Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ns. Fransiska Aloysia Mukin, M.Kep 1, Maria Astrid, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB, Dr. Ir. Wilhelmus Hary Susilo,
MM, IAI
Program Studi Magister Keperawatan Sekolah Tingi Ilm Kesehatan Sint Carolus, Jalan Salemba Raya 41
Jakarta Pusat, Indonesia
email : elsa_mukin@yahoo.com
Abstrak
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah dipembuluh darah meningkat secara kronis dengan hasil
pengukuran tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Adanya hubungan
antara kejadian kardiovaskular dan tekanan darah menjadi masalah kesehatan yang besar dalam masyarakat
sehingga membutuhkan pengobatan untuk mengontrol dan menurunkan tekanan darah pasien hipertensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi back massage dan Slow Deep Breathing (SDB)
terhadap perubahan tekanan darah pada pasien hipertensi. Studi kuantitatif kuasi eksperimen pre-post test
design melibatkan 80 responden kedalam 4 kelompok yaitu 3 kelompok intervensi masing-masing 20
responden dan 20 responden sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukan pengaruh intervensi BM (p= 0.003,
kontribusi 31,8% dan p=0.026, kontribusi 43,6%), kelompok SDB (p=0.017, kontribusi 26,0% dan p= 0.122,
kontribusi 8,8%) dan kelompok gabungan BM dengan SDB (p=0.000, kontribusi 45,3% dan p=0.190,
kontribusi 6,8%) terhadap tekanan darah sistolik dan diastolic pada minggu kedelapan. Simpulan penelitian ini
adalah BM merupakan terapi paling efektif terhadap perubahan tekanan darah Penelitian ini merekomendasikan
agar intervensi ini perlu diterapkan di Puskesmas atau Rumah Sakit Daerah setempat dan perlu diteliti faktor
lain yang berhubungan dengan hipertensi.
Abstract
Hypertension is a condition when the blood pressure is chronically elevated blood dipembuluh with the results
of measurements of systolic blood pressure ≥140 mmHg or diastolic blood pressure ≥90 mmHg. The
relationship between cardiovascular events and blood pressure are major health problems in the community that
need treatment to control and lower blood pressure in hypertensive patients. This study aims to determine the
effect of therapeutic back massage and Slow Deep Breathing (SDB) to changes in blood pressure in
hypertensive patients. Quantitative Study of quasi-experimental pre-post test design involving 80 respondents
into four groups: three intervention groups each of 20 respondents and 20 respondents as a control. The results
showed the effect of the intervention BM (p = 0.003, contributing 31.8% and p = 0.026, contributing 43.6%),
SDB group (p = 0.017, contributing 26.0% and p = 0.122, contributing 8.8% ) and the combined group with
SDB BM (p = 0.000, contributing 45.3% and p = 0.190, contributing 6.8%) for systolic and diastolic blood
pressure at week eight. The conclusions of this study is BM is the most effective therapy to changes in blood
pressure The study recommends that these interventions need to be implemented at the health center or hospital
local area and need to be investigated other factors associated with hypertension.
Data World Health Organization (WHO) Mengingat adanya hubungan antara kejadian
kardiovaskular secara global sekitar 17 juta masalah kesehatan yang besar dalam
kematian per tahun dan hampir sepertiga dari masyarakat sehingga membutuhkan pengobatan
jumlah tersebut disebabkan oleh karena untuk mengontrol dan menurunkan tekanan
komplikasi dari hipertensi. WHO menetapkan darah pasien hipertensi. Menurut Panduan
hipertensi sebagai factor risiko nomor tiga Healthy People (2010) fokus pada pencegahan,
penyebab kematian di dunia (Bethesda Stroke dan panduan JNC VII saat ini pada dasarnya
Center, 2012). Hipertensi juga merupakan faktor juga focus pada pencegahan dan
jantung dan gagal ginjal. Menurut Wahdah farmakologi dan non farmakologi. Latihan
(2011) dalam laporan American Heart pernapasan dalam dan lambat (Slow Deep
Association (AHA), sebanyak 77% dari pasien breathing) adalah salah satu terapi modalitas
stroke, 69% dari pasien serangan jantung, dan non-farmakologis yang dapat meningkatkan
74% dari pasien gagal jantung mengidap sensitivitas baroreflex dan mengurangi aktivitas
hipertensi. Pasien hipertensi mencapai 50% dan simpatis dan aktivasi chemoreflex, yang
hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan dalam hipertensi. Teknik relaksasi kedua yang
baik. Data dari Riset Kesehatan Dasar dapat diberikan pada pasien hipertensi adalah
Indonesia yang didapat melalui pengukuran punggung dianggap dapat memperbaiki sirkulasi
pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8 persen, darah dan membantu relaksasi dan memberikan
tertinggi di Bangka Belitung (30,9%), diikuti manfaat fisik, mental dan emosi. Dalam
Kalimantan Selatan (30,8%), Kalimantan Timur mengontrol dan menurunkan tekanan darah
(29,6%) dan Jawa Barat (29,4%). Nusa pada pasien dengan hipertensi dibutuhkan
(23,3%) dan diikuti paling rendah adalah Papua sendiri sehingga tekanan darah tetap terkontrol.
(16,8%). Pada survey awal di Puskesmas Tingkat kemandirian tersebut akan menurunkan
Waigete Kabupaten Sikka Maumere didapatkan tingkat ketergantungan dalam perawatan diri
jumlah pasien hipertensi yang berkunjung pada pasien (teori self-care deficit Orem). Hipertensi
2013 sebanyak 1065 pasien dan meningkat pada membutuhkan perawatan terhadap diri sendiri
tahun 2014 sebanyak 1095 pasien dan terhitung dalam hal mengontrol dan menurunkan tekanan
setiap bulannya rata-rata mencapai 80-100 darah serta mencegah dan meminimalkan resiko
yang terjadi akibat hipertensi. Berdasarkan latar
belakang tersebut peneliti akan melihat sebelum dan sesudah intervensi pada minggu
pengaruh terapi back massage dan slow deep keempat dan kedelapan. Intervensi dan
breathing terhadap perubahan tekanan darah observasi dilakukan oleh peneliti dan asisten
pada pasien hipertensi di Puskesmas Waigete peneliti di rumah responden.
Maumere. Hasil