Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Seminar merupakan suatu pertemuan antara pembicara (peneliti) dan audiens dalam
membahas suatu masalah yang diadakan secara ilmiah. Dimana didalam seminar terdapat
partisipasi orang yang sdah ahli dalam bidangnya dalam membimbing seminar serta
memberikan masukan demi tercapainya tujuan seminar atau hasil teliti yang dilaksanakan.
Seminar didalam pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu,
peserta berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga
menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah yang ada. Sudah tak asing lagi selain dari
seminar yang bersifat universal,yang melibatkan banyak orang, seminar dalam ruang lingkup
kecil atau kelas telah pun diterapkan dalam mencoba membahas suatu masalah dengan
argumen-argumen yang logis, tidak emosional. Para pembicaranya pun menggunakan
gagasan, pendapat, tanggapan, pembahasan secara ilmiah pula yang tersusun dalam karya
ilmiah.
Dalam melaksanakan sebuah seminar maka harus diperhatikan beberapa hal agar
pelaksanaan seminar dapat berjalan dengan baik. Dalam seminar semua perangkat seperti
moderator, penyaji dan notulis harus dapat bekerja sesuai dengan fungsinya masing – masing.
Untuk itu pada makalah ini akan dibahas mengenai tata cara seminar yang baik.
Secara terminology seminar adalah sebuah kegiatan yang di buat untuk penyampaian
suatu karya ilmiah dari seorang pakar atau peneliti yang dipresentasikan kepada peserta agar
dapat mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah dengan maksud mencari
referensi (sumber) lain dari peserta serta sehingga hal ini dapat mempermudah sipeneliti
dalam mengambil kebenaran isi dari hasil karya ilmiah yang dibuat.
Masalah yang dibahas di dalam suatu seminar dapat mencakup berbagai bidang
disiplin ilmu atau berbagai kegiatan di dalam kehidupan masyarakat. Sistem dalam seminar
memiliki gagasan untuk lebih mendekatkan mahasiswa kepada topik yang dibicarakan. Di
beberapa seminar dilakukan juga pertanyaan dan debat, seminar memiliki sifat lebih informal
dibandingkan sistem kuliah di kelas dalam sebuah pengajaran akademis. Sekarang, sistem
seminar yaitu untuk membiasakan siswa / mahasiswa untuk mengenali lebih luas metodologi
subjek yang mereka pilih dan juga untuk memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan
contoh-contoh dari masalah-masalah praktis yang selalu terjadi selama penelitian. Seminar
ini merupakan sarana yang cocok di mana pembahasan suatu topik / tugas dibahas di depan
umum, pertanyaan dapat diangkat dan debat dapat dilakukan. Hal ini relatif informal,
setidaknya dibandingkan dengan sistem kuliah instruksi akademik.
C. Ciri-ciri Seminar
Sebelum melakukan diskusi dalam seminar, mula-mula di dahului dengan penyajian makalah
oleh para penyaji makalah (pemakalah). Makalah tersebut biasanya terdiri atas 4 s.d 10
halaman kertas kuarto. Dan di ketik dengan jarak 1,5 line spasi ,dengan aturan sistem
penulisan yang telah ditentukan Konsepsi dalam makalah harus di bacakan dalam kegiatan
seminar selama kurang dari lima menit.di mulai oleh para pemakalah yang harus di
pertahankannya dalam forum seminar.
Harus di angkat dari isu ilmiah atau temuan ilmiah yang aktual. Hal ini di sebabkan bahwa
isu ilmiah yang aktual merupakan hal yang menarik untuk di diskusikan.
Pelaksanaan seminar cenderung berbentuk forum. hal ini di sebabkan bahwa di dalam
seminar selalu melibatkan audience (penyanggah umum) untuk turut merespon isi makalah
yang disampaikan oleh pemakalah.
D. Komponen Seminar
3. Peserta
Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah bukan kertas
kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus sudah membaca tentang
tema yang akan diseminarkan. Mereka bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang
diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara
analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik. Dengan terlebih dahulu membaca tentang
tema yang akan diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka
telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang berisi ringkasan
tema yang diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di
dalam seminar.
4. Moderator
Seorang moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor di dalam kuliah.
Ia bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan
jalannya seminar.Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling senior dalam
tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang paling benar. Senioritas
dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang
paling tahu tentang seluk beluk tema yang diseminarkan. Peran seorang moderator ada dua:
mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan, ia menjaga
agar seminar tidak melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu
orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar
tidak tereksplorasi dengan baik. Sebelum seminar, seorang moderator harus telah membaca
tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan kata-
kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya akan ditanyakan di
dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan
didiskusikan atau menggambarkan sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan
didiskusikan.Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang
baik. Ia mampu menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia
mampu memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang lebih jelas.
Mengingat beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya seorang moderator tidak memimpin
sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.
5. Notulen
Notulen adalah orang yang diberi tugas dalam seminar untuk membuat catatan singkat
tentang jalannya persidangan/ rapat/ seminar juga merangkum isi secara tertulis dari
persidangan/ rapat atau seminar. Seorang notulen juga sangat berfungsi dalam kegiatan
ilmiah sebab moderator sebagai pengelola kegiatan butuh catatan penting tentang jalannya
kegiatan. Pada kebiasaannya tempat notulen berdekatan dengan moderator sehingga ketika
berjalan kegiatan tidak terjadi miss communication ( kurang komunikasi ) antara notulen
dengan moderator, dalam hal ini notulen tidak saja menulis dari awal kegiatan namun sampai
dengan berakhirnya kegiatan notulen juga berkewajiban menulis jalannya kegiatan.
6. Topik Permasalahan
Sebelum dilaksanakan sebuah seminar, terlebih dahulu harus mencari atau
mendapatkan masalah, sehingga bisa dijadikan bahan diskusi pada kegiatan seminar. Masalah
itulah kemudian diusung dan dibahas pada seminar. Tanpa mempunyai permasalahan, maka
acara seminar tidak mungkin berjalan, karena tidak ada yang mau dibahas. Tema atau topik
merupakan pokok kajian yang diusung pada kegiatan seminar. Tema didapat setelah
menemukan permasalahan kemudian lebih difokuskan ke dalam bentuk tema. Tema sebagai
roh permasalahan yang akan dibahas atau diurai secara mendalam. Makalah yang dibuat oleh
penyaji setidaknya harus berkaitan dengan tema tidak boleh mengangkat makalah yang tidak
ada kaitannya dengan tema. Sebab, tema salah satu topik yang sudah disepakati untuk
dijadikan bahan diskusi.
7. Jalannya Seminar
Seminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan langsung dilanjutkan
dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua peserta secara bergiliran.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik :
a) Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih mendominasi
pembicaraan.Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.
b) Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada jawabannya, lalu
mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan tidak jelas jawabannya.
Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan
yang seperti demikian.
c) Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika sebuah
pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan itu dan meminta
sang pengujar untuk memperjelasnya.
d) Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan haruslah jelas sebelum
ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta penjelasan lebih lanjut atas
pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan dengan pernyataan.
Moderator juga harus memperhatikan ini.
e) Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang lebihmendasar.
Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan manfaat lebih.
f) Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh beberapa
orang,moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan dalam arti apa istilah itu
dipakai sebelum melanjutkan seminar.
g) Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja
makan.Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus memberikan
contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti seminar tidak bisa dilakukan
dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan tawa dilakukan dengan wajar dan
memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang lebih membantu untuk mengingat
ketimbang ide-ide kreatif yang kadang membangkitkan tawa.
h) Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat
untukmembenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat yang
lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama.
i) Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan tunggal.
j) Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing.Yang terpenting adalah mata
mereka lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan
oleh mereka.
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi
kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar ,artikel jurnal
yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data,
simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Karya ilmiah
adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan,
teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah
mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
Adapun komponen-komponen nya sebagai brikut:
1.Judul
Judul artikel penelitian ditulis secara informatif, memuat kata-kata kunci yang
menggambarkan upaya perbaikan atau peningkatan kualitas pembelajaran. Konsep atau
hubungan antar konsep dan membuat judul harus tepat dalam memilih dan menentukan
urutan kata. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan
bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic).
Cara membuat judul karya ilmiah yang baik dan benar adalah dengan memperhatikan
hal-hal seperti dibawah ini:
a. Menentukan tema judul. Misalnya dalam bidang pendidikan, teknologi, kesehatan,
pertanian dan lain-lain
b. Menentukan objek yang akan diteliti. Misalnya dalam tema pertanian kita memilih kacang
hijau sebagai objek. Sebaiknya dalam memilih objek penelitian peneliti sebaiknya memilih
objek yang disukai agar semangat dalam mengerjakan.
c. Menemukan apa yang akan diteliti dari objek yang akan diteliti. Misalnya pengaruhnya,
kualitasnya, manfaatnya, hasilnya dan lain-lain.
d. Menentukan media yang dijadikan sehingga kita dapat menghubungkan apa yanag diteliti
dengan bagian yang diteliti.
e. Membuat kalimat yang tepat dalam menggabungkan tema, objek, sesuatu yang diteliti,
bagian yang diteliti dan bagiannya.
f. Judul karya ilmiah sangat menentukan dari isi penelitian tersebut. Jadi usahakanlah sang
peneliti membuat judul karya ilmiah sebaik mungkin.
Bagian Inti
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan langkah pertama yang mengantarkan pembaca untuk mengetahui
topik penelitian, alasan dan pentingnya suatu karya ilmiah. Bab Pendahuluan biasanya
penemuan latar belakang yang dengan singkat mengulas alasan mengapa penelitian
dilakukan, tujuan, dan hipotesis jika ada. Berikan alasan yang kuat, termasuk kasus yang
dipilih dan alasan memilih tersebut, perumusan dan pendekatan masalah, metode yang akan
digunakan dan manfaat hasil penelitian.
Bagian pendahuluan terdiri dari:
Halaman Judul: judul, maksud dan tujuan penulisan identitas penulisan, instansi asal, kota
penyusun, tahun.
Halaman Pengesahan (jika perlu)
Halaman Moto atau Semboyan (jika perlu)
Halaman Persembahan (jika perlu)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Grafik
Daftar Gambar
Abstrak
Materi Inti
Dalam bagian ini disebutlkan: rancangan penelitian, subjek dan objek enelitian, instrumen,
analisis atau pengolahan data. Uraian disajikan secara singkat dalam beberapa paragraf.
Uraian singkat tentang bagian ini
Bab I: Pendahuluan
Latar belakang
Identifikasi masalah
Pembahasan Masalah atau ruang lingkup penelitian
Rumusan masalah
Tujuan dan Manfaat
Bab II: Kajian Pustaka
Bab III: Metode Penelitian
Bab IV: Pembahasan
Bab V: Penutup
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
Indeks atau Daftar Istilah