Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
A. IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Judul Buku : Management
No. ISBN 978-979-691-395-4
Pengarang : Richard L.Daft
Penerbit : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2007
Edisi :6
Tebal Buku : 506 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
Buku ini ditulis oleh Richard L.Daft , yang berjudul Management yang untuk memperkenalkan
Lingkungan Kerja Baru kepada para manajer dan khalayak yang membaca buku ini. Buku ini
diterbitkan oleh Salemba Empat , edisi revisi 2007, buku ini memiliki tebal 506 halaman dengan
warna sampul hijau yang didesain oleh mastergrafis.
Buku ini terdiri atas 9 BAB, masing – masing tiap bab membahas hal yang berbeda.
Adapun isi – isi dari tiap bab buku ini ialah:
BAB I membahas tentang mengelola lingkungan kerja baru
BAB II membahas tentang fondasi sejarah manajemen
BAB III membahas tentang lingkungan budaya dan perusahaan
BAB IV membahas tentang mengelola dalam lingkungan global
BAB V membahas tentang etika manajemen dalam tanggung jawab sosial
BAB VI membahas tentang bisnis kecil dan perusahaan internet baru
BAB VII membahas tentang perencanaan organisasi dan penentuan tujuan
BAB VIII membahas tentang penyusunan strategi dan implementasi
BAB IX membahas pengambilan keputusan tingkat manajerial
Buku Pembanding
Judul Buku : Pengantar Manajemen
No. ISBN 979-3465-75-1
Pengarang : Ernie Trisnawati Sule & Kurniawan Saefullah
Penerbit : KENCANA
Tahun Terbit : 2005
Edisi :1
Tebal Buku : 426 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
Buku yang kedua ini karangan oleh Ernie Trisnawati Sule & Kurniawan Saefullah yang berjudul
Pengantar Manajemen, penerbit KENCANA:2005. Buku ini secara umun merupakan sebuah
pengantar mengenai manajemen, akan tetapi beberapa topic mutakhir seperti management guru
dan change management tentunya sangat menarik untuk diketahui agar pembaca lebih
mengetahui perkembangan teori dan penerapan manajemen saat ini.
Isi buku ini terdiri dari 17 bab yang memiliki banyak pembahasan di tiap point-pointnya,dimana:
BAB I membahas tentang konsep dasar manajemen bisnis
BAB II membahas tentang manajer dalam kegiatan manajemen
BAB III membahas tentang perkembangan ilmu manajemen
BAB IV membahas tentang lingkungan dan budaya organisasi
BAB V membahas tentang tanggung jawab sosial dan etika manajemen
BAB VI membahas tentang fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan
BAB VII membahas tentang manajemen strategis perusahaan
BAB VIII membahas tentang desain dan struktur organisasi
BAB IX membahas tentang kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, & delegasi
BAB X membahas tentang manajemen sumber daya manusia
BAB XI membahas tentang faktor individu dalam organisasi
BAB XII membahas tentang motivasi dan kepemimpinan
BAB XIII membahas tentang kelompok kerja dan komunikasi dalam organisasi
BAB XIV pengawasan dan pengendalian organisasi
BAB XV manajemen operasi dan produktivitas dalam organisasi
BAB XVI membahas tentang manajemen informasi dan manajemen internasional
BAB XVII membahas tentang manajemen usaha kecil dan manajemen organisasi nirlaba
B. RINGKASAN BUKU
Ringkasan buku Richard L. Daft
Bab I : Mengelola lingkungan kerja baru
1. Defenisi Manajemen
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif
dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya
organisasi. Terdapat dua ide penting dalam defenisi di atas:
a. keempat fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian serta
b. pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien.
Manajer menggunakan berbagai keterampilan untuk melakukan fungsi ini. Konseptual
manajemen, keterampilan manusia, dan teknologi akan dibahas kemudian dalam bab ini.
Meskipun beberapa ahli teori manajemen menyebutkan fungsi manajemen tambahan, seperti
penentuan staf, komunikasi, atau pengambilan keputusan.
2. Empat Fungsi Manajemen
Perencanaan
Perencanaan (planning) berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan serta
memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Pengorganisasian
Pengorganisasian (organizing) meliputi penentuan dan pengelompokkan tugas ke dalam
apartemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi.
Kepemimpinan
Kepemimpinan (leading) merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada
karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian
Pengendalian (controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi
dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan.
3. Keahlian Manajemen
Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan
pekerjaan spesifik tertentu, seperti mengoperasikan komputer, mendesain bangunan,
membuat layout perusahaan, dan lain sebagainya.
Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills),
yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di
masyarakat.Contohnya adalah keahlian dalam bernegosiasi, memotivasi, meyakinkan
orang, dan lain sebagainya.
Keahlian konseptual (conceptual skills), yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak,
sistematis, termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbaga masalah dalam
situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian untuk memprediksi masa yang akan datang.
4. Lingkungan Kerja Baru
Terjebak di tengah
Bagi kebanyakan orang, ini merupakan aspek manajemen yang paling sulit. Kecuali bagi eselon
puncak, manajer sering kali bertindak sebagai backstop, terjebak di antara manajemen atas
tenaga kerja.
5. Mengelola krisis dan peristiwa tidak terduga
Tetap tenang
Tetap terlihat
Memprioritaskan orang sebelum bisnis
Menyampaikan kebenaran
Tahu kapan saatnya untuk kembali berbisnis
BAB II : Fondasi sejarah manajemen
Studi Manajemen dapat digolongkan kedalam
Tiga Perspektif :
1. Perspektif Klasik (Classical Perspective)
Perspektif Klasik adalah “suatu perspektif manajemen yang muncul sepanjang abad 19
dan awal abad ke-20, yang menekankan pendekatan rasional dan ilmiah terhadap studi
manajemen dan berupaya untuk membuat organisasi mampu mengoperasikan mesin-mesin
efisien.
Karakteristik Manajemen Ilmiah
Pendekatan Umum :
-Mengembangkan metode standar untuk melakukan pekerjaan
-Memilih karyawan dg kemampuan yg tepat
-Melatih pekerja sesuai dengan metode standar
-Mendukung pekerja dengan merencanakan pekerjaan mereka dan mengurangi interupsi
-Menyediakan insentif gaji bagi para pekerja untuk hasil produksi yang meningkat.
Kontribusi :
-Menunjukkan pentingnya kompensasi terhadap kinerja
-Memulai studi yang seksama tentang tugas dan pekerjaan
-Menunjukkan pentingnya seleksi dan pelatihan bagi personal
Kritik :
-Tidak menghargai konteks sosial bekerja dan kebutuhan pekerja yang lebih tinggi
-Tidak mengakui adanya keberagaman setiap orang
-Cenderung menganggap pekerja sebagai kelompok yang seragam dan mengabaikan ide serta
saran mereka
Perspektif Klasik Organisasi Birokrasi:
Perspektif manajemen klasik yang menekankan manajemen pada dasar nonpersonal dan
rasional melalui elemen-elemen seperti otoritas dan tanggung jawab yang didefinisikan secara
jelas, pencatatan secara formal, dan pemisahan antara manajemen dengan kepemilikan.
Karakteristik Organisasi Birokrasi:
Buruh dibagi sesuai dg definisi otoritas & tanggung jawab jelas yg dilegitimasikan sebagai
kewajiban resmi
Posisi diorganisasikan dalam hirarki otoritas, dan masing2 berada di bawah yang lebih tinggi
Seluruh personel diseleksi dan dipromosikan berdasar kualifikasi teknis, yang dinilai melalui
pemeriksaan (ujian) atau menurut latihan dan pengalaman.
Tindakan dan keputusan administratif dicatat secara tertulis.
Manajemen terpisah dari kepemilikan organisasi.
Manajer mematuhi aturan dan prosedur yang akan memastikan perilaku yg dpt diandalkan dan
diprediksi.
Perspektif Klasik Prinsip Administrasi:
Perspektif manajemen klasik yang berfokus pada organisasi secara keseluruhan, dan bukan pada
pekerja secara individu, sehingga mengurangi fungsi manajemen, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, komando, pengkoordinasian, dan pengendalian.
Perspektif Kemanusiaan (Humanistic Perspective)
Perspektif Kemanusiaan adalah perspektif manajemen yang muncul pada akhir abad ke-
19 yang menekankan pemahaman terhadap kebiasaan, kebutuhan, dan perilaku orang di tempat
kerja.
Meliputi :
a. Gerakan hubungan manusia
b. Perspektif sumber daya manusia
c. Pendekatan ilmu perilaku
Perspektif Sumber Daya Manusia
Perspektif manajemen yang menyatakan bahwa pekerjaan seharusnya dirancang untuk
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi dengan membolehkan para pekerja untuk menggunakan
potensinya secara penuh.
Pendekatan Ilmu Perilaku:
Perspektif manajemen kemanusian yang menerapkan ilmu sosial di dalam konteks organisasi,
yang diambil dari ekonomi, psikologi, sosiologi, dan disiplin ilmu lainnya.
Pendekatan ini digunakan untuk memahami perilaku dan interaksi karyawan dalam lingkungan
organisasi perusahaan.
3. Perspektif Sains Manajemen (Management Science Perspective)
Perspektif Sains Manajemen adalah perspektif manajemen yang muncul setelah perang
dunia II dan menerapkan matematika, statistik, serta teknik kuantitatif lain untuk masalah-
masalah manajerial.
Tiga subbagian :
-Riset operasi (model matematika & teknik kuantitatif lain utk masalah manajerial)
-Manajemen operasi (metode kuantitatif ; peramalan, penjadwalan, BEP untuk produksi brg &
jasa)
-Teknologi informasi (menyediakan informasi utk manajer)
TREN SEJARAH TERBARU:
Tiga tren terbaru dari perspektif kemanusiaan adalah :
a. Teori Sistem
b. Pandangan Kontinjensi
c. Manajemen Kualitas Total
TEORI SISTEM:
Sistem adalah Kumpulan bagian-bagian yang saling terkait, berfungsi secara bersama-sama untuk
mencapai tujuan yang sama.
Teori Sistem adalah “Perluasan perspektif kemanusiaan yang menjelaskan organisasi sebagai
sistem terbuka dengan karakter entropi, sinergi, dan ketergantungan antar-subsistem.
Entropi adalah Kecenderungan sebuah sistem untuk menurun dan mati
Sinergi adalah Konsep yang menyatakan bahwa hasil keseluruhan lebih besar daripada jumlah
masing-masing bagian
Subsistem adalah bagian dari sebuah sistem yang bergantung satu sama lain agar dapat berfungsi
PANDANGAN KONTIJENSI:
Pandangan Kontijensi adalah perluasan perspektif kemanusiaan dimana penyelesaian persoalan
organisasi yang berhasil dianggap bergantung pada identifikasi manajer atas variabel kunci
mengenai situasi yang dihadapi.
Pandangan kontijensi menyatakan bahwa “apa yang berhasil di suatu lingkungan mungkin tidak
akan berjalan di lingkungan lain”
Aliansi strategis
pendekatan untuk menjadi global dengan melibatkan kemitraan antara organisasi tertentu dengan
perusahaan asing dimana keduanya berbagi
Usaha patungan
pendekatan untuk menjadi global yang merupakan aliansi strategis tertentu di mana rekannya
setuju untuk membentuk organisasi yang terpisah dari independen untuk mencapai tujuan bisnis
tertentu
Anak perusahaan luar negeri
pendekatan untuk menjadi global yang mencakup investasi langsung di negara asing dengan
mencirikan fasilitas produksi atau kantor yang terpisah atau independen sumber daya dan
pengetahuan guna mengembangkan produk baru atau membangun fasilitas produksi
Mengelola di Lingkungan Global
Lingkungan Politik-Hukum
Sistem politik yang dimaksud adalah sistem pemerintahan dari sebuah negara.Ada dua
dimensi yang digunakan untuk mengukur sistem politik yaitu, tingkat penekanan pada
kolektivisme dan tingkat penekanan pada demokrasi.
1. Kolektivisme
sistem yang mendahulukan kepentingan atau tujuan kolektif (bersama/umum) daripada
kepentingan/kebebasan individu (pribadi). Dan lawan dari kolektivisme adalah individualisme.
2. Demokrasi
sistem politik yang mengarah pada ketentuan bahwa pemerintahan dilakukan oleh orang-orang
yang dipilih melalui pemilihan. Dan lawan dari demokrasi adalah
totalitarianisme.Totalitarianisme adalah bentuk pemerintahan yang menguasai pengendalian
secara mutlak atau diktator.
Para manajer di sejumlah organisasi global harus senantiasa mendapatkan informasi mengenai
bisnis.
Lingkungan Ekonomi
Manajer Global harus sadar tentang hal-hal ekonomi ketika melakukan bisnis di negara lain.
Yang pertama adalah memahami jenis sistem ekonomi di negara mana usaha itu dijalankan.Dua
jenis utama adalah ekonomi pasar dan ekonomi komando. Namun dalam prakteknya, sistem
ekonomi dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu :
a) Ekonomi pasar
Merupakan sistem ekonomi yang murni, dimana barang dan jasa seluruhnya diproduksi oleh
negara, jumlahnya tidak direncanakan oleh siapapun, tergantung interaksi antara permintaan dan
penawaran.
b) Ekonomi komando
Merupakan sistem ekonomi dimana barang dan jasa yang diproduksi serta harga ditentukan oleh
pemerintah.
c) Mixed economy
Merupakan sistem ekonomi yang berada diantara ekonomi pasar dan ekonomi komando, dalam
sistem ini terdapat sektor-sektor tertentu yang diatur oleh pasar atau sesuai interaksi permintaan
dan penawaran dan juga ada sebagian sektor lain yang direncanakan oleh pemerintah.
Lingkungan Budaya
Setiap organisasi mempunyai budaya internal yang berbeda-beda.Negara pun mempunyai
kebudayaan pula, sebagaimana telah lama dikatakan oleh para ahi antropologi kepada kita.
Seperti budaya nasional (national culture) adalah nilai dan sikap yang dipegang oleh negara
tertentu yang membentuk perilaku dan kepercayaan mereka tentang apa yang dianggap penting.
Riset menunjukkan bahwa budaya nasional mempunyai pengaruh yang lebih besar
terhadap karyawan daripada budaya organisasi mereka.
Manajemen Global dalam Dunia Kini
Melakukan bisnis global saat ini tidaklah mudah. Para manajer menghadapi tantangan
yang serius .tantangan meningkat dari asosiasi yang terbuka dengan globalisasi dan dari
perbedaan budaya yang signifikan. Perubahan yang sangat cepat, yang terjadi dalam lingkungan
bisnis telah secara otomatis menuntut setiap pelaku bisnis untuk selalu memberikan perhatian
dan tanggapan terhadap lingkungannya.Hal ini mengkondisikan perusahaan untuk kemudian
merumuskan strategi agar mampu mengantisipasi perubahan dan pencapaian tujuan
perusahaan.Didasari atas pentingnya perumusan strategi, proses perumusan strategi merupakan
suatu rangkaian kegiatan untuk menemukan strategi yang tepat bagi perusahaan.Rangkaian
kegiatan yang diperlukan meliputi analisis lingkungan perusahaan, baik lingkungan internal
maupun lingkungan ekstrnal.Analisis ini berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dapat memperlancar ataupun menghambat perkembangan
perusahaan.
1. Pendekatan utilitarian : tindakan dan perencanaan harus dinilai berdasarkan akibat dari
tindakan tersebut.
2. Pendekatan hak-hak individual : kesadaran bahwa manusia memiliki hak-hak dasar yang
harus dihormati dalam semua keputusan.
3. Pendekatan Peradilan : pemahaman bahwa pembuatan keputusan harus wajar, adil dan
tidak bias dalam mendistribusikan keuntungan dan kerugian bagi individual dan bagi
kelompok.
Regulasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam Perusahaan.
Di Indonesia sendiri, munculnya Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(UU PT) menandai babak baru pengaturan CSR. Selain itu, pengaturan tentang CSR juga
tercantum di dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM).
Walaupun sebenarnya pembahasan mengenai CSR sudah dimulai jauh sebelum kedua undang-
undang tersebut disahkan. Salah satu pendorong perkembangan CSR yang terjadi di Indonesia
adalah pergeseran paradigma dunia usaha yang tidak hanya semata-mata untuk mencari
keuntungan saja, melainkan juga bersikap etis dan berperan dalam penciptaan investasi sosial.
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 tanggal
16 Agustus 2007 yang tercantum dalam bab V pasal 74. Dalam pasal 74 di sebutkan sebagai
berikut :
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber
daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Ketentuan ini bertujuan untuk tetap menciptakan hubungan Perseroan yang serasi, seimbang, dan
sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Yang dimaksud dengan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan
sumber daya alam” adalah Perseroan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber
daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam.
2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan
kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biayaPerseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Yang dimaksud dengan “dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”
adalah dikenai segala bentuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
terkait.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
BAB VI Bisnis kecil dan perusahaan internet baru
KEWIRASWASTAAN, WIRASWASTA, WIRASWASTAWAN
Kewiraswastaan
Adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan
mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya
berhasil.
Wiraswasta
Adalah orang yang memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif, melaksanakan kegiatan
perencanaan bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatannya dengan
menggunakan tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran yang
tinggi.
Wiraswastawan
Adalah menunjuk pada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia
umumnya seperti berdiri diatas kekuatan sendiri, mengambil risiko, menetapkan tujuan atas
pertimbangannya sendiri.
UNSUR-UNSUR PENTING WIRASWASTA :
a) Unsur pengetahuan
b) Unsur keterampilan
c) Unsur sikap mental
d) Unsur kewaspadaan
Bisnis Internet Baru:
BAGIAN II
ANALISIS BUKU
A. Perbandingan Isi Buku:
Organisasi dan Manajemen:
Buku Utama:
Di dalam buku ini membahas perspektif sejarah atas manajemen menunjukkan perspektif
atau lingkungan untuk menginterpretasikan peluang dan masalah yang ada. Namun demikian,
mempelajari sejarah tidak berarti berarti hanya menyusun peristiwa dalam urutan kronologis;
namun juga mengembangkan pemahaman mengenai pengaruh kekuatan sosial terhadap
organisasi. Mempelajari sejarah merupakan cara untuk menggapai pemikiran strategis, melihat
gambaran secara besar, dan memperbaiki keterampilan konseptual. Kita akan mulai dengan
mengamati bagaimana kekuatan sosial, politik, dan ekonomi telah memengaruhi organisasi dan
praktek manajemen.
Buku Pembanding:
Di dalam buku ini membahas manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari
organisasi. Menurut Griffin (2002), organisasi adalah a group of people working together in a
structured and coordinated fashion to achieve a set of goals. Organisasi adalah sekelompok orang
yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan
tertentu. Atau dengan bahasa lain, penulis mendefinisikan organisasi sebagai sekumpulan orang
atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya
tersebut melalui kerja sama.
Konsep dasar etika manajemen:
Buku utama:
Didalam buku ini membahas etika merupakan kode yang berisi prinsip-prinsip dan nilai-nilai
moral yang mengatur perilaku orang atau kelompok terkait dengan hal yang benar atau salah.
Etika (ethics) menentukan standar sejauh mana sesuatu dalam tingkah laku dan pengambilan
keputusan dianggap baik atau buruk. Etika berhubungan dengan nilai-nilai internal yang
merupakan sebagian dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan mengenai tanggung
jawab sosial yang berkaitan dengan lingkungan eksternal. Isu etika hadir dalam sebuah situasi
ketika tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi dapat menimbulkan
manfaat atau kerugian bagi yang lain.
Buku pembanding:
Buku ini membahas etika pada dasarnya, sebagaimana menurut Kreitner (1992), adalah studi
mengenai tanggung jawab moral terkait dengan apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap
salah. Griffin (2000) secara ringkas menyatakan bahwa etika adalah beliefs of what is good and
what is bad, keyakinan akan sesuatu yang dianggap baik dan buruk. Akan tetapi lebih jauh lagi,
Kreitner mengingatkan bahwa etika dalam manajemen tidak saja berbicara apa yang baik dan
buruk, apa yang benar dan apa yang salah, sehingga yang diperlukan dalam manajemen adalah
orang baik dan bukan orang buruk.
• Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami.
• Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya.
• Isi buku memiliki banyak pengertian dari para-para pendapat.
• Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya.
• Setiap bab penulis membuat satu kesimpulannya yang dapat dimengerti.
B. SARAN
Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sesederhana mungkin
guna mencapai pemahaman yang lebih.
DAFTAR PUSTAKA