Вы находитесь на странице: 1из 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Masa klimakterium yaitu masa peralihan dalam kehidupan normal


seorang wanita sebelum senium (masa lanjut usia), yang mulai dan aktif
masa reproduktif dan kehidupan sampai masa non-reproduktif. Masa
klimakterium meliputi pramenopause, menopause, dan
pascamenopause. Pada wanita terjadi antara umur 40-65 tahun.

Klimakterium prekoks adalah klimakterium yang terjadi pada


wanita umur kurang dari 40 tahun.Pramenopause adalah masa 4-5 tahun
sebelum menopause, keluhan klimakterik sudah mulai timbul, hormon
estrogen masih dibentuk. Bila kadar estrogen menurun maka akan
terjadi perdarahan tak teratur.Menopause adalah henti darah haid yang
terakhir yang terjadi dalam masa klimakterium dan hormon estrogen
tidak dibentuk lagi jadi merupakan satu titik waktu dalam masa tersebut.

Umumnya terjadi pada umur 45-55 tahun. Pascamenopause adalah


masa 3-5 tahun setelah menopause, dijumpai hiper-gonadotropin (FSH
dan LH) dan kadang-kadang hipertiroid.Sindrom klimaterik klinis
adalah keluhan-keluhan yang timbul pada masa pramenopause,
menopause, dan pasca menopause. Sindrom klimaterik endokrinologis
adalah penurunan kadar estrogen, peningkatan kadar gonadotropin
(FSH dan LH).

Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat secara menyeluruh,


meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit
yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan fungsinya. Kesehatan
reproduksi bukan hanya membahas masalah kehamilan atau persalinan,
tetapi mencakup seluruh siklus kehidupan wanita yang salah satunya
adalah masa menopause, yaitu suatu masa yang dimulai pada akhir masa
reproduksi dan berakhir pada masa senium (lanjut usia), yaitu pada usia
40-65 tahun (Pakasi, 2000). Pada usia ini akan banyak muncul masalah

1
kesehatan karena masalah kesehatan sangat erat kaitannya dengan
peningkatan usia (Curtis, Glade B, 2000).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan Umur Harapan


Hidup (UHH) orang Indonesia adalah 75 tahun. Umur harapan hidup
wanita adalah 67 tahun dan pria 63 tahun (yminti online, 2007).

klimakterium/ aspek psikologys yaitu:Hot flush yaitu rasa panas


didada yang menjalar kewajah yang sering timbul pada malam
hariGangguan psikologis : depresi, mudah tersinggung, mudah marah,
kurang percaya diri, gangguan gairah sexsual, perubahan
prilaku. Gangguan mata : mata terasa kering dan gatal akibat berkurang
produksi air mat.Gangguan saluran kemih dan alat kelamin : mudah
infeksi, nyeri sanggama, perdarahan pasca sanggama akibat atropi pada
alat kelamin.

1.2.Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari menopause ?
2. bagaimana etiologi dari menopause?
3. bagaimana klasifikasi dari menopause?
4. bagaimana tanda dan gejala menopause?
5. bagaimana gejala psikologis dari menopause?
6. Bagaimana cara mengatasi menopause?
7. Apa pengertian dari klimaterium?
8. Apa saja fase klimaterium?
9. bagaimana tanda dan gejala klimaterium?
10. bagaimana gejala psikologis pada klimaterium?
11. bagaimana manifestasi klinis klimaterium?
12. Bagaimana penatalaksanaan klimaterium?
13. Bagaimana asuhan keperawatan pada kasus menopause?

1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari menopause
2. Untuk mengetahui etiologi dari menopause

2
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari menopause
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala menopause
5. Untuk mengetahui gejala psikologis dari menopause
6. Untuk mengetahui cara mengatasi menopause
7. Untuk mengetahui pengertian dari klimaterium
8. Untuk mengetahui fase klimaterium
9. Untuk mengetahui tanda dan gejala klimaterium
10. Untuk mengetahui gejala psikologis pada klimaterium
11. Untuk mengetahui manifestasi klinis klimaterium
12. Untuk mengetahui penatalaksanaan klimaterium
13. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada kasus menopause

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.MENOPOUSE
2.1.1. Pengertian Menopouse

Menopause adalah setelah masa berakhirnya siklus


menstruasi yang terdiagnosis setelah 12 bulan tanpa periode
menstruasi. Rata-rata menopause natural terjadi 51,4 tahun
untuk Negara industri, secara umum terjadi pada usia 40-58
tahun. Menopause dapat dipengaruhi oleh faktor genetik,
merokok, pengangkatan ovarium dan kemoterapi (Kusmiran,
2011 hal. 145).

Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Mens yang


mempunyai arti siklus menstruasi dan pause kata latin memiliki
arti berhentinya proses. Karena berhentinya menstruasi
mempengaruhi hanya beberapa hari dalam kehidupan seorang
wanita, maka akan sangat berguna untuk memandang
menopause secara lebih luas, sebagai suatu periode waktu.
Wanita menemukan dirinya dalam perubahan. Hal ini
menujukkan periode saat terjadi perubahan social fisiologis, atau
psikologis. Fase yang dapat berlngsung selama beberapa bulan
sampai lebih dari satu dekade. Perubahan psikologis termasuk
serangkaian perubahan hormon dan klinis yang menunjukkan
penurunan fungsi ovarium (Pranoto, 2007 hal. 264).

2.1.2. Etiologi Menopouse


Menurut GuytondanHall(2002) penyebabmenopauseadalah
“matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan seksual
seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh menjadi
folikel vesikuler dan berevulasi. Sementara beratus ratus dan
ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya
tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk

4
dirangsang oleh Folicle Stimulating Hormone (FSH) dan
Luteineizing Hormone (LH) dan pembentukan estrogen oleh
ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol.
Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen
tidak dapat lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang
cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi.
Akibatnya, FSH dan LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan
dulu jumlah besar dan tetap. Estrogen dihasilkan dalam jumlah
subkritis dalam waktu pendek setelah menopause, tetapi setelah
beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel primodialmenjadi
atretis, pembentukan estrogen oleh sampai nol.

2.1.3. Klasifikasi Menopouse


1. Menopause premature
Menopause premature terjadi pada usia dibawah 40
tahun. Diagnosa menopause premature yaitu apabila ada
penghentian haid sebelum waktunya disertai dengan hot
flushes serta peningkatan kadar hormone gonadotropin.
Apabila kedua gejala yang terkhir tidak ada, perlu dilakukan
penyelidikan terhadap sebab-sebab lain dari terganggunya
fungsi ovarium. Factor- factor yang dapat menyebabkan
menopause premature adalah heriditer, gangguan gizi yang
cukup berat, penyakit menahun dan penyakit yang merusak
jaringan kedua ovarium. Menopause premature tidak
memerlukan terapi, kecuali pemberian penerangan kepada
wanita yang bersangkutan. (Anonim, 2010)
2. Menopause terlambat
Batas terjadinya menopause umumnya adalah 52
tahun. Apabila seorang wanita masih mendapat haid diatas
52 tahun, maka hal itu merupakan indikasi untuk
penyelidikan lebih lanjut. Sebab-sebab yang dapat
dihubungkan dengan menopause terlambat ialah :

5
konstitusional, fibromioma uteri dan tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen. Wanita dengan karsinoma
endometrium sering dalam anamnesis mengemukakan
menopausenya terlambat. (Anonim, 2010).

2.1.1. Tanda dan Gejala Menopouse


Menurut Price dan Wilson (2012), gejala-gejala menopause
dapat dimula sebelum perubahan pada siklus menstruasi terjadi.
Perdarahan menstruasi rutin dapat terus berlangsung sampai
terjadinya menopause, ketika siklus menjadi lebih pendek
karena fase folikular yang memendek, atau siklus menjadi tidak
teratur dan makin jarang yang pada beberapa siklus terjadi
ovulasi dan yang lain anovulasi. Setiap perdarahan yang terjadi
setelah 6 bulan amenore adalah abnormal dan penyebabnya
harus dicari untuk menyingkirkan adanya keganasan.
Gejala-gejala umum menopause adalah hot flushes (panas
pada kulit), berdebar- debar, sakit kepala, tangan dan kaki terasa
dingin, mudah tersinggung, vertigo, cemas, gelisah, depresi,
insomnia, keringat waktu malam, pelupa, tidak dapat
berkonsentrasi, lelah dan penambahan berat badan. Gejala yang
paling sering adalah ketidakstabilan vasomotor yang
bermanifestasi sebagai hot flushes. Tanda yang khas adalah kulit
menjadi merah dan hangat, terutama pada kepala dan leher yang
dapat terjadi kapan saja selama beberapa detik sampai dua menit.
Gejala ini kemudian diikuti dengan menggigil kedinginan.
Perubahan-perubahan fisiologik lainnya adalah
meningkatnya denyut jantung, vasodilatasi perifer,
meningkatnya temperatur kulit dan pelepasan LH yang sedikit-
sedikit. Kulit genital serta dinding vagina dan uretra yang
menipis dan lebih kering, sehingga mudah terjadi iritasi, infeksi
dan dispareunia. Labia, klitoris, uterus dan ovarium mengecil.
Elastisitas kulit juga berkurang. Bertambahnya pertumbuhan

6
rambut pada wajah dan tubuh dapat terjadi akibat menurunnya
kadar estrogen dan efek androgen dalam sirkulasi yang tidak
terimbangi.
Sedangkan menurut Proverawati (2010), pada fase pre
menopause maka akan muncul tanda-tanda antara lain :
menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur, kotoran haid
yang keluar banyak sekali ataupun sangat sedikit, muncul
gangguan- gangguan vasomotor berupa penyempitan atau
pelebaran pada pembuluh- pembuluh darah, merasa pusing
disertai sakit kepala, berkeringat tiada hentinya, neuralgia atau
gangguan/sakit syaraf. Semua keluhan ini disebut fenomena
klimakterium, akibat dari timbulnya modifikasi atau perubahan
fungsi kelenjar- kelenjar.

2.1.2. Gejala Psikologis Yang Sering Muncul Pada Wanita


Menopause
1. mudah tersinggung,
2. depresi,
3. cemas,
4. suasana hati (mood) yang tidak menentu,
5. seringlupa,
6. susahberkonsentrasi.

2.1.3. Cara Mengatasi Berbagai Keluhan Menopause


Menurut Ayurai (2009, dalam Hastutik, 2010),
1. Pemberian obat yang bersifat mengganti hormon
estrogen.
Pemberian obat ini digunakan untuk memulihkan sel-sel
yang mengalami kemunduran. Disamping itu juga bisa
mengkonsumsi vitamin yang fungsinya memperlambat
proses penuaan. Untuk hal ini perlu konsultasi dengan
dokter yang berwewenang.

7
2. Olahraga yang sesuai dengan usia tengah baya, dengan
olahraga dapat memlihara keceriaan dan kegembiraan,
pengiriman oksigen ke otak pun meningkat, sehingga
ketegangan otot dan gangguan fisik pun sirna. Olahraga
teratur akan menyegarkan tubuh dan memperbaiki
suasana hati. Jarang lemah, napas pendek, masa tulang
cepat berkurang. Hal ini menyebabkan rentan terhadap
gangguan kardiovaskuler, darah tinggi, kegemukan,
diabetes, nyeri tulang,osteoporosisdan depresi.
3. Makanan yang baik. Makanlah makanan yang rendah
lemak. Banyak makan sayuran, buah, biji-bijian,
vitamin, mineral dan serat dalam makanan itu akan
membantu pencernaan dan metabolisme tubuh.
4. Melakukan hobi. Hidup tanpa sesuatu yang
menyenangkan rasanya hambar, maka terlibat dengan
aktivitas yang merupakan hobi dapat mengusir
kebosanan dan mengatasi ketegangan dalam hidup
termasuk krisis pada menopause.
5. Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan
manfaat bagi orang lain, datangnya menopause tidak
perlu dipandang sebagai penderitaan. Banyak peluang
atau usaha yang dapat dijalani yang dapat memberi
pekerjaan bagi orang lain. Upaya ini dapat meningkatkan
perasaan bahwa diri kita masih mampu memberi manfaat
bagi orang lain.
6. Berpikirlah bahwa menopause itu sesuatu yang wajar.
Jutaan wanita telah mengalamidan mereka tidak merasa
terganggu.

8
2.2.KLIMATERIUM
2.2.1. Pengertian Klimaterium
Klimakterium merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium. Berlangsung 6 tahun sebelum
menopouse dan berakhir 6-7 tahun setelah menopause Fase
klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita
dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Tanda,
gejala atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari
masa peralihan ini disebut tanda atau gejala menopouse. Periode
ini dapat berlangsung antara 5 sebelum dan sesudah menopause.
Pada fase ini fungsi reproduksi wanita menurun.

2.2.2. Fase Klimaterium


1. Sebelum menopause
Masa sebelum berlangsungnya saat menopouse,
yaitu fungsi reproduksinya mulai menurun, sampai
timbulnya keluhan atau tanda-tanda menopouse.
2. Saat menopause
Periode dengan keluhan memuncak, rentangan 1-2
tahun sebelum dan 1-tahun sesudah menopouse. Masa
wanita mengalami akhir dari datangnya haid sampai berhenti
sama sekali. Pada masa ini menopouse masih berlangsung.
3. Setelah menopause
Masa setelah perimenopouse sampai munculnya
perubahan-perubahan patologic secara permanen disertai
dengan kondisi memburuknya kondisi badan pada usia lanjut
(Senilitas).

2.2.3. Tanda Dan Gejala Klimaterium


1. Menstruasi menjadi tidak lancar atau tidak teratur, datang
dalam interval waktu yang lebih lambat atau lebih awal.
2. Haid yang keluar banyak sekali, atau malah sedikit sekali.

9
3. Muncul gangguan vasotoris berupa penyempitan atau
pelebaran pembuluh darah.
4. Merasa pusing-pusing, sakit kepala terus menerus.
5. Berkeringat terus-terusan.
6. Neuralgia atau nyeri syaraf terus-terusan.

2.2.4. Gejala Psikologis Pada Masa Klimaterium


1. Kemurungan
2. Mudah tersinggung / mudah marah
3. Mudah curiga
4. Insomnia
5. Tertekan
6. Kesepian
7. Tidak sabar
8. Tegang dan cemas

2.2.5. Manifestasi Klinis Klimaterium


Sekitar 40-85% dari semua wanita dalam usia klimakterik
mempunyai keluhan. Gejala yang tetap dan tersering adalah
gejolak panas dan keringat banyak. Gejolak panas merupakan
sensasi seperti gelombang panas yang meliputi bagian atas dada,
leher, dan muka. Keluhan ini biasanya diikuti oleh gejala-gejala
psikologik berupa rasa takut, tegang, depresi, lekas marah,
mudah tersinggung, gugup dan jiwa yang kurang mantap.
Keluhan lain dapat berupa sakit kepala, sukar tidur, berdebar-
debar, rasa kesemutan di tangan dan kaki, serta nyeri tulang dan
otot. Keringat malam hari merupakan keluhan yang sangat
mengganggu, sehingga menimbulkan lelah dan kesukaran
bangun pagi. Semua keluhan ini kurang menggembirakan bagi
seorang wanita, dan mendorong penderita mencari pengobatan.

10
2.2.6. Penatalaksanaan Klimaterium
1. Penatalaksanaan umum Merupakan pendapat umum yang
salah bahwa semua masalah klimakterik dan menopause
dapat dihilangkan dengan hanya pemberian estrogen saja.
Tujuan pengobatan dengan estrogen bukanlah
memperlambat terjadinya menopause, melainkan
memudahkan wanita-wanita tersebut memasuki masa
klimakterium. Hubungan pribadi yang baik, saling percaya
antara suami-istri, maupun antara dokter-penderita akan
memberikan harapan yang besar akan kesembuhan.
Pemberian obat-obat penenang bukanlah cara pengobatan
yang terbaik. Psikoterapi superfisial oleh dokter keluarga
sering sekali menolong.
2. Pengobatan hormonal Menopause merupakan suatu
peristiwa fisiologis dari keadaan defisiensi estrogen.
Sindrom klimakterik pada umumnya terjadi akibat
kekurangan estrogen, sehingga dengan sendirinya
pengobatan yang tepat adalah pemberian estrogen, meski
bukan tanpa risiko. Pada masa lalu, estrogen diberikan untuk
selang waktu yang singkat dan kemudian berangsur-angsur
dikurangi sehingga gejolak panas sirna. Konsep ini tidak
berlaku lagi. Seorang wanita yang mengalami gejala-gejala
menopause telah mengidap defisiensi estrogen dan akan
tetap begitu sepanjang hayatnya. Defisiensi estrogen jangka
panjang dapat menyebabkan berkembangnya osteoporosis,
penyakit jantung aterosklerotik, dan mungkin perwujudan
psikogenik. Program yang seimbang dari pengobatan
estrogen-pengganti yang dikombinasikan dengan
progestogen siklik merupakan pengobatan terbaik, karena
tujuan nyata dari estrogen- pengganti adalah tidak hanya
untuk meredakan gejala-gejala vasomotor melainkan juga

11
untuk mencegah akibat metabolik seperti osteoporosis dan
ateroskletosis.

2.3.ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS MENOPOAUSE

Contoh Kasus

Seorang ibu rumah tangga nyonya A umur 50 Tahun datang dirumah sakit
“X” dengan keluhan tidak haid 3 bulan, disertai dengan perasaan tidak enak,
seperti rasa hangat yang menyebar dari badan ke wajah (hot flushes), sulit
berkonsentrasi, sakit kepala, berdebar-debar, tangan dan kaki dingin,
gelisah, merasa nyeri di sekitar vagina bila berhubungan sehingga ia sering
menolak bila diajak berhubungan oleh suaminya. Vital sign: T: 150/90
mmHg P: 24 x/menit N: 84 x/menit Suhu: 37,5 ºC. Beberapa bulan
sebelum tidak mendapat haid, klien mengungkapkan haidnya tidak teratur.

Klien tidak pernah mengalami kelainan haid (seperti dysmenarhoe,


menoraghi, metrorhagia, dll.), penyakit kelamin, tumor, dll. Klien pertama
kali haid (menarche) pada umur 15 tahun. Klien tidak pernah
abortus/keguguran, semua persalinan dibantu oleh bidan dan lahir
spontan. 9 bulan kemarin klien berhenti menggunakan kontrasepsi
Norplant. Klien selalu menanyakan berulang-ulang keadaannya apa
mungkin ia hamil lagi atau apa ia sudah menopause.

No. RM: 020717


Tgl. Pengkajian: 29-04-2011
Tempat: Polik DBGIN
RSU “X”
I. PENGKAJIAN
Biodata
1. Identitas klien
Nama : Ny. A
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam

12
Pendidikan : Sarjana Ekonomi
Pekerjaan : Guru
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. MT Haryono
2. Identitas penanggung
Nama : Tn. A
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana Pendidikan
Pekerjaan : Guru
Penghasilan/bulan : ± Rp 1.500.000
Hub. dengan klien : Suami klien
Alamat : Jl. MT Haryono

Riwayat kesehatan saat ini


1. Keluhan Utama
Klien mengeluh tidak haid
2. Riwayat Penyakit
Klien mengeluh tidak haid selama 3 bulan, disertai dengan
perasaan tidak enak, seperti rasa hangat yang menyebar dari badan ke
wajah (hot flushes), sulit berkonsentrasi, sakit kepala, berdebar-debar,
tangan dan kaki dingin, gelisah, merasa nyeri di sekitar vagina bila
berhubungan sehingga ia sering menolak bila diajak berhubungan oleh
suaminya. Beberapa bulan sebelum tidak mendapat haid, klien
mengungkapkan haidnya tidak teratur.
Riwayat kesehatan masa lalu
1. Klien tidak pernah mengalami kelainan haid (seperti dysmenarhoe,
menoraghi, metrorhagia, dll.), penyakit kelamin, tumor, dll.
2. Klien pertama kali haid (menarche) pada umur 15 tahun.

13
3. Klien tidak pernah abortus/keguguran, semua persalinan dibantu
oleh bidan dan lahir spontan.
4. 9 bulan kemarin klien berhenti menggunakan kontrasepsi Norplant
Riwayat kesehatan keluarga
1. Tidak ada keluarga yang menderita penyakit kelamin, tumor ada
organ genetalia.
2. Ibu klien pernah abortus akibat jatuh dari tangga.
Riwayat psikospritual
1. Klien merasa cemas dan selalu menanyakan keadaannya apa mungkin
ia hamil lagi atau apa ia sudah menopause.
2. Harapan klien: klien berharap dapat mengetahui penyebab ia tidak
haid.
3. Konsep diri: klien merasa malu bila ia hamil lagi, tapi bila ia hanya
menopause, ia dapat menerima keadaannya karena ia memang sudah
tua.
4. Hubungan dengan keluarga: baik, klien tinggal bersama suami dan
kedua anaknya yang belum menikah, keluarga sering menjenguknya
terutama pada hari raya.
5. Hubungan dengan masyarakat: baik, klien sering ikut dalam kegiatan
masyarakat di sekitar rumahnya.
6. Kegiatan keagamaan: klien rajin shalat 5 waktu, sering ikut pengajian
di mesjid dekat rumahnya.

Kebutuhan dasar
1. Pola makan
Klien makan 3 x sehari dengan komposisi nasi, sayur, lauk, buah,
nafsu makan baik, makanan yang disukai gado-gado.
2. Pola minum
Klien minum ± 6 – 8 gelas/hari (1500 – 2000 cc) dengan minuman
kesukaan teh, susu.
3. Pola eliminasi
a. Eliminasi miksi

14
Klien miksi lancar dengan frekuensi ± 4 – 5 x/hari (± 1000 –
1500 cc). Tidak ada kelainan saat klien miksi.
b. Eliminasi defekasi
Klien defekasi 1 x dalam 2 hari, konsistensi lunak, tidak ada
keluhan sakit saat defekasi.
4. Pola tidur
Klien tidur malam pukul 22.00 – 05.00
Klien tidur siang pukul 15.00 – 15.30
Klien tidak mengalami kesulitan tidur, tapi selama ± 2 bulan terakhir
klien susah tidur, karena merasa tidak enak badan.
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
- Perubahan mood terjadi karena merasa tidak enak badan
- Vital sign: T: 150/90 mmHg P: 24 x/menit
N: 84 x/menit Suhu: 37,5 ºC
2. Kulit: mulai keriput, tidak ada lesi, kemerahan.
3. Kepala: simetris tegak lurus dengan garis tengah tubuh, kulit kepala
bersih, rambut mulai beruban.
4. Muka: tampak cemas, kemerahan, hangat, tumbuh bercak-bercak
kecoklatan.
5. Mata: ikterus (-), pupil isokhor kiri dan kanan, anemis (-)
6. Telinga: bentuk simetris kiri dan kanan, pendengaran tidak
terganggu.
7. Hidung: bentuk simetris, fungsi penciuman baik, polip (-) tidak
ditemukan darah/cairan keluar dari hidung.
8. Mulut: bibir agak kering, sianosis (-), lidah dapat dijulurkan dengan
maksimal dan dapat bergerak bebas.
9. Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, dapat digerakkan
dengan bebas.
10. Dada: bentuk dan gerakan simetris, tidak ada nyeri tekan.
11. Abdomen: tidak ada pembesaran hati, limpa

15
12. Genital: labia, klitoris mengecil, vagina kering, tidak elastis, tidak
ada tanda-tanda perdarahan, iritasi, dll.
13. Tungkai/ekstremitas: simetris kiri dan kanan, dapat melakukan
aktivitas dengan baik
14. Kuku: pendek, bersih
Pemeriksaan Diagnostik
1. Tes kehamilan: (-)
2. Pemeriksaan darah: kadar progesterone dan estrogen rendah
3. Pemeriksaan mikroskopik:
Korteks ovarium menipis dan medulla relatif menebal akibat
bertambahnya jaringan ikat fibrosa dan menjadi sklerotik.

DS:
- Klien mengeluh nyeri saat berhubungan
- Klien mengungkapkan sering menolak bila diajak berhubungan.
- Klien merasa tidak enak dengan keadaannya sekarang.
DO:
- Klien sering bertanya tentang keadaannya
- Klien tampak cemas, gelisah
- Alat kelamin tampak mengecil
- Vagina kering dan kurang elastis
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Analisa Data
Data Penyebab Masalah
DS: Disfungsi seksual
- Klien mengeluh nyeri
saat berhubungan
- Klien mengeluh sering
menolak bila diajak
berhubungan.
DO:

16
- Alat kelamin luar nampak Perubahan
mengecil struktur/fungsi
- Vagina kering, kurang seksual
elastis

DS: Kurang
- Klien merasa tidak enak pengetahuan
dengan keadaannya
sekarang.
DO:
- Klien tampak cemas,
gelisah
- Klien sering bertanya
tentang keadaannya Kurang informasi

Prioritas Masalah
1. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur/fungsi
seksual
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi.

N DIAGNOSA TUJUAN RENCANA RASIONAL


O KEPERAWATA TINDAKAN
N

1 Disfungsi seksual Klien 1.Ciptakan 1.kebanyakan klien


berhubungan mengungkapkan lingkungan kesulitan untuk berbicara
dengan perubahan disfungsi saling percaya tentang subjek sensitive,
struktur/fungsi seksual teratasi dan beri tapi dengan terciptanya
setelah diberi kesempatan rasa saling percaya dapat

17
seksual ditandai tindakan kepada klien menentukan/mengetahui
dengan: keperawatan untuk apa yang dirasakan pasien
DS: dengan kriteria: menggambarka yang menjadi
Klien mengeluh Nyeri hilang bila n masalahnya kebutuhannya.
nyeri saat berhubungan dalam kata-kata
berhubungan Klien tidak sendiri. 2.informasi akan
Klien mengeluh menolak bila b. 2.Beri informasi membantu klien
sering menolak diajak tentang kondisi memahami situasinya
bila diajak berhubungan individu. sendiri.
berhubungan. Vagina lembab c. 3.Anjurkan 3.komunikasi terbuka
DO: dan elastis klien untuk dapat mengidentifikasi
Alat kelamin luar berbagi area penyesuaian atau
nampak mengecil pikiran/masalah masalah dan
Vagina kering, dengan meningkatkan diskusi dan
kurang elastis pasangan/ orang resolusi.
dekat. 4.mengurangi kekeringan
d. 4.Diskusikan vagina yang dapat
dengan klien menimbulkan rasa sakit
tentang dan iritasi
penggunaan 5.memulihkan atrofi
cara/teknik genetalia, kekeringan
khusus saat vagina, uretra
berhubungan
(misalnya:
penggunaan
minyak vagina).
e. 5.Kolaborasi
dengan
dokter. Beri
obat sesuai
indikasi Estroge
n pengganti

18
2 klien 1.menentukan sampai di
Kurang mengungkapkan 1.Kaji tingkat mana tentang pengetahuan
pengetahuan pengetahuannya pengetahuan klien tentang
berhubungan bertambah klien tentang keadaannya/proses
dengan kurangnya dengan kriteria: keadaannya menopause
informasi ditandai Klien tahu b. 2.Beri 2.memberi pengetahuan
dengan: penyebab penjelasan pada klien tentang
DS: keadaan saat ini tentang proses menopause
Klien merasa Klien dapat menopause, 3.terapi pengganti
tidak menyesuaikan penyebab, estrogen tidak
enak/nyaman diri dengan gejala mengembalikan siklus
dengan keadaannya menopause. haid normal tapi dapat
keadaannya Klien tidak c. 3.Beri menurunkan/menghilangk
sekarang. bertanya-tanya penjelasan pada an gejala penyebab dari
DO: tentang klien tentang menopause seperti:
Klien sering keadaannya proses memulihkan atrofi
bertanya tentang Klien tampak pengobatan. genetalia dan perubahan
keadaannya ceria d. 4.Diskusikan dinding uretra,
Klien tampak tentang 4.menghilangkan hot
cemas, gelisah perlunya flushes, dll.
pengaturan/diet
makanan,
penggunaan
suplemen.

19
III. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI.
NO
DX TANGGAL EVALUASI
JAM IMPLEMENTAS

I DX I a. 1.Menciptakan lingkungan
S: lien
saling percaya dan memberi
mengungkapkan
kesempatan klien untuk
dapat memahami
menggambarkan
penyebab ia
masalahnya:Menutup pintu,
merasa nyeri bila
tidak membiarkan pasien,
berhubungan
petugas lain masuk dan
memperlihatkan sikap Klien

terbuka, kemudian meminta mengungkapkan

klien mengungkapkan akan

perasaannya/masalahnya. menggunakan

b. 2.Memberi informasi kepada minyak vagina bila

klien keadaannya: Masalah berhubungan.

yang dialami sekarang A: Klien nampak


merupakan hal yang ceria
fisiologis, rasa nyeri saat
P: Masalah
berhubungan terjadi karena
teratasi
alat kelaminnya sudah tidak
elastis lagi dan kering
c. 3.Menyarankan klien untuk
bersikap terbuka dan dapat
berbagi pikiran/masalah
dengan pasangannya.
d. 4.Menganjurkan klien
menggunakan minyak vagina
bila akan berhubungan agar ia

20
tidak merasa nyeri bila
berhubungan.
e. 5.memberi obat pengganti
estrogen dan progesterone ini.

S. Klien
2. DX II 1.Mengkaji tingkat
mengungkapkan
pengetahuan klien tentang
telah mengetahui
menopause: Klien
penyebab
mengungkapkan bahwa
keadaannya saat
menopause merupakan suatu
ini (rasa tidak enak
keadaan di mana wanita tidak
dalam dirinya)
haid lagi dan tidak dapat
hamil lagi, klien tidak Klien berusaha
mengetahui tanda/gejala yang untuk
timbul saat menopause. menyesuaikan diri
b. 2.Menjelaskan tentang proses dengan
menopause Menopause keadaannya.
merupakan suatu keadaan di
O: Klien tampak
mana siklus haid sudah
mengerti
berhenti karena sel telur tidak
Klien tidak
dihasilkan lagi oleh ovarium,
bertanya-tanya
begitupula hormon kelamin
lagi keadaannya
(estrogen dan progesterone)
karena penurunan dari A: Masalah
hormon tersebut teratasi
menimbulkan gejala-gejala
P: Intervensi
fisik dan psikis seperti:
dihentikan
berdebar-debar, rasa hangat
pada wajah, sakit kepala,
susah tidur, cemas, tidak
dapat berkonsentrasi, dll.

21
c. 3.Memberikan penjelasan
kepada klien tentang prose
pengobatan: Terapi pengganti
estrogen tidak
mengembalikan siklus haid
dalam keadaan normal, tapi
hanya dapat
menurunkan/menghilangkan
gejala penyerta dari
menopause, seperti:
memulihkan atrofi, genetalia,
memulihkan kekeringan
dinding uretra, labia,
menghilangkan hot flushes,
menurunkan insiden fraktur
osteoporosis. Terapi
pengganti progesterone dan
estrogen diberikan secara
siklik untuk meniru siklus
endometrium dan mencegah
hiperplasia endometrium,
sehingga kadang terjadi
perdarahan uterus
(pseudomenstruasi)

d. 4.Mendiskusikan dengan klien


tentang perlunya pengaturan
makanan, penggunaan
suplemen: Menganjurkan
klien makan makanan bergizi,
minum susu berkalsium

22
tinggi, dan vitamin-vitamin
yang dapat meningkatkan
kesehatan dan mencegah
osteoporosis.

23
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
3.2.Saran
Materi tentang menopause dan klimaterium mempunyai pembahasan yang
luas, oleh ssebab itu maka perlu di pelajari dan di mengerti, sebagai dasar
untuk mempelajari mata kuliah maternitas, Supaya mahasiswa dapat lebih
paham tentang materi perkuliahan berikutnya.

24
DAFTAR PUSTAKA

http://103.15.241.30/opac/uploaded_files/dokumen_isi/monograf/CHAPT
ER%2011_119.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/45272/chapter%20
11.pdf?sequence=4

25

Вам также может понравиться