Вы находитесь на странице: 1из 12

KONSEP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI

ARTIKEL
UNTUK MEMENUHI MATAKULIAH
Dasar-Dasar Pendidikan Olahraga
yang dibina oleh
Dr. Roesdiyanto, M.Kes
Dr. Imam Hariadi, M.Pd

oleh
Hafidz Gusdiyanto
170614868517

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PENDIDIKAN OLAHRAGA
Desember 2017
KONSEP DAN STRATEGI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI

Hafidz Gusdiyanto
Imam Hariadi
Roesdiyanto
Fakultas Pascasarjana, Pendidikan Olahraga
Universits Negeri Malang
Jalan Semarang No. 5 Malang
Email: hafidgusdiyanto@gmail.com

ABSTRACT: Physical education is a part of integral from all of education.


Physical education is an education that aims to develop several aspects such as
cognitive, affective and psychomotor aspects. Physical education have a different
concept with sport. But in fact, some people equate both of that. Physical
education develop cognitive, affective, and psychomotor but sport just develop
psychomotor and achievement. In physical education delivery is also different
from education in general. The submission of physical education should use
strategies according with abilities and student’s needs for make they easier catch
the material being taught.

Keywords: physical education, concept, learning strategy

ABSTRAK: Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem


pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang
bertujuan untuk mengembangkan beberapa aspek seperti aspek kognitif, afektif
dan psikomotor. Pendidikan jasmani memiliki konsep yang berdeda dengan
olahraga. Tetapi kenyataannya banyak orang yang menyamakan kedua hal
tersebut. pendidikan jasmani mengembangkan beberapa aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor, namun olahraga hanya mengembangkan kemampuan psikomotor
dan mengarah ke prestasi. Dalam penyampaian materi pendidikan jasmani
penyampaian yang dilakukan berbeda dengan pendidikan pada umumnya.
Penyampaian pendidikan jasmani harus menggunakan strategi-strategi
pembelajaran yang sesuai dengan kemapuan dan kebutuhan peserta didik untuk
memudahkan peserta didik menangkap materi yang diajarkan.

Kata kunci: pendidikan jasmani, konsep, stategi pembelajaran

Pendidikan memang sangat Pendidikan jasmani merupakan bagian


penting bagi tumbuh dan kembang anak, yang tak terpisahkan dari pendidikan
terutama pendidikan jasmani. yang tentu di dalamnya terdapat
Pendidikan jasmani pada dasarnya pembelajaran. Apabila dibandingkan
merupakan bagian integral dari system dengan pembelajaran mata pelajaran
pendidikan secara keseluruhan. lainnya, pembelajaran pendidikan
jasmani sangat berbeda. Pendidikan tubuh mereka, dan memberikan
jasmani mengajak siswa untuk dapat kontribusi untuk kesehatan fisik dan
berkembang sesuai dengan mental mereka.
keinginannya. Dengan demikian dapat
Menurut Rahayu (2013:1) diartikan bahwa pendidikan jasmani
pendidikan jasmani merupakan media memiliki peran yang sangat penting
untuk mendorong perkembangan dalam dunia pendidikan sebagai alat
keterampilan motorik, kemampuan fisik, untuk mengembangkan pribadi peserta
pengetahuan penalaran, penghayatan didik yang memiliki keterampilan
nilai (sikap-mental-emosional-spiritual- motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,
sosial), dan membiasakan pola hidup penalaran penghayatan nilai yang baik
sehat yang bermuara untuk merangsang dan yang paling penting membiasakan
pertumbuhan serta perkembangan yang pola hidup sehat agar peserta didik
seimbang. Melalui pendidikan jasmani nantinya dapat tumbuh menjadi manusia
peserta didik akan memperoleh berbagai yang produktif.
pendapat yang erat kaitannya kesan Kenyataan di lapangan,
pribadi yang menyenangkan serta pendidikan jasmani masih berjalan
berbagai ungkapan yang kreatif, belum efektif dan juga belum mengarah
inovatif, terampil, memiliki kebugaran pada harapan yang diinginkan dari
jasmani, pola hidup yang sehat dan pendidikan jasmani. Permasalahan
memiliki pengetahuan serta pemahaman utama dalam pendidikan jasmani adalah
terhadap gerak manusia. model pembelajaran terpusat pada
Menurut Bucher (1983:7) “It is pendidik sehingga siswa kurang
neither a “frill” nor an “ornament” merasakan manfaat pendidikan jasmani,
tacked on to the school or other seharusnya pendidik lebih memahami
program as a means of keeping students konsep mengenai pendidikan jasmani
busy. It is instead, a vital part of agar kelebihan dari pendidikan jasmani
education. Through a well-directed dapat dirasakan oleh peserta didik.
physical education program, students Pengertian pendidikan jasmani
develop skills for the worthy use of sering disamakan dengan konsep lain.
leisure time, engage in activities Konsep itu menyamakan pendidikan
conducive to healthful living, develop jasmani dengan setiap usaha atau
socially, learn about their body, and kegiatan yang mengarah pada
contribute to their physical and mental pengembangan organ-organ tubuh
health.”. Yang dapat diartikan bahwa manusia (body building), kesegaran
pendidikan jasmani ini bukan sebuah jasmani (physical fitness), kegiatan fisik
sebuah " hiasan" tertempel pada sekolah (physical activities), dan pengembangan
atau program lainnya sebagai sarana keterampilan (skill development).
menjaga siswa agar tetap sibuk, tapi Pengertian itu memberikan pandangan
sebaliknya ini bagian penting dari yang sempit dan menyesatkan arti
pendidikan. Melalui program pendidikan pendidikan jasmani yang sebenarnya,
jasmani yang terarah, siswa diharapkan walaupun memang benar aktivitas fisik
mengembangkan keterampilan untuk itu mempunyai tujuan tertentu, namun
penggunaan waktu luang, terlibat dalam karena tidak dikaitkan dengan tujuan
kegiatan kondusif untuk hidup sehat, pendidikan, maka kegiatan itu tidak
mengembangkan sosial, belajar tentang mengandung unsur-unsur pedagogik.
Pendidikan jasmani bukan hanya Pendidikan jasmani sengaja di desain
merupakan aktivitas pengembangan untuk meningkatkan kebugaran tubuh
fisik seperti yang diharapkan hasil dari seseorang selain itu pendidikan jasmani
olahraga, akan tetapi harus berada dalam juga dapat membentuk karakter
konteks pendidikan secara umum seseorang. Pendidikan jasmani memang
(general education). Tentu proses berkaitan erat dengan fisik karena media
tersebut dilakukan dengan sadar dan utama pendidikan jasmani adalah
melibatkan interaksi sistematik antar melalui fisik.
pelakunya untuk mencapai tujuan yang Namun selain keuntungan yang
telah ditetapkan. Kesalahan yang sering didapat oleh fisik atau tubuh pendidikan
dijumpai adalah banyak orang yang jasmani juga memiliki keuntungan lain
beranggapan bahwa pendidikan jasmani seperti halnya perkembangan
hanya berisi dengan kegiatan olahraga. intelektual, sosial, estetika, seperti juga
Di sekolahpun, mata pelajaran perkembangan kognitif dan afektif.
pendidikan jasmani dianggap sebagai Pendapat lain dari Freeman (2001:5)
mata pelajaran yang hanya pendidikan jasmani tidak hanya
mengandalkan fisik, bahkan yang lebih menyebabkan seseorang terdidik
parah, ada kecenderungan bahwa fisiknya, tetapi juga semua aspek yang
pendidik pendidikan jasmani hanya terkait dengan kesejahtraan total
mengembangkan keterampilan fisik manusia.
(psikomotorik), tanpa mengembangkan Menurut Bucher (1983: 7) “It is
aspek yang lain seperti kognitif dan neither a “frill” nor an “ornament”
afektif yang dimiliki peserta didik. Oleh tacked on to the school or other
karena itu perlu adanya perubahan pola program as a means of keeping students
pikir mengenai konsep pendidikan busy. It is instead, a vital part of
jasmani dan membuat strategi education. Through a well-directed
pembelajaran pendidikan jasmani yang physical education program, students
sesuai dengan pertumbuhan dan develop skills for the worthy use of
perkembangan peserta didik, sehingga leisure time, engage in activities
harapannya para pendidik dapat conducive to healthful living, develop
memahami pendidikan jasmani dan socially, learn about their body, and
dapat mengembangkan kemampuan contribute to their physical and mental
afektif, kognitif dan psikomotor dalam health.”. Yang dapat diartikan bahwa
diri peserta didik secara maksimal. pendidikan jasmani ini bukan sebuah
sebuah " hiasan" tertempel pada sekolah
PEMBAHASAN atau program lainnya sebagai sarana
Pendidikan Jasmani menjaga siswa agar tetap sibuk, tapi
Pendidikan jasmani pada sebaliknya ini bagian penting dari
hakikatnya merupakan proses pendidikan. Melalui program pendidikan
pendidikan melalui aktifitas jasmani jasmani yang terarah, siswa diharapkan
sebagai alat untuk mencapai tujuan mengembangkan keterampilan untuk
pendidikan tujuan yang diarapkan penggunaan waktu luang, terlibat dalam
bersifat menyeluruh meliputi aspek kegiatan kondusif untuk hidup sehat,
fisik, intelektual, emosional, sosial dan mengembangkan sosial, belajar tentang
moral selain itu juga berkaitan dengan tubuh mereka, dan memberikan
pola hidup sehat (Rahayu, 2013: 9).
kontribusi untuk kesehatan fisik dan kritis melalui tugas-tugas pembelajaran
mental mereka. Pendidikan Jasmani, (4)
Menurut Dauer dan Pangrazi mengembangkan sikap sportif, jujur,
(1989:1) mengemukakan bahwa disiplin, bertanggung jawab, kerjasama,
pendidikan jasmani adalah fase dari percaya diri, dan demokratis melalui
program pendidikan keseluruhan yang aktivitas jasmani, (5) mengembangkan
memberikan kontribusi, terutama keterampilan gerak dan keterampilan
melelui pengalaman gerak, untuk teknik serta strategi berbagai permainan
perkembangan dan pertumbuhan secara dan olahraga, aktivitas pengembangan,
utuh untuk tiap siswa. Pendidikan senam, aktivitas ritmik, akuatik
jasmani merupakan program (aktivitas air) dan pendidikan luar kelas
pembelajaran yang memberikan (Outdoor education), (6)
pembelajaran yang memberikan mengembangkan keterampilan
perhatian yang proporsional dan pengelolaan diri dalam upaya
memadai pada domain-domain pengembangan dan pemeliharaan
pembelajaran, yaitu psikomotor, kognitif kebugaran jasmani serta pola hidup
dan afektif. sehat melalui berbagai aktivitas jasmani,
Menurut WHO pendidikan (7) mengembangkan keterampilan untuk
jasmani adalah kegiatan jasmani yang menjaga keselamatan diri sendiri dan
diselenggarakan untuk menjadi media orang lain, (8) mengetahui dan
bagi kegiatan pendidikan. pendidikan memahami konsep aktivitas jasmani
adalah kegiatan yang merupakan proses sebagai informasi untuk mencapai
untuk mengembangkan kemampuan dan kesehatan, kebugaran dan pola hidup
sikap rohaniah yang meliputi aspek sehat, (9) mampu mengisi waktu luang
mental, intelektual dan bahkan spiritual. dengan aktivitas jasmani yang bersifat
Sebagai bagian dari kegiatan pendidikan rekreatif.
maka pendidikan jasmani merupakan Selanjutnya adalah fungsi
bentuk pendekatan ke aspek sejahtra pendidikan jasmani, yang dapat
rohani (melalui kegiatan jasmani). dibedakan menjadi beberapa aspek,
diantaranya adalah sebagai berikut:
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Aspek organik, (1) menjadikan
Jasmani fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik
Berdasarkan konsep learning by sehingga individu dapat memenuhi
moving, pendidikan jasmani memiliki tuntutan lingkungannya secara memadai
tujuan dan fungsi yang tentunya berbeda serta memiliki landasan untuk
dengan ilmu pengetahuan yang lain. pengembangan keterampilan; (2)
Tujuan pendidikan jasmani menurut meningkatkan kekuatan yaitu jumlah
Rahayu (2013:18) adalah sebagai tenaga maksimum yang dikeluarkan
berikut: (1) meletakkan landasan oleh otot atau kelompok otot; (3)
karakter yang kuat melalui internalisasi meningkatkan daya tahan yaitu
nilai dalam pendidikan jasmani, (2) kemampuan otot atau kelompok otot
membangun landasan kepribadian yang untuk menahan kerja dalam waktu yang
kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan lama; (4) meningkatkan daya tahan
toleransi dalam konteks kemajemukan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk
budaya, etnis dan agama, (3) melakukan aktivitas yang berat secara
menumbuhkan kemampuan berfikir terus menerus dalam waktu relatif lama;
(5) meningkatkan fleksibelitas, yaitu; yaitu; kemampuan mempertahankan
rentang gerak dalam persendian yang keseimbangan statis dan dinamis; (5)
diperlukan untuk menghasilkan gerakan mengembangkan dominansi
yang efisien dan mengurangi cidera. (dominancy), yaitu; konsistensi dalam
Aspek neuromuskuler, (1) menggunakan tangan atau kaki
meningkatkan keharmonisan antara kanan/kiri dalam melempar atau
fungsi saraf dan otot; (2) menendang; (6) mengembangkan
mengembangkan keterampilan lateralitas (laterality), yaitu; kemampuan
lokomotor, seperti; berjalan, berlari, membedakan antara sisi kanan atau sisi
melompat, meloncat, meluncur, kiri tubuh dan diantara bagian dalam
melangkah, mendorong, menderap atau kanan atau kiri tubuhnya sendiri; (7)
mencongklang, bergulir, dan menarik; mengembangkan image tubuh (body
(3) mengembangkan keterampilan non- image), yaitu kesadaran bagian tubuh
lokomotor, seperti; mengayun, atau seluruh tubuh dan hubungannya
melengok, meliuk, bergoyang, dengan tempat atau ruang.
meregang, menekuk, menggantung, Aspek kognitif, (1)
membongkok; (4) mengembangkan mengembangkan kemampuan menggali,
keterampilan dasar manipulatif, seperti; menemukan sesuatu, memahami,
memukul, menendang, menangkap, memperoleh pengetahuan dan membuat
berhenti, melempar, mengubah arah, keputusan; (2) meningkatkan
memantulkan, bergulir, memvoli; (5) pengetahuan peraturan permainan,
mengembangkan faktor-faktor gerak, keselamatan, dan etika; (3)
seperti; ketepatan, irama, rasa gerak, mengembangkan kemampuan
power, waktu reaksi, kelincahan : (6) penggunaan strategi dan teknik yang
mengembangkan keterampilan olahraga, terlibat dalam aktivitas yang
seperti; sepak bola, soft ball, bola voli, terorganisasi; (4) meningkatkan
bola basket, baseball, atletik, tennis, pengetahuan bagaimana fungsi tubuh
beladiri dan lain sebagainya; (7) dan hubungannya dengan aktivitas
mengembangkan keterampilan rekreasi, jasmani; (5) menghargai kinerja tubuh;
seperti, menjelajah, mendaki, berkemah, penggunaan pertimbangan yang
berenang dan lainnya. berhubungan dengan jarak, waktu,
Aspek perseptual, (1) tempat, bentuk, kecepatan, dan arah
mengembangkan kemampuan menerima yang digunakan dalam
dan membedakan isyarat; (2) mengimplementasikan aktivitas dan
mengembangkan hubungan-hubungan dirinya; (6) meningkatkan pemahaman
yang berkaitan dengan tempat atau tentang memecahkan problem-problem
ruang, yaitu kemampuan mengenali perkembangan melalui gerakan.
objek yang berada di: depan, belakang, Aspek sosial, (1) menyesuaikan
bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri diri dengan orang lain dan lingkungan
dari dirinya; (3) mengembangkan dimana berada; (2) mengembangkan
koordinasi gerak visual, yaitu; kemampuan membuat pertimbangan dan
kemampuan mengkoordinasikan keputusan dalam situasi kelompok; (3)
pandangan dengan keterampilan gerak belajar berkomunikasi dengan orang
yang melibatkan tangan, tubuh, dan atau lain; (4) mengembangkan kemampuan
kaki; (4) mengembangkan bertukar pikiran dan mengevaluasi ide
keseimbangan tubuh (statis, dinamis), dalam kelompok; (5) mengembangkan
kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat Organik, merupakan gambaran aspek
berfungsi sebagai anggota masyarakat; fisik dan psikomotor dan harus dicapai
(6) mengembangkan rasa memiliki dan pada setiap proses pembelajaran, yang
rasa diterima di masyarakat; (7) meliputi ; kapasitas fungsional dari
mengembangkan sifat-sifat kepribadian organ-organ seperti daya tahan jantng
yang positif; (8) belajar menggunakan dan otot. (2) Komponen neuromuskuler,
waktu luang yang konstruktif; (9) merupakan gambaran tentang aspek
mengembangkan sikap yang kemampuan unjuk kerja keterampilan
mencerminkan karakter moral yang gerak yang didasari oleh kelenturan,
baik. kelincahan, keseimbangan, kecepatan
Aspek emosional, (1) dan lain-lain. (3) Komponen intelektual,
mengembangkan respon yang sehat merupakan gambaran yang dapat
terhadap aktivitas jasmani; (2) dipadankan dengan kognitif. (4)
mengembangkan reaksi yang positif Komponen emosional, merupakan
sebagai penonton; (3) melepas gambaran yang dapat dipadanan dengan
ketegangan melalui aktivitas fisik yang afektif.
tepat; (4) memberikan saluran untuk Dari keempat konsep
mengekspresikan diri dan kreativitas; (5) pendidikan jasmani yang telah
menghargai pengalaman estetika dari disampaikan, kemudian dikenal dengan
berbagai aktivitas yang relevan. istilah learning by moving. Secara
harfiah, istilah tersebut berarti belajar
Konsep Pembelajaran Pendidikan melalui gerak. Makna yang lebih luas
Jasmani adalah kita belajar melalui gerak dengan
Konsep pendidikan jasmani erat pendidikan jasmani. Bukan belajar
kaitannya dengan pendidikan rekreasi, untuk bergerak yang selama ini menjadi
dan pendidikan kesehatan, yang persepsi kebanyakan orang. Kemudian,
menghasilkan bidang studi Penjas, dari keempat konsep tersebut dapat
perpaduan antara pendidikan jasmani disederhanakan menjadi tiga konsep
dan pendidikan kesehatan dengan titik saja, yaitu: (1) Mengembangkan aspek
persamaan dalam tujuan terbentuknya psikomotorik (keterampilan fisik), (2)
gaya hidup aktif sepanjang hayat untuk Mengembangkan aspek kognitif
mencapai kesehatan. Meskipun (keterampilan intelektual) (3)
demikian pendidikan jasmani menjadi Mengembangkan aspek afektif
tidak menentu dalam hal subtansi dan (keterampilan moral, emosional, sosial
tujuan, persaingan dalam alokasi bagi dan spiritual).
penyampaian subtansi dan akhirnya Pengetahuan, pemahaman, dan
menggiring para pendidik hanya sekedar partisipasi dalam Pendidikan Jasmani
menyampaikan informasi dan bahkan dapat mendorong kesehatan yang
pengetahuan yang tidak fungsional atau berkelanjutan yang dapat menghasilkan
teori sebagai ganti kegiatan praktik. kesehatan positif.
Terdapat beberapa teori tentang Oleh karena itu pendidik harus
konsep pembelajaran pendidikan mampunyai strategi untuk memberikan
jasmani. Menurut Syarifudin (1997), konsep pendidikan jasmani dalam proses
mengungkapkan bahwa konsep pembelajaran. Dalam proses
pendidikan jasmani mencakup empat pembelajaran pendidikan jasmani
komponen, antara lain: (1) Komponen ditanamkan perasaan dan kesan
memperoleh sukses, bukan kegagalan penting dalam pengajaran pendidikan
dalam melakukan proses gerak. jasmani. Ketepatan dalam memilih
Sehingga dalam proses pembelajaran strategi mengajar akan berpengaruh
peserta didik merasa aman dan diakui pada tingkat keberhasilan dalam
oleh kelompok atau teman kelasnya. pencapaian tujuan mengajar.
Selain itu pendidik harus memiliki rasa Keberhasilan dalam mencapai tujuan
hangat, bersahabat, sehingga siswa tidak mengajar kan meningkatkan motivasi
merasa takut terhadap pendidik. siswa dalam mengikuti pelajaran.
Penyususnan strategi memiliki pengaruh Pelaksanaan pembelajaran
yang besar terhadap hasil belajar para pendidikan jasmani pada dasarnya
peserta didik bahkan bisa jadi sangat merupakan pengambilan keputusan.
menentukan. Keputusan yang dibuat oleh guru
Strategi pembelajaran disebut sebagai perilaku mengajar,
pendidikan jasmani akan menghasilkan sedangkan keputusan yang dibuat oleh
proses belajar-mengajar yang lebih siswa disebut perilaku belajar sehingga
menekankan pada perubahan-berubahan proses pembelajaran yang dulu kita
yang tentunya mengarah ke arah yang kenal sebagai proses belajar mengajar
positif, seperti halnya peningkatan adalah interaksi antara perilaku guru dan
kemampuan kondisi fisik, perilaku siswa.
perkembangan mental, dan juga Menurut Rahayu (2013:110) ada
perkembangan sosial peserta didik. beberapa strategi yang sering digunakan
Dalam proses pembelajaran pendidikan diantaranya adalah sebagai berikut: (1)
jasmani yang paling penting adalah strategi pembelajaran induktif, (2)
memaksimalkan partisipasi dari semua strategi pembelajaran deduktif, (3)
peserta didik. strategi pemblajaran eksplorasi, (4)
Partisipasi tersebut dapat terjadi strategi pembelajaran resiprokal, (5)
apabila suasana belajar menggairahkan, strategi pembelajaran guide discovery,
menyenangkan dan lingkungan belajar (6) strategi pembelajaran pemecahan
yang mendukung. Untuk mencapai masalah, (7) strategi pembelajaran
suasana tersebut pendidik harus demonstrasi, (8) strategi pembelajaran
memahami tugasnya dan menguasai instruksi langsung, (9) strategi
keterampilan dalam menerapkan strategi pembelajaran kooperatif.
pembelajaran yang tepat. Strategi induktif menurut
Rahayu (2013:111) adalah rencana yang
Strategi Pembelajaran dalam digunakan untuk mendesain
Pendidikan Jasmani pembelajaran yang berdasarkan pada
Dalam pendidikan jasmani cara berfikir dari khusus ke umum.
terdapat beberapa strategi pembelajaran Dalam pemebelajaran induktif guru
yang dapat digunakan. Strategi menyampaikan materi melalui data
pembelajaran merupakan suatu prosedur seperti gambar peraga atau contoh-
memilih, menetapkan, dan memadukan contoh, sedangkan tugas peserta didik
kegiatan-kegiatan dalam upaya mengamati data tersebut. Dalam
mencapai tujuan pembelajaran (Rahayu, pelaksanaannya strategi pembelajaran
2013:57). induktif dibagi menjadi beberapa tahap
Memilih strategi mengajar yang pelaksanaan, diantaranya adalah: (1)
tepat merupakan salah satu unsur tahap perencanaan, pada tahap ini dapat
memulainya dengan melihat dan lengkap, dan meminta peserta didik
mempertimbangkan tujuan yang akan menjelaskan contoh gerakan secara
dicapai. Strategi induktif sangat cocok lisan.
untuk mencapai tujuan seperti efektif Strategi pembelajaran eksplorasi
dalam mengajar dan generalisasi, efektif adalah strategi yang lebih memfokuskan
untuk memotivasi peserta didik, dapat pada siswa yang bertujuan untuk
memaksimalkan peserta didik dalam memungkinkan siswa bergerak secara
proses pembelajaran; (2) Tahap bebas seperti yang mereka inginkan
pelaksanaan, pada tahap ini diawali menurut Nicholas dalam (Rahayu,
dengan penyajian ilustrasi dengan 2013:115). Strategi ini memungkinkan
penyajian contoh yang telah dipilih peserta didik untuk bekerja secara
guru. guru meminta peserta didik untu mandiri dan mengggali kemampuan
mengamati contoh, guru dapat yang dimiliki. Namun guru disini juga
membantu peserta didik yang kesulitan, harus mengkontral siswa dengan cara
selanjutnya guru dapat meminta peserta memberikan atau menyiapkan materi
didik untuk menyimpulkan; (3) Tahap dan media pembelajaran yang
evaluasi, pada tahap ini guru harus dapat diperlukan peserta didik.
menyajikan beberapa contoh untuk Strategi pembelajaran resiprokal
diidentifikasi oleh peserta didik. adapun adalah salah satu strategi pembelajaran
yang dapat dievaluasi adalah hasil dari yang menekankan pada umppan balik
materi dan hasil dari proses. yang diberikan teman sebayanya
Menurut Rahayu (2013:113) (Rahayu, 2013:116). Dalam penerapan
strategi pembelajaran deduktif strategi pembelajaran resiprokal, guru
merupakan rencana yang digunakan harus mempersiapkan lembar umpan
untuk merancang pembelajaran yang balik yang menjelaskan mengenai tugas
berdasarkan cara berfikir dari umum ke yang akan dilakukan. Dengan
yang khusus. Adapun tahap memberikan kriteria evaluasi berupa
pembelajaran menggunakan strategi ini gambar siswa yang sedang beraktifitas,
adalah: (1) Tahap perencanaan, pada sehingga siswa dapat membedakan
tahap ini guru harus melakukan langkah- bahwa aktifitas yang dilakukan oleh
langkah yang paling utama, adalah: teman sebaya mereka bagus atau kurang.
menetapkan tujuan, mendefinisikan Dalam strategi ini guru harus selalu
konsep yang akan disampaikan, berada diantara siswa, membantu untuk
menugasi peserta didik dengan menjelaskan tugas baik yang dilkukan
menentukan keterkaitan konsep dengan oleh pelaku maupun pengamat dan
abstraksinya; (2) Tahap pelaksanaan, berikanlah bantuan apabila diperlukan.
pada tahap ini guru guru menyampaikan Keuntungan dari strategi ini adalah
anstraksi dan diakhiri dengan contoh- siswa dapat meningkatkan kemampuan
contoh. Jadi strategi ini cocok digunakan berkomunikasi, bersikap sabar dan
untuk mengajarkan konsep dan toleran, meningkatkan kemampuan
generalisasi; (3) Tahap evaluasi, pada dalam memperhatikan aktifitas orang
tahap ini guru dapat mengevalusi peserta lain secara positif. Namun strategi ini
didik dengan memberi sejumlah ilustrasi juga memiliki beberapa kelemahan
dan meminta peserta didik untuk diantaranya adalah kdang umpan lembar
mengidentifikasi, meminta peserta didik balik sulit dipahami oleh siswa, nilai
membuat prediksi atau penjelasan secara dari umpan balik tergantung pada siswa.
Strategi pembelalajaran guide yang dilihatnya, dengan lisan atau
discovery adalah rencana pembelajaran perbuatan.
yang mengaitkan dan mengembangkan Strategi pembelajaran instruksi
konsep melalui interaksi dengan orang langsung adalah peserta didik harus
dan obyek. Dalam strategi ini peserta mengikuti segala yang ditugasi olah
didik berperan membuat pilihan dan guru. peserta didik yang berprestasi
mengambil keputusan, melakukan dalam aktivitas interaksi langsung
eksperimen dan pengalaman, dengan mempelajari informasi atau
memunculkan pertanyaan, dan tindakan yang dibuat oleh orang lain
menemukan jawaban sendiri. tetapi tidak mengkonstruksikan
Menurut Rahayu (2013:119) pengetahuan untuk mereka sendiri
strategi pembelajaran pemecahan (Rahyu, 2013:120). Keuntungan dari
masalah adalah variasi dari pengalaman strategi ini adalah dalam hitungan waktu
guided discovery. Jadi dalam strategi akan lebih efisien dan mengajarkan
pembelajaran ini peserta didik peserta didik untuk mengikuti petunjuk.
memecahkan, memprediksi, mengambil Rahayu (2013:121) strategi
keputusan, mengobservasi hasil dari pembelajaran kooperatif didefinisikan
aksinya, dan membuat kesimpulan sebagai kerjasama peserta didik dalam
sementara guru bertindak sebagai kelompok kecil yang mana setiap orang
fasilitator. Ada beberapa tahapan yang dapat berpartisipasi dalam soal tugas
dilakukan jika guru menggunakan kolektif yang telah didefinisikan secara
strategi ini diantaranya adalah: jelas, tidak konstan, dan pengawasan
menyadari masalah dengan langsung oleh guru. dalam pembelajaran
menidentifikasi, mengumpulkan kooperatif ditandai tahapan sebagai
informasi, merancang solusi, berikut: 1) seluruh anggota kelompok
mengujicoba solusi, mengambil bertanggung jawab pada pelajaran
kesimpulan, dan menyampaikan hasil. sendiri dan anggota kelompoknya, 2)
Strategi pembelajaran peserta didiksaling berkontribusi dengan
demonstrasi adalah pemberian contoh cara memberi pertolongan, dorongan,
dari seseorang baik guru atau orang lain. dukungan, kritikan, ataupun motivasi, 3)
Jadi dalam strategi ini ada orang yang setiap individu bertanggung jawab atas
dijadikan contoh atau peraga. Secara upayanya, 4) siswa harus memiliki
umum demonstrasi melibatkan satu kesempatan untuk merefleksikan pada
orang yang mendemonstrasikan kepada kerja kelompoknya.
orang lain mengenai bagaimana sesuatu Rahayu (2013:60) strategi
itu bekerja, atau bagaimana tugas itu pembelajaran dalam pendidikan jasmani
dikerjakan, kapan orang berfungsi sebagai berikut: 1) faktor
mendemonstrasikan sesuatu kepada guru determinan keberhasilan, maksudnya
menggunakan metode demonstrasi, strategi mempunyai kedudukan yang
biasanya untuk mendemonstrasikan cukup menentukan terhadap
instruksi pada siswa-siswa umum ada keberhasilan proses belajar mengajar, 2)
tiga tahap tahap diantanya adalah, peletak dasar kegiatan suatu proses
menghasilkan perhatian siswa, belajar mengajar, maksudnya bagaimana
menunjukkan sesuatu pada siswa, proses belajar mengajar pendidikan
meminta siswa untuk merespon apa jasmani tersebut berlaku sangat
tergantung pada dasa-dasar yang
diletakkan pada awal kegiatan, 3) di antaranya adalah strategi
patokan atau ukuran keberhasilan, pembelajaran yang dipilih.
maksudnya adalah strategi dapat SARAN
berperan sebagai acuan pelaksanaan dan Berdasarkan isi yang telah
menjadi patokan untuk menjalankan dipaparkan, penulis ingin memberikan
proses pengendalian bila terjadi saran kepada pada pendidik yang
penyimpangan. berkecimpung dalam pendidikan
jasmani. Sebagai pendidik yang
KESIMPULAN memiliki tanggung jawab besar terhadap
Berdasarkan hasil paparan tumbuh kembang peserta didik tidak
tersebut dapat ditarik sebuah boleh asal-asalan dalam memberikan
kesimpulkan bahwa pendidikan jasmani materi atau mengajar. Semua harus
sangat penting dalam proses pendidikan. disesuaikan dengan kemampuan yang
Pendidikan jasmani merupakan bagian dimiliki oleh peserta didik, agar
integral dari proses pendidikan secara nantinya peserta didik dapat tumbuh
keseluruhan. Pendidikan jasmani menjadi manusia yang produktif dan
memiliki kunci utama pada fisik atau dapat membawa nama baik bangsa.
tubuh yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan organik, DAFTAR RUJUKAN
neuromuskular. Namun tidak hanya
kemampuan fisik atau psikomotor saja Bucher. 1983. Fundation of Physical
yang dikembangkan tetapi juga aspek Education and Sport. Toronto:
kognitif dan afektif seperti halnya sosial CV Mosby Company
dan emosional peserta didik.
Freeman, William H. 2001. Physical
Strategi pembelajaran adalah Education and Sport in A
“taktik” yang digunakan guru dalam Changing Society. (Sixth Ed.).
melaksanakan proses pembelajaran agar Boston. Allyn and Bacon.
dapat mempengaruhi peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara Syarifudin. 1997. Pokok-pokok
lebih efektif dan efisien. Proses Pengembangan Pembelajaran
pembelajaran Penjasorkes PAKEM Pendidikan Jasmani. Jakarta:
Pusat Perbukuan.
yaitu aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan akan dapat diwujudkan Rahayu. 2013. Strategi Pembelajaran
bila seorang guru dalam merancang Pendidikan Jasmani. Bandung
pelaksanaan pembelajaran mampu Alfabeta
memahami berbagai faktor yang terkait,

Вам также может понравиться