Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini ilmu keperawatan telah mengalami banyak perubahan karena ilmu keperawatan
merupakan suatu ilmu terapan yang selalu berubah dan berkembang sesuai dengan
perkembangan jaman. Diantara perkembangan-perkembangan tersebut muncul beberapa model
atau teori keperawatan yang dicetuskan oleh ahli-ahli keperawatan di dunia, misalnya Virginia
Handerson, Dorothea E Orem, Calista Roy, Betty Neuman, Jean Watson, Imogene King,
Hildegard Peplau, Johnson, dan Martha E Rogers. Selama penyusunan teori muncul 4 produk :
latar belakang teori Jean Watson, konsep-konsep utama Jean Watson, asumsi-asumsi utama
keperawatan, penegasan-penegasan teori penerimaan oleh komunitas keperawatan.

Dr. Watson adalah seorang sarjana keperawatan Amerika yang lahir di sebuah kota kecil,
kerajaan di pegunungan Appalachia Virginia barat pada tahun 1940-an dan sekarang tinggal di
Boulder, Colorado sejak tahun 1962. Dari University of Colorado, ia meraih gelar sarjana di
keperawatan dan psikologi, gelar master di keperawatan kesehatan mental-kejiwaan, dan terus
mendapatkan gelar Ph.D dalam psikologi pendidikan dan konseling. Sekarang ini Dr. Jean
Watson adalah seorang Profesor yang membedakan keperawatan dan sebagai ketua Caring
Science di University of Colorado, Sekolah Keperawatan dan merupakan pendiri Center for
Human Caring di Colorado. Dia merupakan anggota dari Amecican Academy of Nursing yang
telah menerima penghargaan nasional dan internasional. Dia telah menerbitkan berbagai karya
yang menjelaskan filsafat dan teori kepedulian manusia, yang dipelajari oleh perawat di berbagai
belahan dunia. Dasar dari teori keperawatan Jean Watson di terbitkan pada tahun 1979 di
keperawatan yaitu ”The Philosphy and Science of Caring”. Pada tahun 1988, teorinya
diumumkan dalam "nursing: Human Science and Human Care”. Postmodern Nursing and
Beyond (1999). Assessing and Measuring Caring in Nursing and Health Sciences (2002).

1.1 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana filosofi keperawatan menurut Jean Watson.
b. Bagaiman konsep-konsep utama Jean Watson.
c. Bagaimana asumsi-asumsi utama keperawatan menurut Jean Watson.
d. Bagaimana penegasan-penegasan teori Jean Watson
e. Bagaimana penerimaan oleh komunitas keperawatan.

Adapun tujuan dari pembuatan maeri ini adalah sebagai berikut.


a. Mengaetahui bagaimana filosofi keperawatan menurut Jean Watson.
b. Mengetahui bagaimana konsep-konsep utama Jean Watson.
c. Mengetahui bagaimana asumsi-asumsi utama keperawatan menurut Jean Watson.
d. Untuk mengetahui bagaimana penegasan-penegasan teori penerimaan oleh komunitas
keperawatan.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang Teori Jean Watson


Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih dari
sebuahexisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah
ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya meningkat
ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri,
intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggung jawaban hubungan
antara perawat-klien, dimana perawat membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan
kesehatan.
“Theory of Human Caring” (Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang
diperlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien
sebagai manusia yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
Watson mengemukakan bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal
inicaring merupakan perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya
dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien dengan
menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan bahwa respon
setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam praktik keperawatan,
seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang berbeda dari klien terhadap
penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dalam setiap
respon yang berbeda baik yang sedang maupun akan terjadi.
Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yaitu hubungan
yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat menunjukkan caringmelalui perhatian,
intervensi untuk mempertahankan kesehatan klien dan energi positif yang diberikan pada klien.
Watson juga berpendapat bahwa caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang didasarkan pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang
untuk tidak ragu dalam menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human Caring
Theory. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Jean Watson,
1985 (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar manusia dalam dua peringkat utama,
yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah (lower order needs) dan kebutuhan yang
tingkatnya lebih tinggi (higher order needs).
Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu upaya kompleks
manusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang dalam konteksnya terhadap
kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting. Kebutuhan manusia yang saling berhubungan
diantaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup yang meliputi kebutuhan
makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal
(kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebuthan seksualitas;
kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan intrapersonal dan
interpersonal (kebutuhan aktualisasi diri).
Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami bahwa manusia adalah makhluk
yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan, sehingga dalam upaya
mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik, mental, dan
spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan status
kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan
kesehatan.

2.2 Konsep-konsep utama Jean Watson adalah sebagai berikut.


a. Konsep tentang manusia
Manusia merupakan suatu fungsi yang utuh dari diri yang terintegrasi (ingin dirawat,
dihormati, mendapatkan asuhan, dipahami dan dibantu) Manusia pada dasarnya ingin merasa
dimiliki oleh lingkungan sekitarnya merasa dimiliki dan merasa menjadi bagian dari kelompok
atau masyarakat, dan merasa dicintai dan merasa mencintai.
b. Konsep tentang kesehatan
Kesehatan merupakan kuutuhan dan keharmonisan pikiran fungsi fisik dan fungsi sosial.
Menekankan pada fungsi pemeliharaan dan adaptasi untuk meningkatkan fungsi dalam
pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan terbebas dari keadaan
penyakit, dan Jean Watson menekankan pada usaha-usaha yang dilakukan untuk mencapai hal
tersebut.
c. Konsep tentang lingkungan
Berdasarkan teori Jean Watson, caring dan nursing merupakan konstanta dalam setiap
keadaan di masyarakat. Perilaku caring tidak diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya,
akan tetapi hal tersebut diwariskan dengan pengaruh budaya sebagai strategi untuk melakukan
mekanisme koping terhadap lingkungan tertentu.
d. Konsep tentang keperawatan
Keperawatan berfokus pada promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan caring ditujukan
untuk klien baik dalam keadaan sakit maupun sehat.Keperawatan berlandaskan kepada rasa
kemanusiaan dan ilmu. Tujuan pemberian proses keperawatan melalui proses caring adalah
untuk menolong masyarakat agar mendapatkan derajat kesehatan yang optimal. Watson (1999)
menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver yang perlu memahami kesadaran
dan kehadirannya dalam waktu berinteraksi dengan pasiennya.

2.3 Asumsi-asumsi Utama Keperawatan Jean Watson sebagai berikut.


a. Asuhan keperawatan dapat di demonstrasikan dan di praktekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal.
b. Asuhan keperawatan terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu.
c. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga.
d. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian.
e. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi
dirinya saat itu.
f. Asuhan keperawatan lebih “healthogenic” dari pada curing.
g. Praktek asuhan keperawatan merupakan sentral bagi keperawatan.

2.4 Penegasan-penegasan Teori


Watson yang terkenal dengan teori of human caring mempertegas bahwa sebagai jenis
hubungan dan transaksi yang di perlukan antara pemberi dan penerima asuhan untuk
meningkatkan dan meindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi
kesanggupan pasien untuk sembuh. Watson berpendapat bahwa fokus utama dalam keperawatan
ada di faktor carative. Dia percaya bahwa bagi perawat untuk mengembangkan filsafat
humanistik dan sistem nilai, seorang liberal dengan latar belakang seni yang kuat diperlukan.
Sistem filsafat dan nilai memberikan fondasi yang kokoh bagi science of caring.
2.5 Penerimaan oleh komunitas keperawatan
Model Margaret Jean Watson dapat dianggap sebagai dasar dari profesi keperawatan. Ini
menunjukkan pertimbangan keperawatan baik sebagai sebuah ilmu dan seni.

a. Praktek
Filsafat Jean Watson dan Ilmu Merawat dapat diterapkan pada praktek (a) sebagai sebuah
organisasi atau (b) sebagai seorang individu. Sebagai sebuah organisasi, teori Watson merawat
dapat digunakan sebagai kerangka kerja dalam penyampaian pelayanan keperawatan di lembaga
medis. Ketika digunakan sebagai dasar keperawatan di rumah sakit, perawat yang dibuat untuk
fokus pada nilai perawatan dan pada integrasi faktor carative dalam pertemuan
pasien."Perjalanan Mengintegrasikan
Teori Merawat Watson dengan Clinical Practice," sebuah artikel oleh Linda Ryan,
menyajikan proses integrasi teori Watson dengan pola pemberian layanan kesehatan dalam
pengaturan klinis. Di sisi lain, itu juga luar biasa untuk mencatat bahwa Teori Watson juga bisa
digunakan dalam setting perawatan kesehatan masyarakat. Artikel dari Adeline Falk Rafael
menyajikan kesesuaian ide Watson untuk praktek keperawatan di masyarakat. Ia bahkan
menyediakan alat komunitas penilaian yang dapat digunakan sebagai dasar pemberian perawatan
kesehatan sebagai perawat kesehatan masyarakat.
Pada penerapan Filsafat Peduli pada tingkat individu perawat, penting untuk diingat
bahwa Watson ini menyiratkan kepercayaan Watson ke arah keperawatan dan nilai perawat ke
fenomena peduli "optimis abadi."Saat melakukan fungsi kita sebagai perawat, kita ditantang oleh
Watson untuk "merawat". Dengan kata lain, ide Watson merawat membantu kita merefleksikan
nilai kepedulian bagi kehidupan kita dan implikasi untuk panggilan kita. Hal ini menantang kita
untuk bertanya kepada diri sendiri tentang persepsi kita sendiri dan opini yang objektif tentang
merawat kita menjadi lebih baik dipandu dalam pemberian pelayanan keperawatan kami.

b. Pendidikan
Watson menekankan pentingnya menggambarkan keperawatan dalam hal hubungan
perawat-pasien bukan pada prosedur dan tugas. Teorinya merawat menyiratkan perlunya
mahasiswa keperawatan untuk dilatih pada: pertumbuhan pribadi, keterampilan komunikasi,
penggunaan diri yang terapeutik, penilaian holistik dan peduli terhadap kesehatan dan
penyembuhan.

c. Penelitian
Ketika Watson menulis Perawatan: Filsafat dan Ilmu Peduli, ia memperkenalkan ilmu
kepedulian manusia dan ini dengan cepat menjadi salah satu sumber yang paling banyak
digunakan dan dihormati model konseptual untuk keperawatan.Teori Watson membuka pintu
yang mengarah menantang para peneliti dan para ahli untuk mempertanyakan apakah manfaat
dari transaksi peduli terhadap pasien. Penelitian dan praktek bisa fokus pada hasil pasien
kepedulian untuk memvalidasi transaksi gagasan bahwa kepedulian adalah inti sebenarnya dari
profesi kita.Filsafat merawat telah digunakan untuk memandu perawatan antara jenis spesifik
klien.
Ada penelitian khusus untuk mengidentifikasi relevansi Teori Watson pada merawat
untuk asuhan keperawatan klien dengan depresi, penyakit polikistik dewasa dan hipertensi. Ada
juga penelitian yang mencoba untuk menguji apakah teori tersebut dapat diterapkan dalam
keperawatan perioperatif pengaturan.Watson bekerja juga untuk pembangunan model perawatan
khusus seperti Model Perawatan Perawat Menghadiri dan Model Merawat Kualitas.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Konsep utama teori Jean Watson adalah “ Human Science and Human Care”, yang fokus
utamanya dalam keperawatan adalah carative factors dimana dia berasal dari
humanisticprespective yang dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan ilmiah.
b. Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan yaitu adanya unsur teori
kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan.
c. Asumsi-asumsi Utama Keperawatan Jean Watson sebagai berikut.
1. Asuhan keperawatan dapat di demonstrasikan dan di praktekkan dengan efektif hanya secara
interpersonal.
2. Asuhan keperawatan terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu.
3. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga.
4. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga
menerima akan jadi apa dia kemudian.
5. Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi
yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik bagi
dirinya saat itu.
6. Asuhan keperawatan lebih “healthogenic” dari pada curing.
7. Praktek asuhan keperawatan merupakan sentral bagi keperawatan.
d. Teori Jean Watson mempertegas bahwa sebagai jenis hubungan dan transaksi yang di perlukan
antara pemberi dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan meindungi pasien sebagai
manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.
e. Model Margaret Jean Watson dapat dianggap sebagai dasar dari profesi keperawatan. Ini
menunjukkan pertimbangan keperawatan baik sebagai sebuah ilmu dan seni.
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi.2005.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : EGC


Rasni Hanny.2009.Sains Keperawatan Diktat ilmu keperawatan.Jember :
Marriner, Ann. 2001. Teori Ilmu Keperawatan Para Ahli Dan Berbagai Pandangannya (Nursing
Theorist and Their Work). Toronto: The C.V Mosby Company

Вам также может понравиться