Вы находитесь на странице: 1из 6

[Document title]

KOMUNIKASI DATA SERIAL RS-232

Alvin Rizky Nur Azizah1


(alvinrzky@gmail.com)
Jhohan Aditiya Pratama2
(jhohanaditiya1@gmail.com)
Muhammad Ainul Hakim3
(aanhakim30@gmail.com)

Abstrak

RS232 adalah suatu standar komunikasi serial transmisi data antar dua
peralatan elektronik. RS232 dibuat pada tahun 1962 oleh Electronic Industry
Association and Telecomunication Industry Association dan ada dua hal pokok
yang diatur oleh RS232, yaitu: bentuk signal dan level tegangan yang dipakai.
Selain digunakan pada peralatan PLC, sebenarnya sistem RS232 ini sering
berhubungan dengan kita pada kehidupan sehari-hari, antara lain: Komunikasi PC
komputer dengan mouse, keybord atau scanner. Satu hal yang jelas adalah RS323
ini akan diaplikasikan pada semua sistem peralatan yang berbasis computer atau
mikrokontroler.

Pendahuluan
RS-232 adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai
antarmuka antara perangkat terminal data (bahasa Inggris: data terminal equipment
atau DTE) dan perangkat komunikasi data (bahasa Inggris: data communications
equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data biner secara serial. Di dalam
definisi tersebut, DTE adalah perangkat komputer dan DCE sebagai modem
walaupun pada kenyataannya tidak semua produk antarmuka adalah DCE yang
sesungguhnya. Komunikasi RS-232 diperkenalkan pada 1962 dan pada tahun 1997,
Electronic Industries Association mempublikasikan tiga modifikasi pada standar
RS-232 dan menamainya menjadi EIA-232.
[Document title]

Pembahasan

Nama resmi dari standart interface ini adalah interface between data
terminal equipment and data communication employing serial binary data
interchange, yaitu suatu terminal yang menghubungkan antara terminal data dari
suatu peralatan dan peralatan komunikasi data yang yang menjalankan pertukaran
data biner secara serial, oleh industri komunikasi data disebut RS-232. Sejak
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1962, interface ini telah mengalami
beberapa revisi dan sekarng yang banyak dipergunakan adalah RS-232 revisi
kelima yang dipergunakan pada tahun 1991 dan disebut RS-232E atau EIA-232-E.
Awalan “RS” pada RS-232 merupakan singkatan dari recommended standart yang
berarti standart yang dianjurkan, yang berarti standart yang dianjurkan, karena
selama ini dalam publikasi EIA tidak pernah memiliki ketetapan hukum yang
mengharuskan untuk digunakan dalam dunia komunikasi data. Ada beberapa
standart sederhana yang dikembangkan sendiri oleh pembuat peralatan elektronik
yang mungkin dapat diikuti, agar secara umum ada kecocokan. Standart lain yang
menyangkut referensi aspek fungsi dan prosedur interface secara mekanikal dan
elektrikal yang dipublikasikan oleh ITU-T pada tahun 1993 adalah standart V.25
dan V.28, sehingga RS-232E sebenarnya menyakup empat aspek, yaitu :

a. Mechanical : ISO21110

b. Electrical : V.28

c. Functional : V.24

d. Prosedural : V.24

V.28 adalah spesifikasi untuk komunikasi tunggal yang menunjukkan


karakteristik sinyal elektrik. Digunakan Bersama denga V.24 untuk menyatakan
spesifikasi komunikasi serial yang digunakan pada komunikasi asinkron atau
sinkron. Sinyal v.28 digunakan pada v.24 dan merupakan bagian dari interface v.35.
[Document title]

Terdapat beberapa macam cara untuk menerapkan interface data biner pada
komunikasi secara serial, salah satunya adalah RS-232 yang merupakan salah satu
dari standart yang dipilih dan sekarang telah dipakai secara luas dan dalam
komunikasi data umumnya digunakan untuk menghubungkan DTE (Data Terminal
Equipment) ke DCE (Data Communication Equipment) yang berupa peralatan
sistem komunikasi analog.

Protokol standar yang mengatur komunikasi melalui serial port disebut RS-232
(Recommended Standard-232) yang dikembangkan oleh EIA (Electronic
Industries Association). Interfacing RS-232 menggunakan komunikasi
asyncronous di mana sinyal clock tidak dikirimkan bersamaan dengan data. Setiap
word data disingkronisasikan menggunakan sebuah start bit dan sebuah stop bit.
Jadi, sebuah frame data terdiri dari sebuah start bit, diikuti bit-bit data dan diakhiri
dengan stop bit. Jumlah bit data yang digunakan dalam komunikasi serial adalah 8
bit. Encoding yang digunakan dalam komunikasi serial adalah NRZ (Non-Return-
to-Zero), di mana bit 1 dikirimkan sebagai high value dan bit 0 dikirimkan sebagai
low value.

Ada dua hal pokok yang diatur pada standar RS232, antara lain adalah :

a. Bentuk sinyal
b. Level tegangan yang dipakai

RS232 dibuat pada tahun 1962, jauh sebelum IC TTL populer, oleh karena
itu level tegangan yang ditentukan untuk RS232 tidak ada hubungannya dengan
level tegangan TTL, bahkan dapat dikatakan jauh berbeda. Jenis sinyal dan
konektor yang dipakai, serta susunan sinyal pada kaki- kaki di konektor. Penentuan
beberapa parameter yang ditetapkan EIA (Electronics Industries Association)
antara lain:

a. Sebuah ‘spasi’ (logika 0) antara tegangan +3 s/d +25 volt


b. Sebuah ‘tanda’ (logika 1) antara tegangan -3 s/d -25 volt
c. Daerah tegangan antara +3 s/d -3 volt tidak didefinisikan
[Document title]

d. Tegangan rangkaian terbuka tidak boleh lebih dari 25 volt (dengan acuan
ground)
e. Arus hubung singkat rangkaian tidak boleh lebih dari 500 mA.

Sebuah penggerak (driver) harus mampu menangani arus ini tanpa


mengalami kerusakan. Selain mendeskripsikan level tegangan seperti yang dibahas
di atas, standard RS232 menentukan pula jenis-jenis sinyal yang dipakai mengatur
pertukaran informasi antara DTE dan DCE, semuanya terdapat 24 jenis sinyal tapi
yang umum dipakai hanyalah 9 jenis sinyal. Sesuai dengan konektor yang sering
dipakai dalam standard RS232, untuk sinyal yang lengkap dipakai konektor DB25,
sedangkan konektor DB9 hanya bisa dipakai untuk 9 sinyal yang umum dipakai.

Tabel Fungsi masing – masing pin DB9 (RS232)

Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB9 adalah sebagai
berikut:

a. Receive Line signal detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke


DTE bahwa pada terminal masukkan ada data masuk.
b. Receive Data, digunakan DTE menerima data dari DCE.
c. Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan data ke DCE.
d. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan
terminalnya.
e. Signal Ground, saluran ground.
f. Ring Indicator, pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa
sebuah stasiun menghendaki berhubungan dengannya.
[Document title]

g. Clear To Send, dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE boleh
mulai mengirim data.
h. Request To Send, dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.
i. DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah
siap.

Komunikasi data secara serial dilakukan dengan metode untuk


mengirimkan data dari sebuah pengirim secara bit per bit dengan kecepatan tertentu
(bit per detik/bps), dan pengiriman dilakukan melalui jalur satu kawat (Tx) dan
diterima oleh sebuah penerima (Rx) dalam waktu tertentu. Oleh karena komputer
penerima dapat berfungsi sebagai pengirim begitu juga pengirim juga dapat
berfungsi sebagai penerima, maka komunikasi dapat dilakukan dalam dua arah.

Komunikasi pada RS-232 dengan PC adalah komunikasi asinkron. Dimana


sinyal clocknya tidak dikirim bersamaan dengan data. Masing-masing data
disinkronkan menggunakan clock internal pada tiap-tiap sisinya. Data yang 8 bit
data dan diakhiri oleh satu stop bit dengan logik 1 (5 Volt).

Kelebihan RS – 232
Berapa kelebihan dibandingkan secara paralel, antara lain:

a. Kabel untuk komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan


paralel; data - data dalam komunikasi serial dikirimkan untuk logika ’1’
sebagai tegangan -3 s/d -25 volt dan untuk logika ’0’ sebagai tegangan +3
s/d +25 volt, dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki
ayunan tegangan maksimum 50 volt, sedangkan pada komunikasi paralel
hanya 5 volt. Hal ini menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang
lebih mudah diatasi dibandingkan pada paralel.
b. Jumlah kabel serial lebih sedikit; Anda bisa menghubungkan dua perangkat
komputer yang berjauhan dengan hanya 3 kabel untuk konfigurasi null
modem, yaitu TXD (saluran kirim), RXD (saluran terima) dan Ground,
bayangkan jika digunakan teknik paralel akan terdapat 20 – 25 kabel.
Namun pada masing-masing komputer dengan komunikasi serial harus
dibayar “biaya” antarmuka serial yang agak lebih mahal.
[Document title]

c. Banyaknya piranti saat ini (palmtop, organizer, hand-phone dan lain – lain)
menggunakan teknologi infra merah untuk komunikasi data; dalam hal ini
pengiriman datanya dilakukan secara serial. IrDA-1 (spesifikasi infra merah
pertama) mampu mengirimkan data dengan laju 115,2 kbps dan dibantu
dengan piranti UART, hanya panjang pulsa berkurang menjadi 3/16 dari
standar RS – 232 untuk menghemat daya.
d. Untuk teknologi embedded system, banyak mikrokontroler yang dilengkapi
dengan komunikasi serial (baik seri RISC maupun CISC) atau Serial
Communication Interface (SCI); dengan adanya SCI yang terpadu pada 1C
mikrokontroler akan mengurangi jumlah pin keluaran, sehingga hanya
dibutuhkan 2 pin utama TxD dan RxD (di luar acuan ground). Dari
kelebihan di atas banyak perangkat yang menggunakan port RS – 232,
contohnya saja monitor, GP balances, printer, scanner dll

Kekurangan RS-232

Salah satu kelemahan komunikasi data menggunakan RS232 adalah jarak


maksimal yang diijinkan adalah 15 meter. Hal tersebut bisa diatasi dengan
menggunakan RS485.

RS485 dapat digunakan untuk mentransfer data sampai dengan jarak 1220
meter, dengan kecepatan transfer sampai dengan 10Mbps. Jaringan RS485 bisa
menangani sampai dengan 32 perangkat/divais.

Вам также может понравиться