Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Henri T (A21115035)
Unggul Oktaprimantara Ps. (A21115046)
Sulbiah (A21115045)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah apa dan
bagaimana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalahnya, maka tujuan penulisannya adalah mengetahui
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan..
PEMBAHASAN
Ada kelompok masyarakat di Indonesia yang kontra terhadap adanya CSR di lingkungan
organisasi bisnis karena kelompok yang kontra terhadap CSR berpandangan bahwa
perusahaan tidak mempunyai tanggung jawab atas apa yang terjadi di masyarakat. Pandangan
kelompok yang kontra terhadap CSR pada organisasi bisnis adalah:
1. Perusahaan tidak memiliki ahli bidang sosial dan kemasyarakatan yang menyebabkan
kesulitan perusahaan untuk ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial
masyarakat.
2. Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam lingkungan sosial dan
masyarakat akan memiliki kekuatan untuk melakukan pengawasan terhadap masyarakat
dipangdang indikasi yang kurang baik secara sosial.
3. Dengan perusahaan berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam lingkungan sosial dan
masyarakat, akan menimbulkan pertentangan kepentingan di masyarakat.
4. Tujuan perusahaan bukan tujuan sosial, melainkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
oleh pemilik perusahaan, terutama memperoleh laba di dalam perusahaan tersebut.
G. Peraturan Perundangan CSR
Pada bulan September 2004, ISO (International Organization for Standardization)
sebagai induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif mengundang berbagai
pihak untuk membentuk tim (working group) yang membidani lahirnya panduan dan
standarisasi untuk tanggung jawab sosial yang diberi nama ISO 26000: Guidance
Standard on Social Responsibility. ISO 26000 menyediakan standar pedoman yang
bersifat sukarela mengenai tanggung tanggung jawab sosial suatu institusi yang
mencakup semua sektor badan publik ataupun badan privat baik di negara berkembang
maupun negara maju. Dengan Iso 26000 ini akan memberikan tambahan nilai terhadap
aktivitas tanggung jawab sosial yang berkembang saat ini dengan cara: 1)mengembangkan
suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya; 2) menyediakan
pedoman tentang penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan-kegiatan yang efektif;
dan 3) memilah praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan
untuk kebaikan komunitas atau masyarakat internasional.
Apabila hendak menganut pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang
menggodok ISO 26000 Guidance Standard on Social responsibility yang secara konsisten
mengembangkan tanggung jawab sosial maka masalah SR akan mencakup 7 isu pokok
yaitu:
Pengembangan Masyarakat
Konsumen
Lingkungan
Ketenagakerjaan
ISO 26000 menerjemahkan tanggung jawab sosial sebagai tanggung jawab suatu
organisasi atas dampak dari keputusan dan aktivitasnya terhadap masyarakat dan
lingkungan, melalui perilaku yang transparan dan etis, yang:
Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat;
Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder; Sesuai hukum yang berlaku dan
konsisten dengan norma-norma internasional; Terintegrasi di seluruh aktivitas
organisasi, dalam pengertian ini meliputi baik kegiatan, produk maupun jasa.
Berdasarkan konsep ISO 26000, penerapan sosial responsibility hendaknya
terintegrasi di seluruh aktivitas organisasi yang mencakup 7 isu pokok diatas. Dengan
demikian jika suatu perusahaan hanya memperhatikan isu tertentu saja, misalnya suatu
perusahaan sangat peduli terhadap isu lingkungan, namun perusahaan tersebut masih
mengiklankan penerimaan pegawai dengan menyebutkan secara khusus kebutuhan
pegawai sesuai dengan gender tertentu, maka sesuai dengan konsep ISO 26000
perusahaan tersebut sesungguhnya belum melaksanakan tanggung jawab sosialnya
secara utuh.
PENUTUP
Kesimpulan:
Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) adalah bentuk kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam
rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai
bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Konsep tanggung jawab sosial dan moral perusahaan mau dikatakan bahwa suatu
perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai
pengaruh atas orang – orang tertentu, masyarakat serta lingkungan di mana perushaan itu
beropersi. Secara positif ini berarti perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya
sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang
baik dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Hartman, P, Laura dan Desjardins, Joe, 2011. Etika Bisnis, Jakarta: Erlangga.
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2Doc/2011-2-00546-AK%20Bab2001.doc