Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
sunda :
Kelas : 12 iis
Pada suatu hari, ada sepasang suami-istri yang hidup bahagia dengan anak semata wayang yang
bernama “Bawang putih”. Suatu hari sang ayah pergi dinas keluar kota selama seminggu, beberapa hari
kemudian ketika sang ibu pergi ke sebuah ke pusat perbelanjaan, ia memergoki sang suami sedang
berjalan gandengan tangan dengan sahabatnya sendiri “ambu bawang merah”. Sang ibu sakit hati dan
memutuskan untuk pulang ke rumah dan tidak memberitahu siapapun, sang ibu memendam semua rasa
sakit hatinya sendirian dan mencoba tetap tegar dihadapan sang anak.
DIALOG 1
*abah packing*
AMBU : *batuk-batuk*
Bawang putih melihat sepasang kekasih sedang bergandengan tangan , sang laki laki terlihat sangat
familiar bagi bawang putih.
Bawang putih: itu seperti abah… tapi abah tidak mungkin membohong dan mengkhianati kami, aku
tidak percaya ini..
Bawang putih pun pulang dalam keadaan bimbang. Dia memutuskan untuk tidak memberitahu sang ibu.
Sesampai dirumah bawang putih melamum memikirkan apa yang tadi ia lihat di pusat
pembelanjaan.apakah itu benar abah nya atau bukan. Tapi jam nya terlihat sama seperti abah pakai.
Saat bawang melamun sang ambu heran melihat bawang putih yang terlihat murung.
Ambu: ada apa dengan mu nak,kau terlihat gelisah tidak seperti biasanya
Bawang putih: aku melihat orang yang mirip dengan abah di pusat perbelanjaan,dia sedang
bergandengan tangan dengan ibu bawang merah.
Ambu: mungkin kamu salah lihat kali nak,ambu percaya abah tidak akan berbuat jahat seperti itu.
Akhirnya bawang putih pergi kerumah bawang merah untuk memastikan apa yang tadi dia lihat di pusat
perbelanjaan.
Bawang merah: iya memang kenapa? Kamu melihat dia di pusat perberlanjaan hah?
Bawang putih: tidak, berarti aku salah lihat tadi.yasudah aku cabut dulu
Dan ternyata abah selingkuh terhadap ibu bawang merah, lalu ibu bawang merah diam-diam meracuni
sang ibu bawang putih, dan ibu bawang putih pun meninggal. Abah dan ibu bawang merah menikah,
awalnya ibu bawang merah dan bawang merah baik terhadap bawang putih tetapi ketika abah pergi
berdagang, bawang putih diperlakukan seperti pembantu.., DAN PADA AKHIRNYA..
DIALOG 3
Seseorang memberitahukan kepada bawang putih bahwa ayahnya meninggal karna kecelakaan
Ibu bawang merah : hahahahha.. akhirnya harta mereka jatuh ke kita bawang merah
Setelah abah meninggal, bawang putih diperlakukan ibu bawang merah dan bawang merah lebih kejam.
DIALOG 4
Bawang merah : cuci baju baju ku, jangan sampai ada yang rusak maupun hilang
*di sungai*
Bawang putih : abah…ambu.. mengapa hidupku sekejam ini(sambil menangis) lahh mana selendang
bawang merah...,jangan-jangan hanyut lagi..
Lalu bawang merah mencari sepanjang aliran sungai lalu dia menemukan sebuah rumah, lalu dia masuk
ke rumah tersebut
DIALOG 5
Bawang putih : maaf nek apa nenek melihat selendang berwarna merah
Lalu bawang putih dengan senang hati membantu sang nenek membereskan rumah dan memberikan
labu sebagai tanda terimakasih, lalu bawang putih pulang kerumah dan ingin membelah labu namun
dan ternyata isinya adalah perhiasan, ibu bawang merah terkejut dan bertanya tanya darimana asal labu
tersebut, dan bawang putih menyeritakan apa yang terjadi, dan ibu bawang merah dan bawang merah
mempunyai rencana yang sama untuk mendapatkan emas lebih banyak.
Dialog 6
Ibu bawang merah : bagaimana jika kita juga menghanyutkan selendang agar diambil oleh nenek itu
Bawang merah : ide yang bagus ambu, aku yang akan berakting seperti bawang putih