Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Laju yang dihitung untuk radiasi elektromagnetik tepat sama dengan laju cahaya.
Cahaya memang merupakan salah satu bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga sinar
X, gelombang radio dan lain-lainnya). Dengan demikian, Maxwell memadukan dua
bidang yang sebelumnya terpisah, elektromagnetisme dan optika.
1.2RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana bentuk persamaan Maxwell?
2. Apa pengertian dan bentuk gelombang elektromagnetik ?
3. Bagaimana bentuk persamaan gelombang elektromagnetik?
1.3TUJUAN
1. Mengetahui bentuk persamaan Maxwell.
2. Mengetahui pengertian dan bentuk gelombang elektromagnetik.
1
3. Mengetahui bentuk persamaan gelombang elektromagnetik.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Persamaan Maxwell
Maxwell adalah salah seorang ilmuwan Fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil
mempersatukan penemuan-penumuan dari berbagai fisikawan diantaranya Ampere dan
Faraday. Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik mempersatukan
Kedua teori ini dimana menurut Faraday ”medan listrik dapat ditimbulkan dari
perubahan medan magnet”.
Sedangkan Maxwell membuat hipotesa bahwa medan listrik yang berubah terhadap
waktu akan menghasilkan medan magnet, yang sama halnya dengan dengan medan
magnet yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan listrik. Hal ini
melengkapi teori maxwell , yaitu hubungan yang sangat penting antara medan listrik dan
medan magnet yang dikenal dengan persamaan Maxwell.
Persamaan-persamaan dalam bagian ini ditulis dalam satuan SI. Tidak seperti
persamaan dalam mekanika misalnya, perumusan persamaan Maxwell berubah-ubah
tergantung pada sistem satuan yang digunakan. Meskipun bentuk umumnya tetap,
berbagai definisi berubah dan tetapan yang berbeda-beda muncul di tempat yang
berbeda-beda pula. Selain satuan SI (yang umum digunakan dalam rekayasa), sistem
satuan lain yang umum digunakan adalah satuan Gauss (didasarkan pada sistem CGS dan
[1]
dianggap memiliki keuntungan teoretis dibandingkan SI ), satuan Lorentz-Heaviside
(biasa digunakan dalam fisika partikel) dan satuan Planck (digunakan dalam fisika teori).
3
Tabel 1. Perumusan persamaan Maxwell
⃗ ρ
∇• ⃗
E= Hukum Gauss:
ϵ0
⃗
∇•⃗
B =0 Hukum Tanpa Nama
⃗ −∂ ⃗
B
∇×⃗
E= Persamaan Maxwell-
∂t
Faraday
(Hukum induksi Faraday):
⃗
∇×⃗
B =μ0 ⃗J Hukum Ampere
(dengan koreksi Maxwell):
⃗ −∂ ⃗ρ
∇ × ⃗j=
∂t
⃗ ρ
∇•⃗
E=
ϵ0
∂⃗
E
ε0
Menjadi ∂t ) hal ini perlu dilakukan untuk menampung keadaan medan
⃗ ⃗ ⃗
∇ × j=−∇ •¿
E yang tak statis sehingga persamaan yang baru untuk hukum Ampere menjadi :
⃗
J +¿ ∂⃗
E
⃗¿ ε0 )
⃗
∇×⃗
B =μ0 ¿ ∂t
4
Nama Bentuk diferensial
⃗
∇•⃗
D=ρ f Hukum Gauss:
⃗
∇•⃗
B =0 Hukum Gauss untuk
magnetisme:
⃗ −∂ ⃗
B
∇×⃗
E= Persamaan Maxwell-
∂t
Faraday
(Hukum induksi Faraday):
⃗ ∂⃗
D
∇×⃗
H = ⃗J f = Hukum Ampere
∂t
(dengan koreksi Maxwell):
5
1. Persamaan Maxwell Pertama (Hukum Faraday)
Faraday melakukan percobaan terhadap suatu kawat yang dialiri oleh arus
listrik, ternyata kawat tersebut menghasilkan suatu induksi magnetik yang ditangkap
oleh surface (permukaan) lingkaran kawat di sebelahnya. Hal ini ditunjukan dengan
adanya perbedaan tegangan yang tertangkap pada Voltmeter di kawat dua. Arah
induksi magnet ini berlawanan arah dengan aturan tangan kanan sehingga dalam
perumusannya ditambah tanda minus (-). Adapun secara matematis dapat ditulis
bahwa Integral tertutup dari suatu Kuat Medan Listrik (E) terhadap suatu panjang
kawat sama dengan minus dari Integral surface dari turunan parsial Induksi Magnet
(B) terhadap waktu (t) yaitu :
⃗
∮ ⃗E dl=−∫( ∂∂Bt ) ds
Berdasar teorema Stokes : ” Integral tertutup dari suatu fungsi terhadap
panjang sama dengan Integral surface curl dari fungsi tersebut terhadap waktu
dengan suatu luasan tertentu yaitu :
∮ ⃗F dl =∫ ∇ × ⃗F ds
∮ ⃗E dl=∫ ∇ × ⃗E ds
sehingga hukum faraday menjadi :
∫ ⃗∇ × ⃗E ds=−∫ ( ∂∂tB ) ds
6
dengan menghilangkan integral dan ds menjadi :
∂B
⃗
∇×⃗
E=−
∂t ( )
2. Persamaan Maxwell kedua (Hukum Ampere)
∮ ⃗F dl=∫ ∇ × ⃗F ds
Maka dengan menghubungkan Hukum Ampere dengan Teorema Stokes
didapatkan hubungan :
∮⃗
H dl=∫ ∇ × ⃗
H ds
7
∂B
∇×⃗ (
H = ⃗J +
∂t )
3. Persamaan Maxwell ketiga (Hukum Gauss untuk Listrik)
∮ D ds=Q
Dimana
Q=∫ ρ dV
Berdasar teorema Divergensi :
∮ ⃗F ds=∫ ⃗∇ . ⃗F dV
Maka rumus Gauss satu diatas dapat diturunkan menjadi :
D ds=¿∫ ⃗
⃗ ∇⃗. DdV
∫¿
sehingga bentuk persamaan barunya menjadi :
∫ ⃗∇ ⃗
. D d V =∫ ρ dV
8
Berdasarkan hukum Gauss Dua menyatakan bahwa ” Fluks magnet yang
melewati suatu surface itu tidak memiliki muatan” atau secara matematis dapat
dikatakan bahwa ” Integral tertutup dari suatu induksi magnet terhadap suatu luasan
itu sama dengan 0 atau tidak memiliki muatan yaitu :
∮ B ds=0
Dengan menggunakan Teorema Divergensi :
∮ ⃗F ds=∫ ⃗∇ . ⃗F dV
Maka dengan menggabungkan hukum Gauss Dua dengan teorema Divergensi
menjadi
∫ ⃗B ds=∫ ⃗∇ . ⃗B dV
Sehingga bentuk persamaan barunya menjadi :
∫ ∇ . ⃗B dV =0
dengan menghilangkan integral dan dV maka penurunannya menjadi :
∇ . B=0
dimana keterangan dari simbol-simbol tersebut yaitu :
E = Kuat medan listrik (V/m)
H = Kuat medan magnet (A/m)
B = Induksi magnet (Vs/m2)
D = Perpindahan listrik (As/m2)
J = Rapat arus (A/m2)
ρ = Rapat muatan (As/m3)
9
Persamaan Maxwell secara umum diterapkan pada rata-rata mikroskopik dari
medan, yang sangat bervariasi pada skala mikroskopik di sekitar masing-masing atom (di
tempat tersebut medan juga mengalami efek kuantum). Hanya bila dipahami sebagai
rata-rata kita dapat mendefinisikan besaran seperti permitivitas dan permeabilitas magnet
bahan. Pada arus mikroskopik, persamaan Maxwell, dengan mengabaikan efek kuantum,
mendeskripsikan medan, muatan dan arus dalam ruang hampa, namun pada level rincian
ini kita harus memperhitungkan setiap muatan, bahkan pada level atomik, yang secara
umum merupakan masalah yang tidak terpecahkan (intractable).
10
e. Medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B) dan sefase.
∂⃗
B ⃗
B ∂⃗
E
∇∙⃗
E =0 ; ∇ ∙ ⃗
B =0 ; ∇ × ⃗
E=
∂t
dan ∇ ×
μ
=ε
∂t ( )
Bila dikembangkan hubungan yang ada ini diperoleh
∂⃗
E ∂2 ⃗
E
( ⃗
∇× ∇×E =
) −∂ (
∂t
⃗
∇×B =
) −∂
∂t
εμ
∂t
=−εμ 2
∂t ( )
2
Karena identitas ∇ × ( ∇ × ⃗
E )=∇ ( ∇ ∙ ⃗
E )−∇ ⃗E maka hasilnya akan menjadi
∂2 ⃗
E
∇2 ⃗
E =εμ
∂ t2
∂2 ⃗
B
∇2 ⃗
B=εμ
∂t2
2
1 ∂ f
∇2 f =2 2 , dimana gelombang f merambat dengan kecepatan v. Disini persamaan
v ∂t
gelombang yang diperoleh menyatakan gelombang ⃗ E dan ⃗ B merambat dengan
−1
kecepatan v =( εμ) 2 di dalam suatu bahan.
11
Bila digunakan harga yang telah diketahui dalam satuan SI, yaitu
1 μ
=9 × 109 dan o =10−7
4 π εo 4π
Maka harga
1
=9 × 1016=C 2
4 π εo
dengan C = (µo, ɛo) = 3 x 108 m/s adalah kecepatan gelombang elektromagnet di ruang
hampa. Kecepatan ini tepat sama dengan kecepatan cahaya di ruang hampa. Jadi cahaya
tidak lain adalah gelombang elektromagnet.
sebagai indeks bias bahan. Kecuali bahan ferromagnrt, bahan lainnya mempunyai harga
Km hampir sama dengan 1, sehingga indeks bias bahan semacam ini boleh dikatakan
mengikuti hubungan n= √ K e . Ternyata harga n bergantung kepada frekuensi, sehingga
terjadi dispersi.
4 16
dan kemudian n= =1,22 atau K e = =1,77 pada suhu kamar bila 9 digunakan
3 9
cahaya kuning yang frekuensinya 5,0 x 1014 Hz.
2 2
∂ ⃗E ∂ ⃗B
∇2 ⃗ 2
E =εμ 2
dan ∇ ⃗
B =εμ
∂t ∂ t2
Bila medan ⃗
E dan medan ⃗
B tidak berubah-ubah harganya pada bidang XY, maka
persamaan di atas menjadi
12
2 2 2 2
∂ ⃗E ∂ ⃗E ∂ ⃗E ∂ ⃗ E
∇2 ⃗
E= 2
=εμ 2
, karena 2
= 2
=0
∂z ∂t ∂x ∂y
∂2 ⃗
B ∂2 ⃗
B ∂2 ⃗
B ∂2 ⃗
B
∇2 ⃗
B= 2
=εμ 2
, dengan alasan 2
= 2 =0
∂z ∂t ∂x ∂y
z
⃗
E= ⃗ ( )
E 0 cos ω t−
v
z
⃗
B =⃗ ( )
B0 cos ω t−
v
⃗
E= ⃗
E 0 cos ( ωt−kz )
⃗
B =B0 cos ( ωt−kz )
ω
Dengan k = atau ω=vk
v
Persamaan ini menyatakan bahwa medan listrik atau medan magnet merambat
tanpa gesekan di dalam bahan dengan kecepatan c/n searah dengan sumbu z.
Diinginkan untuk memperoleh hubngan tentang arah dan nilai diantara kedua
medan ⃗E dengan medan ⃗ B . Misalnya arah medan ⃗ E sejajar dengan sumbu x,
dan
⃗
E=E x i
−∂ ⃗
B
Menggunakan persamaan ∇ × ⃗
E= . Berarti
∂t
13
∂ Ex
B =− ^j ∫
⃗ dt
∂z
Nyatakan ( vz )
E x =E0 x cos ω t−
Diperoleh
z Ex
B y=
−w
v
∫ ( )
E 0 x sin ω t− dt =
v v
⃗
E=−⃗v × ⃗
B
E
Sedangkan |v⃗|= dengan arah ⃗v tegak lurus bidang kertas menuju B.
B
ω
Kita menggunakan k dan w, dimana v = =λf . Penulisan gelombang
k
elektromagnetik dengan fungsi kompleks bemtuknya menjadi
E0 ^
⃗
B ( z , t)= j exp j ( ωt−kz ) , arah + Y
v
Contoh Soal
14
vektor satuan arah perambatan. Apakah syarat yang diperlukan agar persamaan
Maxwell berlaku untuk kedua medan ini di dalam ruang hampa?
Pembahasan:
Periksa hukum Gauss:
∂
∇ . E=
∂z
[ ωA 0 sin ( ky −ωt ) ]=0
Periksa hokum Gauss pada magnetism:
∂
∇ . B=
∂x
[ kA 0 cos ( ky−ωt ) ]=0
Sehingga diperoleh:
∂
∇ × E=i^ [ ωA 0 cos ( ky−ωt ) ]=−i^ ωkA 0 sin ( ky−ωt )
∂y
∂B ∂ ^
= [ i kA 0 cos ( ky −ωt ) ]=i^ ωkA 0 sin ( ky−ωt )
∂t ∂t
∂E
∇ × B=¿ μ0 ε 0 berlaku bila k 2=μ 0 ε 0 ω2 .
∂t
1
Karena μ0 ε 0 = , maka persamaan Maxwell di ruang hampa dapat
c2
digunakan dengan syarat ω=ck .
15
Bagian lain dari fisika klasik adalah berkaitan dengan gejala elektromagnet,
yang sangat cocok dibahas dengan menggunakan medan magnet E(x) dan H(x).
Dua besaran ini menurut. Persamaan Maxwell berhubungan dengan rapat muatan
dan rapat arus. Uraian tentang hal ini tidak akan diulangi di sini oleh karena dapat
diperoleh dalam kuliah teori medan elektromagnet. Konsep utama yang penting
dikemukakan adalah bahwa menurut teori Maxwell, medan listrik dan magnet
memenuhi persamaan ;
Hal ini menyatakan bahwa kedua medan di atas merambat dalam ruang
dalam bentuk gelombang dengan kecepatan tetap . Dugaan inspiratif Maxwell
menyatakan bahwa pada range frekuensi tertentu gelombang ini tiada lain
merupakan gelombang cahaya. Sejak itu orang kemudian mengerti bahwa
gelombang EM meliputi frekuensi yang sangat rendah contohnya yang digunakan
pada gelombang, cahaya tampak hingga radiasi yang frekuensinya sangat besar
medan listrik
Hitunglah persamaan medan magnet
Pembahasan:
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Rangkuman
17
Ada dua perumusan umum persamaan Maxwell, yang dibeberkan di bawah.
Perumusan pertama memisahkan muatan terikat dan arus terikat (yang muncul dalam
konteks dielektrik dan/atau bahan magnet).
Tabel 1. Perumusan persamaan Maxwell
⃗ ρ
∇• ⃗
E= Hukum Gauss:
ϵ0
⃗
∇•⃗
B =0 Hukum Tanpa Nama
⃗ −∂ ⃗
B
∇×⃗
E= Persamaan Maxwell-
∂t
Faraday
(Hukum induksi Faraday):
⃗
∇×⃗
B =μ0 ⃗J Hukum Ampere
(dengan koreksi Maxwell):
18
Table 2. Perumusan Maxwell didalam suatu bahan, dengan hanya memperhatikan
muatan bebas dan arus bebas saja
⃗
∇•⃗
D=ρ f Hukum Gauss:
⃗
∇•⃗
B =0 Hukum Gauss untuk
magnetisme:
⃗ −∂ ⃗
B
∇×⃗
E= Persamaan Maxwell-
∂t
Faraday
(Hukum induksi Faraday):
⃗ ∂⃗
D
∇×⃗
H = ⃗J f = Hukum Ampere
∂t
(dengan koreksi Maxwell):
19
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang memancar tanpa media rambat
yang membawa muatan energi listrik dan magnet (elektromagnetik). Dengan Teori
Maxwell tentang gelombang ekektromagnetik mempersatukan pula teori Newton serta
Huygens tentang ilmu cahaya. Menurut teori maxwell tentang gelombang
elektromagnetik bahwa cahaya adalah suatu bentuk radiasi gelombang elektromagnetik.
Dengan Teori Maxwel tentang gelombang ekektromagnetik, Maxwell menghitung
cepat rambat gelomabang elektromagnetik dengan persamaan:
1
c=
√ μ0 ε0
Keterangan :
20