara langsung untuk
an melihat produktifitas pekerja yang dilakukan pada
Menjajarka bagian-bagian tersebut. Peneliti menggunakan
n sampai rumus produktifitas menurut Huffman yaitu ;
penyimpan 1500 Keterangan :
2,64
2. an rekam 0,015 jam rekam Service Unit Jumlah volume kegiatan dalam
petugas
medis medis satu tahun
kedalam
Time Standard Rata-rata waktu yang
rak
digunakan untuk menyelesaikan tugas
4,22
TOTAL petugas
Productivity =
.
=

Rumus On The Spot
Actual Hours = 5 Hrs per dy x 1 day x
Kebutuha
Waktu ∑ petugas
Volume n Tenaga
NO Pengerjaa
Kegiatan Kegiata kerja
. n
n ( petugas Waktu kerja sehari = 9 jam
(menit)
) jumlah waktu kerja efektif dalam sehari = 8,5 jam
Pemisahan Actual Hours = 8,5 hari kerja x 1 hari x ∑ petugas
rekam
0,54 x 810
medis = Tabel 6
1500 = 510
1. berdasarkan 0,54
810 1,58 Kegiatan Perhitungan Produktivitas
no rak
menit petugas Waktu Volu Perse
penyimpan No. Kegiatan
Penger jaan me ntase
an
Menjajarka Pendaftaran
1. 4,9 Menit 160 100%
n sampai Pasien Baru
0,90 x 1350
penyimpan = Pendaftaran
1500 = 510 2. 6,8 Menit 140 100%
2. an rekam 0,90 Pasien lama
450 2,65
medis Pencarian
menit petugas 3. 0,98 menit 1500 36%
kedalam BRM
rak Pendistribusia
4. 1,13 menit 1500 83%
4,23 n BRM
1260
TOTAL petugas Penyimpanan
menit 5 0.9 menit 1500 66%
BRM

72 | P a g e
a. Pendafataran pasien baru sampel dan pengamatan sehari, yaitu sebagai
Productivity berikut;
service units x time standard ÷ 60 min. per hr
=
Actual Hours Tabel 7
Earned Hours Persentase Kesalahan Kegiatan Kodefikasi
=
Actual Hours DenganPerhitungan Sampel
, ÷
= , x 100% Persentase
Volume Jumlah Kesalahan
=100% Kesalahan
95 33 35%
b. Pendaftaran pasien lama
Persentase perhitungan Kegiantan Kodefikasi
Productivity Berdasarkan Pengamatan Sehari
service units x time standard + 60 min. per hr Volume Jumlah Kesalahan Persentase
= Kesalahan
Actual Hours
Earned Hours 800 250 31.25%
=
Actual Hours
, ÷
= , x 100% Tabel 8
= 100% Rincian Ketidak Akurasian Kodefikasi Berdasarkan
c. Petugas pencarian berkas rekam medis Sample
Productivity Ketidak Jumlah Persentase
No.
service units x time standard ÷ 60 min. per hr Akurasian Kesalahan Kesalahan
= 1 Kode 25 27%
Actual Hours
Earned Hours Diagnosa
= 2 8 8%
Actual Hours Utama
, ÷
= x 100% Total 35%
,
= 36% Sumber : (Perhitungan Peneliti Terhadap
Pelaksanaan Kodefikasi)
d. Petugas pendistribusian rekam medis
Berdasarkan hasil perhitungan peneliti diatas
Productivity
service units x time standard ÷ 60 min. per hr dengan jumlah 54 berkas klaim yang berisi dua
= atau lebih diagnosa dan 41 berkas klaim yang berisi
Actual Hours
Earned Hours satu diagnosa, maka didapkan bahwa rata rata
= tingkat kesalahan petugas kodefikasi dalam
Actual Hours
, ÷ mengerjakan setiap kodenya yaitu sebesar 35% dari
= x 100%
,
setiap jumlah hasil kodefikasi yang
= 83%
dihasilkan.Berdasarkan hasil perhitungan kesalahan
diatas, peneliti menghitung tingkat peroduktifitas
e. Petugas filling atau pengembalian rekam medis
dengan menggunakan menghitung rata-rata jumlah
Productivity
kegiatan.
service units x time standard ÷ 60 min. per hr
= Berdasarkan perhitungan standar pengerjaan yang
Actual Hours
Earned Hours telah dihitung oleh peneliti, maka didapatlah rata-
= rata jumlah kegiatan kodefikasi setiap harinya yaitu
Actual Hours
, ÷ sebesar 1200 berkas klaim. Jumlah kegiatan
= x 100%
, tersebut diambil dari rata-rata jumlah kunjungan
= 66% pasien BPJS rawat jalan pada bulan April 2016 -
May 2016. Waktu kerja tersedia yaitu 8,5 jam/hari
f. Petugas Kodefikasi dengan kualitas yang telah ditentukan yaitu harus
Sedangkan untuk bagian kodefikasi peneliti benar dan tepat.
melakukan perhitungan kesalahan kode yang Untuk menghitung jumlah kodefikasi yang
dilakukan oleh petuhas, peneliti melakukan dikerjakan oleh petugas dengan tingkat kesalahan
pengamatan dengan menggunakan perhitungan sebesar 35% yaitu sebanyak 62 berkas klaim yang
dapat dikerjakan oleh petugas dengan hasil yang

73 | P a g e
benar dan tepat dari hasil jumlah yang dikerjakan WISN
sebanyak 95 berkas klaim yang diambil secara 2. Rumus perhitungan
acak. Maka dapat dihitung produktifitasnya, yaitu tenaga kerja menurut 16,88
sebagai berikut: Departemen Kesehatan Petugas
RI
1) Volume 3. Berdasarkan beban kerja
= Jumlah Hasil Kodefikasi - Jumlah Kesalahan hasil perhitungan 17,19
= 95 - 33 langsung atau On The Petugas
= 767 berkas klaim Spot
2) Tingkat Produktivitas

= Dari hasil perhitungan diatas maka dapat

diambil rata-rata kebutuhan tenaga kerja petugas
==
unit rekam medis rawat jalan untuk perhitungan
= 65,26 % WISN adalah 17,2 petugas, DepKes 16,88 petugas,
Dari hasil pengamatan yang dilakuakn oleh dan On The Spot 17,19 tenaga kerja.
peneliti, sesuai dengan rata-rata kegiatan yang
harus dikerjakan oleh petugas setiap harinya
dengan tingkat kesalahan yang ada, maka b. Perhitungan produktivitas dengan menggunakan
didapatlah tingkat produktivitas petugas kodefikasi metode perhitungan rata-rata kegiatan
yanitu sebesar 65,26% Volume Persentase
No. Kegiatan
Kegiatan
Mengidentifikasi Keterkaitan Beban Kerja Rekam 1. Pendaftaran 100%
Medis Rawat Jalan dengan Produktivitas Petugas 160
Pasien Baru
Unit Rekam Medis Rawat Jalan 2. Pendaftaran 100%
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, 140
Pasien Lama
kegiatan petugas rekam medis rawat jalan Rumah 3. Pencarian 36%
Sakit Dustira dimulai dari pendaftaran pasien 1500
berkas
umum baru dan lama kemudian dilanjutkan dengan 4. Pendistribusian 1500 83%
pengambilan rekam medis yang langsung di
5. Kodefikasi 1200 68,75%
distribusikan oleh petugas ke klinik yang akan
6. Filling 1500 66 %
dituju kemudian setelah pasien pulan, rekam medis
dikembalikan ke ruangan rekam medis yang
Dari hasil perhitungan tingat produktivitas
dimana dipisahkan antara pasien umum dan pasien
diatas maka dapat dilihat untuk kegiatan
BPJS, semua rekam medis dikembalikan keruangan
Pendaftaran pasien baru dan lama sudah mencapai
rekam medis yang diantarkan langsung oleh
tingkat produktif sedangkan untuk kegiatan
petugas yang ada di klinik. Untuk pasien BPJS
pecarian, pendistribusian, kodefikasi dan filling
lembar SEP beserta lembar total pembayaran,
belum mencapai tingkat produktif.
lembar diagnosa dan lembar penunjang dipisahkan
Jika dilihat dari hasil perhitungan diatas, maka
untuk diberikan kepada petugas kodefikasi BPJS
beban kerja yang dikerjakan oleh petugas
untuk dikode sesuai dengan diagnosa yang
kodefikasi memiliki kemungkinan keterkaiatan
tercantum pada resume medis. Dibawah ini
dengan produktivitas petugas unit rekam medis
merupakan hasil dari perhitungan beban kerja dan
rawat jalan.
produktivitas unit rekam medis rawat jalan :
SIMPULAN & SARAN
SIMPULAN
a. Perhitungan beban kerja dan kebutuhan tenaga
Berdasarkan hasil penelitian dan
kerja
pembahasan yang telah peneliti lakukan,
Kebutuhan
maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
No. Sumber perhitungan Tenaga
Kerja 1. Pehitungan beban kerja dilakukan dalam 3
1. Rumus perhitungan rumus yaitu menggunakan rumus WISN
17,2 Petugas (Work Indecator Staff Needed),
tenaga kerja menurut
Departemen Kesehatan RI, dan On The

74 | P a g e
2. Spot. Dimana hasil ketiganya tenaga dari perhitungan WISN, DepKes, dan
mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga itu, On The Spot sebanyak 2,98 petugas, dengan
untuk perhitungan WIS didapat 17,2 jumlah yang ada sekarang adalah 20 orang.
petugas, untuk DepKes 16,88 petugas, dan Berdasarkan hasil penelitian kelebihan tenaga
untuk On The Spot 17,19 petugas yang di tersebut terjadi pada bagian Pencarian rekam
butuhkan dengan beban kerja yang medis dan kodefikasi, Kemudian pada pagian
berbeda. Jumlah tenaga yang ada unit pendaftaran pasien lama kekurangan tenaga
rekam medis rawat jalan berjumlah 20 sebanyak 0,98 petugas Berdasarkan hal tersebut
orang yang mana artinya terdapat peneliti mengusulkan beberapa saran yaitu:
kelebihan tenaga 2,98 orang dari
perhitungan rata-rata hasil WISN, 1) Dijalankannya atau dibentuknya kembali
DepKes, dan On The Spot. kegiatan kodefikasi pasien umum, dengan
3. Persentase produktifitas untuk kegiatan klasifikasi petugas dengan minimal
diunit rekam medis rawat jalan pada lulusan D3 Rekam medis dan mampu
kegiatan pendaftarn baru dan lama sudah mengerjakan kodefikasi sesusai dengan
dapat dikatakan produktif , sedangkan ketentuan yang ada.
pada kegiatan lainnya seperti pencarian 2) Adanya alokasi petugas pada bagian yang
rekam medis 36%, pendistribusian 83%, membutuhkan tenaga lebih. Alokasi
Kodefikasi 65,8%, dan filling 66% belum dilihat dari klasifikasi pendidikan dengan
dapat dikatakan produktif. Berdasarkan minimal lulusan D3 Rekam Medis.
ketentuan yang ada dirumah sakit
persentase kesalahan dari setiap kegiatan a. Alokasi petugas kodefikasi, peneliti
harus 0% atau tidak ada kesalahnya memberikan 2 pilihan saran diantaranya
sediktpun, tetapi berdasarkan penelitian :
dan perhitungan yang peneliti lakukan
hasil persentase pada setiap kegiatan tidak 1) 5 orang petugas kodefikasi BPJS
dapat mencapai 100% pada kegiatan selain seluruhnya mengerjakan tugasnya yang
pendaftaran yang artinya masih ada dimulai dari jam 07.00-12.00,
kesalahan yang dilakukan petugas dalam kemudian menentukan orang yang
menjalankan pekerjaanya. dialokasikan kebagian kodefikasi
4. Kemungkinan ada keterkaitan antara pasien umum. Kelebihan dari pilihan
beban kerja petugas rekam medis rawat ini adalah petugas kodefikasi BPJS
jalan dengan tingkat produktifitas petugas memiliki beban kerja yang kecil untuk
rekam medis rawat jalan. Karena beban setiap petugas. Kekurangannya adalah
kerja yang didapatkan pada setiap petugas petugas yang mendapat alokasi
dapat berpengaruh terhadap hasil dan memiliki beban kerja yang berlebih
jumlah yang dikerjakan oleh petugas ini karna harus menyelesaikan dua
sendiri, sehingga dapat dikatakan beban pekerjaan sekaligus
kerja dan produktifitas petugas saling 2) Membuat kebijakan baru mengenai
berketerkaitan. kegiatan kodefikasi BPJS, dengan
memberikan uraian tugas yang baru
SARAN pada petugan yang dialokasikan pada
Dari hasil simpulan di atas maka peneliti kegiatan kodefikasi pasien umum.
mengajukan beberapa usulan atau saran yang Kelebihannya adalah petugas tidak
diharapkan dapat diterapkan oleh bagian rekam memiliki pekerjaan lain dan memiliki
medis rawat jalan sehingga dapat membantu beban kerja yang sesuai dengan
dalam meningkatkan produktifitas petugas rekam peraturan yang berlaku di rumah sakit,
medis rawat jalan di Rumah Sakit Dustira sehingga petugas dapat fokus dengan
Cimahi. Saran-saran tersebut diantaranya : apa yang dikerjakannya.
1. Hasil perhitungan beban kerja yang peneliti
lakukan menunjukan bahwa petuga rekam
medis rawat jalan melebihi kapasitan kebutugan

75 | P a g e
3) Mengalokasikan 0,98 petugas pada penting terutama dalam mensosialisasikan
bagian pendaftaran pasien lama dan standar operasional dan uraian tugas yang
memberikan uraian tugas dalam jelas pada setiap petugas sehingga petugas
membatu pekerjaannya mencari rekam mengerti dan dapat menjalankan tugasnya
medis dan pendistibusian rekam medis. dengan baik.
b. Melakukan tinjauan ulang terhadap setiap
2. Untuk meningkatkan produktifitas petugas petugas yang ada di rekam medis rawat
rekam medis peneliti menyarankan yaitu: jalan berdasarkan klasifikasi pendidikan dan
kempuan petugas pada kegiatan yang telah
a. Berjalannya kegiatan evaluasi pada setiap ditentukan apakah sudah sesuai atau belum
kegiatan rekam medis rawat jalan sangat

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:
Balai Pustaka.

Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis
Rumah Sakit di Indonesia Revisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Direktur Jenderal Pelayanan Medis. 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Gemala R, Hatta. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan (Jakarta:
PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008).

Husein, Umar. 1999. Metode Penelitian: Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Imanti, M. (2015) .Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Unit Kerja Rekam Medis
Rumah Sakit Islam Kendal.Karya Tulis Ilmah: Universitas Dian Nuswantoro

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 81/Menkes/Sk/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 377/Menkes/Sk/III/2007 tentang Standar Profesi
Perekam dan Informasi Kesehatan.

Nuraini, Nuni. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Work Load Indicator Staff Atau
WISN.( dalam jurnal Rekam Medis Vo.4 No.1) APIKES MitraHusada, Karanganyar, 2010.

Presiden Republik Indonesia.(2009). Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit. Jakarta: Indonesia.

Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia no 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesia
Case Base Groups (INA-CBG's)

Surat Edaran Kementrian Kesehatan Republik Indonesia HK 03.03/x/1185/2015 tentang Pedoman Penyelesaian
Permasalahan Klaim INA CBG's Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

76 | P a g e

Вам также может понравиться