Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. Data Umum
1. Nama kepala keluarga(KK) : Ibu S. M. (50 Tahun)
2. Pekerjaan : Tani
3. Alamat dan telepon : Desa Lam Klat Kec. Darussalam Kab. A. Besar
4. Komposisi keluarga dan genogram :
Hubungan Umur
No Nama JK Pendidikan Keadaan
dengan KK (thn)
Meninggal
1 Alm. I. A. L Suami - -
Dunia
2 M. Z. L Anak I 18 MAN Sehat
3 Z L Anak II 15 MTsN Sehat
4 I. H. P Anal III 13 MTsN Sehat
5 R. H. L Anak IV 12 SMP Sehat
Genogram :
Tn. A Ibu H Tn. SAW Ibu HS
Tn. H Tn. M Tn. I Ibu R Tn. M Ibu SM Tn. SH Tn.SA IbuSR Ibu SMA
(60 thn) (55 thn) (53 thn) (50 thn) (50 thn) (48 thn) (44 thn)
MZ Z IH RH
(18 thn) (15 thn) (13 thn) (12 thn)
Keterangan :
: Laki-laki : Meninggal
: Perempuan : Keluarga
: Hipertensi
5. Tipe Keluarga :
Keluarga Ibu SM merupakan single family atau keluarga dengan orang tua tunggal
dimana Ibu SM merupakan ibu sekaligus kepala keluarga.
6. Suku Bangsa :
Keluarga Ibu SM merupakan suku Aceh.
7. Agama :
Seluruh anggota keluarga Ibu SM beragama Islam.
C. Pengkajian lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah Ibu SM merupakan bangunan permanen dengan luas lantai 7 x 6 m 2.
Rumah tersebut memiliki 2 (dua) kamar tidur yang salah satunya berubah fungsi
menjadi dapur, sehingga keluarga Ibu SM hanya memiliki 1 (satu) kamar tidur
yang digunakan oleh Ibu SM dan anak perempuannya. Sedangkan 3 (tiga) orang
anak laki-laki tidur di ruang tamu. Tidak ada ruang khusus keluarga dan kamar
mandi beserta WC hanya 1 (satu) yang letaknya terpisah dengan rumah induk.
Kondisi rumah kotor dan udara terasa pengap. Terdapat 2 (dua) jendela gandeng
(2 jendela) di kamar tamu ukuran @ 40 x 60 cm, 2 jendela gandeng di dapur dan
2 jendela gandeng di kamar tidur dengan ukuran yang sama. Kondisi dapur kotor
dan berbau tidak sedap. Ibu SM mengatakan bahwa selama sakit ia jarang
membersihkan rumah karena merasa lelah.
Adapun denah rumah Ibu SM adalah sebagai berikut :
Kamar
Mandi &
WC
Dapur
7m Ruang
Tamu
Kamar
Tidur
6m
2. Karakteristik tetangga dan masyarakat
Tetangga dan masyarakat di sekitar rumah Ibu SM adalah bersuku Aceh, sehingga
menjalankan adat istiadat Aceh. Hubungan dengan tetangga menurut Ibu SM baik.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
a. Tingkat komunikasi fungsional dan disfungsional :
Menurut Ibu SM, komunikasinya dengan anak-anak dan komunikasi antar
sesama anak-anaknya berjalan dengan baik menggunakan Bahasa Aceh.
Semua ucapan Ibu SM kepada anak-anaknya ataupun sebaliknya dapat
dimengerti dengan baik oleh kedua belah pihak.
b. Tingkat penyampaian dan ekspresi pesan emosional (afektif) :
Menurut Ibu SM jika ia sedang marah kepada anak-anaknya, maka ia akan
menunjukkan ekspresi wajah marah sehingga anak-anaknya tahu kalau
ibunya sedang marah. Ekspresi wajah ibu SM tampak ansietas.
c. Karakteristik komunikasi dalam subsistem keluarga :
Menurut Ibu SM, komunikasi dengan anak-anaknya bersifat terbuka. Maksud
pembicaraan disampaikan secara jelas oleh Ibu SM kepada anak-anaknya
ataupun sebaliknya.
d. Area komunikasi yang dekat/akrab
Menurut Ibu SM tidak ada tempat khusus di dalam rumah untuk keluarganya
berbincang-bincang. Pembicaraan dilakukan dimana saja.
3. Struktur peran
Menurut Ibu SM, ia didalam keluarga memiliki peran sebagai ibu dan sekaligus
juga sebagai kepala keluarga yang harus mencari nafkah untuk keempat orang
anaknya. Kemudian 4 (empat) orang anak Ibu SM semuanya masih bersekolah dan
tidak dapat membantu Ibu SM dalam mencari nafkah.
2. Fungsi sosialisasi :
Menurut Ibu SM, hubungannya dengan anak-anak dan antar sesama anaknya
terjalin dengan baik. Ibu SM mengatakan bahwa ia berusaha mengasuh anak-anak
sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Ibu SM mengatakan bahwa ia
merasa belum maksimal dalam mengasuh anak-anaknya karena harus dilakukan
seorang diri dan dalam keadaan sakit. Ibu SM juga mengatakan bahwa ia tidak
dapat mengikuti kegiatan masyarakat yang ada di tempatnya tinggal karena sedang
sakit.
d. Strategi koping disfungsional (saat ini & masa lalu, tingkat penggunaan
koping) :
Ibu SM tampak ansietas dan gelisah selama pengkajian. Ia mengeluhkan
banyak hal tentang kondisi keluarganya saat ini.
3. Adaptasi keluarga
a. Adaptasi keseluruhan keluarga :
Ibu SM dalam menghadapi masalah penyakit hipertensi tampak ansietas.
b. Krisis keluarga :
Menurut Ibu SM masalah utama keluarganya saat ini adalah penyakit
hipertensi yang dideritanya dan masalah ekonomi.
G. Pemeriksaan Fisik
1. Ibu SM (50 tahun)
Keluhan : Kaku pada leher, pusing (sakit kepala), terasa kebas pada ekstremitas
atas dan bawah, susah tidur, merasa lelah dan lemah, jantung berdebar, mual dan
merasa tidak bertenaga.
Pemeriksaan fisik :
a. Tanda-Tanda Vital :
TD : 150/100 mmHg, nadi : 100 x/menit, respirasi rate : 24 x/menit,
temperature 37,8 oC.
b. Inspeksi :
Wajah tampak pucat (anemis), kelelahan dan lesu. Ibu SM tampak murung dan
ekspresi wajah ansietas dan gelisang.
c. Palpasi :
Nadi karotis dan temporal teraba kuat.
d. Auskultasi :
Bunyi jantung S1 > S2 (normal), denyut jantung 100 x/menit, tidak ada bunyi
jantung tambahan.
Analisa Data
Data Objektif :
a. TD = 150/100 mmHg
b. Nadi = 100 x/menit
c. Wajah tampak pucat dan lesu
d. Nadi karotis dan temporal
teraba kuat.
No. Data Etiologi Masalah
2 Data Subjektif : Ketidakmampuan Sanitasi lingkungan
Ibu SM mengatakan bahwa selama keluarga untuk me- rumah yang buruk.
sakit ia jarang membersihkan modifikasi lingku-
rumah karena merasa lelah. ngan yang meng-
untungkan keseha-
Data Objektif : tan.
a. Rumah permanen.
b. Luas lantai 7 x 6 m2.
c. Rumah memiliki 2 (dua) kamar
tidur yang salah satunya
berubah fungsi menjadi dapur,
sehingga keluarga Ibu SM
hanya memiliki 1 (satu) kamar
tidur yang digunakan oleh Ibu
SM dan anak perempuannya.
Sedangkan 3 (tiga) orang anak
laki-laki tidur di ruang tamu.
d. Tidak ada ruang khusus
keluarga
e. Kamar mandi beserta WC
hanya 1 (satu) yang letaknya
terpisah dengan rumah induk.
f. Kondisi rumah kotor dan udara
terasa pengap.
g. Terdapat 2 (dua) jendela
gandeng (2 jendela) di kamar
tamu ukuran @ 40 x 60 cm, 2
jendela gandeng di dapur dan 2
jendela gandeng di kamar tidur
dengan ukuran yang sama.
h. Kondisi dapur kotor dan berbau
tidak sedap.
Data Objektif :
a. Ekspresi tampak ansietas.
b. Gelisah
c. Tremor
d. Nadi : 100 x/menit.
e. Respirasi rate : 24 x/menit.
f. Denut jantung : 100x/mnt.
2 Ketidakefektifan ma- Setelah dilaku- Keluarga mampu : Verbal dan 2.1 Keluarga mampu mengenal 2.1 Jelaskan dan diskusi-
najemen regimen te- kan pertemuan 2.1 Mengenal Non Verbal masalah hipertensi, yaitu : kan dengan keluarga
rapi keluarga Ibu SM sebanyak 5 kali masalah a. Menyebutkan pengertian tentang:
terhadap hipertensi keluarga mampu hipertensi, hipertensi adalah penyakit a. Pengertian
berhubungan dengan merawat ang- yaitu : tekanan darah diatas normal. hipertensi.
gota keluarga a. Menyebut- b. Keluarga mampu menyebut- b. Penyebab
ketidakmampuan ke-
yang sakit kan penger- kan 2 penyebab utama hipertensi.
luarga merawat Ibu tian hiper- hipertensi sebagai berikut : c. Tanda dan gejala
SM dengan hiper- hipertensi.
tensi. 1) Keturunan (hipertensi hipertensi.
tensi. b. Menyebut- primer) d. Perawatan pasien
kan penye- 2) Disebabkan oleh pe- hipertensi dirumah.
bab hiper- nyakit lain (hypertensi e. Ajarkan dan de-
tensi. sekunder), misalnya monstrasikan ke-
c. Menyebut- ginjal, saraf, tumor, pada keluarga
kan tanda teknik perawatan
keracunan.
dan gejala pasien hipertensi di
c. Keluarga mampu menyebut-
hipertensi. rumah.
kan 3 dari 10 gejala
d. Menyebut-
hipertensi sebagai berikut :
kan perawa-
tan hiperten-
1) Pusing
si dirumah. 2) Rasa berat ditengkuk
3) Sukar tidur
4) Rasa mudah lelah
5) Cepat marah
6) Telinga berdenging
7) Mata berkunang-
kunang
8) Sesak napas
9) Gangguan
penglihatan
10) Tanpa gejala
2.3 Keluarga mam- 2.3 Kelurga mampu mendemonstra- 2.3 Ajarkan dan demon-
pu merawat ibu sikan perawatan hipertensi di strasikan kepada ke-
SM dengan rumah, yaitu : luarga tentang :
hipertensi. a. Pengaturan aktifitas dan a. Pengaturan aktifitas
istirahat. dan istirahat bagi ibu
b. Pengaturan diet. SM.
c. Pengaturan emosi. b. Pengaturan diet
rendah garam dan
d. Terapi alternatif rendah lemak bagi
e. Pengobatan ibu SM.
c. Pengaturan emosi.
d. Terapi herbal untuk
menurunkan tekanan
darah.
e. Tata cara minum
obat anti hipertensi.
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ansietas pada Ibu 1. Menjelaskan kepada keluar- S:
SM berhubungan ga tentang pengertian 1. Keluarga mengatakan bah-
dengan ketidak- ansietas adalah perasaan wa pengertian kecemasan
mampuan keluarga was-was, kuatir, atau tidak adalah perasaan kuatir
menggunakan stra- nyaman, seakan-akan terjadi terhadap sesuatu.
tegi koping yang sesuatu yang dirasakan 2. Keluarga mengatakan
tepat sebagai ancaman. penyebab kecemasan pada
2. Menjelaskan tanda/gejala Ibu SM adalah karena
ansietas adalah : masalah ekonomi.
a) Cemas, khawatir, firasat
buruk, takut akan pikiran-
nya sendiri, mudah ter- O:
singgung. Keluarga belum mampu
b) Merasa tegang, tidak menyebutkan tanda/ gejala
tenang, gelisah, mudah kecemasan
terkejut.
c) Takut sendirian, takut A:
pada keramaian dan Masalah ansietas pada keluarga
banyak orang. Ibu SM teratasi sebahagian.
d) Gangguan pola tidur,
mimpi-mimpi yang mene- P:
gangkan. Tindakan dilanjutkan untuk
e) Gangguan konsentrasi mengajarkan kepada keluarga
dan daya ingat. Ibu SM tentang tanda dan
f) Keluhan somatik, missal- gejala ansietas.
nya rasa sakit pada otot
dan tulang, pendengaran
berdenging (tinitus),
berdebar-debar, sesak
nafas, gangguan pencer-
naan, gangguan perkemi-
han, sakit kepala, gemetar
dan sebagainya.
3. Menjelaskan penyebab/
stressor dari ansietas pada
Ibu SM adalah masalah
penyakit hipertensi ibu SM
dan masalah ekonomi.
4. Memotivasi keluarga untuk
memberikan perawatan
kepada Ibu SM dengan
ansietas.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 2 November 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ansietas pada Ibu 1. Menjelaskan kmbali kepada S:
SM berhubungan keluarga tentang tanda/gejala Keluarga mengatakan bahwa
dengan ketidak- ansietas adalah : tanda dan gejala kecemasan
mampuan keluarga a) Cemas, khawatir, firasat adalah khawatir, gelisah, mudah
menggunakan stra- buruk, takut akan pikiran- marah, takut, susah tidur,
tegi koping yang nya sendiri, mudah berdebar-debar, gemetar, sakit
tepat tersinggung. kepala dan perut.
b) Merasa tegang, tidak
tenang, gelisah, mudah O:
terkejut. Keluarga mampu menyebutkan
c) Takut sendirian, takut pada tanda/ gejala kecemasan
keramaian dan banyak
orang. A:
d) Gangguan pola tidur, Masalah ansietas pada keluarga
mimpi-mimpi yang mene- Ibu SM teratasi sebahagian.
gangkan.
e) Gangguan konsentrasi dan P:
daya ingat. Tindakan dilanjutkan untuk
f) Keluhan somatik, misalnya mengajarkan kepada keluarga Ibu
rasa sakit pada otot dan SM tentang strategi koping.
tulang, pendengaran berde-
nging (tinitus), berdebar-
debar, sesak nafas, gang-
guan pencernaan, gangguan
perkemihan, sakit kepala,
gemetar dan sebagainya.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Jumat
Tanggal : 8 November 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ansietas pada Ibu 1. Menjelaskan dan mendisku- S:
SM berhubungan sikan bersama keluarga 1. Keluarga mengatakan sudah
dengan ketidak- tentang strategi koping mengerti tentang strategi
mampuan keluarga internal, yaitu : koping internal dan
menggunakan stra- a. Mengandalkan kelompok eksternal.
tegi koping yang keluarga.
tepat b. Pemecahan masalah O:
bersama Keluarga bertanya dan
berdiskusi selama interaksi.
2. Menjelaskan dan mendisku-
sikan bersama keluarga A:
tentang strategi koping Masalah ansietas pada keluarga
eksternal, yaitu : Ibu SM teratasi sebahagian.
a. Mencari dukungan sosial
b. Dukungan spiritual. P:
Tindakan dilanjutkan untuk
mengajarkan kepada keluarga
Ibu SM tentang teknik relaksasi
otot progresif.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 9 November 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ansietas pada Ibu Mengajarkan kepada Ibu SM S:
SM berhubungan dan keluarga tentang teknik 1. Keluarga mengatakan sudah
dengan ketidak- relaksasi otot progresif (gerakan mengerti tentang teknik
mampuan keluarga 1 – 7) sebagai berikut: relaksasi otot progresif untuk
menggunakan stra- 1. Gerakan 1: Ditujukan untuk gerakan 1 – 7..
tegi koping yang melatih otot tangan 2. Keluarga mengatakan akan
tepat a. Genggam tangan kiri mempraktekkannya.
sambil membuat suatu
kepalan O:
b. Buat kepalan semakin Keluarga mampu mengikuti
kuat sambil merasakan gerakan latihan relaksasi otot
sensasi ketegangan yang prograsif seperti yang
terjadi dicontohkan.
c. Pada saat kepalan
dilepaskan, klien A:
dipandu untuk Masalah ansietas pada keluarga
merasakan relaks selama Ibu SM teratasi sebahagian.
10 detik
d. Gerakan pada tangan kiri P:
ini dilakukan dua kali Tindakan dilanjutkan untuk
sehingga klien dapat mengajarkan latihan relaksasi
membedakan perbedaan otot progresif untuk gerakan 8 –
antara ketegangan otot 15.
dan keadaan relakas
yang dialami
e. Prosedur serupa juga
dilatihkan pada tangan
kanan
Hari : Jumat
Tanggal : 15 November 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ansietas pada Ibu Mengajarkan kepada Ibu SM S:
SM berhubungan dan keluarga tentang teknik 1. Keluarga mengatakan sudah
dengan ketidak- relaksasi otot progresif (gerakan mengerti tentang teknik
mampuan keluarga 8 – 15) sebagai berikut: relaksasi otot progresif untuk
menggunakan stra- 1. Gerakan 8: Ditujukan untuk gerakan 8 – 15.
tegi koping yang mengendurkan otot-otot se- 2. Keluarga mengatakan akan
tepat kitar mulut, bibir dimoncong- mempraktekkannya.
kan sekuat-kuatnya sehingga
akan dirasakan ketegangan di O:
sekitar mulut. Keluarga mampu mengikuti
2. Gerakan 9: Ditujukan untuk gerakan latihan relaksasi otot
merilekskan otot leher bagian prograsif seperti yang
depan maupun bagian dicontohkan.
belakang. Gerakan diawali
dengan otot leher bagian A:
belakang baru kemudian otot Masalah ansietas pada keluarga
leher bagian depan: Ibu SM teratasi.
a. Letakan kepala sehingga
dapat beristirahat P:
b. Tekan kepala pada per- Tindakan dilanjutkan untuk
mukaan bantalan kursi diagnosa keperawatan
sedemikian rupa sehing- selanjutnya.
ga dapat merasakan kete-
gangan di bagian bela-
kang leher dan punggung
atas.
3. Gerakan 10: Ditujukan untuk
melatih otot leher bagian
depan
a. Gerakan membawa
kepala ke muka
b. Benamkan dagu ke
dada,sehingga dapat
merasakan ketegangan di
daerah leher bagian
muka
4. Gerakan 11: Ditujukan untuk
melatih otot punggung
a. Angkat tubuh dari
sandaran kursi
b. Punggung dilengkung-
kan
c. Busungkan dada, tahan
kondisi tegang selama 10
detik, kemudian relaks
d. Saat relaks, letakan
tubuh kembali ke kursi
sambil membiarkan otot
menjadi lemas.
5. Gerakan 12: Ditujukan untuk
melemaskan otot dada
a. Tarik nafas panjang
untuk mengisis paru-
paru dengan udara
sebanyak-banyaknya
b. Ditahan selama beberapa
saat, sambil merasakan
ketegangan di bagian
dada sampai turun ke
perut, kemudian dilepas
c. Saat ketegangan dilepas,
lakukan nafas normal
dengan lega
d. Ulangi sekali lagi
sehingga dapat dirasakan
perbedaan antara kondisi
tegang dan relaks.
6. Gerakan 13: Ditujukan untuk
melatih otot perut
a. Tarik dengan kuat perut
ke dalam
b. Tahan sampai menjadi
kencang dan keras
selama 10 detik, lalu
dilepaskan bebas
c. Ulangi kembali seperti
gerakan awal untuk perut
ini
7. Gerakan 14-15 : Ditujukan
untuk melatih otot-otot kaki
(seperti paha dan betis)
a. Luruskan kedua telapak
kaki sehingga otot paha
terasa tegang
b. Lanjutkan dengan
mengunci lutut
sedemikian rupa
sehingga ketegangan
pindah ke otot betis
c. Tahan posisi tegang
selama 10 detik, lalu
dilepas
d. Ulangi setiap gerakan
masing-masing dua kali.
8. Persiapan setelah relaksasi
otot progresif
1) Klien dibiarkan istirahat
selama 10-15 menit
2) Lakukan pengukuran
tekanan darah akhir.
c. dan alis sampai otot terasa
dan kulitnya keriput
d. Tutup keras-keras mata
sehingga dapat dirasakan
ketegangan disekitar mata
dan otot-otot yang
menggendalikan gerakan
mata
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 November 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Menjelaskan dan berdiskusi S:
manajemen regimen bersama keluarga tentang : 1. Ibu SM mengatakan sudah
terapi keluarga Ibu 1. Pengertian hipertensi adalah paham tentang pengertian
SM terhadap hiper- penyakit tekanan darah diatas hipertensi adalah penyakit
tensi berhubungan normal. tekanan darah tinggi.
dengan ketidakmam- 2. Penyebab utama hipertensi 2. Ibu SM mengatakan bahwa
puan keluarga me- sebagai berikut: penyebab hipertensi adalah
rawat Ibu SM dengan a) Keturunan (hipertensi keturunan dan penyakit lain.
hipertensi. primer) 3. Ibu SM mengatakan gejala/
b) Disebabkan oleh penyakit tanda hipertensi adalah pusing,
lain (hypertensi sekunder), sakit leher dan susah tidur.
misalnya ginjal, saraf, 4. Ibu SM mengatakan bahwa
tumor, keracunan. hasil pemeriksaan darahnya
3) Gejala/tanda hipertensi sebagai menunjukkan bahwa ia ter-kena
berikut : penyakit darah manis.
a) Pusing 5. Ibu SM mengatakan saat ini ia
b) Rasa berat ditengkuk sering BAK pada malam hari,
c) Sukar tidur merasa sering haus dan cepat
d) Rasa mudah lelah lapar. Ibu SM juga mengatakan
e) Cepat marah merasa lemas dan kakinya
f) Telinga berdenging terasa kebas.
g) Mata berkunang-kunang 6. Ketika ditanya tentang pe-nyakit
h) Sesak napas diabetes dan perawa-tannya, Ibu
i) Gangguan penglihatan SM mengatakan tidak
j) Tanpa gejala mengetahuinya.
Perawatan pasien hipertensi di
rumah. O:
1. Hasil Lab. Nilai KGD adalah
385 mg/dl dan diagnosa medis
adalah DM Tipe 2.
2. Ibu SM tampak pucat dan
lemah.
A:
Masalah hipertensi pada keluarga
Ibu SM dihentikan sementara dan
dibuat perencanaan keperawatan
untuk mengatasi penyakit DM tipe
2.
P:
Tindakan dilanjutkan untuk
menyusun rencana keperawatan
penyakit DM tipe 2.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Jumat
Tanggal : 29 November 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Menjelaskan dan berdiskusi S:
manajemen regi- bersama keluarga tentang : 1. Ibu SM mengatakan pengertian
men terapi keluarga 1. Pengertian diabetes mellitus diabetes mellitus adalah
Ibu SM terhadap adalah kadar gula (glukosa) penyakit gula atau darah manis.
2. Ibu SM mengatakan penyebab
penyakit DM tipe 2 didalam darah tinggi karena
diabetes mellitus adalah
berhubungan de- tubuh kekurangan insulin. keturunan dan banyak minum
ngan ketidakmam- 2. Pengertian DM tipe 2 adalah gula.
puan keluarga me- kadar gula (glukosa) didalam 3. Ibu SM mengatakan gejala
rawat Ibu SM yang darah tinggi karena faktor hipertensi adalah banyak
menderita DM tipe usia. kencing, badan lemas dan kaki
2. 3. Penyebab DM tipe 2 adalah : terasa kebas.
a. Faktor keturunan 4. Ibu SM mengatakan belum
(genetik) mengerti tentang perawatan
b. Komplikasi penyakit diabetes di rumah.
hipertensi.
O:
c. Kegemukan (obesitas).
1. Hasil Lab. Nilai KGD adalah
4. Gejala hipertensi sebagai 385 mg/dl dan diagnosa medis
berikut : adalah DM Tipe 2.
f. Banyak buang air kecil 2. Ibu SM tampak pucat dan
g. Sering merasa haus dan lemah.
banyak minum.
h. Banyak makan karena A:
perasaan lapar terus- Masalah ketidakefektifan mana-
menerus. jemen regimen terapi keluarga
i. Berat badan turun tanpa Ibu SM terhadap penyakit DM
sebab. tipe 2 teratasi sebahagian
j. Lemas dan mudah lelah.
k. Kebas atau kesemutan P:
pada tangan dan kaki. Tindakan dilanjutkan.
l. Mata kabur.
5. Perawatan DM tipe 2 di
rumah, yaitu :
a. Pengaturan pola makan
yang tepat.
b. Olah raga yang teratur.
c. Mengontrol gula darah
secara teratur.
d. Minum obat secara
teratur.
e. Mencegah komplikasi.
6. Memotivasi keluarga untuk
mau merawat Ibu SM
dengan DM tipe 2 di rumah.
7. Mendorong keluarga untuk
membawa Ibu SM secara
rutin ke Puskesmas atau
Rumah Sakit.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Jumat
Tanggal : 6 Desember 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Menjelaskan dan berdiskusi S:
manajemen regi- bersama keluarga tentang : 1. Ibu SM mengatakan pengertian
men terapi keluarga 1. Pengertian diabetes mellitus diabetes mellitus adalah
Ibu SM terhadap adalah kadar gula (glukosa) penyakit kadar gula tinggi
didalam darah.
penyakit DM tipe 2 didalam darah tinggi karena
2. Ibu SM mengatakan penyebab
berhubungan de- tubuh kekurangan insulin. diabetes mellitus adalah
ngan ketidakmam- 2. Pengertian DM tipe 2 adalah keturunan dan komplikasi.
puan keluarga me- kadar gula (glukosa) didalam 3. Ibu SM mengatakan gejala
rawat Ibu SM yang darah tinggi karena faktor hipertensi adalah banyak
menderita DM tipe usia. kencing, badan lemas dan kaki
2. 3. Penyebab DM tipe 2 adalah : terasa kebas.
a. Faktor keturunan 4. Ibu SM mengatakan belum
(genetik) mengerti tentang perawatan
b. Komplikasi penyakit diabetes di rumah.
hipertensi.
O:
c. Kegemukan (obesitas).
1. Ibu SM tampak pucat dan
4. Gejala hipertensi sebagai lemah.
berikut : 2. Tidak ada perencanaan diet bagi
a. Banyak buang air kecil ibu SM dirumah.
b. Sering merasa haus dan
banyak minum. A:
c. Banyak makan karena Masalah ketidakefektifan mana-
perasaan lapar terus- jemen regimen terapi keluarga
menerus. Ibu SM terhadap penyakit DM
d. Berat badan turun tanpa tipe 2 teratasi sebahagian
sebab.
e. Lemas dan mudah lelah. P:
f. Kebas atau kesemutan Tindakan dilanjutkan.
pada tangan dan kaki.
g. Mata kabur.
5. Perawatan DM tipe 2 di
rumah, yaitu :
a. Pengaturan pola makan
yang tepat.
b. Olah raga yang teratur.
c. Mengontrol gula darah
secara teratur.
d. Minum obat secara
teratur.
e. Mencegah komplikasi.
6. Memotivasi keluarga untuk
mau merawat Ibu SM
dengan DM tipe 2 di rumah.
7. Mendorong keluarga untuk
membawa Ibu SM secara
rutin ke Puskesmas atau
Rumah Sakit.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Minggu
Tanggal : 15 Desember 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Menjelaskan dan berdiskusi S:
manajemen regi- bersama keluarga tentang : 1. Ibu SM mengatakan mengerti
men terapi keluarga 1. Konsep 3 J. tentang 3 J.
Ibu SM terhadap 2. Cara menghitung kebutuhan 2. Ibu SM belum paham tentang
kalori harian penderita DM. jumlah kebutuhan kalori.
penyakit DM tipe 2
3. Menjelaskan makanan yang 3. Ibu SM belum mengerti cara
berhubungan de- boleh dan tidak boleh untuk menyusun menu harian untuk
ngan ketidakmam- penderita DM. DM.
puan keluarga me- 4. Meminta keluarga untuk
rawat Ibu SM yang memilih jenis makanan O :
menderita DM tipe yang gambarnya ada dikartu Ibu SM tampak pucat dan lemah.
2. untuk Ibu SM.
5. Memotivasi keluarga untuk A:
menyusun menu harian untuk Masalah ketidakefektifan mana-
Ibu SM. jemen regimen terapi keluarga
Ibu SM terhadap penyakit DM
tipe 2 teratasi sebahagian
P:
Tindakan dilanjutkan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Jumat
Tanggal : 20 Desember 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Menjelaskan dan berdiskusi S:
manajemen regi- bersama keluarga tentang : 1. Ibu SM mengatakan mengerti
men terapi keluarga 1. Konsep 3 J. tentang 3 J.
Ibu SM terhadap 2. Cara menghitung kebutuhan 2. Ibu SM belum mengerti tentang
kalori harian penderita DM. jumlah kebutuhan kalori.
penyakit DM tipe 2
3. Menjelaskan makanan yang 3. Ibu SM menyusun menu harian
berhubungan de- boleh dan tidak boleh untuk untuk DM.
ngan ketidakmam- penderita DM.
puan keluarga me- 4. Meminta keluarga untuk O :
rawat Ibu SM yang memilih jenis makanan yang Ibu SM tampak pucat dan lemah.
menderita DM tipe gambarnya ada dikartu untuk
2. Ibu SM. A:
5. Memotivasi keluarga untuk Masalah ketidakefektifan mana-
menyusun menu harian untuk jemen regimen terapi keluarga
Ibu SM. Ibu SM terhadap penyakit DM
tipe 2 teratasi sebahagian
P:
Tindakan dilanjutkan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari : Jumat
Tanggal : 27 Desember 2013
Pukul : 14.00 – 15.00 WIB
DIAGNOSA
IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Fase Terminasi Berdiskusi bersama keluarga S:
tentang : Ibu SM mengatakan akan
1. Hal-hal yang telah dipelajari melaksanakan apa yang sudah
selama ini bersama perawat. dipelajari.
2. Tindakan keperawatan di rumah
untuk Ibu SM dengan hipertensi O:
dan DM Tipe 2.
3. Menanyakan perasaan keluarga A:
selama berinteraksi dengan Fase terminasi selesai
perawat.
4. Mengingatkan kembali keluarga P:
tentang hal-hal yang dilupakan Tindakan dihentikan.
tentang perawatan terhadap Ibu
SM.
5. Mengakhiri kegiatan asuhan
keperawatan.