Вы находитесь на странице: 1из 8

THE SUN Vol.

2(1) Maret 2015

TEKANAN INTERFACE PADA PASIEN TIRAH BARING

Retno Sumara
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya

ABSTRAK
Pasien dengan tirah baring dalam jangka waktu lama mempunyai risiko gangguan integritas
kulit. Gangguan tersebut dapat diakibatkan oleh tekanan yang lama, iritasi kulit atau
imobilisasi (bedrest) dan berdampak akhir timbulnya luka dekubitus. Pasien tirah baring
membutuhkan intervensi yang memfokuskan diri dalam bidang life support atau organ
support yang kerap membutuhkan pemantauan intensif. Upaya pencegahan luka tekan
dilakukan sedini mungkin sejak pasien teridentifikasi berisiko mengalami luka tekan yang
meliputi pemberian dukungan permukaan (interface pressure). Nilai interface pressure tinggi
beresiko berkembang ulkus tekanan. Penelitian bertujuan mengidentifikasi tekanan interface
pada pasien dengan tirah baring. Metode penelitian Quasi Eksperiment with Pre Post Test
Design dengan pendekatan deskriptif jumlah sampel 48 responden terdiri dari 2 kelompok
yaitu kelompok perlakuan diberikan metode hospital corner bed making dan kelompok
kontrol diberikan metode bed making tali sudut. Kedua kelompok dilakukan evaluasi selama
3 hari. Instrumen yang digunakan adalah Portable Portable Interface Pressure sensor : Palm
Q. Hasil menunjukkan perubahan tekanan interface pre dan post di dapatkan pada kelompok
kontrol lebih mengalami naik turun yang cukup bervariatif, sedangkan pada kelompok
intervensi cenderung mengalami penurunan dan atau stabil.
Kata Kunci: Bedrest, tekanan interface

PENDAHULUAN lanjut. Pencegahan luka tekan merupakan


Aspek utama dalam pemberian asuhan peran perawat dalam upaya memberikan
keperawatan pada pasien dengan gangguan pelayanan keperawatan pada pasien Peran
tirah baring adalah salah satunya dengan perawat dalam upaya pencegahan luka
mempertahankan integritas kulit. Integritas tekan, Potter and Perry, meliputi
kulit pada pasien dapat tercapai dengan perawatan kulit yang meliputi perawatan
memberikan perawatan kulit yang hygiene dan pemberian topikal,
terencana dan konsisten. Perawatan kulit pencegahan mekanik dan dukungan
yang tidak terencana dan tidak konsisten permukaan (interface pressure), yang
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan meliputi penggunaan tempat tidur,
integritas kulit. Pasien dengan tirah baring pemberian posisi dan kasur terapeutik dan
dalam jangka waktu lama mempunyai edukasi1.
risiko gangguan integritas kulit. Gangguan Tekanan permukaan (interface
tersebut dapat diakibatkan oleh tekanan pressure) yang tinggi merupakan faktor
yang lama, iritasi kulit atau imobilisasi yang signifikan untuk resiko
(bedrest) dan berdampak akhir timbulnya perkembangan luka tekan2. Tekanan
luka dekubitus. Intensive Care Unit (ICU) permukaan (interface) diukur dengan
merupakan sebuah unit rumah sakit yang menempatkan alat pengukur tekanan
menangani pasien-pasien kritis karena permukaan (Portable Interfece Pressure
penyakit, trauma atau komplikasi penyakit Sensor) diantara area yang tertekan dengan
lain yang memfokuskan diri dalam bidang matras. Standart ukuran tekanan interface
life support atau organ support yang kerap normal di indonesia adalah < 35 mmHg2.
membutuhkan pemantauan intensif. Salah Pencegahan luka tekan sebaiknya lebih
satu bentuk pemantauan intensive invasif berfokus pada upaya mencegah tekanan
pada pasien adalah menjaga integritas kulit yang berlebihan3. Pencegahan pressure
agar supaya tidak terjadi komplikasi lebih ulcer dan manajemennya adalah pemilihan

60
THE SUN Vol. 2(1) Maret 2015

distribusi tekanan permukaan dukungan determinant utama terjadinya pressure


atau pressure interface redistributing yang ulcer / dekubitus3. Mengukur tekanan
tepat untuk berbaring di tempat tidur4. interface diterapkan secara eksternal yaitu
Lamanya hari perawatan serta kondisi pada lapisan kulit dengan menempatkan
penyakit akan mengancam terjadinya alat pengukur tekanan antar muka
dekubitus. Perawat selama ini melakukan (pressure pad evaluator) diantara area yang
upaya pencegahan dekubitas dengan cara tertekan dengan matras. Penelitian telah
alih baring, tetapi tidak pernah mengukur dilakukan untuk mengukur tekanan
seberapa besar resiko dekubitas pada interface dan menunjukkan bahwa tekanan
pasien tirah baring. Berdasarkan hasil studi interface diukur pada posisi duduk atau
pendahuluan di RS PKU Muhammadiyah posisi telentang (supine)5. Meningkatnya
Yogyakarta ruang ICU ( Intensive Care tekanan interface dapat menyebabkan
Unit ) dan IMC (Intermediate Care) pada penurunan oksigenasi jaringan sehingga
bulan Agustus 2013 didapatkan jumlah mengakibatkan sumbatan pada pembuluh
pasien yang masuk ruang ICU/ICCU kapiler dan gangguan pada sistem limfatik
selama bulan mei sampai dengan juli 2013 yang konsekuensinya menghasilkan
berjumlah 114 pasien, sedangkan di ruang kerusakan dan atau kematian jaringan dan
IMC rata-rata 43 pasien / bulan. Rata-rata perkembangan luka dekubitus. Tekanan
pasien dirawat di ruang ICU/ICCU dan terjadi apabila ada kombinasi antara
ruang IMC sekitar 4-5 hari. Watts et al dorongan dari luar dan dalam yang
(1998), menyatakan 20 % dari pasien menekan jaringan pada tingkat atau diatas
trauma yang dirawat di rumah sakit lebih tekanan penutupan kapiler (> 32 mmHg).
dari 2 hari dikembangkan setidaknya satu Ini berarti bahwa pasien dengan nilai
daerah kerusakan kulit. Kerusakan interfac pressure tinggi beresiko
jaringan karena adanya tekanan interface berkembang ulkus tekanan. Standart
dapat terjadi dalam hitungan jam atau ukuran tekanan interface normal di
sampai 3 hari. Manifestasi awal mungkin indonesia adalah < 35 mgHg2.
perubahan warna kulit yang berkembang
menjadi pembentukan blister atau Faktor yang Mempengaruhi Tekanan
nekrosis. Oleh karena itu keadaan tersebut Interface pada Jaringan
dapat beresiko terhadap berkembangan Menurut WOCN Society (2003) faktor
luka tekan5. yang mempengaruhi tekanan antarmuka
pada jaringan :
REVIEW LITERATUR 1) Kekakuan permukaan dukungan,
Definisi Tekanan Interface Permukaan dukungan bertujuan untuk
Tekanan permukaan didefinisikan oleh mengurangi tekanan antarmuka dengan
European Pressureb Ulcer Advisory Panel memaksimalkan kontak dan
(EPUAP) dan the National Pressure Ulcer mendistribusikan berat badan di wilayah
Advisory Panel (NPUAP) (2009) sebagai yang luas. Berbagai macam produk
perangkat khusus redistribusi tekanan yang dukungan permukaan yang tersedia dan
dirancang untuk pengelolaan beban beberapa percobaan klinis telah dilakukan
jaringan penyebaran tekanan permukaan, seperti bantal untuk mengurangi tekanan,
baik dengan cara mekanis atau kasur (misalnya, kepadatan busa, gel, dll),
memvariasikan tekanan pada lokasi yang tempat tidur khusus dan sistem
berbeda di bawah pasien, sehingga berat penggantian linen5.
pasien tersebar di wilayah yang luas21. 2) Komposisi jaringan tubuh
Tekanan permukaan (pressure interface) Toleransi jaringan dipengaruhi oleh
adalah gaya per satuan luas yang bertindak kemampuan struktur yang mendasari kulit
tegak lurus antara tubuh dan permukaan (misalnya pembuluh darah, cairan
dukungan. Tekanan merupakan faktor interstitial, colagen) untuk bekerja sama

61
THE SUN Vol. 2(1) Maret 2015

sebagai satu set paralel yang mengirimkan Metode Hospital corner (sudut 90 )
beban dari permukaan jaringan ke bagian adalah pemasangan linen dengan membuat
dalam kerangka. Penutupan tekanan sudut 90  pada setiap
kapiler menggambarkan jumlah minimal matras/kasur. Tempatkan dan bentangkan
tekanan yang dibutuhkan untuk runtuhnya linen bersih di tengah, atas dan sampai
kapiler, yang menyebabkan anoksia melebihi panjang kasur sehingga bisa
jaringan5. ditarik sampai kebawah kasur. Sebelum
Tekanan kapiler adalah 32 mmHg tetapi menyelipkan sisi lembar linen, buat sudut
bervariasi tergantung pada daerah diukur, dapat dengan cara menyelipkan linen
misalnya, tekanan kapiler pada ujung arteri sampai terbentuk sudut 90 . Metode tali
30-40 mmHg, pada ujung vena 10-14 sudut adalah pemasa-ngan linen dengan
mmHg, dan di tengah sekitar 25 mmHg. membuat tali pada setiap sudut linen
Penutupan tekanan kapiler sebenarnya kemudian tali ditarik kencang sehingga
berkisar 12-32 mmHg. Intensitas tekanan dan masukkan dalam matras/kasur,
antarmuka yang diterapkan secara sehingga metode ini mempunyai regangan
eksternal pada kulit, menunjukkan bahwa yang lebih kuat sehingga dapat
tekanan antarmuka umumnya melebihi mengurangi kerutan ataupun lipatan pada
tekanan kapiler. Tekanan antarmuka linen.
adalah dari 0 hingga 100 mmHg5.
3) Geometri (posisi) tubuh yang didukung
Pengaturan posisi merupakan salah satu
bentuk intervensi keperawatan yang
diterapkan dalam rangka pencegahan
pressure ulcer khususnya pada pasien
dengan imobilisasi. Pemberian posisi yang
benar sangatlah penting dengan sasaran
utama pemeliharaan integritas kulit yang
dapat mengurangi tekanan, membantu
kesejajaran tubuh yang baik, dan
mencegah neuropati komprehensif7. Posisi
berbaring dapat mempengaruhi tekanan
pada kulit orang berbaring di tempat tidur .
posisi semi fowler 30  dan posisi
tengkurap mempunyai tekanan lebih
rendah dari posisi berbaring dengan sudut
90 8.

Lokasi Pengukuran Tekanan Interface


Pengukuran inteface pressure dilakukan
pada bagian tubuh yang sangat rentan
METODE PENELITIAN
untuk terjadi luka tekan (pressure ulcer).
Penelitian ini menggunakan metode Quasi
Tempat yang paling umum untuk ulkus
Eksperiment with Pre Post Test Design
tekanan terjadi lebih dari tonjolan tulang
dengan pendekatan deskriptif untuk
(tulang dekat dengan kulit) seperti bawah,
mengidentifikasi tekanan interface pada
tumit, pinggul, siku, pergelangan kaki,
pasin bedrest di ruang IMC dan ICCU
bahu, belakang punggung dan bagian
RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta
belakang kepala9.
pada bulan Oktober sampai dengan
November 2013. Pada penelitian ini terdiri
Jenis Bed making di Rumah Sakit dari 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan
bed making : hospital corner dan

62
THE SUN Vol. 2(1) Maret 2015

kelompok perlakuan bed making tali dan post bed making sebesar 22,01 mmHg.
sudut. Kedua kelompok akan dilakukan Pada hari ke tiga pre bed making sebesar
pengamatan pada masing-masing metode 20,90 mmHg dan post bed making sebesar
bed making kemudian dilakukan 22,02 mmHg.
pengukuran tekanan interface selama 3
hari. penelitian ini mengambil sesuai PEMBAHASAN
kriteria inklusi yaitu: pasien dengan bed Hasil menunjukkan perubahan tekanan
rest, bed dan matrass standart ICU. interface pre dan post di dapatkan pada
Kriteria eksklusi yaitu : pasien yang di kelompok kontrol lebih mengalami
pindah ruangan atau keluar rumah sakit perubahan tekanan interface yang cukup
sebelum 3 hari perlakuan, pasien dengan bervariatif, sedangkan pada kelompok
posisi head up di atas 60 . Instrumen
intervensi cenderung mengalami
yang digunakan adalah Portable Portable penurunan dan atau stabil. Hal tersebut
Interface Pressure sensor : Palm Q. diatas disebabkan karena metode tali sudut
memiliki kekuatan regangan yang lebih
HASIL PENELITIAN besar daripada metode hospital corner bed
Rata-rata perubahan tekanan interface pre making, sehingga meningkatkan tekanan
dan post pada kelompok intervensi dan interface. Bed making tali sudut adalah
kelompok kontrol di ruang ICU/ICCU dan metode dengan cara membuat simpul atau
Ruang IMC Rumah Sakit PKU tali di setiap sisi pada linen, kemudian
Yogyakarta bulan Oktober-November dengan simpul tersebut di masukkan ke
tahun 2013 (n=48). Berdasarkan gambar dalam matras dengan cara ditarik
diatas rata-rata tekanan interface hari sekuatnya. Sehingga permukan matras
pertama pada kelompok intervensi akan menjadi tegang dan tidak elastis
(metode hospital corner) yang terdiri dari sehingga linen kurang bisa mengikuti
23 responden didapatkan tekanan interface lengkungan tubuh. Dengan adanya tarikan
pre bed making sebesar 21,55 mmHg dan kuat akan menciptakan suatu tahanan
post bed making sebesar 22,35 mmHg. yang menghasilkan tekanan yang besar
Pada hari ke dua pre bed making sebesar terhadap tubuh pasien. Sehingga dapat
22,41 mmHg dan post bed making sebesar disimpulkan bahwa tekanan interface pada
21,75 mmHg. Pada hari ke tiga pre bed metode tali sudut lebih besar di
making sebesar 22,21 mmHg dan post bed bandingkan dengan metode hospital corner
making sebesar 21,88 mmHg. Sedangkan bed making. Dalam ilmu fisika tekanan
pada kelompok kontrol (metode tali sudut) berbanding lurus dengan besarnya gaya(F)
yang terdiri dari 25 responden pre bed dan berbanding terbalik dengan luas
making sebesar 19,60 mmHg dan post bed bidang tekan (P) (Hukum Pascal). Besar
making sebesar 21,82 mmHg. Pada hari ke tekanan menunjukkan besarkan luas
dua pre bed making sebesar 20,13 mmHg daerah yang menjadi tempat gaya

63
THE SUN Vol. 2(1) Maret 2015

berkumpul. Gaya yang bekerja ICU/ICCU dan IMC menggunakan


dipermukaan yang sempit, tekanan yang paramount bed elektrik. Sedangkan
dihasilkan sangat besar. Sebaliknya jika matrass yang digunakan adalah matras
gaya yang yang bekerja terkumpul di yang standart ICU/ICCU yang dirancang
permukaan yang luas, maka tekanan yang untuk pasien tirah baring/bed rest.
dihasilkan permukaan tidak besar12. Mengukur tekanan interface diterapkan
Menurut WOCN Society (2003) faktor- secara eksternal yaitu pada lapisan kulit
faktor yang mempengaruhi tekanan dengan menempatkan alat pengukur
interface pada jaringan yaitu: komposisi tekanan antar muka ( pressure pad
jaringan tubuh, kekakuan permukaan evaluator) diantara area yang tertekan
dukungan, geometri (posisi) tubuh yang dengan matras. Penelitian telah dilakukan
didukung13. Toleransi jaringan untuk mengukur tekanan interface diukur
dipengaruhi oleh kemampuan struktur pada posisi duduk atau posisi telentang
yang mendasari kulit (misalnya pembuluh (supine)5.
darah, cairan interstitial, kolagen) untuk Hal ini sesuai dengan penelitian Keller et
bekerja sama sebagai satu set paralel yang al (2005) mengevaluasi dan
mengirimkan beban dari permukaan membandingkan tekanan interface jaringan
jaringan ke bagian dalam kerangka5. pada tiga permukaan dukungan berbeda
Penyusutan kolagen dan serat elastis pada pasien trauma. Permukaan dukungan
menyebabkan kulit tipis dan melemahnya menggunakan matras semi soft, matras
elastisitas kulit. Hal ini dapat vacuum dan matras spine board. Tekanan
mengakibatkan gesekan (friction) atau interface jaringan di skapula, sakrum,
geser (shear) sehingga menyebabkan tumit. Hasil tekanan interface yang tinggi
lapisan kulit memisah, atau sobek14. dan berpotensi iskemik ditemukan pada
Gesekan (friction) dan geser (shear) ketiga dukungan-permukaan, dengan
merupakan komponen integral dari tekanan tertinggi adalah matras spine
pengaruh tekanan pada klien. Pergesekan board (melebihi 170 mmHg)15.
(friction) terjadi ketika dua permukaan Ketiga geometri (posisi) tubuh yang
bergerak dengan arah yang berlawanan. didukung. Mengukur tekanan interface
Pergesekan dapat mengakibatkan abrasi diterapkan secara eksternal yaitu pada
dan merusak permukaan epidermis kulit. lapisan kulit dengan menempatkan alat
Mayoritas cedera geser dapat dihilangkan pengukur tekanan antar muka (pressure
dengan posisi yang tepat karena pad evaluator) diantara area yang tertekan
kebanyakan geseran pada pasien dengan dengan matras16. Dalam penelitian ini
posisi tinggi sehingga pasien meluncur ke pasien yang digunakan adalah pasien
bawah, atau diseret di tempat tidur atau dengan posisi head up 30  dengan
kursi seperti terseret linen tempat tidur3. mempertimbangkan tekanan interface yang
Kedua kekakuan permukaan dukungan. minimal.
Permukaan dukungan bertujuan untuk Hal ini sesuai dengan penelitian
mengurangi tekanan antarmuka dengan Defloor T (2000) menyatakan posisi
memaksimalkan kontak dan berbaring dapat mempengaruhi tekanan
mendistribusikan berat badan di wilayah pada kulit orang berbaring di tempat tidur.
yang luas. Berbagai macam produk Tekanan dicatat dalam 10 posisi berbaring
dukungan permukaan yang tersedia dan yang berbeda pada 2 kasur pada 62
beberapa percobaan klinis telah dilakukan responden sehat. Hasil penelitian
seperti bantal untuk mengurangi tekanan, menunjukkan bahwa posisi semi fowler
kasur (misalnya, busa, gel, dll), tempat 30  dan posis
tidur khusus dan sistem penggantian tekanan interface terendah. Posisi lateral
linen5. Berdasarkan hasil didapatkan ruang 30  memil
iki tekanan interface lebih

64
THE SUN Vol. 2(1) Maret 2015

rendah dari posisi berbaring dengan sudut interface yang diobservasi selama 3 hari
90 8. Colin (1996) menyatakan
berturut-turut pasienkenaikan
tidak mengalami
diposisikan miring sampai 90 , yang signifikan dan cenderung stabil.
menimbulkan kerusakan suplai oksigen Sedangkan pada kelompok metode tali
yang dramatis pada area trokanter sudut menghasilkan tekanan interface yang
dibandingkan dengan pasien diposisikan cenderung mengalami kenaikan. Dengan
miring dengan 30 17. stabilnya tekanan interface diharapkan
Call & Baker (2007) mengidentifikasi tidak akan mengembangkan resiko
perbedaan beban tempat tidur sebelum, terjadinya pressure ulcer / dekubitus
selama dan setelah elevasi dari posisi datar karenan besarnya tekanan. Rekomendasi
(supine) ke posisi fowler. Kekuatan dari pedoman klinis termasuk individu
mekanik yang mempengaruhi kulit pasien yang berisiko dan intervensi dini bertujuan
dan jaringan telah diidentifikasi dan untuk mempertahankan dan meningkatkan
dipengaruhi oleh mekanisme frame tempat toleransi jaringan untuk mencegah cedera.
tidur terutama ketika bagian head up Intervensi perawatan memainkan peran
/kneegatch posisi (posisi fowler) yang penting dalam pencegahan luka tekanan20.
digunakan dalam perawatan pasien. Hasil
menyatakan bahwa pada saat frame SIMPULAN
dikembalikan kembali ke posisi datar, Dalam mencegah resiko terjadinya
tekanan interface sedikit lebih tinggi dari pressure ulcer secara dini pada pasien
pada posisi awal. Ilustrasi tersebut dengan tirah baring perawat hendaknya
membuktikan bahwa ada perbedaan yang selalu memberikan intervensi dengan
jelas antara tekanan yang diberikan oleh melakukan mobilisasi dan memonitor
masing-masing posisi / frame tempat tidur integritas kulit pasien sehingga bisa
selama urutan18. menurunkan terjadinya resiko pressure
Penelitian Matsuo; Sugama; Okuwa; ulcer yang disebabkan kenaikan tekanan
Konya; Hiromi (2011) interface pressure interface.
digunakan untuk mengelola tekanan
eksternal pada tonjolan tulang, SARAN
berdasarkan ketatnya lembar linen dapat Bagi peneliti selanjutnya yang memiliki
terjadi menyebabkan pressure ulcer. ketertarikan terhadap pencegahan dini
Metode bed making diklasifikasikan 1). pressure ulcer kiranya dapat menggali
“Corner” di mana sudut lembaran yang lebih jauh tentang berbagai jenis-jenis
dilipat dalam dan di bawah dengan cara posisi yang bisa meningkatkan tekanan
segitiga, 2). “No Treatment” di mana tidak interface, gesekan (friction) dan geser
ada perawatan yang diberikan kepada (shear) yang merupakan komponen
sudut, 3). “ Tie” di mana sudut lembaran integral terhadap tekanan pada klien.
yang dilipat dalam dan di bawah bagian
belakang kasur dan diikat, dan 4). ”No DAFTAR PUSTAKA
Sheet” di mana hanya digunakan kasur. 1. Perry, A.G., Potter, P.A. (2005).
Hasilnya metode “Corner” menurunkan Fundamental of nursing: concepts,
area kontak menjadi 0,6 dibandingkan process, and practice. (6th ed.).
dengan yang lain yang meningkat 1,8 kali St.Louis: Mosby
dari MIP (Maximum Interface 2. Suriadi, Hiromi Sanada, et al. (2007).
Pressure)19. Dari penjelasan tersebut maka Risk factors in the development of
tekanan interface pada pasien dengan tirah pressure ulcers in an intensive care unit
baring menggunakan metode bed making in Pontianak, Indonesia. International
hospital corner (lipat 90 ) lebihWound
efektif Journal, 4(3), 208 – 215.
dibandingkan dengan metode tali sudut. 3. Virani, Tazim et al. 2011 . Nursing Best
Hal ini dibuktikan dengan tekanan Practice Guideline: Risk assessment

65
THE SUN Vol. 2(1) Maret 2015

and prevention of pressure ulcers. Poly-Technic Institute & Japan


Registered Nurses’ Association of International Cooperation Agency
Ontario. Diakses di (JICA). Diakses
http://rnao.ca/bpg/guidelines/risk- www.jica.go.jp/nepal/english/office/topi
assessment-and-prevention-pressure- cs/pdf/topics02_01.pdf‎ tanggal 23 Juni
ulcers tanggal 07 Juli 2013. 2013.
4. Tissue Viability Society. (2010). 12. Abdullah, Mikrajuddin. 2004. IPA
Laboratory measurement of the FISIKA 2 . PT. Gelora Aksara Pratama.
interface pressures applied by active Diakses di
therapy support surfaces. Journal of http://books.google.co.id/books tanggal
Tissue Viability. Volume 19, 2-6. 22 desemcer 2013.
Diakses 13. Wound, Ostomy, and Continence
http://www.journaloftissueviability.com Nurse Society. (2003). Guideline for
/ Tanggal 25 Juni 2013. management of pressure ulcer, WOCN
5. Bryant, Ruth A; Denise. (2007). Acute : Clinical Practice Guideline Series 2.
Chronic Wound ; Current Manajement Glenview. III. Author. Diakses di www.
Concepts third edition. Philadelphia. Wocn.org/ tanggal 23 Oktober 2013.
Elsevier 14. Kenneth, Wright. 2010. A Self -
6. Afsaneh et al. 2007. Chronic Wound Help Guide Pressure Ulcers Prevention
Care : A clinical Source Book for And Treatment . Mediscript
Healthcare Proffessional 4th edition. Communications Inc . Diakses pada
HMP Communications. tanggal 9 desember 2013 .
7. Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G. www.dmsystems.com/pdf/PUSelfHelp
(2002). Brunner dan Suddarth : Buku Guide.pdf‎.
Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 15. Keller et al, 2005. Tissue Interface
Philadelphia. EGC. Pressures On Three Different Support
8. Defloor T. 2000. The effect of position Surfaces For Trauma Patients.
and mattress on interface pressure. INJURY: international journal of the
Applied Nursing Research : ANR. Feb ; care of the injured. (36), 946 – 948.
13(1): 2 - 11. Diakses di www. elseiver.com tanggal
Diakses 22 Desember 2013.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1 16. Lamberts. (2005). The Value of
0701278# 21 Desember 2013. Pressure Ulcer Risk Assessment and
9. Stephen & Haynes J (2006). Interface Pressure Measurements in
Implementing the NICE pressure ulcer Patients A nursing perspective . J.T.M.
guideline. British Journal of Weststrate, Department of Surgery ,
Community Nursing. 11, 9, S16-S18. Rotterdam, the Netherlands . Diakses di
Dikases repub.eur.nl/res/pub/7208/050425_West
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1 strate-J.pdf‎ tanggal 33 Juni 2013.
6835566 tanggal 23 Juni 2013 17. Colin D, et al (1996) . Comparison
10. Bloomfield J et al. (2008). of 90  and30
Recommended procedure for positions in the prevention of pressure
bedmaking in hospital. RCN Publishing ulcers using transcutaneous oxygen and
Company-Nursing Standard, 22 (2), 41- carbon. Adv Wound Care, 9(3):35-8.
44. Diakses di http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1 716272 Tanggal 28 Juni 2013.
8323052, tanggal 20 Juni 2013. 18. Call, Evan; Baker, Loyal (2007) .
11. Khadka et al. (2008). Fundamental How does bed frame design influence
Of Nursing Procedure Manual For Pcl tissue interface pressure? A comparison
Course. Nursing Department, Khwopa of four different technologies designed

66
THE SUN Vol. 2(1) Maret 2015

for long-term or home care. Journal of 20. Joint Commission International.


Tissue Viability 17, 22-29. Diakses (2010). Joint Commission International
http://www.journaloftissueviability.com Nursing Sensitive Care (NSC)
/ Tanggal 25 Juni 2013. Measures. Diakses di :http://
19. Effects On Air Mattress Pressure www.jointcommissioninternational.org/
Redistribution Caused By Differences common/PDFs/JCI%20Standards/Intern
In Bed Making. Matsuo Junko; Sugama ational_Library_of_Measures/NSC_Me
Junko; Okuwa Mayumi; Konya asure_Details_090810.pdf. tanggal 3
Chizuko; Sanada Hiromi in 21st januari 2014.
Conference of the European Wound 21. EPUAP, NPUAP. (2009). Pressure
Management Association. EWMA Ulcer Prevention Quick Reference
2011. Diakses di Guide. Dikases di
:http://ewma.org/fileadmin/user_upload http://www.epuap.org/guidelines/
/EWMA/pdf/ tanggal 28 Juli 2013. tanggal 22 Juni 2013.

67

Вам также может понравиться

  • Hubungan TRHDP POPm
    Hubungan TRHDP POPm
    Документ115 страниц
    Hubungan TRHDP POPm
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • VISUM ET REPERTUM Heri Margiyanto
    VISUM ET REPERTUM Heri Margiyanto
    Документ6 страниц
    VISUM ET REPERTUM Heri Margiyanto
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • Pembekalan Kesehatan Reproduksi
    Pembekalan Kesehatan Reproduksi
    Документ42 страницы
    Pembekalan Kesehatan Reproduksi
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • Visum Et Repertum - 7 November 2019. Edit
    Visum Et Repertum - 7 November 2019. Edit
    Документ8 страниц
    Visum Et Repertum - 7 November 2019. Edit
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi
    Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi
    Документ85 страниц
    Gambaran Faktor Yang Mempengaruhi
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • MR Paru
    MR Paru
    Документ31 страница
    MR Paru
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • PPT-TB Laten
    PPT-TB Laten
    Документ17 страниц
    PPT-TB Laten
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • Kesan Pesan
    Kesan Pesan
    Документ1 страница
    Kesan Pesan
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • Asma DT
    Asma DT
    Документ19 страниц
    Asma DT
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • MR 19 Sept
    MR 19 Sept
    Документ31 страница
    MR 19 Sept
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • MR Nap
    MR Nap
    Документ18 страниц
    MR Nap
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • Jurnal Cyclo Cryotherapy
    Jurnal Cyclo Cryotherapy
    Документ10 страниц
    Jurnal Cyclo Cryotherapy
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • Miastenia Gravis
    Miastenia Gravis
    Документ16 страниц
    Miastenia Gravis
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет
  • EVAPRO
    EVAPRO
    Документ43 страницы
    EVAPRO
    Ridho Mochine Fisciensa
    Оценок пока нет