Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Budidaya tanaman caisim yang baik dan benar meliputi : persemaian,


pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama dan
penyakit, serta penanganan dan pasca panen yang tepak dan efektif.
2. Membuat persemaian tanaman caisim mulai dari penyiapan media tanam
persemain dan melakukan perawatan tanaman caisim mulai dari penyiraman
dan pengendalian gulma maupun hama sampai caisim siap dipindahtanamkan.
3. Setalah bibit caisim tumbuh dan siap dipindahtanamkan menyiapkan lahan
yang digunakan yaitu meliputi pembuatan medengan pemberian pupuk
kandang dan penanaman bibit caisim. Setelah dipindahtanmkan dilakukan
perawatan yaitu pengendalian hama, gulma, penyiraman dan pemupukan.
4. Membuat bisnis plan yang baik dan benar, yaitu sesuai dengan kerangka
bisnis plan dan berisi uraian yang jelas dalam membuat suatu rancangan
usaha. Selain itu, di dalam bisnis plan juga terdapat analisis keuangan yang
sesuai dengan kebutuhan serta modal perusahaan.
5. Dalam melaksanakan manajemen produksi pertanian pada budidaya tanaman
caisim perlu membuat bisnis plan. Setelah itu membentuk struktur organisasi
untuk menerapkan pelaksanakan yang akan dilakukan dalam perencanaan
bisnis plan yang telah dibuat dan pemberian tanggungjawab kepada individu
yang bertindak sebagai manajer dari setiap lininya. Pelaksanaan budidaya
tanaman caisim perlu dilakukan pengawasan untuk memantau kegiatan
tersebut agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tindakan
selanjutnya yang dilakukan adalah mengevaluasi kegiatan tersebut apakah
sudah berjalan sesuai dengan rencana yang ditetapkan di awal. Apabila belum
sesuai maka perlu diperlukan perbaikan dan apabila sudah sesuai perlu
peningkatan dalam budidaya tersebut agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam bisnis plan.
6. Selalu melakukan monitoring secara berkala sesuai jadwal yang telah
ditentukan pada setiap petak jika terdapat serangga atau tanaman segera
dilakukan pembrantasan, memberikan pupuk, melakukan penyiraman dan
menggemburkan tanah.
7. Kunjungan lapangan dilakuakan agar menambah wawasan dan pengetahuan
tentang menejemen produksi pertanian. Kunjungan lapangan dilakukan antara
lain pada Tani Organik Merapi dan Intan Rahmadhani.
8. Melakukan pemanenan saat caisim sudah berumur sekitar 3 bulan, kemudian
melakukan pengemasan agar produk siap dipasarkan sebelum dilakukan
pengemasan lakukan pembersihaan produk caisim dari tanah yang menembel
pada akar tanaman dan melakukan penimbangan agar mengetahui berapa
banyak produk yang dipasarkan.
9. Dalam pembudidayaan caisim ini kami melakukan analisis evaluasi bisnis
dengan dosen dan asisten tentang pemasaran produk dan hasil pemasaran
produk.

B. Saran
1. Lebih baik jika budidaya tanaman caisim dilakukan pada saat musim hujan
karena tanaman caisim adalah jenis tanaman yang menyukai air. Jika waktu
yang digunakan untuk praktikum berada pada musim kemarau maka lebih
baik tanaman yang digunakan untuk praktikum adalah tanaman yang sesuai
dan dapat tumbuh pada musim tersebut, hal tersebut dapat mengurangi
risiko adanya gagal panen ataupun matinya tanaman.
2. Menambah peralatan ataupun memperbaharui peralatan yang telah usang,
seperti cangkul, karena saat praktikum cangkul yang digunakan sudah
hampir patah sehingga memperlambat kerja karena takut cangkulnya patah.
Lalu garu tangan yang dipakai juga telah rusak sehingga kami tidak
mempergunakannya karena dihawatikan akan patah jadi kami hanya
menggunakan tongkat kayu yang ada untuk menggemburkan tanah. Jika
dilihat dari jumlah praktikan yang ada peralatannya masih kurang
memadai, jadi lebih baik jumlah perlatannya ditambah.
3. Memperbanyak variasi obat dan pupuk tanaman, karena tanaman yang di
budidayakan sangat beragam dengan segala kemungkinan yang akan terjadi
seperti terserang hama dan penyakit yang bergam maka alangkah lebih baik
jika jumlah pestisida serta pupuk lebih diberagamkan sehingga mahasiswa
tidak perlu mencari dan membeli sendiri kebutuhan prktikum yang
seharusnya sudah tersedia.
4. Sebaiknya dari pihak dosen dengan pihak penjaga kebun berkoordinasi
dengan baik, karena ketika mahasiswa membutuhkan pupuk yang memang
mutlak diperlukan sesuai anjuran dosen, dari pihak kebun sendiri
memberikan pupuk dengan jumlah dan jenis yang berbeda dengan yang
diminta meskipun mahahsiswa telah mengatakan bahwa itu merupakan
anjuran dari dosen.
5. Memperbaiki saluran air dan irigasi, karena terjadi kesenjangan
pertumbuhan antara tanaman yang dekat dengan sumber air dengan
tanaman yang jauh dengan sumber air dimana tanaman yang dekat dengan
sumber air tumbuh dengan baik berbanding terbalik dengan tanaman yang
jauh dari sumber air, ditambah lagi karena gembor-gembor yang digunakan
banyak yang bocor dan tidak layak pakai sehingga mempersulit mahasiswa
dalam menyiram tanaman.
6. Lebih baik dosen pembimbing datang saat acara praktikum berlangsung
agar mahasiswa tidak bingung saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Meskipun dosen pembimbing yang membimbing memiliki kesibukan tetapi
paling tidak harus tetap datang untuk menjalankan kewajibannya
membimbing mahasiswa ketika menjalankan praktikum.

Вам также может понравиться