Вы находитесь на странице: 1из 14

METODE PERAWATAN, ANALISA KERUSAKAN DAN PERHITUNGAN

UNJUK KERJA POMPA SENTRIFUGAL 140-P-5A DI DELAYED COKING


UNIT

Disusun Oleh
Satrio Dharmawan [4314215016]

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PANCASILA
2017
Daftar Isi

Bab I Kajian Pemeliharaan Pompa


1.1 Latar Belakang .............................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian .........................................................................1
1.3 Metode Penelitian .........................................................................2
1.3.1 Preventive Maintenance ...............................................3
1.3.2 Prediktive Maintenance ................................................3
1.3.3 Breakdown Maintenance ..............................................3
1.3.4 Over Haul .....................................................................4
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................4

Bab II Dasar Teori


2.1 Dasar Teori ..................................................................................5

Bab III Analisa Data dan Pembahasan


3.1 Data Teknis ..................................................................................6
3.2 Pemeliharaan Pompa ...................................................................6
3.2.1 Tujuan Pemeliharaan ....................................................7
3.2.2 Pemeliharaan Pompa ....................................................7

Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan ..................................................................................10
4.2 Saran ............................................................................................10

Daftar Pustaka .............................................................................................ii

i
Abstrak

Pompa sentrifugal adalah jenis pompa yang banyak digunakan pada iiemperat
pengolahan minyak bumi. Alasan utama banyaknya penggunaan pompa sentrifugal
disbanding pompa jenis lain adalah karena pompa sentrifugal dapat menghasilkan
kapasitas yang lebih besar dan aliran fluida yang stabil pada operasi normal. Selain
itu dari segi ekonomis, pompa sentrifugal juga memiliki biaya awal dan
pemeliharaan yang lebih rendah.

ii
BAB I
KAJIAN KONDISI PEMELIHARAAN MESIN

1.1 Latar Belakang


Pada unit Delayed Coking Unit (DCU) yang masih termasuk dalam bagian
Maintenance Area I (MA-I) terdapat beberapa peralatan. Salah satu diantaranya
adalah Pompa Sentrifugal 140-P-5A.
Fungsi dari Pompa Sentrifugal 140-P-5A adalah circulation pump untuk
mengalirkan fluida jenis LCGO (Light Coker Gas Oil) dari 140-V2 menuju 140-V17
kemudian kembali lagi ke 140-V2 dengan kehandalan yang tinggi, sehingga proses
operasi berjalan dengan baik.
Atas dasar tersebut dan mengingat peran Pompa Sentrifugal 140-P-5A yang
sangat dominan, pada kesempatan ini penulis menyusun Laporan Kerja Praktek
dengan judul :

“METODE PERAWATAN, ANALISA KERUSAKAN DAN PERHITUNGAN UNJUK


KERJA POMPA SENTRIFUGAL 140-P-5A”

1.2 Tujuan peneltian


1. Mempelajari 1emper perawatan pada pompa sentrifugal 140-P-5 pada unit DCU.
2. Menganalisa kerusakan yang terjadi pada pompa sentrifugal 140-P-5 pada unit
DCU.
3. Mencari perbandingan antara kinerja 1emper operasi normal dengan desain yang
sudah ada.

1
1.3 Metode peneltian

Mulai

Observasi

Studi Literatur

Perumusan Masalah

Penentuan Tujuan Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan Data Metode RCM

Analisa Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1.1 Diagram Alir Metode Penelitian

2
Dalam menentukan metode pemeliharaan untuk setiap peralatan / mesin berbeda-
beda tergantung dari tingkat operasional mesin tersebut yang terdiri dari :
 Vital, adalah mesin–mesin yang tanpa spare atau cadangan sehingga bila mesin
tersebut rusak atau stop akan segera mengakibatkan terhentinya produksi ( Loss
Production ).
 Essential, adalah mesin–mesin yang mempunyai cadangan di mana kerusakan pada
salah satu mesin akan mengakibatkan perubahan kategori essential menjadi vital.
 Support, adalah semua mesin–mesin yang dipergunakan dalam menunjang operasi,
baik mempunyai cadangan atau tidak yang apabila rusak tidak berpengaruh terhadap
safety maupun proses produksi.
 Operating adalah semua equipment yang tidak termasuk kategori 1, 2 dan 3 dan tidak
memerlukan 3emperat monitoring secara rutin. Bila equipment tersebut rusak, tidak
berpengaruh terhadap keselamatan dan operasi komersial.
Secara garis besar metode pemeliharaan terdiri atas : Preventive Maintenance,
Predictive Maintenance, dan Breakdown Maintenance.

3.1 Preventive Maintenance


Preventive maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan berdasarkan jadwal
yang sudah dibuat sebelumnya (base on time), pemeliharaan ini dilakukan secara
berkala untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dari peralatan kilang. Preventive
maintenance meliputi :
 Inspeksi yang terjadwal (Scheduled Inspections).
 Pelumasan yang terjadwal (Scheduled Lubrications).
 Pembersihan yang terjadwal (Scheduled Cleaning).
 Perbaikan yang terjadwal (Scheduled Repairing).

1.3.2 Predictive Maintenance


Predictive Maintenance dilakukan berdasarkan kondisi 3emper peralatan (base on
condition). Jika hasil pemantauan menunjukkan gejala kerusakan maka tindakan
perbaikan harus segera dilakukan untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

1.3.3 Breakdown Maintenance


Breakdown Maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan apabila suatu
peralatan mengalami kerusakan yang tidak diprediksi sebelumnya. Hal ini sangat
tidak diharapkan karena akan mengganggu proses operasi kilang.

3
1.3.4 Over Haul
Over Haul adalah berdasarkan kondisi operasi pompa. Jika pompa sudah banyak
mengalami penurunan efisiensi, maka pompa harus segera dilakukan overhaul.
Selain itu over haul juga pemeliharaan berdasarkan life time dan running haur.

1.4 Sistematika penulisan


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Metode penelitian
1.3 Sistematika penulisan

BAB II ANALISA DATA

2.1 Data Teknis

2.2 Pemeliharaan Pompa

2.2.1 Tujuan Pemeliharaan

2.2.2 Metode Pemeliharaan

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Dasar Teori
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang berfungsi untuk memindahkan fluida
berupa cairan dari satu tempat ke tempat lain melalui media perpipaan, pemindahan
tersebut dilakukan dengan cara memberikan dan menambahkan 5emper pada cairan agar
dapat mengalir dalam pipa dan bertekanan. Prinsip kerja pompa adalah mengubah kerja
poros menjadi kerja mekanik fluida (5emper 5empera diubah menjadi 5emper tekanan),
sehingga tekanan rendah pada sisi hisap (suction) pompa, dan tekanan yang tinggi pada
sisi keluar (discharge).
Pada 5emperat pengolahan minyak bumi, biasanya pompa digunakan untuk
mengalirkan fluida dari tempat yang bertekanan lebih rendah ke tempat yang bertekanan
lebih tinggi guna tercapainya proses produksi yang dikehendaki. Mengingat jenis dan
sifat fluida yang perlu di pompa maupun kondisi instalasinya yang sangat beragam, maka
untuk memenuhi tuntutan tersebut telah dibuat berbagai jenis dan ukuran pompa.

Gambar 2.1 Pompa Sentrifugal


Di dalam pengoperasian pompa dibutuhkan suatu alat penggerak yang dapat
berupa motor listrik, turbine uap, turbine gas, dan turbine air karena pompa merupakan
suatu alat pengubah tenaga yaitu pengubah 5emper mekanik dari suatu penggerak
menjadi 5emper potensial berupa head, sehingga fluida cair tersebut berpindah dan
memiliki tekanan sesuai dengan head yang dimilikinya.
Tekanan atau head pompa berasal dari putaran impeller yang akan mendorong
fluida keluar. Fluida yang telah keluar dari impeller akan dikumpulkan di rumah pompa
yang berbentuk spiral atau biasa disebut volute, setelah melewati volute ini maka 5emper
kecepatan fluida akan dirubah menjadi 5emper tekan.
5
BAB III
ANALISA DATA dan PEMBAHASAN

3.2 Data Teknis


a. Data Teknis Pompa
 Pabrik pembuat : Bombas Guinard S.A
 Service : Light Coker Gas Oil Circulating
 Kapasitas : 227.1 m3/h
 Tekanan suction : 5.98 Kg/cm2
 Tekanan discharge : 15.12 Kg/cm2
 Putaran : 2900 rpm
 NPSHR : 3.8 m
 Temperatur max. : 210 oC
b. Data Teknis Penggerak
 Pabrik pembuat : Fuji Electric Co., Ltd.
 Jenis : Motor Listrik 3 Phase
 Daya out put : 115 kW
 Voltage : 3300 Volt
 Frekuensi : 50 Hz
 Putaran : 2965 rpm
 Ampere : 50 Ampere
c. Data Fluida
 Jenis Fluida : Light Coker Gas Oil (LCGO)
 Specific Gravity : 0,66
 Tekanan Penguapan : 2,55 kg/cm2
 Viscocity : 0,41 cs
 Temperature cairan : 180o
3.3 Pemeliharaan Pompa 140-P-5A
Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dalam proses Light Coker Gas Oil
Circulating maka diperlukan pemeliharaan peralatan yang meliputi stasionary
equipment dan rotating equipment di unit tersebut termasuk juga pompa 140-P-5A

6
3.2.1 Tujuan utama dari pemeliharaan antara lain :
a. Untuk mempertahankan kondisi operasi pompa agar berfungsi dan bekerja
secara optimal.
b. Sebagai tindakan sedini mungkin terhadap kemungkinan-kemungkinan
gangguan operasi pompa.
c. Memperkecil biaya pemeliharaan.
d. Memperpanjang usia pakai (life time).

3.2.2 Pemeliharaan yang dilakukan untuk pompa 140-P-5A


1. Preventive maintenance
Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tehadap bagian-bagian pompa yang
dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah disusun misalnya harian, mingguan,
bulanan. Pemeliharaan rutin diperlukan agar pompa dapat beroperasi dengan
aman, handal, dan efisien.
a. Pemeriksaan harian
 Periksa dan tambah lube oil.
 Periksa kebocoran.
 Periksa noise.
 Periksa variable proses :
- Periksa tekanan discharge
- Periksa tekanan suction
b. Pemeriksaan dua mingguan
 Ganti lube oil
 Periksa vibrasi
c. Pemeriksaan satu kali per bulan
 Periksa gear coupling
d. Pemeriksaan satu kali per tiga bulan
 Periksa bearing 7emperature.
2. Predictive Maintenance
Predictive maintenance yang dilakukan pada pompa 140-P-5 ini adalah
pengukuran vibrasi dan 7emperature. Pada pompa 140-P-5 maksimal vibrasi
11,43 mm/s dan 7emperature maksimal 210 oC. Dari data vibrasi dan 7emperature
dapat digunakan untuk memprediksi kerusakan yang terjadi pada pompa 140-P-
5A. Tetapi untuk memprediksi memerlukan analisa yang lengkap dan akurat.

7
Hasil dari analisa tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan waktu
perbaikan, langkah perbaikan, menyiapkan alat dan tenaga.
3. Breakdown maintenance
Cara pemeliharaan yang dilakukan setelah alat tersebut mengalami kerusakan atau
tidak berfungsi kembali. Breakdown maintenance sangat dihindari dalam strategi
pemeliharaan pompa 140-P-5 karena dapat mengganggu proses produksi. Selain
itu juga dapat mengakibatkan biaya perbaikan semakin mahal dan waktu
perbaikan semakin lama karena tidak adanya perencanaan terlebih dahulu.
4. Overhaul
Overhaul pada pompa 140-P-5A dilakukan berdasarkan kondisi operasi pompa.
Jika pompa sudah banyak mengalami penurunan efisiensi, maka pompa harus
segera dilakukan overhaul. Adapun langkah-langkah melakukan overhaul adalah
sebagai berikut :
a. Lepaskan piping flushing dan cooling water 8emper.
b. Lepaskan coupling.
c. Buka baut pondasi, flange suction dan flange discharge.
d. Angkat pompa ke bengkel oleh rigger.
e. Buka hub coupling.
f. Buka bearing dan bearing housing baik trush dan radial side.
g. Buka mechseal baik trush maupun radial side.
h. Buka head casing pump.
i. Lepaskan impeller dan shaft.
j. Cleaning part-part pompa.
k. Lakukan pengecekan part-part yang perlu diganti.
l. Pasang impeller dan shaft.
m. Pasang head casing pump.
n. Pasang mechseal baik trust maupun radial side.
o. Pasang bearing dan bearing housing baik trust maupun radial side.
p. Pasang hub coupling.
q. Angkat pompa ke lapangan oleh rigger.
r. Aligment pompa dan pasang coupling.
s. Pasang baut flange suction dan flange discharge.
t. Pasang piping flushing dan cooling water system.
Sebelum pompa dioperasikan, sebaiknya lakukan pengetesan dan yakinkan bahwa
pompa sudah siap untuk dioperasikan kembali.
8
Tabel 1.1 Kinerja Pompa Selama Beroperasi

Data Operasi dan


Data Sheet
No Parameter Perhitungan Satuan
( Juni 2014)
(Juni 2017)

1 Tekanan Masuk 10,98 10,98 Kg/cm2

2 Tekanan Keluar 20,12 20,12 Kg/cm2

3 Vibration monitoring 3,5 3,85

5 Head 300,5 285,85 m

6 Kapasitas 400,1 381,7 m3/jam

7 BHP 337,5 338,74 HP

10 Putaran Pompa 2900 2900 rpm

Perawatan Pompa
3500

3000 y = 1,001x - 5,0609


R² = 0,9988
2500
Data juni 2014

2000

1500 Series1

1000 Linear (Series1)

500

0
0 1000 2000 3000 4000
-500
Data juni 2017

Gambar 3.1 Grafik rumus matematika

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil penulisan mengenai pompa sentrifugal 140-P-5A ini diperoleh
suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan pompa 140-P-5A ini meliputi preventive maintenance, predictive
maintenance, breakdown maintenance dan overhaul.
2. Kerusakan yang sering terjadi pada pompa 140-P-5A ini adalah kebocoran pada
mechanical seal, kerusakan pada bearing dan fenomena kavitasi.
3. Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh fluida yang mengandung kotoran,
misalignment pada poros pompa dan fenomena kavitasi.
4. Setelah melakukan perhitungan maka didapatkan : Head = 285,85 m; kapasitas =
381,7 m3/jam; BHP rated = 338,74 HP; vibrasi rata-rata = 3,85; 10 Temperature
= 182 oC. Dibandingkan dengan data sheet yang ada, angka tersebut menunjukan
bahwa pompa masih dalam keadaan yang normal.

4.2 Saran
Untuk kondisi operasi pompa saat ini,dapat disarankan :
1. Tetap mempertahankan unjuk kerja pompa dengan melakukan monitoring secara
rutin, merencanakan overhaul secara berkala dan menyediakan suku cadang.
2. Dengan pemeliharaan yang benar dapat menjamin kehandalan pompa selama
beroperasi dan dapat menambah life time-nya.
3. Sebaiknya dilakukan pergantian kerja pompa secara rutin antara pompa yang
sedang beroperasi dengan pompa yang spare, sehingga pompa spare ketika akan
beroperasi tidak harus menunggu kerusakan yang terjadi pada pompa operasi.

10
Daftar Pustaka
Sularso Cs.1983. Pompa dan kompresor ,pemilihan dan pemeliharaan .Japan :
association for internasional technician promousion.

Rahadian bayu . 2008 .” Dasar dasar pompa sentrifugal “ 17 maret 2015 .


http://majarimagazine.com/2008/05/dasar-dasar-pompa-sentrifugal-bagian-1-/.

ii

Вам также может понравиться