Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
2014
BAB I
HASIL BACAAN
Pendahuluan
Proses erupsi gunung api akan menghasilkan material berupa piroklastik
atau awan panas yang kemudian akan akan terendapkan pada suatu tempat.
Endapan atau material piroklastik tersebut apabila tercampur dengan air, tercampur
dengan air (baik air hujan ataupun lainnya seperti danau di sekitar gunung)
sehingga menjadi jenuh dan ketika hujan, membentuk aliran yang meluncur
dengan kecepatan tinggi menuruni lereng hingga jarak puluhan kilometer.
Pengertian Lahar
Kata “Lahar” berasal dari bahasa Jawa. Istilah lahar tidaklah hanya
digunakan di negara Indonesia, namun istilah lahar sudah digunakan dalam dunia
internasional. Pada konvensi internasional tentang sedimentologi vulkaniklastik
pada tahun 1988, istilah lahar digunakan untuk menjelaskan suatu aliran bahan
rombakan yang bercampur dengan air dan alirannya terjadi secara cepat yang
berasal dari erupsi gunungapi. Jadi, lahar merupakan istilah yang mengacu pada
peristiwa bukan pada endapannya (Taufik, 1997). Jadi, ;lahar adalah aliran material
vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya
aliran air yang terjadi di lereng gunung berapi. Aktivitas aliran lahar akan meningkat
apabila bercampur dengan air, terutama dengan air hujan. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa intensitas curah hujan akan mempengaruhi meningkatnya
aktivitas aliran lahar.
Jenis-Jenis Lahar
Lahar dibedakan menjadi beberapa jenis, berdasarkan temperatur atau
berdasarkan pemicu terjadina.
a. Berdasarkan Temperaturnya
1. Lahar dingin, yaitu apabila lahar bersuhu normal seperti suhu udara
normal di sekitar kita. Lahar jenis ini melibatkan material volkanik bersuhu
dingin yang telah diendapkan di lereng gunungapi. Lahar dingin
merupakan aliran air (air hujan) yang bercampur dengan rombakan tefra
yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi
mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu
melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter.
Endapan dari lahar dingin adalah breksi lahar dengan fragmen yang
sudah subrounded.
2. Lahar panas, yaitu apabila lahar bersuhu tinggi. Lahar jenis ini melibatkan
material volkanik yang baru dihasilkan oleh siuatu proses erupsi
gunungapi sehingga masih panas. Lahar panas hanya dapat dihasilkan
oleh gunungapi yang mempunyai danau kepundan seperti Gunung Kelud,
sedangkan gunungapi yang tidak punya danau kepundan tidak mungkin
menghasilkan lahar panas.
b. Berdasarkan pemicu terjadinya:
1. Lahar letusan, yaitu apabila lahar terjadi karena dipicu oleh peristiwa
letusan gunungapi. Pada lahar jenis ini, aliran lahar didahului oleh erupsi
letusan gunungapi.
2. Lahar hujan, yaitu apabila lahar terjadi karena dipicu oleh curah hujan.
Endapan Lahar
Batuan piroklastik awanpanas, sering dijumpai tidak hanya satu tubuh saja, tetapi
memiliki penampakan seperti berlapis atau bertumpuk-tumpuk. Karena proses
pengendapannya juga tidak sekaligus, tetapi dalam beberapa kali luncuran
awanpanas (priokalstik).
Lahar adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu,
pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung berapi.
Aktivitas aliran lahar akan meningkat apabila bercampur dengan air, terutama
dengan air hujan.
Lahar dikelompokan berdasarkan temperaturnya, yaitu lahar dingin dan lahar
panas. Berdasarkan pemicu terjadinya, yaitu lahar letusan dan lahar hujan.
Endapan lahar dan awanpnas sering dijumpai secara bersama-sama. Prosesnya
memang mirip energinya. Namun dalam lahar hujan dibantu dengan air sehingga
prosesnya sedikit mengarah mengikuti proses endapan air.
DAFTAR PUSTAKA