Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok IV
1. Arnolis Rusu
2. Arfanita Kusuma Dewi
3. Jhenifer Walewangko
4. Yulin Lololuan
Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Manado
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur sayapanjatkanke hadirat Tuhan yang maha Esa karena
penyertaan dan tuntunaan-Nya sehingga penbuatan makalah ini boleh
terselesaiakan tepat waktu. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas
mandiri mata kuliah“Kimia Polimer”. Semoga dengan tersusun-nya makalah ini
dapat membantu pengguna dalam menyelesaikan tugas yang diemban. Penyusun
menyadari bahwa banyak kekuragan dari makalah ini, untuk itu dibutuhkan
kritikan dan saran guna menyenpurnakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BABI PENDAHULUAN
C. Tujuan .................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Berat molekul dan larutan polimer ................................................................... 2
a. Berat Molekul dan berat Molekul Rata-rata Jumlah ................................. 2
b. Pengukuran berat molekul rata-rata jumlah ...............................................3
c. Larutan Polimer ..................................................................................... 5
A. Kesimpulan ..................................................................................................6
A. Latar Belakang
Polimer adalah molekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia
yang kecil dan sederhana. Kesatuan – kesatuan berulang ini ekivalen dengan
monomer. Jika pengulangan kesatuan berulang itu berstuktr linear ( seperti lantai )
maka molekul – molekul polimer sering kali diganbarkan sebagai molekul rantai
atau rantai polimer. Rantai polimer juga dapat bercabang. Beberapa rantai linear
atau becabang dapat bergabung melalui sambungan silang embentuk polimer
bersambung silang. Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka
terbentuk polimer sambug silang tiga dimensi yang sering di sebut dengan
polimer jaringan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berat total dari suatu polimer , w adalah jumlah berat dari setiap spesies molekul
yang ada :
Berat molekul rata-rata jumlah dari suatu polimer linier yang memiliki
gugus-gugus ujung yang bisa diukur dengan metode-metode kimia ataupun fisika
secara teoritis bisa ditetapkan jika metode pengukurannya cukup sensitif . namun
harus diingat bahwa gugus-gugus ujung hadir dalam konsentrasi yang sangat
rendah. Teknik-teknik yang tersediah ini memungkinkan batas pengukuran berat
molekul menjadi 50.000. beberapa metode mutakhir dalam penetapan gugus
ujung mencakup titrasi (baik yang menggunakan indicator ataupun teknik
potensiometrik), analisis unsure gugus ujung yang mengandung unsure-unsur
tertentu, pengukuran aktivitas gugus ujung yang bersifat radioaktif, dan penetapan
spektroskopik ultra violet dari gugus ujung yang mempunyai kromofor yang bisa
dikarakterisasi.
- Osmometri Membran
- Hamburan Cahaya
- Ultrasentrifugasi
c. Larutan polimer
Pelarutan suatu polimer tidak sama dengan pelarutan senyawa yang mempunyai
berat molekul rendah karena adanya dimensi-dimensi yang sangat berbeda antara
pelarut dan molekul polimer. Pelarutan polimer terjadi dalam dua tahap. Mula-
mula molekul pelarut berdifusi melewati matriks polimer untuk membentuk suatu
massa. Menggembung dan tersolvasi yang disebut Gel. Tahap kedua, gel tersebut
pecah, dan molekulnya terdispersi kedalam larutan sejati.
. Suatu proses pelarutan diatur oleh hubungan energy bebas . . ketika suatu
polimer larut dengan spontan, energy bebas larutan tersebut , bernilai negative.
Entropi larutan selalu memiliki nilai positif. Telah diusulkan bahwa panas
pencampuran , mix untuk system biner berhubungan dengan parameter-parameter
konsentrasi dan energy melalui persamaan dimana Vmix adalah volume total
campuran , V1 dan V2 adalah volume molar (berat molekul/kerapatan) dari dua
komponen.
dan
adalah fraksi volume, dan ∆E1 dan ∆E2 adalah energy penguapan.
Besaran ∆E1 /V1 dan ∆E2/V2 disebut rapat energy kohesif. Jika
( ∆E/V )1/2 dganti dengan symbol , maka persamaannya menjadi :
A. Kesimpulan
1. Berat molekul merupakan variabel yang penting sebab berhubungan
langsung dengan sifat-sifat fisika polimer.
2. Teknik pengukuran berat molekul rata-rata jumlah
- Analisis gugus ujung
- Osmometri Membran
- Krioskopi dan ebulliometri
- Osmometri tekanan uap
- Hamburan Cahaya
- Ultrasentrifugasi dan
- Spektrometri massa desorpsi medan (FDMS)
3. Pelarutan suatu polimer tidak sama dengan pelarutan senyawa yang
mempunyai berat molekul rendah karena adanya dimensi-dimensi yang
sangat berbeda antara pelarut dan molekul polimer
DAFTAR PUSTAKA