Вы находитесь на странице: 1из 21

LAPORAN PENDAHULUAN

FEBRIS

DISUSUN OLEH :
1. AYU DWI RATNA WATI
2. DEWI NUR FITRIA NINGSIH
3. ENNY SULISTIYARINI
4. NIKA UNTIAN RETMA PERDANA
5. NUNGKY SETYO ARINI
6. TRI ASTUTIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN


KUSUMA HUSUDA SURAKARTA
2017
LAPORAN PENDAHULUAN
DEMAM (FEBRIS)

I. KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN


A. Definisi
Demam keperwatan adalah peningkatan titik patokan (set point) suhu di
hipotalamus (Corwin, Elizabeth, 200). Dikatakan deman jika suhu orang
menjadi lebih dari 37,5˚ C (Oswari, E, 2006). Demam terjadi karena pelepasan
dari dalam leukosit yang sebelumnya telah terangsang oleh pirogen oksigen
yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu reaksi
imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi (Noer, Sjaifoellah, 2004)
Pengaruh pengaturan autonomy akan mengakibatkan terjadinya perifer
sehingga pengeluaran (disipaton) panas menurun dan oasien merasa demam.
Suhu badan dapat bertambah tinggi lagi karena meningkatnya aktivitas
metabolism yang juga melibatkan penambahan produksi panas dank arena
kurang adekuat pentalurannya ke permukaan maka rasa demam bertambah pada
pasien.

B. Etiologi
Menurut pelayanan kesehatan maternal dan neonatal 2000, bahwa
etiologi febris diantaranya:
 Suhu lingkungan
 Adanya infeksi
 Pneumonia
 Malaria
 Otitis media
 Imunisasi
Demam terjadi bila pembantukan panas melebihi pengeluaran. Demam
dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit
metabolik maupun penyakit lain (Julia, 2000).
Menurut Guyton (2004) demam dapat disebabkan karna kelainan daam
otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu,
penyakit-penyakit, bakteri, tumor otak atau dehidrasi
C. Menifestasi Klinik
Pada saat terjadinya deman, gejala klinik yang timbul tergantung pada
fase demam meliputi:
1. Fase I awal (awitan dingin/ menggigil)
Tanda dan gejala:
 peningkat denyut jantung
 peningkatan laju dan kedalaman pernapasan
 menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot
 peningkatan suhu tubuh
 pengeluaran keringat berlebih
 kulit pucat dan dingin akibat vasokonstriksi pembuluh darah

2. Fase II (Proses demam)


Tanda dan gejala:
 Proses menggigil lenyap
 Kulit terasa hangat/ panas
 Merasa tidak panas/ dingin
 Peningkatan nadi
 Peningkatan rasa haus
 Dehidrasi
 Kelemahan
 Kehilangan nafsu makan (jika demam meningkat)
 Nyeri pada otot akibat katabolisme protein

3. Fase III ( pemulihan)


Tanda dan gejala:
 Kulit tampak merah dan hangat
 Berkeringat
 Menggigil ringan
 Kemungkinan mengalami dehidrasi

D. Patofisiologi dan Pathway


Mekanisme demam timbul dimulai dengen reaksi tubuh terhadap
pirogen, pada mekanisme ini bakteri atau pecahan jaringan akan difogositosis
oleh leukosit, makrofag jaringan dan limfosit, aranula besar. Seluruh sel ini
mencerna hasil pemecahan bakteri dan melepaskan zat interleukin – 1 ke dalam
jaringan tubuh yang disebut juga zat pirogen leukosit atau pirogen endogen,
interleukin – 1 ketika sampai di hipotalus akan menimbulkan demam dengan
cara meningkatkan temperatur tubuh dalam waktu 8 – 10 menit. interleukin – 1
juga menginduksi pembentukan prostaglandin yang selanjutnya bekerja di
hipotalamus. Terutama prostagkandin E2 atau zat yang mirip zat ini. Bekerja
dihipotalamus untuk membangkitkan reaksi demam.

Pathway
Agen Infeksius Dehidrasi
Mediator Informasi

Tubuh kehilangan cairan


Morosit/ makrofog
Penurunan cairan intrasel
Sitokinin pirogen

DEMAM

Mempengaruhi hipotalumus
Anterior PH berkurang

Meningkat
Aksi antipiretik Metabolik tubuh Anoreksia

Peningkatan evaporasi Kelemahan Intake makanan berkurang

Peningkatan evaporasi Intoleransi akhuitas Resiko gangguan pemenuhan


Nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
Mk: Resiko deficit volume cairan

Radang/ inflamasi pada


Gronkuse Gangguan rasa nyaman

Produksi mukus Rewel


Pembengkakan pada mukosa/ secret cemas

Ketikaefektifan bersihan Kurang pengetahuan


Jalan napas

(Suriadi dan Rita Yuliani, 2014)

E. Kompilasi
1. Dehidrasi, kekurangan cairan tubuh
Ubun-ubun cekung, kencing sedikit dan jarang (> 6 jam), punggung tangan
jika dicubut lama kembali
2. Kejang demam
Jarang terjadi, kalaupun terjadi umumnya pada anak usia di bawah 6 bulan –
3 tahun khususnya pada temperatur > 40˚ C

F. Pemeriksaan Dianostik
Pemeriksaan dianostik bertujuan untuk mengetahui penyebab dari
demam yang dapat meliputi (Soegeng soegijanto, 2012)
1. Laboratorium : Sero – imunologi, mikrobiologi, hematologi
2. Biopsy
3. Endoslopi
4. Ultrasonografi
5. Scanning

G. Penatalaksanaan
Bila anak mengalami demam maka hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Beri anak banyak minum, memberikan minum dapat membuat mereka
merasa lebih baik dan mencegah dehigrasi
2. Beri anak banyak istirahat
3. Kompres diberbagai bagian tubuh (ketiak, lipatan paha)
4. Beri obat turun panas seperti paracetamol, dan antipiretik yang lain
II. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
2. Keluhan utama pasien
3. Riwayat kesehatan dulu
4. Riwayat kesehatan keluarga
5. Riwayat sosial
6. Kebutuhan dasar pasien
7. Kesehatan saat ini
8. Pemeriksaan fisik
- keadaan umum
- tingkat kesadaran
- kepala dan leher
- mata
- telinga
- hidung
- mulut
- dada
- perut
- ekstremitas

B. Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi b.d proses peningkatan metabolism tubuh
2. Ketidak efektifan kebersihan jalan napas b.d penumpukan secret
3. Ansietas b.d hipertermi

C. Perencanaan Keperawatan
1. Hipertermi b.d proses peningkatan metabolisme tubuh
Tujuan dan KH : Suhu tubuh dalam rentang normal
Intervensi :
- Monitor suhu pasien
- Memberikan antipiretik
- Kompres pasien pada lipatan paha dan ketiak
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d penumpukan secret
Tujuan dan KH : bersihan jalan napas kembali efektif
Intervensi :
- monitor pernapasan pasien
- berikan posisi yang nyaman
- kolaborasi dengan dokter untuk mengencerkan sputem
3. Ansietas b.d hipertermi
Tujuan dan KH : kecemasan berkurang
Intervensi :
- Beri informasi tentang hipertermi
- Kaji tingkat kecemasan
DAFTAR PUSTAKA

Aden, R. 2010, Seputar dan gangguan lain pada anak, Yogyakarta: Hanggar Kreator

Mantondang dkk. 2009, Diagnosis Fisik pada Anak edisi 2, Jakarta : PT Sagung Seto

Ridha, Nabiel, H. 2014, Buku Ajar Keperawatan Anak, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sodikin. 2012, Prinsip Perawatan Demaam pada Anak, Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Suriadi dan Yuliani, R. 2010, Asuhan Keperawatan pada Anak Edisi 2, Jakarta: CV.
Sagung Seto
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS
DI BANGSAL CEMPAKA 1
RST DR ASMIR SALATIGA

DISUSUN OLEH :
1. AYU DWI RATNA WATI
2. DEWI NUR FITRIA NINGSIH
3. ENNY SULISTIYARINI
4. NIKA UNTIAN RETMA PERDANA
5. NUNGKY SETYO ARINI
6. TRI ASTUTIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSUDA


SURAKARTA
2017
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA An. R DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS
DI BANGSAL CEMPAKA 1
RST DR ASMIR SALATIGA

Tanggal dan Jam Pengkajian : Selasa, 7 Juli 2017, 08.00


Tanggal dan Jam MRS : Sein 6 Juli 2017, 16: 30

I. PENGKAJIAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An R
Umur : 2 Tahun
Tanggal Lahir : 14 Desember 2014
Orang tua : Tn. J/ Ny. Y
Alamat : Cabean Rt 6/ Rw 14 Mangunsari Sidomukti
D. Medis : Febris
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Umur : 31 tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SLTA
Alamat : Cabean Rt 6/ Rw 14 Mangunsari Sidomukti
Hub dengan pasien : Ayah kandung
3. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan An R mengalami demam tinggi
4. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu pasien mengatakan An R mengalami panas tinggi sejak tadi pagi,
panas tidak turun-turun. Sore pada pukul 16.20, 5 menit sebelum dibawa
ke rumah sakit An. R mengalami kejang serta batuk pilek. An R dibawa
ke IGD RST dr Asmir Salatiga pada pukul 16.20. didapatkan suhu pasien
38, 7˚C
5. Riwayat Penyakit Dulu
a. Kehamilan
1) Jumlah gravida, tanggal lahir: kehamilan ke 2, tanggal 14 Des 2014
2) Usia gestasi saat lahir: 39 minggu, HPL: 39 minggu 20 hari
3) Kesehatan saat ibu hami : Ibu pasien mengatakan selama hamil
tidak pernah sakit
4) Pemeriksaan kehamilan: ibu pasien mengatakan periksa kehamilan
secara rutin
5) Konsumsi obat: hanya mengkonsumsi obat penambah darah
selama kehamilan
b. Kelahiran
Ibu pasien mengatakan kelahiran An R secara normal, dibantu dengan
bidan
c. Post Natal
1) Berat dan panjang badan: 32 kg, 49 cm
2) Kondisi kesehatan : bayi An R sehat
3) APGAR skor : Normal, baik
4) Kelainan bawaan : tidak ada
d. Penyakit sebelumnya, operasi atau cedera
Ibu pasien mengatakan An R baru sekali masuk rumah sakit, tidak
pernah operasi dan cedera
e. Penyakit menular dalam keluarga
Ibu pasien mengatakan tidak ada penyakit menular dan bawaan dalam
keluarga
f. Keadaan cedera : An R tidak pernah mengalami cedera
g. Alergi: tidak memiliki riwayat alergi
h. Imunisasi: pasien mendapatkan imunisasi BCG, Polio, DPT, dan
campak
6. Pertumbuhan dan Perkembangan:
a. BB lahir, BB saat ini : 3200 gr, 11 kg
b. Kelas sekolah sekarang : belum sekolah
7. Kebiasaan
Aktifitas sehari-hari : 8 – 10 jam, tidur sehari
8. Riwayat Kesehatan Keluarga
Denogram Keterangan

Laki-laki
x x
x x : Perempuan
x
x
x x x
x x Perempuan sudah meninggal
x x
x
Pasien
x
g Garis keturunan
____
x
g
g
------- Tinggal 1 rumah

9. Riwayat Sosial
a. Struktur keluarga
Ayah : Tn. J
Ibu : Ny. Y
Anak : 1. An A
2. An. R
Ibu pasien mengatakan rumahnya dikelilingi oleh rumah tetangga da
nada tempat pembuangan sampah di setiap rumah
b. Pendidikan dan Pekerjaaan
Ibu pasien mengatakan pendidikan terakhirnya SLTA dan ayahnya
juga SLTA. Pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga dan ayah sebagai
karyawan swasta.
c. Tradisi dan budaya
Keluarga pasien mengatakan beragama Islam dan tidak menganut
budaya apapun
10. Fungsi Keluarga
a. Interaksi dan peran keluarga
Kedekatan keluarga sangat baik, ditunjukkan dengan keluarga yang
menunggu An. R
b. Observasi
Respon anggota keluarga terjalin baik ditunjukkan dari kecemasan
keluarga
c. Komunikasi
Komunikasi ibu dan pasien baik
d. Ekspresi feeling dan kepribadian
Pasien hanya menangis dan rewel
11. Riwayat Seksual
a. Perkembangan seksual : .....
b. Aktifitas seksual : .....
12. Pengukuran Pertumbuhan
Baik, ditunjukkan dengan kenaikan badan setiap hari
13. Pemeriksaan Umum
a. Penampilan umum
 Keadaan umum : baik
 Keadaan nutrisi : baik, BB 11 kg
b. Tingkah laku: tampak aktif
c. Perkembangan: baik, ditunjukkan dengan skil setiap bulan
d. Kulit
 Warna ; Sawo matang
 Tekstur : lembut
 Turgor : baik, hangat
e. Struktur asesoris
 Rambut : warna hitam bersih
 Kuku : Putih kemerahan
f. Kelenjar limfe : pembesaran : tidak ada pembesaran limfe
g. Kepala
 Kesimetrisan : simetris
 Bentuk nesichepal
 Control kepala : baik
 ROM : ko, ki, baik
 Kepatenan suruta : paten
 Penutupan fontanel : sudah tertutup
h. Mata
 Sklera : tidak ikterik
 Konjungtiva : tidak anemis
 Pupil : Isokor
 Posisi : Simetris ka/ ki
i. Telinga
Simetris ja/ ki, ada sedikit serumen, respon pendengaran baik.
j. Hidung
Simetris, ada sedikit kotoran, terdapat sekret
k. Mulut
Warna bibir merah muda, membrane mukosa lembab, warna gusi merah
muda, sudah tumbuh gigi.
l. Leher
Simetris, tidak terdapat benjolan
m. Dada
 Struktur : Simetris
 Paru-paru
- inspeksi : simetris
- palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : sonor
- auskultasi : terdapat suara tambahan karena penumpukan selret
 Jantung
- inpeksi : simetris, ictucorois tidak nampak
- Palpasi : ictucorois teraba di ICS V
- Perkusi: pekak
- auskultasi : suara reguler
n. Abdomen
 Bentuk simetris, tidak ada pembesaran umbikkus,
 auskultasi: peristaltia 18 x/m
 palpasi : tidak ada nyeri tekan
 perkusi : tynpan
o. Grenatalia : tidak terkaji
p. Anus : tidak terdapat hemoroid
q. Punggung dan ekstremitas
 bentuk: tidak bungkuk, warna kulit sawo matang
 esktremitas atas ; - kanan jari 5, kekuatan otot 5
- kiri: jari 5, kekuatan otot 4 (terpasang impus
RC)
 ektremitas bawah : - kanan : jari 5, kekuatan otot 5
- kiri : jari 5, kekuatan otot 5

5 4
5 5

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 8.3 13.0 - 16.0 9/dl
Leukosit 9.45 4.0 - 10.0 10 13/ ul
Trombisut 625 150 - 450 10 13/ ul
Hematrakit 28.3 37.0 – 48.0 %
Eritrosit 447 3.50 – 5.00 10 16/ ul
MCV 63.2 82.0 – 95.0 fl
MCM 18.6 27.0 – 31.0 P9
MCHC 29.4 32.0 – 36.0 9/dl
MPV 7.0 6.5 – 12.00 fl
PDW 15.2 9.0 – 17.0
RDW - SD 45.1 35 – 36 fl
EDW – SC 17.2 11.5 – 14.7 %
DIFF COUNT
Eosinofil % 1.1 1–3 %
Basifil % 1.8 0–1 %
Neotrofil % 42.4 50 – 70 %
III. TERAPI MEDIS
Hari/ tgl Jenis Terapi Dosis Gol & Kandungan Fungsi & Farmologi
Senin 6/6 17 Infus RL 12 tpm Menambah cairan tubuh
Selasa 7/6 17 Infus paracetamol 110 mg/ 6j Menurunkan panas

Selasa 7/6 17 Diazepam 3x1.2 mg Mengatasi kejang


Mengurangi gejala gangguan
benzodiazepine
obstruksi pernapasan
Selasa 7/6 17 Meptyn Syrup 2x½ ctl
Selasa 7/6 17 Nebulizer 8J
Selasa 7/6 17 Ventolin 0.5 cc mengencerkan dahak

Selasa 7/6 17 Nacl 1 cc

IV. ANALISA DATA


Nama : An R No. RM : 092115
Umur : 2 tahun D. Medis : Febris

No hari/ tgl/ jam Data Fokus Masalah Etiologi Ttd


1 Selasa 1/6/ 17 DS : ibu pasien mengatakan Hipertermi Proses peningkatan
08.00 An. R panas sejak laju metabolisme
µ
kemarin sore serta
kejang 5 menit sebelum
dibawa ke RS
DO : badan pasien teraba
panas de ngan S: 38,7˚C
kulit kemerahan
kulit teraba panas

2 Selasa 1/6/ 17 DS : Ibu pasien mengatakan Ketidakefektifan Penumpukan sekret


08.00 An. R batuk berdahak bersihan jalan
selama 2 hari yang lalu napas
µ
DO : terdengar suara
tambahan ronchi
mata terbuka lebar
tampak sulit
mengeluarkan dahak
No hari/ tgl/ jam Data Fokus Masalah Etiologi Ttd
3 Selasa 1/6/ 17 DS : Ibu pasien mengatakan Ansietas Hipertermi
08.00 An. R menangis dan
µ
rewel ketika malam hari
DO : Pasien menangis
sering terbangun di
malam hari

V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b.d Proses peningkatan metabolisme tubuh
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d penumpukan secret
3. Ansietas b.d hipertermi

VI. INTERVENSI
Nama : An R No. RM : 092115
Umur : 2 tahun D. Medis : Febris

No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Monitor suhu pasien
selama 3x24 jam diharapkan masalah dapat - Kompres pasien pada lipatan
µ
teratasi dengan KH pada dan ketiak
- Suhu tubuh dalam batas normal - Berikan antipiretik

2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan - Monitor pernapasan pasien


selama 3x24 jam diharapkan masalah dapat - Berikan posisi yang nyaman
teratasi dengan KH - Kolaborasi dengan dokter
µ
- Menunjukkan jalan napas yang paten untuk mengencerkan dahak
- frekwensi pernapasan normal

3 Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam - Beri informasi tentang


diharapkan masalah dapat teratasi dengan hipertermi
kriteria hasil - Kaji tingkat kecemasan
µ
- Penurunan tingkat kecemasan
- Cemas berkurang
VII. TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : An R No. RM : 092115
Umur : 2 tahun D. Medis : Febris

Hari/ tgl/ jam No.dx Implementasi Respon Ttd


Selasa 1 Memonitor suhu pasien S : Ibu pasien bersedia
7/ 6/ 2017 O : S : 38.7˚C µ
08.00 N : 108 x/m
R : 26x/ m

08.20 1 Mengompres pasien pada lipatan S : Ibu pasien mengatakan


ketiak dan paha bersedia dikompres air hangat µ
O : S : 38.7˚C

08.30 1 Mengkolaborasi dengan dokter S : Ibu pasien mengatakan


dalam pemberian antipiretik bersedia diberikan obar
O : S : 38˚C
µ
09.00 2 Memonitor pernapasan pasien S : Pasien kurang kooperatif
O : RR : 32x/ m µ
N : 112 x/m
S : 37.7˚C

09.00 2 Memberikan posisi yang nyaman S : Pasien Kooperatif


O : Pasien tampak nyaman
µ
dengan posisinya

11.00 3 Mengkolaborasi dengan dokter S : Ibu pasien bersedia


dalam pemberian obat O : - Pasien tampak menangis
- Obat-obat syrup sudah
µ
diminumkan

11.00 3 Memberikan informasi tentang S : Ibu pasien mengatakan


hipertensi sudah jelas dengan apa
yang dijelaskan
µ
O : Ibu tampak mengerti

11.00 3 Mengkaji tingkat kecemasan S : Ibu pasien mengatakan akan


kondisi pasien µ
O : Ibu dan keluarga tampak
cemas
An. R rewel dan menangis

Rabu 1,2 Memonitor suhu dan pernapasan S : Ibu pasien mengatakan


8/ 6/ 2017
08.00
pasien bersedia
O : S : 39.5˚C
µ
N : 113 x/m
R : 30 x/m

08.20 1 Mengkompres dengan air hangat S : Ibu pasien mengatakan


bersedia An R dikompres
O : Pasien tampak rewel saat
µ
dikompres
Hari/ tgl/ jam No.dx Implementasi Respon Ttd
08.30 1 Mengkolaborasi dengan dokter S : Ibu pasien bersedia An. R
dalam pemberian obat diberikan obat µ
O : obat sudah masuk lewat IV

09.30 2 Mengkolabirasi pemberian obat S : Ibu pasien bersedia pasien


melalui nebu dengan dokter diberikan terapi nebulizer
obat : - ventolir 0,5 cc O : Pesien rewel dan menangis µ
- Nacl 1 cc obat masuk melalui hidung

09.45 3 Mengkaji tingkat kecemasan S : Pasien menangis


O : Ibu pasien tampak
menenangkan An. R
µ
Kamis 1,2 Memonitor suhu dan frekwensi S : Ibu pasien kooperatif
9/6/ 2017 pernapasan pasien O : S : 37˚C
08.00 N : 110 x/ m
R : 22x/ m
µ
08.30 2 Mengkolaborasi obat dengan S : Ibu pasien mengatakan
dokter bersedia
O : obat oral mephn syrup µ
masuk
pasien tampak menangis

09.30 2 Mengkolaborasi dengan dokter S : Ibu pasien mengatakan


dalam terapi nebulizer bersedia µ
obat : - ventolin 0,5 cc O : Nebulizer dilakukan
- nacl 1 cc pasien tampak menangis

09.45 3 Mengkaji tingkat kecemasan S : Ibu pasien mengatakan


pasien sudah berkurang
nangisnya
O : An. R sudah bisa tertawa
µ
Cemas berkurang
VIII. CATATAN KEPERAWATAN
Nama : An R No. RM : 092115
Umur : 2 tahun D. Medis : Febris

No.Dx Hari/ tgl/ jam Evaluasi Ttd


1 Selasa S : Ibu pasien mengatakan panas sejak kemarin sore serta
7/6/ 2017 kejang 5 menit sebelum dibawa ke RS µ
08.00 O : Badan pasien teraba panas
Suhu 38,7˚ C
Kulit kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutan Intervensi

2 09.10 S : Ibu pasien mengatakan An. R batuk berdahak selama 2


hari
O : Terdengar suara tambahan rochi µ
I : Tampak batuk berdahak tapi sulit mengeluarkan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutan intervensi

3 09.15 S : Ibu pasien mengatakan An. R rewel dan suka menangis di


malam hari
O : Pasien rewel, menangis
A : Masalah belum teratasi
µ
P : Lanjutan intervensi

1 Rabu S : Ibu pasien mengatakan panas An. R bertambah


8/ 7/ 2017 O : S : 39.5˚C µ
09.00 Kulit kemerahan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutan untervensi µ
2 09.10 S : Ibu pasien mengatakan dahak sudah berkurang
O : KH pasien masih tampak batuk µ
A : Masalah teratasi sebagian

3 09.15 P : Lanjutan Intervensi


S : Ibu pasien mengatakan An R masih rewel dan menangis
O : Pasien tampak menangis
A : Masalah belum teratasi µ
P : Lanjutan intervensi

1 Kamis S : Ibu pasien mengatakan An. R sudah tidak panas lagi µ


8/ 6/ 2017 O : Suhu dalam batas normal 37˚C
09.00 Badan sudah tidak kemerahan
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
No.Dx Hari/ tgl/ jam Evaluasi Ttd
1 09.10 S : Ibu pasien mengatakan batuk berkurang
O : Pasien tampak masih batuk µ
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

2 09.15 S : Ibu pasien mengatakan An. R sudah tidak rewel dan


menangis lagi
O : Pasien tampak tenang
Tidak menangis
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Вам также может понравиться