Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KERACUNAN ALKOHOL
OLEH : KELOMPOK 6
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “ Keracunan Alkohol
” dengan tepat waktu.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
3.1 Pengkajian................................................................................ 13
ii
3.4 Diagnosa keperawatan ............................................................ 14
BAB 4 PENUTUP
4.1Kesimpulan .............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1Latar Belakang
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain
alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini
disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada
minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga
dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan
adalah etanol.
1. 2Rumusan Masalah
1. 3Tujuan
1. 4Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Makalah ini diharapkan agar dapat menambah pengetahuan tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan keracunan alkohol.
2. Bagi Profesi Keperawatan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktisi
kesehatan khususnya keperawatan agar dapat meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan dalam menyusun asuhan keperawatan
pada pasien dengan keracunan alkohol.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1Pengertian Alkohol
A=CxPxR
4
P = Berat badan (kg)
R = Konstanta (0,007)
1. Alkohol Primer
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang hanya
mengikat satu atom atom karbon yang lain, maka senyawa tersebut
dinamakan alkohol primer. Contoh yang paling sederhana adalah
etanol. Metanol bukan alkohol primer karena atom karbon yang
mengikat gugus –OH tidak mengikat karbon lain.
2. Alkohol Sekunder
5
3. Alkohol Tersier
Jika gugus fungsi hidroksi terikat pada atom karbon yang mengikat
tiga atom karbon yang lain, maka senyawa tersebut dinamakan
alkoholtersier. Contohnya : 2-metil-2-propanol.
4. Vinil Alkohol
5. Benzil Alkohol
6. Alkohol Dihidrat
7. Alkohol Trihidrat
1. Absorbsi
6
2. Distribusi
3. Metabolisme
4. Ekskresi
Alkohol merupakan obat yang dapat menekan sistem syaraf pusat. Bila
diminum secara terus- menerus atau berlebihan, minuman beralkohol seperti bir,
arak, anggur akan menyebabkan kemampuan mental dan fisik terganggu.
Keracunan alkohol sangat berbahaya karena dapat melumpuhkan alat-alat
pernafasan sehingga kematian dan kebutaan. (Damono,2005)
Kendati alkohol dalam dosis yang rendah bermanfaat bagi tubuh, namun
alkohol juga bersifat racun. Ada dua jenis alkohol yang bersifat racun yaitu etil
alkohol atau etanol dan metil alkohol atau metanol. Etil alkohol terdapat dalam
minuman alkohol dan obat yang diolah (larutan alkohol), keracunan ini ditandai
dengan mabuk, perubahan emosi yang mendadak, mual, muntah, tidak sadarkan
diri bahkan meninggal akibat lumpuhnya alat pernapasan. Metil alkohol biasanya
digunakan sebagai campuran cat, bahan pengencer, penghancur, dan pemberi
panas pada makanan yang dikalengkan. Gejala yang ditimbulkan pada keracunan
8
alkohol etil hampir sama dengan keracunan etil alkohol. Hanya saja penderita
biasanya mengalami kebutaan akibat adanya pengrusakan saraf mata.
Saat keadaan normal, di dalam otak terdapat kontrol inhibitorik, yang akan
mencegah kita untuk tidak melakukan hal yang memalukan atau hal yang keliru.
Segala jenis obat-obatan terlarang yang bersifat supresif, termasuk alkohol, akan
menghambat jalan saraf otak dan menghilangkan hambatan tersebut. Kemampuan
untuk membuat penilaian, melindungi tubuh atau kehormatan, kualitas
kemanusiaan akan berada di bawah pengaruh obatobatan terlarang (Aliah B).
9
2. Menghentikan pernapasan : tidak sengaja menghirup muntahan ke dalam
paru-paru dapat menyebabkan gangguan berbahaya atau gangguan
pernapasan fatal (sesak napas).
3. Dehidrasi berat : muntah dapat menyebabkan dehidrasi hebat, yang
menyebabkan tekanan darah sangat rendah dan denyut jantung cepat.
4. Kejang : tingkat gula darah kemungkinan akan menurun signifikan
sehingga berpotensi menyebabkan kejang.
5. Hipotermia : suhu tubuh bisa turun menjadi begitu rendah sehingga bisa
menyebabkan serangan jantung.
6. Kerusakan otak : minum berat dapat menyebabkan kerusakan otak yang
bersifat ireversibel.
7. Kematian : salah satu masalah di atas dapat menyebabkan kematian.
10
sebelumnya bahwa konsentrasi alkohol dalam saliva hampir setara dengan
konsentrasi alkohol dalam darah. Tes cepat ini ditujukan sebagai semi-
kwantisasi alkohol ethyl dalam saliva manusia.
Prinsip Tes-Alkohol-Cepat ini didasarkan pada spesifisitas tinggi dari
alcohol oxidase (ALOx) bagi alkohol ethyl dalam kehadiran peroxidase dan
enzim substrasi seperti tetramethylbenzidine (TMB). Warna yang berbeda
pada pad reaktif dapat diobservasi kurang dar 20 detik setelah ujungnya
mengalami kontak dengan sampel saliva dengan konsentrasi alkohol ethyl
yang melebihi 0,02%. Harus diketahui bahwa jenis alkohol lain seperti:
methyl, propanyl dan allyl akan menghasilkan warna yang sama pada pad
reaktif. Walaupun demikian, alkohol-alkohol jenis ini biasanya tidak terdapat
pada saliva.
11
Keramas rambut dan memandikan seluruh tubuh dengan sabun.
Emesis,katarsis dan kumbah lambung sebaiknya hanya dilakukan bila
keracunan terjadi kurang dari 4 – 6 jam. Pada koma derajat sedang hingga
berat tindakankumbah lambung sebaiknya dukerjakan dengan bantuan
pemasangan pipa endotrakeal berbalon untuk mencegah aspirasi pnemonia.
4. Anti dotum (Penawar Racun)
Atropin sulfat ( SA ) bekerja dengan menghambat efek akumulasi Akh pada
tempat penumpukan.
a. Mula-mula diberikan bolus IV 1 - 2,5 mg
b. Dilanjutkan dengan 0,5 – 1 mg setiap 5 - 10 - 15 menit sampai timbul
gejala-gejala atropinisasi ( muka merah,mulut
kering,takikardi,midriasis,febris dan psikosis).
c. Kemudian interval diperpanjang setiap 15 – 30 - 60 menit selanjutnya
setiap 2 – 4 –6 – 8 dan 12 jam.
d. Pemberian SA dihentikan minimal setelah 2 x 24 jam. Penghentian yang
mendadak dapat menimbulkan rebound effect berupa edema paru dan
kegagalan pernafasan akut yang sering fatal (Suzanne C. Brenda
G.2011).
12
BAB 3
3.1.Pengkajian
1. Pengkajian di fokuskan pada masalah yang mendesak seperti jalan nafas dan
sirkulasi yang mengancam jiwa, adanya gangguan asam basa, keadaan status
jantung, dan status kesadaran
2. Riwayat keracunan, bahan racun yang digunakan berapa lama diketahui
setelah keracunan, ada masalah lain sebagai pencetus keracunan dan
sindroma toksis yang ditimbulkan dan kapan terjadinya.
3. Keluhan utamanya biasanya mual terus menerus seperti hendak muntah
namun tidak dapat memuntahkan isi perutnya. Nyeri kepala di kedua sisi
kepala seperti tertindih benda berat terus menerus yang tidak dipengaruhi
perubahan posisi tubuh, nafsu makan menurun.
3.2 Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Kesadaran bisanya menurun, kelemahan, keletihan
2. Pernafasan : Nadi lemah (hipovolemia), takikardi, hipotensi (pada kasus
berat), aritmia jantung, pucat, sianosis, keringat banyak, dispnea
3. Pencernaan/eliminasi : Mual, muntah, nyeri perut, dan perdarahan saluran
pencernaan, perubahan warna urin, anoreksia, diare
4. Kardiovaskuler : Hipertensi, nadi aritmia
5. Integumen : Berkeringat, akral dingin
6. Persyarafan : Kejang, miosis, vasikulasi, penurunan kesadaran, kelemahan,
paralise, disorientasi, delirium, kejang sampai koma, sakit kepala
7. Muskuloskeletal : Kelelahan, kelemahan
8. Integrasi Ego : Gelisah, ansietas
9. Selaput lendir : Hipersaliva
10. Sensori : Mata mengecil/membesar, pupil miosis
11. Gangguan metabolisme karbohidrat: ekresi asam organik, dalam jumlah
besar, hipogligemi dan ketoasis.
12. Gangguan koagulasi: gangguan aggregasi trombosit, dan trombositopenia.
13
13. Gangguan elektrolit: hiponatremia, hipokalsemia, dan hipokalsemia
(Mansjoer Arif,2009)
Intervensi Rasional
14
Berikan 02 jika dibutuhkan Hipoksia mungkin terjadi akibat
depresi pernapasan
Intervensi Rasional
Kaji penurunan nafsu makan klien Agar dapat dilakukan intervensi dalam
pemberian makanan pada klien
Ukur tinggi dan berat badan klien Membantu dalam identifikasi malnutrisi
protein-kalori, khususnya bila berat
15
badan kurang dari normal
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Ahli gizi adalah spesialisasi dalam ilmu
membantu memilih makanan yang gizi yang membantu klien memilih
dapat memenuhi kebutuhan gizi selama makanan sesuai dengan keadaan
sakit sakitnya, usia, tinggi, berat badannya
16
BAB 4
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
Alkohol biasanya adalah etanol atau grain alkohol. Etanol dapat dibuat dari
fermentasi buah atau gandum dengan ragi. etanol adalah salah satu obat reakreasi
(obat yang digunakan untuk bersenang-senang) yang paling tua dan paling banyak
digunakan di dunia. Semua alkohol bersifat toksik (beracun), tetapi etanol tidak
terlalu beracun karena tubuh dapat menguraikannya dengan cepat.
Alkohol merupakan obat yang dapat menekan sistem saraf pusat. Bila
diminum secara terus menerus atau belebihan, minuman beralkohol seperti bir,
arak, anggur, akan menyebabkan kemampuan mental dan fisik terganggu.
Keracunan alkohol sangat berbahaya karena dapat melumpuhkan alat-alat
pernafasan sehingga menimbulkan kematian dan kebutaan.
4. 2 Saran
Sebagai seorang perawat jika kita menemui pasien dengan masalah keracunan
alkohol maka harus dilakukan penanganan sesegera mungkin untuk menghindari
komplikasi lebih lanjut yang tidak diinginkan.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/359027354/Gadar-Keracunan-Alkohol