Вы находитесь на странице: 1из 5

Nama :Mukhayatun Sholehah

NIM :10011181320078

Berdasarkan hasil analisis terhadap Ibu Risma Tri Rismaharini, memiliki sumber daya
pemimpin sebagai berikut:

1.Pengaruh

Pengaruh Pribadi
Pengaruh ini diperoleh pemimpin dari orang-orangnya. Kemampuan pengaruh ini timbul
pada ibu Risma dari rasa senang, kagum, yakin, hormat, atau percaya dari orang-orang yang
dipengaruhinya yaitu masyarakat Surabaya. Sehingga tercipta hubungan baik antara pemimpin
dan para pengikutnya.
Jenis pengaruh ini bisa kuat dan lemah tergantung sejauh mana masyarakat memandang tujuan
pemimpin sama dengan tujuannya.

Sebagai contoh ketika Ibu Risma ingin menutup tempat lokalisasi PSK, banyak sekali pihak-
pihak yang menentang hal tersebut, sebagian ada yang mendukung dan sebagian ada yang
mentang, jika pada saat itu ibu Tri Rismaharini tidak berhasil mengatasi masalah tersebut maka
dapat menghilangkan pengaruh pribadi dari dirinya.

Pengaruh Kedudukan
Pengaruh ini berupa kekuasaan yang dimiliki seseorang atas dasar jabatan yang
didudukinya dalam organisasi. Seseorang yang karena jabatannya dalam organisasi disebut
sebagai manajer memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi perilaku orang lain yakni
bawahannya.
Dengan jabatannya, seseorang dapat memberi imbalan, hukuman atau sanksi bagi orang-
orang yang dikelolanya. Dengan menggunakan pengaruh kedudukan Ibu Tri Rismaharini
mengatur dan mengelola pembangunan yang ada di kota Sirabaya seperti pembanguan pasar,
jembatan, jika ada yang tidak benar maka dengan kedudukannya bisa menghentikan hal tersebut.
2.Kekuasaan

Kekuasaan merupakan hal yang dekat dengan pemimpin.Dengan kekuasaan maka


seseorang pemimpin bisa mewujudkan visi dan obsesinnya. .
Kekuasaan merupakan sesuatu yang dinamis sesuai dengan kondisi yang berubah
dan tindakan-tindakan para pengikut.
Keberhasilan seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya tidak
hanya ditentukan oleh salah satu aspek semata -mata, melainkan perpaduan
antara sifat, perilaku, dan pengaruh kekuasaan saling menentukan sesuai dengan
situasi yang m endukungnya. Pengaruh kekuasaan mempunyai peranan sebagai
daya dorong bagi setiap pemimpin dalam mempengaruhi, menggerakkan, dan
mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah pencapaian tujuan
organisasi.Sebagai contoh , Ibu Tri Rismaharini dengan kekuasaannya
menggerakan warganya untuk mencintai taman dan keindahan lingkungan,
dengan didukung prilaku yang mendukung hal tersebut seperti ikut
membersihkan pelaksanaan pembersihan lingkungan, mengadakan pembangunan
taman dan lain -lain.

3.Legitimasi
Legitimasi adalah penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak moral pemimpin
untuk memerintah, membuat dan melaksanakan keputusan politik.
Antara kekuasaan normatif dan kualitas pribadi berkaitan erat dengan legitimasi karena kekuasan
timbul atas dasar persetujuan yang dipengaruhi. Perbedaan dari ketiganya yaitu, kekuasaan
adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mempengaruhi pembuat dan pelaksana
kebijakan politik, sedangkan kewenangan adalah hak moral untuk membuat dan melaksanakan
keputusan politik (bersifat top down), adapun legitimasi adalah pengakuan dan penerimaan
kepada pemimpin (bersifat bottom up). Dan persamaan antara kekuasaan, kewenangan dan
legitimasi karena ketiganya menyangkut hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin atau
masyarakat.
Ibu Tri Rismaharini salah satunya juga memiliki sumber daya kepemipinan
legitimasi yng tinggi karena mendapat pengakuan dan penerimaan dari masyarakat terhadap
kepemimpinannya.
4.Kewenangan

Kewenangan adalah kekuasaan yang mendapatkan keabsahan (legitimate power).


Sedangkan kekuasaan tidak selalu memiliki keabsahan. Kewenangan yang dimiliki ibu Tri
Rismaharini memiliki keabsahan dan beliau berhak melaksanakan kepemimpinannya sebagai
wali kota dengan wewenang yang ada padanya. Ibu Tri Rismaharini memiliki dua kewenangan:
a. Kewenangan procedural adalah hak memerintah berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang bersifat tertulis maupun tidak tertulis.
b. Kewenangan substansial adalah hak memerintah berdasarkan factor-faktor yang
melekat pada diri pemimpin.
Tipe kewenangan tersebut tidak dapat dipisahkan karena, antara satu dengan yang lainnya
saling berhubungan dan setiap masyarakat pasti memakai kedua tipe kewenangan tersebut hanya
saja yang satu dijadikan sebagai utama dan yang lain sebagai pelengkap.

5.Politik
Politik adalah media kompetisi gagasan antar sejumlah pihak yang berbeda guna
mencapai tujuan masing-masing. Sedangkan politik keorganisasian adalah tindakan-tindakan
yang diambil untuk memperoleh dan menggunakan power (kekuasaan) dalam hal pengendalian
sumber daya organisasi demi mencapai hasil yang diharapkan oleh satu pihak terhadap pihak
lain.
Dalam hal ini ibu Tri Rismaharini berusaha menggunakan politik dengan cara yang
benar dengan mengatakan salah pada hal yang salah dan mengatakan benar pada hal yang benar,
dan tidak mau mengikuti hal-hal yang salah.seperti yang dikatakan ibu Tri Rismaharini ada hal-
hal yang tidak seharusnya yang beliau mengetahui, tapi beliau tidak bisa melakukan apa-apa dan
beliau menjadi tertekan.
6. Indiosinkretik kredit
Indiosinkretik kredit adalah investasi sosial.Ibu Tri Rismaharini juga memiliki hal
tersebut, jiwa sosial beliau cukup tinggi juga perasaannya lebih peka terhadap apa yang terjadi
dilingkungan sekitarnya sebagai contoh ketika hujan turun lebat , ada salah satu saluran air
yang tersumbat dan beliau mencari saluran air tersebut lalu membukanya dengan tangannya
sendiri , selain itu hal sosial yang juga seperti mengajak berbuka bersama untuk orang-orang
yang kurang mapu dan lain-lain.

Keterampilan Kepemimpinan

Keterampilan kepemimpinan Ibu Tri Rismaharini misalnya:

1. Keterampilan Konseptual, yaitu membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan
organisasi.Sebagai contohnya Tri Rismahrini mempunyai gagasan , ide untuk
membuatsejahtera mayarakat Surabaya salah satunya dengan mengusahakan pemerataan
pendidikan bagi seluruh warga Surabaya, sehingga memberikan pendidikan gratis bagi
masyarakat yang tidak mampu dan anak yatim.
2. Keterampilan Komunikasi, yaitu keterampilan berinteraksi secara baik dengan banyak
orang. Disebut juga keterampilan kemanusiaan. Kepada bawahan bersifat mengayomi,
persuasif, dan bersahabat. Kepada rekan kerja saling menghormati. Dengan masyarakatnya
Ibu Tri Rismaharini berkomunikasi secara langsung dengan mendatangi masyarakatnya
secara langsungjadi , Ibu Tri Rismaharini lebih akrab dengan masyarakatnya, lalu dengan
atasan menghormati denan melaporkan segala program yang akan dilaksanakan.
3. Keterampilan Teknis, merupakan bekal agar lebih matang pada bidang yang
ditangani.Ibu Tri Rismharini pasti memiliki kerampilan tekhnis tapi tidak sepenunhya,
sehingga Ibu Tri Rismaharini mengerti tentang teknis pembangunan bangunan atau gedung
yang baik, sehingga Ibu Tri Rismaharini tahu jika ada kesalahan dalam pembangunan.
4. Keterampilan Manajemen Waktu. Seorang manajer digaji besar, setiap menit begitu
berharga untuk perusahaan. Dia harus bisa mengalokasi waktu agar mendapat hasil yang
optimal. Akan teruji dalam penyusunan waktu yang digunakan dalam melakukan sebuah
project. Termasuk juga keterampilan untuk membuat skala prioritas.Ibu Tri Rismaharini
sangat baik dalam manajemen waktunya dengan langsung mengerjakan apa yang bisa
dikerjakan pada saat itu, sehingga tidak menunda-nunda pekerjaan dan tidak ada waktu
yang terbuang sia-sia.
5. Keterampilan membuat keputusan, termasuk juga kemampuan untuk mengidentifikasi
masalah, memandangnya secara keseluruhan dan komprehensif (helicopter view), dan
menentukan solusi terbaik untuk memecahkannya. Keputusan yang baik adalah yang tidak
terburu2, namun adakalanya keputusan diperlukan dalam waktu yang singkat. Seiring
dengan waktu dan pengalaman, pemimpin akan mampu melkasanakannya. Contoh : Pada
masalah Lokasi lokalisasi PSK terutama Dolly Ibu Risma mencari masalah-masalah yang
timbul karena adanya lokalisasi, lalu setelah itu di identifikasi ternyata ditemukan masalah
yang cukup membahayakan yaitu yang menjadi pelanggan PSK adalah sebagian anak usia
SD dan SMP., Hal ini jika dibiarkan dapat merusak generasi Bangsa Indoneisia, Oleh
karena itu setalah mengetahu hal tersebut Ibu Tri Rismaharini mengambil kesimpulan
untuk menutup temppat lokalisasi.
6. Keterampilan Kepemimpinan. Program kerja, eksekusi, dan evaluasi diperlukan
komitmen, ketegasan, dan keberanian. Karenanya manajer betul-betul harus
menjadi pemimpin, dan tidak terlalu terpengaruh terhadap hal-hal yang tidak perlu.
Manajer yang kuat akan menciptkan trust kepada lingkungannya, dan menumbuhkan
teamwork yang solid.Contohnya : Dalam pelaksanaan program kerjanya Ibu Tri
Rismaharini langsung mengerjakan program kerja tersebut dengan berusaha dengan
secepatnya dan tidak menunda-nunda karena ketika menunda pasti nanti akan ada
pekerjaan lain, yang harus dikerjakan.

Вам также может понравиться