Вы находитесь на странице: 1из 17

6

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka dapat diperoleh dari sumber-sumber yang dapat dipercaya

melalui buku-buku dan media elektronik, sehinga mendapatkan pemahaman teori

mengenai hal yang akan diteliti.

2.1. Konsep Dasar Kesehatan Gigi dan Mulut


Gigi adalah alat yang digunakan untuk mengolah makanan dengan adanya

gigi, makanan dapat digigit, memotong, mengunyah dan menghaluskan makanan.

Proses dan cara kerja yang dilakukan gigi dinamakan mencerna makanan secara

mekanik. Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi halus. Hal ini sangat

membantu kinerja enzim untuk mencerna makanan secara cepat dan efisien.

Kesehatan gigi dan mulut menurut WHO 2012 adalah praktek melakukan penjagaan

kebersihan dan kesehatan mulut dengan cara menyikat gigi dengan baik dan

mencegah timbulnya problem pada gigi. Gigi dan mulut dikatakan sehat apabila

kondisi gusi dan mukosa mulut sehat, tidak ada keluhan sakit dan bau mulut (PDGI,

2013).

2.1.1 Anatomi Gigi dan Mulut


Anatomi gigi dan mulut merupakan bagian-bagian yang terdapat pada gigi

dan mulut yang mempunyai fungsi masing-masing. Fungsi tersebut akan membantu

dan berhubungan dengan gigi dan mulut, baik dalam proses pencernaan, pernafasan

maupun bicara.

2.1.2 Anatomi Gigi


Gigi merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah, berbicara,

mempertahankan bentuk muka, dan estetika. Gigi sehat adalah keadaan gigi yang

bersih tanpa adanya plak, karies, nyeri, dan penyakit lainya. Gigi dapat berfungsi
7

dengan baik apabila gigi tersebut dalam keadaan sehat, sebaliknya gigi yang tidak

sehat akan menimbulkan masalah (Hamada, 2010:30). Gigi manusia terdiri dari dua

kelompok yaitu gigi susu dan gigi permanen. Gigi susu yang kira-kira tumbuh di

anak usia 6 bulan dan sejak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal satu persatu

dengan digantikan oleh gigi permanen. Jumlah Gigi Susu anak adalah 20 buah yang

terdiri dari, Gigi seri 8 buah ,Gigi taring : 4 buah dan Gigi geraham : 8 buah

sedangkan untuk gigi permanen yaitu, Gigi seri: 8 buah, Gigi taring: 4 buah, Gigi

geraham depan: 8 buah dan Gigi geraham belakang: 12 buah semua ada 32.

Gambar 2.1 Anatomi Gigi

Sumber: Sri W, 2009

1. Puncak gigi atau mahkota gigi adalah bagian yang tampak dari luar. Setiap

jenis gigi mempunyai bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Berfungsi

sebagai pelindung dari email.

2. Akar gigi, merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Akar gigi

yang menancap pada tulang rahang tersebut berjumlah satu atau dua. Yang

berfungsi mendeteksi rangsang akan hal – hal yang sensitive seperti rasa

sakit, panas dan dingin.


8

3. Email merupakan bagian mahkota gigi dilapisi oleh lapisan atau jaringan

keras yang mengandung kalsium dan berfungsi melindungi tulang gigi dan

merupakan zat yang paling keras di bagian paling luar gigi manusia.

4. Tulang dentin adalah lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang

terbentuk dari zat kapur. berupa jaringan yang berwarna kekuningan. Yang

berfungsi untuk mendukung email gigi dan menyerap tekanan saat

mengunyah.

5. Pulpa terdapat pada pembuluh darah saraf yang menjulur hingga akar gigi.

Yang berfungsi untuk mendeteksi tekanan, panas, dingin, dan sakit.

6. Semen. Merupakan lapisan keras yang memiliki konstruksi yang kuat

melapisi akar gigi. Semen disebut juga Sementum merupakan bagian dari

akar gigi yang berdampingan atau berbatasan langsung dengan tulang rahang

dimana tempat gigi manusia tumbuh. Fungsi utamanya adalah sebagai

perlekatan serabut ligament periodontal yang menahan gigi untuk tetap pada

posisinya.

7. Selaput periodontal. Yaitu selaput yang mengikat gigi dengan tulang alveolar
berfungsi untuk mengikat gigi dalam suatu posisi relasi terhadap lengkungan
gigi.
8. Saraf adalah struktur yang mengendalikan kegiatan dan fungsi gigi. Yang

berfungsi menyalurkan informasi dari gigi ke otak, sedangkan pembuluh

darah bertugas menyuplai darah yang berisi nutrisi dan oksigen ke gigi

sehingga gigi tetap hidup (Rochmah dan Sri Widayati 2009).

2.1.3 Bentuk Gigi Manusia Serta Fungsinya


9

Rochmah (2009:25) menjelaskan bahwa gigi manusia dibedakan menjadi 4

macam berdasarkan bentuk. Macam-macam gigi manusia serta fungsinya antara lain

sebagai berikut:

1) Gigi seri adalah gigi yang terdiri dari satu akar yang berada pada bagian

depan dengan bentuk yang tegak dan tepi yang tajam. Seperti sekop atau

tatah yang. Berfungsi untuk memotong dan mengerat makanan.


2) Gigi taring adalah gigi yang terdiri dari satu akar yang bentuknya adalah

tinggi dan runcing. Berfungsi untuk mengoyak makanan.


3) Gigi geraham depan adalah gigi yang terdiri dari dua akar yang bentuk gigi

geraham depan adalah lebih rendah dan lebih rata dengan benjolan-benjolan

kecil. Berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan.


4) Gigi geraham belakang adalah gigi yang terdiri dari tiga akar yang berfungsi

untuk melumat, menghancurkan, menghaluskan dan mengunyah makanan.


2.1.4 Anatomi Mulut

Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses

pencernaan makanan, sehingga makanan menjadi kecil dan memungkinkan untuk di

telan. Mulut juga dapat menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi

dan lidah. Adapun batas mulut dibentuk oleh bibir, pipi, dasar mulut, dan langit-

langit, dan menerima sekresi dari kelenjar ludah. Selain itu, mulut juga memainkan

peran penting dalam komunikasi (PDGI 2010).

Gambar: 2.2 Anatomi Mulut


10

Sumber: PDGI 2010


2.1.5 Struktur Mulut Dan Fungsinya

Mulut merupakan tempat dimulainya proses pencernaan makanan, pada

rongga mulut. Proses ini dapat terjadi secara mekanis maupun kimiawi di dalam

mulut. mulut tidak bekerja sendiri, di dalam rongga mulut terdapat alat-alat yang

membantu berlangsungnya proses pencernaan tersebut ialah sebagai berikut:

1. Lidah adalah organ yang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot

rangka yang bekerja secara volunter. Lidah berfungsi untuk mengaduk

makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan dan

juga berperan penting untuk berbicara.Di lidah terdapat papil-papil pengecap

yang juga tersebar di palatum mole sebagai indera peraba dan perasa. Pada

lidah, indera peraba dan perasa tersebut terdapat : Asin di bagian lateral

lidah, Manis di bagian ujung dari anterior lidah, Asam di bagian lateral

lidah dan Pahit di bagian belakang lidah.


2. Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah

muda tetapi kadang-kadang ada gusi yang berwarna agak kecoklat-coklatan.

Warna ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut

pigmen. Berfungsi melindungi benang-benang halus yang mengikat akar

gigi.
11

3. Langit – langit keras adalah yang menutupi sebagian besar langit-langit

mulut kita dan berperan penting dalam sistem pengunyahan. Fungsinya

memperjelas ucapan dan juga memperkuat melekatnya gigi tiruan.


4. Nula adalah struktur jaringan lunak yang terdiri dari otot dan jaringan ikat

dan dilapisi dengan selaput lendir. Terletak di dasar lidah, tergantung turun

dari akhir velum, dan menyerupai karung tinju. Fungsi uvula yaitu untuk

pembuang air liur dan juga membantu untuk membunyikan suara-suara.


5. Langit-langit lunak adalah otot kecil yang mengarahkan udara dari langit –

langit mulut menuju rongga hidung. Ketika bernafas melalui mulut yang

berfungsi mengubah alur udara yang keluar melalui rongga mulut menjadi

keluar dari rongga hidung dengan membuka klep udara menuju hidung, atau

sebaliknya.
6. Gigi adalah bagian terkeras yang terdapat di dalam rongga mulut. yang

memiliki struktur yang bervariasi yang memungkinkan untuk melakukan

banyak tugas. Fungsi utama dari gigi ialah untuk merobek, mengunyah dan

menghaluskan makanan. ( PDGI 2010).

2.1.6 Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut yang Sering Muncul


Menurut data dari Riskesdas tahun 2013 masalah kesehatan gigi dan mulut

yang sering muncul/ditemui di usia anak sekolah adalah:

1. Gigi berlubang biasanya disebabkan karena tidak rutin menyikat gigi. "Orang

tua biasanya suka membiarkan anaknya kalau mereka tidak mau sikat gigi

sehabis makan atau sebelum tidur. Ini yang harus dihindari.". Jika hal ini

terlalu lama dibiarkan maka gigi akan mudah berlubang.


2. Masa peralihan gigi susu ke gigi permanen pada anak dimulai di usia enam

tahun. "Pada usia ini masalah yang sering muncul adalah gigi susu yang
12

masih ada tapi gigi permanennya sudah tumbuh". Hal ini akan menyebabkan

gigi permanen terjepit dan tumbuh tak beraturan.


3. Gusi bengkak bisa disebabkan karena banyak hal. Di antaranya karena gigi

berlubang atau karena akar gigi susu yang tertinggal. Namun penyebab yang

umum terjadi adalah karena akar gigi susu yang tak dicabut sempurna dan

menyebabkan gusi membengkak.


2.1.7 Penyebab Terjadinya Karies

Ada banyak faktor penyebab timbulnya karies yang memudahkan terjadinya

karies gigi. Dibawah ini 4 faktor utama yang akan kami ulas. namun disamping itu

ada faktor penting lainnya yang dapat mendukung terjadinya karies seperti tingkat

kebersihan mulut, frekuensi makanan, serta usia. Dan jenis penyakit pendukung

seperti kencing manis dan yang paling penting adalah sikap dan kesadaran

memelihara kesehatan gigi.

1. Gigi sebagai tuan rumah untuk hidupnya mikroorganisme yang ada dalam

mulut, 96% dari enamel gigi terdiri dari mineral. Mineral ini terutama

hidroksiapit akan menjadi larut bila terkena lingkungan asam. Pada gigi

produksi saliva memainkan peranan penting terhadap kemungkinan

terjadinya karies gigi. Kuman akan menempel pada permukaan gigi dan

bagian yang tidak dapat dibersihkan dengan air liur. Jika gigi kesulitan

dibersihkan oleh air liur maka bakteri akan diubah menjadi asam yang dapat

membentuk lubang kecil pada permukaan gigi (Irma, Intan, 2013:17).


2. Mulut mengandung berbagai bakteri, tetapi hanya beberapa spesies tertentu

dari bakteri yang diyakini menyebabkan gigi karies. Seperti Streptococcus

Mutans dan Lactobacillus diantara mereka. Lactobacillus Acidopilus,

Actynomices Piscoccus, Nocardia spp dan Streptococcus Mutans yang


13

paling dekat hubunganya dengan karies. Bakteri akan memanfaatkat

makanan tertentu yang mengandung tinggi gula untuk energi dan

menghasilkan asam (Irma, Intan, 2013:18).


3. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memakan-makanan yang bermacam-

macam seperti nasi, sayur, kacang-kacangan. Selain itu juga jenis makanan

yang tertinggal pada permukaan gigi bila tidak segera dibersihkan maka akan

menimbulkan bakteri sehinga merusak gigi. Frekuensi makan lebih dari tiga

kali sehari, seperti 20 menit 1 kali akan makanan manis sehinga kerusakan

gigi akan lebih cepat (Irma,Intan, 2013:19).


4. Proses karies gigi dapat dimulai dalam beberapa hari gigi tersebut meluas ke

dalam mulut. Adanya kemampuan saliva untuk mengembalikan kambali

mineral selama berlangsungnya proses karies gigi, menandakan bahwa

proses karies tersebut terdiri dari periode kerusakan dan perbaikan yang

saling berganti. Oleh karena itu bila saliva ada didalam lingkungan gigi maka

karies tidak menghancurkan gigi dalam hitungan hari atau minggu,

melainkan dalam bulan atau tahun (Hongini,Aditiawarman,2012:42).

2.1.8 Patofisiologi Karies Gigi


Karies gigi adalah proses kerusakan yang dimulai dari email berlanjut ke

dentin. Karies gigi merupakan penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor

yang saling memepengaruhi. Terdapat empat etiologi penyebab karies, yaitu host,

agent, substrat dan waktu. Faktor tersebut merupakan faktor utama, dimana bila

terdapat keempat faktor utama tersebut yang saling berinteraksi dan dalam waktu

tertentu maka terjadilah karies. Semua permukaan gigi yang terbuka beresiko

terserang karies dari gigi erupsi hingga gigi tersebut tanggal. Mekanisme terjadinya

karies gigi dimulai dengan adanya plak (lapisan yang menutupi permukaan gigi),
14

dimana 70% dari volume plak terdiri dari bakteri. Bakteri tersebut berasal dari

streptococcus mutans dan lactobacillus akan mengubah dan menfermentasikan gula

dari sisa makanan yang tertinggal pada gigi dalam jangka waktu tertentu sehingga

berubah menjadi asam yang akan menurunkan pH mulut menjadi rendah (sekitar pH

5,5) dan menyebabkan terganggunya keseimbangan kondisi di sekitar mulut, diikuti

dengan terjadinya demineralisasi yang akan yang akan berlanjut pada jaringan-

jaringan gigi didalamnya sehingga terbentuklah lubang (kavitas) yang sering disebut

karies gigi (Kidd dan Suryawati 2012 : 11).

Gambar: 2.3 Patofisiologi Karies Gigi

Host, Agen, Substrat, Waktu

Plak

70% dari volume pelak teridi dari


bakteri Bakteri streptococcus
mutans dan lactobacillus

Mengubah dan memfermentasikan


gula dari sisa makanan dari gigi

PH mulut turun (PH = 5,5)

Sehinga keseimbangan kondisi di


mulut terganggu

Demineralisasi pada
jaringan gigi

Terbentuklah lubang
( kavitas) yaitu karies
gigi
15

2.1.9 Pencegahan Karies Gigi


Pengenalan karies pada tahap dini sangat diperlukan sehinga akan

didapatkan hasil yang maksimal dari tindakan preventif dan restroasi. Pada saat ini

sebagian besar anak-anak usia 5 tahun masih banyak yang belum melakukan

pemeriksaan pertamanya ke dokter gigi. Orang tua seharusnya mendorong dan

membawa anak mereka untuk chek up kesehatan gigi sesegera mungkin setelah anak

memiliki gigi, yaitu biasanya pada usia 6 bulan.

Cara pencegahan karies gigi sebagai berikut:

1. Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu – waktu yang

tepat yaitu waktu sesudah makan pagi, sebelum tidur malam hari, pilihlah

sikat gigi yang berbulu harus dan kepala sikat yang kecil sesuai rongga mulut

(Mansjoer 2009:27).
2. Pemberian fluor merupakan hal yang efektif dalam mencegah karies karena

kombinasi dalam penggunaannya untuk tujuan yang sama. Tujuan utama

pemberian fluor adalah untuk meningkatkan remineralisasi email gigi dan

meningkatkan resistensi email terhadap demineralisasi serta menurunkan

produksi asam di dalam plak. (Achmad,2012:19).


Dosis toksik fluoride untuk anak-anak adalah 5mg/kg berat badan. Pasta gigi

regular mengandung ion fluoride sampai 1 mg per gram pasta sehinga pasta

seukuran kepala sikat penuh mengandung sekitar 1,5 mg ion fluoride.

(Tarigan, 2013:82).
3. Penyuluhan Kesehatan Gigi Di Sekolah
Penyuluhan tentang kesehatan gigi ini sering ditujukan pada anak-anak

diharapkan mampu menjaga dirinya untuk mencegah terjadinya penyakit gigi

dan mulut setelah dilaksanakan penyuluhan di sekolah. Serta mampu


16

mengambil tindakan yang tepat apabila ada gejala-gejala kelainan pada gigi

dan mulut. Peningkatan pemahaman kesehatan gigi dan mulut siswa dapat

diwujudkan dengan mendirikan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS).

Kegiatan dari UKGS meliputi pendidikan, pencegahan dan pengobatan, akan

tetapi dapat juga menghadirkan seorang dokter gigi yang melakukan

kunjungan rutin ke sekolah tersebut bila diperlukan (Achmad, 2010:21).

2.1.10 Tinjaua Tentang Kebiasan Menyikat Gigi

Tamrin, Afrida,Jamaluddin, (2014:17). Menjelaskan bahwa Menyikat gigi

adalah membersihkan gigi dari partikel makanan, plak, bakteri dan mengurangi

ketidaknyamanan dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Kebiasaan menyikat gigi

merupakan suatu kegiatan atau rutinitas dalam hal membersihkan gigi dari sisa-sisa

makanan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut. Teknik menyikat

gigi pada anak anak harus merupakan teknik menyikat sederhana dan mudah

dimengerti. Anak usia sekolah biasanya kurang kesadaran untuk memperhatikan

perilaku membersihkan mulut sehinga kesehatan gigi anak berkurang. Peningkatan

kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan mengunakan sikat gigi yang

dikombinasikan dengan pemeriksaan gigi secara teratur ke dokter gigi.

2.1.11 Cara menyikat gigi

Gambar 2.4: Cara Menyikat Gigi Dengan Benar

Sumber: PDGI 2013


17

Menurut Erwana (2013. hlm. 19) cara menyikat gigi yang benar yaitu 4-5

sempurna. Dimana saat ini banyak yang bertanya bagaimana cara menyikat atau

membersihkan gigi yang tepat dan efektif. Kita hanya perlu menyikat 4 tepat yaitu.

1. Tepat alat adalah harus benar dalam memilih alat yang digunakan untuk

membersihkan gigi yaitu sikat gigi. Berikut adalah keriteria sikat gigi yang

baik ialah gagang sikat harus lurus supaya memudahkan mengontrol gerakan

penyikat. Kepala sikat tidak lebar, bulu sikat halus dan membuat supaya

tidak melukai jaringan lunak lainya seperti pipi dan gusi saat menyikat gigi

bagian belakang. Sikat gigi hendaknya diganti sekurang-kurangya setiap 3

bulan sekali.
2. Tepat cara gerakan menyikat gigi yang tepat:
1) Gerakan untuk bagian luar gigi depan yaitu ke atas dan kebawah jangan

digosok dengan gerkan menyamping bolak-balik karena bisa menyebapkan

gusi menjadi iritasi.


2) Bagian luar gigi belakang jangan digosok dengan gerakan naik turun, tetapi

dengan gerakan maju-mundur. Gerakan naik turun tidak efetif membersihkan

gigi belakang bagian luar.


3) Untuk bagian dalam dari gigi depan dan bagian belakang harus disikat

dengan gerakan menarik.


3. Tepat waktu
Menyikat gigi pagi hari dilakukan setelah sarapan bukan saat mandi pagi,

kecuali jika mandi paginya setelah sarapan. Sedangkan waktu menyikat gigi

pada malam hari adalah sebelum tidur, bukan setelah makan malam. Namun

terdapat pula waktu menyikat gigi sebaiknya lebih dari 2 kali sehari yaitu

pada waktu selesai makan dan menjelang tidur malam. Menyikat gigi

setidaknya 2-3 menit. Pada kesempatan dimana kita tidak


18

munkinmelakukannya segera setalh makan, dianjurkan untuk berkumur

dengan air putih.


4. Tepat target
Meliputi tempat membersihkan daerah yang perlu dibersihkan. Gigi bukan

hanya bagian depan dan bagian luar saja namun, gigi juga ada di bagian

belakang dan dalam. Bagian ini biasanya tidak bahkan lupa untuk

dibersihkan, sehinga memudahkan terjadinya plak.


5. Sempurna
Setelah 4 tahap, saatnya untuk 5 sempurna dengan mengunakan alat bantu.

Daerah gigi dan mulut yang perlu dibersihkan adalah gigi, pipi, lidah dan

langit-langi/ jika setelah sikat gigi, kita perlu menggunaka alat bantu. Pilihan

yang bias digunakan sebaiknya alat bantu dalam membersihkan gigi adalah

pembersih lidah, obat kumur dan benang gigi.

2.2 Pengetahuan

Notoatmodjo (2010:20) Menjelaskan bahwa manusia menjalani proses

pertumbuhan dan perkembangan yang nantinya mempengaruhi kualitas hidup

manusia itu. Manusia yang berkualitasn mempengaruhi pengetahuan, mampu secara

mandiri memelihara bahkan bisa mengenali masalah kesehatan peribadi. Untuk

mencapai pengetahuan diatas ada baiknya dimulai sejak anak – anak. Pengetahuan

diperoleh melalui, pengalaman, penyuluhan dan bahkan pendidikan formal dan

menambahkan Pengetahuan merupakan dasar terbentuknya suatu perilaku.

Seseorang dikatakan kurang pengetahuan apabila dalam suatu kondisi tidak mampu

mengenal, menjelaskan dan menganalisis suatu keadaan. Pengetahuan dalam domain

kognitif memiliki enam tingkat, antara laian: yaitu tahu, memahami, applikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi, tetapi dalam penelitian ini yang diukur hanya sampai

tingkat memahami.
19

1. Tahu merupakan tingkatan yang paling rendah. Seseorang dapat dikatakan

tahu ketiga mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya,

termasuk mengingat kembali sesuatu yang lebih spesifik dari bahan materi

yang telah diterimanya. Contohnya anak dapat menyebutkan manfaat

menggosok gigi.
2. Seseorang di katakan telah memahami jika dia mampu menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui dan dapat menarik kesimpulan materi

tersebut secara benar. Misalnya anak dapat menjelaskan pentingnya

menggosok gigi.

2.3.1 Akibat Kurang Pengetahuan

Menurut Rony Sujarwo (2012:12) menyatakan bahwa seseorang yang

memiliki pengetahuan rendah. Karena berbagai faktor yang mempengaruhi

pengetahuan rendah . Faktor tersebuut diantaranya adalah

1. Pendidikan yang rendah akan mengakibatkan seseorang memiliki

pengetahuan yang rendah. Pendidikan merupakan salah satu institusi yang

mana seseorang didik, dilatih dan dibekali berbagi ilmu yang relevan dengan

kehidupan manusia itu sendiri. Bilamana seseorang tidak memiliki bekal

pendidikan yang rendah akan menyebabkan seseorang mengalami

keterbelakangan wawasan, cara berpikir dan tidak memiliki ketrampilan

yang dibutuhkan dalam masyarakat atau dunia pekerjaan.


2. Pengalaman yang rendah juga berimbas pada seseorang memiliki

pengetahuan yang rendah. Penyebabnya pengalaman memiliki peran penting

dalam mendidik seseorang untuk berfikir, dan bentidak sesuai dengan apa

yang pernah terjadi sebelumnya. Bilaman seseorang memiliki pengalaman

yang rendah maka pengetahuan yang dimiki juga akan rendah.


20

3. Informasi merupakan sebuah pesan dari pengirim kepada penerima,

informasi ini sangat diperlukan dalam rangka menciptakan pemikiran, hal

yang baru, ide, kreatifitas dan isu yang terbaru dalam hal dunia. Bila

seseorang kurang memiliki informasi yang baru maka orang tersebut akan

mengalami keterbelakangan dalam kehidupanya. Dan kemajuan yang

dimiliki akan tidak tumbuh dengan baik.


4. Lingkungan yang tidak mendukung juga akan mengalangi seseorang

memiliki pengetahuan yang rendah. Penyebabnya adalah lingkungan

merupakan tempat beriteraksinya seseorang dalam hal komunikasi dan

bergaul dalam masyarakat, jika komunikasi dan interaksi dalam masyarakat

mengalami gangguan sangat dimungkinkan pengetahuan mengalami

kekurangan dan orang akan mengalami kemunduran dalam hidupnya.

2.3.2 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat diketahui dengan cara menanyakan kepada

seseorang agar mengungkapkan apa yang diketahui dalam bentuk bukti atau

jawaban lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban tersebut yang merupakan reaksi

dari stimulus yang diberikan baik dalam bentuk pertanyaan langsung ataupun tidak

langsung. Pengukuran pengetahuan dapat berupa memberikan pertanyaan tentang

materi yang diberikan sehingga dapat diukur atau diketahui tingkat pengetahuan

mereka.

2.3.3 Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan
seseorang melalui teknik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok, maupun masyarakat
untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2012).
21

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang menuntun penelitian ini adalah pengetahuan siswa


kelas III tentang kesehatan gigi dan mulut sebelum penyuluhan di SDN Cihanjuang
2 Rahayu. Selanjutnya setelah dilaksanakan penyuluhan, maka pengetahuan siswa
SD kelas III tentang kesehatan gigi dan mult diukur kembali dengan memberikan
pertanyaan yang sama sehinga dapat diketahui derajat pengetahuan setelah
penyuluhandiharapkan dengan adanya penyuluhan terhadap perbedaan pengetahuan
yang signifikan dimana para siswa mendapatkan tambahan pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut.
Gambar: 2.5 Kerangka Pemikiran

Pengetahuan Pengetahuan  Ada


sebelum: sesudah: perbedaan
penyuluhan
signifikan
Penyuluhan Penyuluhan  Tidak ada
tentang kesehatan gigi
kesehatan perbedaan
dan mulut
gigi dan signifikan
mulut

2.5 Hipotesis Penelitian

Hidayat (2007:9) menjelaskan bahwa hipotesis adalah sebuah pernyataan

tentang hubungan yang diharapkan antara dua variable atau lebih yang dapat di uji

secara empires. Sugiyono (2014:99) menambahkan bahwa hipotesis adalah suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan siswa kelas III

sebelum dan sesudah penyuluhan di SDN Chanjuang 2 Rahayu.

Ha : Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan siswa kelas III sebelum

dan sesudah penyuluhan di SDN Cihanjuang 2 Rahayu.


22

Вам также может понравиться