Вы находитесь на странице: 1из 9

PENGARUH TERAPI BACK MASSAGE (BM) DAN SLOW DEEP

BREATHING (SDB) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN


DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS
WAIGETE MAUMERE

Ns. Fransiska Aloysia Mukin, M.Kep 1, Maria Astrid, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB, Dr. Ir. Wilhelmus Hary Susilo,
MM, IAI

Program Studi Magister Keperawatan Sekolah Tingi Ilm Kesehatan Sint Carolus, Jalan Salemba Raya 41
Jakarta Pusat, Indonesia
email : elsa_mukin@yahoo.com

Abstrak

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah dipembuluh darah meningkat secara kronis dengan hasil
pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Adanya hubungan
antara kejadian kardiovaskular dan tekanan darah menjadi masalah kesehatan yang besar dalam masyarakat
sehingga membutuhkan pengobatan untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pasien hipertensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi back massage dan Slow Deep Breathing (SDB)
terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi. Studi kuantitatif kuasi eksperimen pre-post test
design melibatkan 80 responden kedalam 4 kelompok yaitu 3 kelompok intervensi masing-masing 20
responden dan 20 responden sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukan pengaruh intervensi BM (p= 0.003,
kontribusi 31,8% dan p=0.026, kontribusi 43,6%), kelompok SDB (p=0.017, kontribusi 26,0% dan p= 0.122,
kontribusi 8,8%) dan kelompok gabungan BM dengan SDB (p=0.000, kontribusi 45,3% dan p=0.190,
kontribusi 6,8%) terhadap tekanan darah sistolik dan diastolic pada minggu kedelapan. Simpulan penelitian ini
adalah BM merupakan terapi paling efektif terhadap perubahan tekanan darah Penelitian ini merekomendasikan
agar intervensi ini perlu diterapkan di Puskesmas atau Rumah Sakit Daerah setempat dan perlu diteliti faktor
lain yang berhubungan dengan hipertensi.

Kata kunci : hipertensi; back massage; slow deep breathing;

Abstract
Hypertension is a condition when the blood pressure is chronically elevated blood dipembuluh with the results
of measurements of systolic blood pressure ≥140 mmHg or diastolic blood pressure ≥90 mmHg. The
relationship between cardiovascular events and blood pressure are major health problems in the community that
need treatment to control and lower blood pressure in hypertensive patients. This study aims to determine the
effect of therapeutic back massage and Slow Deep Breathing (SDB) to changes in blood pressure in
hypertensive patients. Quantitative Study of quasi-experimental pre-post test design involving 80 respondents
into four groups: three intervention groups each of 20 respondents and 20 respondents as a control. The results
showed the effect of the intervention BM (p = 0.003, contributing 31.8% and p = 0.026, contributing 43.6%),
SDB group (p = 0.017, contributing 26.0% and p = 0.122, contributing 8.8% ) and the combined group with
SDB BM (p = 0.000, contributing 45.3% and p = 0.190, contributing 6.8%) for systolic and diastolic blood
pressure at week eight. The conclusions of this study is BM is the most effective therapy to changes in blood
pressure The study recommends that these interventions need to be implemented at the health center or hospital
local area and need to be investigated other factors associated with hypertension.

Keywords: hypertension; back massage; slow deep breathing


Pendahuluan pasien yang datang ke Puskesmas Waigete.

Data World Health Organization (WHO) Mengingat adanya hubungan antara kejadian

(2013) menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular dan tekanan darah menjadi

kardiovaskular secara global sekitar 17 juta masalah kesehatan yang besar dalam

kematian per tahun dan hampir sepertiga dari masyarakat sehingga membutuhkan pengobatan

jumlah tersebut disebabkan oleh karena untuk mengontrol dan menurunkan tekanan

komplikasi dari hipertensi. WHO menetapkan darah pasien hipertensi. Menurut Panduan

hipertensi sebagai factor risiko nomor tiga Healthy People (2010) fokus pada pencegahan,

penyebab kematian di dunia (Bethesda Stroke dan panduan JNC VII saat ini pada dasarnya

Center, 2012). Hipertensi juga merupakan faktor juga focus pada pencegahan dan

pemicu utama stroke, serangan jantung, gagal merekomendasikan penggunaan terapi

jantung dan gagal ginjal. Menurut Wahdah farmakologi dan non farmakologi. Latihan

(2011) dalam laporan American Heart pernapasan dalam dan lambat (Slow Deep

Association (AHA), sebanyak 77% dari pasien breathing) adalah salah satu terapi modalitas

stroke, 69% dari pasien serangan jantung, dan non-farmakologis yang dapat meningkatkan

74% dari pasien gagal jantung mengidap sensitivitas baroreflex dan mengurangi aktivitas

hipertensi. Pasien hipertensi mencapai 50% dan simpatis dan aktivasi chemoreflex, yang

yang diketahui dan mendapatkan pengobatan menunjukkan efek berpotensi menguntungkan

hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan dalam hipertensi. Teknik relaksasi kedua yang

baik. Data dari Riset Kesehatan Dasar dapat diberikan pada pasien hipertensi adalah

(Riskesdas, 2013) prevalensi hipertensi di massase punggung (Kozier, 2010). Massase

Indonesia yang didapat melalui pengukuran punggung dianggap dapat memperbaiki sirkulasi

pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen, darah dan membantu relaksasi dan memberikan

tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti manfaat fisik, mental dan emosi. Dalam

Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur mengontrol dan menurunkan tekanan darah

(29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Nusa pada pasien dengan hipertensi dibutuhkan

Tenggara Timur menduduki urutan ke 18 kemampuan, kesadaran dan kemandirian pasien

(23,3%) dan diikuti paling rendah adalah Papua sendiri sehingga tekanan darah tetap terkontrol.

(16,8%). Pada survey awal di Puskesmas Tingkat kemandirian tersebut akan menurunkan

Waigete Kabupaten Sikka Maumere didapatkan tingkat ketergantungan dalam perawatan diri

jumlah pasien hipertensi yang berkunjung pada pasien (teori self-care deficit Orem). Hipertensi

2013 sebanyak 1065 pasien dan meningkat pada membutuhkan perawatan terhadap diri sendiri

tahun 2014 sebanyak 1095 pasien dan terhitung dalam hal mengontrol dan menurunkan tekanan

setiap bulannya rata-rata mencapai 80-100 darah serta mencegah dan meminimalkan resiko
yang terjadi akibat hipertensi. Berdasarkan latar
belakang tersebut peneliti akan melihat sebelum dan sesudah intervensi pada minggu
pengaruh terapi back massage dan slow deep keempat dan kedelapan. Intervensi dan
breathing terhadap perubahan tekanan darah observasi dilakukan oleh peneliti dan asisten
pada pasien hipertensi di Puskesmas Waigete peneliti di rumah responden.
Maumere. Hasil

Tabel 1 Hasil Uji Beda Non Parametrik Wilcoxon


Metode Penelitian
Nilai P
Intervensi Kondisi
Peneliti menggunakan metode kuantitatif Sistolik Diastolik
Sebelum-
dengan desain penelitian Quasi Eksperimen
Sesudah
melalui pendekatan Pretest – Posttest Group Mg Ke-4 0.021 0.001
design untuk mengetahui pengaruh terapi Back Sebelum-
BM Sesudah
Massage (BM), Slow Deep Breathing (SDB), Mg Ke-8 0.001 0.001
dan gabungan BM dengan SDB terhadap Sesudah
Mg Ke-4 -
perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Mg Ke-8 0.005 0.206
Subjek penelitian berjumlah 80 responden yang Sebelum-
menderita hipertensi yang dibagi menjadi 3 Sesudah
Mg Ke-4 0.007 0.001
kelompok intervensi dan 1 kolompok control Sebelum-
masing-masing 20 responden. Responden SDB Sesudah
Mg Ke-8 0.000 0.000
dipilih berdasarkan kriteria inklusi yaitu 1)
Sesudah
Pasien hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Mg Ke-4 -
Waigete Maumere 2)Terdapat keluhan klinis Mg Ke-8 0.005 0.011
Sebelum-
tanda/gejala hipertensi dan didiagnosis Sesudah
hipertensi oleh dokter di Puskesmas Waigete, Mg Ke-4 0.001 0.002
Sebelum-
3)Pasien hipertensi dengan atau tanpa minum
Gabungan Sesudah
obat antihipertensi secara teratur, 4) Pasien Mg Ke-8 0.001 0.000
hipertensi dengan atau tanpa kontrol tekanan Sesudah
Mg Ke-4 -
darah secara teratur, 5) Pasien yang datang di Mg Ke-8 0.002 0.034
Puskesmas Waigete baik dengan atau tanpa Berdasarkan table 1 menunjukkan bahwa ketiga
penyakit komplikasi dari hipertensi, 6) Bersedia intervensi baik intervensi BM, SDB dan
menanda tangani informed consent / orang yang gabungan BM dengan SDB sama-sama
mewakili. Peneliti melakukan analisis uji menunjukkan hasil yang signifikan ada
pengaruh, uji beda berpasangan, dan uji beda perbedaan pada tekanan darah sistolik dan
independen pada masing-masing kelompok. diastolik sebelum dan sesudah intervensi
Peneliti melakukan pengukuran tekanan darah
minggu keempat dan kedelapan pada kelompok Cox and Snell
Intervensi Gabungan BM dan
intervensi.
BM SDB SDB
Tabel 2 Hasil Uji Beda Independen Mann– Minggu Ke 4 0.308 0.089 0.005
Whitney Minggu Ke 8 0.436 0.088 0.068

Nilai P Berdasarkan hasil uji Pseudo R-Square pada ketiga


Intervensi Minggu
Sistolik Diastolik kelompok intervensi diatas, disimpulkan bahwa
Ke-4 0.881 0.615 kelompok yang memberikan kontribusi paling besar
BM - SDB
Ke-8 0.927 0.395 terhadap tekanan darah sistole yaitu pada kelompok
BM - Ke-4 0.503 0.855 intervensi BM sebesar 31,8% dan intervensi
Gabungan Ke-8 0.28 0.624 gabungan BM dengan SDB sebesar 45.3% yang
SDB - Ke-4 0.357 0.711 terjadi pada minggu kedelapan dan kelompok yang
Gabungan Ke-8 0.235 0.909 memberikan kontribusi paling besar terhadap
BM - Ke-4 0.163 0.003 tekanan darah diastolik yaitu pada kelompok
Kontrol Ke-8 0.003 0.000 intervensi BM sebesar 43,6% yang terjadi pada
SDB - Ke-4 0.514 0.011 minggu kedelapan.
Kontrol Ke-8 0.009 0.000 Tabel 4 Uji Parameters Estimates Variabel
Gabungan - Ke-4 0.024 0.011 Independen Terhadap Tekanan Darah Sistolik
Kontrol Ke-8 0.001 0.000
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa uji
beda independen antara intervensi BM dengan
Hasil Parameters Hasil Parameters
control, SDB dengan control dan Gabungan Variabel Estimates Estimates Minggu
dengan control pada minggu kedelapan Independen Minggu Keempat Kedelapan
disimpulkan bahwa ada perbedaan yang Nilai
Estimate Estimate Nilai p
signifikan antara tekanan darah sistolik dan p
diastolic pasien hipertensi yang mendapatkan Intervensi
-0,977 0,174 -2,770 0,003
intervensi BM, SDB maupun gabungan dengan BM
pasien hipertensi yang tidak mendapatkan Intervensi
-0,412 0,551 -1,957 0,017
SDB
intervensi BM, SDB dan gabungan. Artinya
Gabungan -3,212 0,005 -4,805 0,000
bahwa intervensi BM, SDB dan gabungan akan
lebih baik dilakukan daripada tidak dilakukan.
Tabel 5 Uji Parameters Estimates Variabel
Tabel 3 Uji Pseudo R-Square Tekanan Darah Independen Terhadap Tekanan Darah Diastolik
Sistolik Antar Kelompok Intervensi
Hasil Parameters Hasil Parameters
Cox and Snell Variabel
Estimates Minggu Estimates Minggu
Gabungan Independen
Intervensi Keempat Kedelapan
BM dan
BM SDB SDB Estimate Nilai p Estimate Nilai p
Minggu Ke 4 0.144 0.072 0.295 Intervensi
-3,443 0,005 -4,059 0,026
Minggu Ke 8 BM
0.318 0.260 0.453
Intervensi
0,373 0,599 -1,165 0,122
SDB
Tabel 3 Uji Pseudo R-Square Tekanan Darah Gabungan -0,019 0,977 -0,935 0,190
Sistolik Antar Kelompok Intervensi
Berdasarkan uji Parameters Estimates
menunjukkan bahwa intervensi BM,SDB dan
Gabungan memberikan pengaruh yang jantung meningkat selama inspirasi dan
signifikan terhadap perubahan tekanan darah menurun selama ekspirasi. Impuls dari saraf
sistolik minggu kedelapan dan intervensi BM
otonom jantung menunjukkan bahwa
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
tekanan darah diastolic pada minggu keempat peningkatan aktivitas saraf di serabut
dan kedelapan. simpatis selama inspirasi dan peningkatan
serat vagal selama ekspirasi (Adhana, et al.,
Pembahasan
2013 dan Berne dan Levy, 2009).
Intervensi ini berpengaruh Peningkatan tekanan darah dapat
dikrenakan Back massage (pijat punggung) diakibatkan dari stimulus internal dan
dapat meningkatkan relaksasi dengan eksternal serta tingkat adaptasi (fokal,
menurunkan aktivitas saraf simpatis dan kontestual dan residual) yang mempengaruhi
meningkatkan aktivitas saraf parasimpatis mekanisme koping individu secara regulator
sehingga terjadi vasodilatasi diameter (homeostasis terganggu) dan kognator yang
arteriol (Cassar, 2004). Sistem saraf berperan pada sistem limbik sehingga
parasimpatis melepaskan neurotransmiter mempengaruhi sistem saraf otonom.
asetilkolin untuk menghambat aktifitas saraf Perangsangan system saraf parasimpatis ke
simpatis dengan menurunkan kontraktilitas bagian-bagian miokardium lainnya
otot jantung, volume sekuncup, vasodilatasi mengakibatkan penurunan kontraktilitas,
arteriol dan vena kemudian menurunkan volume sekuncup dan curah jantung.
tekanan darah (Muttaqin, 2009). Hasil Keadaan tersebut mengakibatkan penurunan
penelitian oleh Mohebbi (2014) volume sekuncup dan curah jantung. Pada
menunjukkan bahwa setelah intervensi back otot rangka beberapa serabut vasomotor
massage, terjadi penurunan tekanan darah mengeluarkan asetilkolin yang
sistolik dan diastolic masing-masing 6.44 menyebabkan dilatasi pembuluh darah.
mmHg dan 4.77 mmHg (p=0.001) pada Akibat penurunan curah jantung, kontraksi
kelompok intervensi dan 2,31 dan 1,51 serat-serat otot jantung dan volume darah
mmHg pada kelompok control (p=0.001) membuat tekanan darah menjadi menurun
Slow Deep Breathing salah satu intervensi (Suwardianto & Erlin, 2011).
dalam penelitian ini yang bertujuan Dengan pemberian terapi
meningkatkan aktivitas vagal dan karena itu nonfarmakologis berupa kombinasi
menurunkan dasar denyut jantung dan gabungan terapi BM dan SDB memberikan
tekanan darah. Ini adalah terkait dengan dampak yang sama yaitu mengstimulasi
meningkatkan tonus vagus dan dengan respons saraf otonom melalui pengeluaran
mengurangi aktivitas saraf simpatik neurotransmitter endorphin yang berefek
(Matayan, Singh, & Jain, 2009). Detak pada penurunan respon saraf simpatis dan
peningkatan respon parasimpatis. Stimulasi American Massage Therapy Association (2005).
Demand for massage therapy: use and
saraf simpatis meningkatkan aktivitas tubuh,
acceptance increasing. http//:
sedangkan respons parasimpatis lebih www.amtamassage.org/ pada tanggal 13
Januari 2015.
banyak menurunkan aktivitas tubuh atau
relaksasi sehingga dapat menurunkan Anderson, et al. (2010). Reguler Slow Breathing
Exercise Effect on Blood Pressure and
aktivitas metabolik yang berdampak pada
Breathing Patterns at Rest. Journal of
fungsi jantung, tekanan darah dan Hypertention.
pernafasan. Kondisi ini akan meningkatkan
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu
adaptasi fisiologis dan rasa nyaman pada Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta:
Rineka Cipta
individu (Velkumary & Madanmohan, 2004;
Tommey & Aligood, 2006; Tuner, 2010). Berman, Audrey. (2009). Buku ajar praktik
keperawatan klinis Koizer & Erb. Jakarta:
EGC.
Simpulan
Black, M.J., & Hawks, H.J. (2009). Medical
Berdasarkan uji statistic diketahui bahwa
Surgical Nursing: Clinical Management for
intervensi BM memberikan pengaruh yang Positive Outcomes. Edition 8. Volume 2.
paling kuat pada tekanan darah sistolik dan Singapure: Elsevier.
diastolic pada minggu keempat dan Burke, A., & Marconett, S. (2008). The role of
kedelapan, sedangkan gabungan BM dengan breath in yogic traditions : Alternate nostril
breathing. Biofeedback.
SDB hanya berpengaruh signifikan terhadap
tekanan darah sistolik pada minggu keempat Christensen, P. J. & Kenney, J. W. (2009). Proses
Keperawatan:aplikasi model konseptual.
dan kedelapan. Intervensi BM, SDB dan
Jakarta: EGC.
gabungan BM dengan SDB secara statistic
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku
berpengaruh terhadap perubahan tekanan
Patofisiologi. Jakarta : Buku Kedokteran
darah sistolik dan diastolic pada pasien EGC.
hipertensi sehingga peneliti menyarankan
Davis, G. (2006). Blood Pressure: anatomy and
agar intervensi ini perlu diterapkan di physiology in relation to drug therapies.
Puskesmas atau Rumah Sakit Daerah Nurse Prescribing.
setempat dan perlu diteliti faktor lain yang Denise, M.L. (2007). Sympathetic Storning After
berhubungan dengan hipertensi. Severe Traumatic Brain Injury. Critical Care
Nurse Journal.

Referensi Departemen Kesehatan RI. (2007). Data Pasien


Hipertensi di Indonesia.
American Heart Association. (2008).
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pres
Hypertension.
s-release/263-hindari-hipertensi diakses
http://hyper.ahajournals.org/cgi
tanggal 20 Januari 2015.
diakses pada tanggal 20 Januari 2015.
Downey, L.V. (2009). The Effects of Deep Mohebbi Z, et all. (2014). The Effect of Back
Breathing Training on Pain Massage on Blood Pressure in the
Management in The Emergency Patients with Primary Hypertension in
Department. Southern Medical 2012-2013: A Randomized Clinical
Journal. Trial. http:// ijcbnm.sums.ac.ir diakses
pada tanggal 15 Desember 2014.
Harris, M. (2009). The Effects Of Slow-
Stroke Back Massage On The Sleep Of Nagarajan, S. (2014). Effect Slow Breathing
Persons With Dementia In The Training For a Month on Blood
Nursing Home: A Pilot Study. The Pressure and Heart Rate Variability in
University of Arkansas for Medical Healthy Subjects. Department of
Sciences Physiology, Karuna Medical College,
Palakkad, Kerala, India.
Hao, et all. (2014). Effects Of ACEI/ARB In
Hypertensive Patients With Type 2 Notoadmojo, S. (2010). Metodologi
Diabetes Mellitus: A Meta-Analysis Of Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Randomized Controlled Studie. Rineka Cipta
http://www.biomedcentral.com/1471-
2261/14/148, diakses pada tanggal 10 Ollney, CM. (2007). Back Massage: Long
Juli 2015 term effects and dosage determination
for persons with pre-hypertension and
Kaushik, et all. (2006). Effects of mental
hypertention. Theses and Dissertations.
relaxation and slow breathing in
essential hypertension. Florida: University of South Florida
Complementary Therapies in
Olney, C.M. (2005). The effect of
Medicine.
http://www.elsevierhealth.com/journal therapeutic back massage in
s/ctim, diakses pada tanggal 25 Januari hypertensive persons: a preliminary
2015. study. Biological Research for
Nursing.
Kozier, Barbara. (2010). Buku ajar
fundamental keperawatan: Konsep, Olney, CM. (2005). The effect of
proses dan praktik Ed. 7.Jakarta: EGC. therapeutic back massage in
hypertensive persons: A preliminary
Lewis, P. (2007). Medical Surgical Nursing study, Biological Research For
Assesment and Management of Nursing, Vol. 7, No. 2.
Clinical Problems. Seventh Edition.
Polit, D. H. (2002). Nursing Research:
Mosby Elsevier.
Principles and Method. Philadelphia:
Moeini, et all. (2011). The effect of massage Lipponcott.
therapy on blood pressure of women Potter, P. P. (2005). Buku Ajar Fundamental
with pre-hypertension. Theses. Keperawatan. Jakarta: EGC.
University of Medical Sciences.
Potter, P. A., & Perry, A.G. (2009). Basic
Mohamed, et all. (2013). Effect of slow deep
Nursing; Essential for Practice.
breathing exercise on blood pressure
and heart rate among newly diagnosed Mosby: Elseiver.
patients with essential hypertension.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013).
Journal of Education and Practice.
Pedoman Pewawancara Petugas
http:// www.iiste.org, diakses pada
Pengumpul Data. Jakarta: Badan
tamggal 25 Januari 2015.
Litbangkes, Depkes RI.
Silbernagl, S., & Lang, F. (2006). Teks & public health. Geneva: World Health
atlas berwarna patofisiologi. (Iwan Organization 2013.
Setiawan & Iqbal Mochtar,
penerjemah). Jakarta: EGC.

Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2008).


Brunner & Suddarth’s textbook of
medical surgical nursing.
Philadelphia: Lippincott.

Susilo, W. (2014). Biostatistika Lanjut dan


Aplikasi Riset. Jakarta: TIM.
Sudiarto, et al (2007). Pengaruh Terapi
Relaksasi Meditasi Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada
Lansia Dengan Hipertensi Di Wilayah
Binaan Rumah Sakit Emanuel
Klampok Banjarnegara. The
Soedirman Journal of Nursing. FKIK
Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto.

Tee, R. et al. (2010). The Prevalence Of


Hypertension And Its Associated Risk
Factors In Two Rural Communities In
Penang, Malaysia. Department of
Public Health Medicine.

Turankar, et all. (2013). Effects Of Slow


Breathing Exercise On Cardiovascular
Functions, Pulmonary Functions &
Galvanic Skin Resistance In Healthy
Human Volunteers - A Pilot Study.
Indian J Med Res.

Tomey, A. M., & Alligood, M. R. (2006).


Nursing theory utilization &
th
application. 3 edition. St. Louis,
Missouri: Mosby, Inc.

University of Pittsburgh Medical Centre.


(2003). Slow Deep Breathing
Technique,
http://www.upmc.com/HealthAtoZ/pat
ienteducation/S/Pages/deepbreathing(s
mokingcessation).aspx, diakses
tanggal 10 Mei 2010.

World Health Day. (2013). A global brief on


hypertension; Silent killer, global

Вам также может понравиться

  • Terapi Musik - Hipertensi
    Terapi Musik - Hipertensi
    Документ10 страниц
    Terapi Musik - Hipertensi
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Hasil Riskesdas 2013
    Hasil Riskesdas 2013
    Документ306 страниц
    Hasil Riskesdas 2013
    NdHy_Windhy_3403
    91% (11)
  • Cedera Kepala Word
    Cedera Kepala Word
    Документ12 страниц
    Cedera Kepala Word
    arya
    Оценок пока нет
  • Jurnal HT 11
    Jurnal HT 11
    Документ10 страниц
    Jurnal HT 11
    waluyo
    Оценок пока нет
  • 01 GDL Benysusilo 1164 1 Benysus)
    01 GDL Benysusilo 1164 1 Benysus)
    Документ76 страниц
    01 GDL Benysusilo 1164 1 Benysus)
    AnFi Faithful
    Оценок пока нет
  • T1 - 462008031 - Bab Iii PDF
    T1 - 462008031 - Bab Iii PDF
    Документ20 страниц
    T1 - 462008031 - Bab Iii PDF
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • 8457latihan Slow Deep Breathing Dan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
    8457latihan Slow Deep Breathing Dan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
    Документ11 страниц
    8457latihan Slow Deep Breathing Dan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
    nurulanisa0703
    Оценок пока нет
  • 229 685 1 PB
    229 685 1 PB
    Документ5 страниц
    229 685 1 PB
    Gita Puspitasari
    Оценок пока нет
  • Aroma Terapi 5
    Aroma Terapi 5
    Документ10 страниц
    Aroma Terapi 5
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ1 страница
    Bab Ii
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • 57manuskrip SDB
    57manuskrip SDB
    Документ13 страниц
    57manuskrip SDB
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Aroma Terapi 5
    Aroma Terapi 5
    Документ10 страниц
    Aroma Terapi 5
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • 01 GDL Penidwirah 1380 1 Ktipeni
    01 GDL Penidwirah 1380 1 Ktipeni
    Документ85 страниц
    01 GDL Penidwirah 1380 1 Ktipeni
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • 3
    3
    Документ6 страниц
    3
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Terapi Komplementer Relaksasi Nafas Dalam Pada Gastritis
    Terapi Komplementer Relaksasi Nafas Dalam Pada Gastritis
    Документ12 страниц
    Terapi Komplementer Relaksasi Nafas Dalam Pada Gastritis
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ6 страниц
    Bab I
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab Ii1
    Bab Ii1
    Документ2 страницы
    Bab Ii1
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ1 страница
    Bab Ii
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab I1
    Bab I1
    Документ13 страниц
    Bab I1
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Babi
    Babi
    Документ3 страницы
    Babi
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ6 страниц
    Bab I
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Konsep Penyakit Thalasemia
    Konsep Penyakit Thalasemia
    Документ21 страница
    Konsep Penyakit Thalasemia
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Terapi Komplementer Relaksasi Nafas Dalam Pada Gastritis
    Terapi Komplementer Relaksasi Nafas Dalam Pada Gastritis
    Документ12 страниц
    Terapi Komplementer Relaksasi Nafas Dalam Pada Gastritis
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ17 страниц
    Bab I
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab I1
    Bab I1
    Документ13 страниц
    Bab I1
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Antropologi
    Antropologi
    Документ13 страниц
    Antropologi
    Erni Sri Wahyuni
    Оценок пока нет
  • Konsep Dasar
    Konsep Dasar
    Документ26 страниц
    Konsep Dasar
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ17 страниц
    Bab I
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет
  • No
    No
    Документ4 страницы
    No
    Samsul Bahri
    Оценок пока нет