Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI KEGAWATAN MUSKULOSKLETAL


Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya
yang umumnya disebabkan oleh ruda paksa (Brunner&Suddarth: 2002). Fraktur adalah
pemisahan atau patahnya tulang (Doenges, 1999).
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma (Tambayong:
2000). Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga
fisik ( Price, 1995).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang
disebabkan trauma atau tenaga fisik dan menimbulkan nyeri serta gangguan fungsi.

B. EVAKUASI, STABILISASI DAN TRANSPORTASI

Pada pasien dengan trauma servikal dan tulang belakang, pemindahan penderita harus
dilakukan dengan hati-hati dan tidap dapat dilakukan sendirian. Tiga penolong dengan
masing-masing penyangga bagian atas, tengah, dan bawah akan mengurangi
kemungkinan cedera lebih parah. Dalam memiringkan juga perlu dilakukan secara
bersama yang disebut dengan teknik log roll. Untuk menghindari cedera sekunder
gunakan bidai, long spine board dan neck colar untuk menstabilkan posisi penderita.

Prinsip Melakukan Imobilisasi Tulang Belakang dan Log Roll :

Empat orang dibutuhkan untuk melakukan prosedur modifikasi log roll dan
imobilisasi penderita, seperti pada long spine board : (1) satu untuk mempertahankan
imobilisasi segaris kepala dan leher penderita; (2) satu untuk badan (termasuk pelvis dan
panggul); (3) satu untuk pelvis dan tungkai; dan (4) satu mengatur prosedur ini dan
mencabut spine board. Prosedur ini mempertahankan seluruh tubuh penderita dalam
kesegarisan, tetapi masih terdapat gerakan minimal pada tulang belakang. Saat
melakukan prosedur ini, imobilisasi sudah dilakukan pada ekstremitas yang diduga
mengalami fraktur.

1. Long spine board dengan tali pengikat dipasang pada sisi penderita. Tali pengikat ini
dipasang pada bagian toraks, diatas krista iliaka, paha, dan diatas pergelangan kaki.
Tali pengikat atau plester dipergunakan untuk memfiksasi kepala dan leher penderita
ke long spine board.
2. Dilakukan in line imobilisasi kepala dan leher secara manual, kemudian dipasang
kolar servikal semirigid.
3. Lengan penderita diluruskan dan diletakkan di samping badan.
4. Tungkai bawah penderita diluruskan secara hati-hati dan diletakkan dalam posisi
kesegarisan netral sesuai dengan tulang belakang. Kedua pergelangan kaki diikat satu
sama lain dengan plester.
5. Pertahankan kesegarisan kepala dan leher penderita sewaktu orang kedua memegang
penderita pada daerah bahu dan pergelangan tangan. Orang ke tiga memasukkan
tangan dan memegang panggul penderita dengan satu tangan dan dengan tangan yang
lain memegang plester yang mengikat ke dua pergelangan kaki.
6. Dengan komando dari penolong yang mempertahankan kepala dan leher,
dilakukan log roll sebagai satu unit ke arah ke dua penolong yang berada pada sisi
penderita, hanya diperlukan pemutaran minimal untuk meletakkan spine board di
bawah penderita. Kesegarisan badan penderita harus dipertahankan sewaktu
menjalankan prosedur ini.
7. Spine board diletakkan dibawah penderita, dan dilakukan log roll ke arah spine board. Harap
diingat, spine board hanya digunakan untuk transfer penderita dan jangan dipakai untuk waktu
lama
8. Untuk mencegah terjadinya hiperekstensi leher dan kenyamanan penderita, maka
diperlukan bantalan yang diletakkan dibawah kepala penderita.
9. Bantalan, selimut yang dibulatkan atau alat penyangga lain ditempatkan di kiri dan
kanan kepala dan leher penderita, dan kepala penderita diikat ke long spine
board. Juga dipasang plester di atas kolar servikal untuk menjamin tidak adanya
gerakan pada kepala dan leher.

Melepas Long Spine board

Pergerakan penderita yang mengalami cedera tulang belakang yang tidak stabil akan
menyebabkan atau memperberat cedera medula spinalisnya. Untuk mengurangi resiko
kerusakan medula spinalis, maka diperlukan pencegahan secara mekanis untuk seluruh
penderita yang mempunyai resiko. Proteksi harus dipertahankan sampai adanya cedera
tulang belakang yang tidak stabil di singkirkan.

1. Seperti sebelumnya dibicarakan, melakukan imobilisasi penderita dengan long spine


board adalah teknik dasar membidai (splinting) tulang belakang. Secara umum hal
ini dilaksanakan pada saat penanggulangan prehospital dan penderita datang ke
rumah sakit sudah dalam sarana transfer yang aman.
2. Spine board tanpa bantalan akan menyebabkan rasa tidak nyaman pada penderita
yang sadar dan mempunyai resiko terhadap terjadinya dekubitus pada daerah dengan
penonjolan tulang (oksiput, skapula, sakrum, tumit ). Oleh karena itu penderita harus
dipindahkan dari long spine board ke tempat dengan bantalan yang baik dan
permukaan yang nyaman secepatnya bisa dilakukan secara aman. Sebelum
dipindahkan dari spine board, pada penderita dilakukan pemeriksaan foto servikal,
toraks, pelvis sesuai dengan indikasinya, karena penderita akan mudah diangkat
beserta dengan spine boardnya. Sewaktu penderita di imobilisasi dengan spine
board, sangat penting untuk mempertahankan imobilisasi kepala dan leher dan badan
secara berkesinambungan sebagai satu unit. Tali pengikat yang dipergunakan untuk
imobilisasi penderita ke spine board janganlah dilepas dari badan penderita sewaktu
kepala masih terfiksir ke bagian atas spine board.
b. Spine board harus dilepaskan secepatnya, waktu yang tepat untuk melepas long spine
board adalah sewaktu dilakukan tindakan log roll untuk memeriksa bagian belakang
penderita.

Pergerakan yang aman bagi penderita dengan cedera yang tidak stabil atau potensial tidak
stabil membutuhkan kesegarisan anatomik kolumna vertebralis yang dipertahankan secara
kontinyu. Rotasi, fleksi, ekstensi, bending lateral, pergerakan tipe shearing ke berbagai arah
harus dihindarkan. Yang terbaik untuk mengontrol kepala dan leher adalah dengan
imobilisasi inline manual. Tidak ada bagian tubuh penderita yang boleh melekuk sewaktu
penderita dilepaskan dari spine board.

Modifikasi teknik log roll,

Modifikasi tehnik log roll, dipergunakan untuk melepas long spine board. Diperlukan empat
asisten: (1) satu untuk mempertahankan imobilisasi in line kepala dan leher; (2) satu untuk
badan penderita ( termasuk pelvis dan panggul ); (3) satu untuk pelvis dan tungkai bawah;
dan (4) satu untuk menentukan arah prosedur ini dan melepas long spine board

Tandu Sekop (Scoop Stretcher)

Alternatif melakukan modifikasi teknik log roll adalah dalam penggunaan scoop stretcher
untuk transfer penderita. Penggunaan yang tepat alat ini akan mempercepat transfer secara
aman dari long spine board ke tempat tidur. Sebagai contoh alat ini dapat digunakan untuk
transfer penderita dari satu alat traspor ke alat lain atau ke tempat khusus misalnya meja
ronsen.

Вам также может понравиться