Вы находитесь на странице: 1из 15

PENYEDIAAN APLIKASI PELAYANAN RAWAT INAP

DI RUMAH SAKIT PARU SURABAYA


Dwi Ratnasari1, Amir Ali2, Lilis Masyfufah A. S. 3, Rizka Amilia4
123
STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo, 4RS Paru Surabaya
Email : dwiratna28rapunzel@gmail.com

Abstract
The need for information quickly, precisely, and accurately is an absolute thing in the fast-paced
era. The delay in presenting the required information will cause the information is no longer relevant for
its user. Nowadays, opname services in Paru Surabaya Hospital conducted manually from patient
registration, room-booking, and reporting so that it’s less effective and afficient in service the patient. To
increase its performance, Paru Surabaya Hospital need computerized service application. The aim of
research is equipping opname service application. Research method using Research and Development
method. The researched object are registration book of opname patient, medical record documents, and
hospital report format. Data collection conduct through observative method with knowing opname
service plot. After the data was collected, conduct design planning with Unified Modeling Language
(UML). Opname service application was developed with System Develoment Life Cycle (SDLC) method
and make it with Microsoft Visual Basic 6.0, SQL Server 2000, and Crystal Reports 8.5. After the
application was provided, its conducting an experiment with black box testing and questionnaire. The
result of the research is opname application service that contain nine tables, eleven Visual Basic form,
and two report in Crystal Reports.

Keyword: Application, Opname Service, UML, SDLC, Visual Basic, SQL Server, Crystal Reports

Abstrak
Kebutuhan akan informasi yang cepat, akurat, dan tepat waktu merupakan suatu hal yang mutlak
pada era yang serba cepat ini. Keterlambatan dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan akan
menyebabkan informasi tersebut tidak relevan bagi penggunanya. Saat ini pelayanan rawat ianp di RS
Paru Surabaya dilakukan secara manual dari pendaftaran pasien, pemesanan kamar, dan pelaporan
sehingga kurang efektif serta efisien dalam melayani pasien. Untuk meningkatkan kinerja tersebut RS
Paru Surabaya membutuhkan aplikasi pelayanan rawat inap yang terkomputerisasi. Tujuan penelitian ini
yaitu penyediaan aplikasi pelayanan rawat inap. Metode penelitian menggunakan metode penelitian dan
pengembangan. Objek yang diteliti yaitu buku registrasi pasien rawat inap, dokumen rekam medis, dan
format laporan RS. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dengan mengamati objek
penelitian dan metode wawancara untuk mengetahui alur pelayanan rawat inap. Setelah data terkumpul
dilakukan perancangan desain dengan Unified Modeling Language (UML). Aplikasi pelayanan rawat
inap dikembangkan dengan metode System Develoment Life Cycle dan dibuat dengan Microsoft Visual
Basic 6.0, SQL Server 2000, serta Crystal Reports 8.5. Setelah aplikasi tersedia dilakukan uji coba dengan
black box testing dan kuesioner. Hasil dari penelitian ini yaitu aplikasi pelayanan rawat inap yang terdiri
dari sembilan tabel, sebelas form Visual Basic, dan dua laporan di Crystal Reports.

Kata kunci: Aplikasi, Pelayanan Rawat Inap, UML, SDLC, Visual Basic, SQL Server, Crystal Reports
PENDAHULUAN dan penyajian data rumah sakit. Penyelenggaraan
SIRS bertujuan untuk merumuskan kebijakan di
Teknologi informasi berkembang hampir bidang perumahsakitan, menyajikan infromasi
disemua sektor kehidupan manusia. rumah sakit secara nasional, dan melakukan
Perkembangan dunia informasi tidak dapat pemantauan, pengendalian dan evaluasi
berjalan apabila tidak didukung oleh kemajuan penyelenggaraan rumah sakit secara nasional.”
teknologi terutama teknologi komputer. Dengan Berdasarkan keputusan tersebut dan
adanya perkembangan teknologi yang semakin permasalahan di atas peneliti akan mengadakan
canggih, seolah-olah menuntut suatu lembaga penelitian dengan judul Penyediaan Aplikasi
usaha baik negeri maupun swasta untuk dapat Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Paru
mengikuti serta mengetahui arus perkembangan Surabaya.
informasi yang serba otomatis.
Dampak positif dari perkembangan METODE
teknologi dirasakan oleh Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK). Rumah Sakit (RS) merupakan Penelitian ini menggunakan metode
salah satu PPK. RS berperan dalam upaya kuratif penelitian dan pengembangan yang dilakukan
dan rehabilitatif, yang bertujuan memulihkan pada bulan April sampai Juli 2017 di RS Paru
status kesehatan seseorang dari sakit menjadi Surabaya. Objek yang diteliti yaitu buku
sehat yang diselenggarakan di instalasi Rawat registrasi pasien rawat inap, dokumen rekam
Inap (RI), yang bertujuan merawat pasien sakit medis, dan format laporan internal dan eksternal.
dan memulihkan kesehatannya. Pengumpulan data dilakukan dengan metode
RS Paru Surabaya merupakan Unit observasi dengan mengamati objek penelitian
Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah dengan lembar observasi dan metode wawancara
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang untuk mengetahui alur pelayanan rawat inap dan
berlokasi di wilayah Surabaya Utara. Salah satu macam – macam kamar dengan panduan lembar
pelayanan di RS Paru Surabaya adalah pelayanan wawancara. Setelah data terkumpul dilakukan
pasien Rawat Inap (RI). Berdasarkan hasil perancangan desain dengan class diagram dan
Praktek Kerja Lapangan III di RS Paru Surabaya user interface. Aplikasi pelayanan rawat inap
pengolahan data pelayanan RI masih dilakukan dikembangkan dengan metode System
secara manual mulai dari proses pendaftaran Development Life Cycle (SDLC) dan dibuat
pasien ditulis dalam buku registrasi pasien RI dengan software Microsoft Visual Basic 6.0, SQL
serta pemesanan kamar dilakukan melalui Server 2000, dan Crystal Reports 8.5. Setelah
telepon kepada bagian ruang RI mengenai kamar aplikasi tersedia dilakukan uji coba dengan
yang kosong, dan pembuatan laporan metode black box dan pembagian kuesioner
menggunakan Microsoft Excel. Dari kegiatan kepada user untuk mengetahui tingkat
rekam medis tersebut terdapat beberapa kesesuaian aplikasi yang sudah tersedia.
permasalahan, salah satunya yaitu dalam
pembuatan laporan, pencarian data pasien masuk
rumah sakit (MRS), dan mengetahui ketersediaan HASIL
kamar memerlukan waktu yang relatif lama.
Selain itu RS Paru Surabaya tahun 2017 sudah 1. Identifikasi Permasalahan yang Terjadi
membuka pelayanan untuk masyarakat umum
terbukti adanya poli umum dan tersedianya ruang Berdasarkan hasil observasi di RS Paru
RI yang tidak dikhususkan bagi penyakit paru. Surabaya, pelayanan rawat inap dilakukan secara
Hal tersebut dapat meningkatkan jumlah manual seperti pada Tabel 1
kunjungan pasien terutama pasien RI sehingga
Tabel 1. Hasil Observasi dengan Checklist
dibutuhkan sebuah aplikasi untuk menunjang
pelayanan tersebut.
Tidak
Berdasarkan PERMENKES RI Nomor No Observasi Ada
Ada
1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem
Aplikasi untuk
Informasi Rumah Sakit (SIRS) dinyatakan 1 
bahwa: “Setiap rumah sakit wajib melaksanakan pendaftaran pasien RI
SIRS sebagai proses pengumpulan, pengolahan,
Tidak kamar sudah tersedia langsung proses
No Observasi Ada pendaftaran dengan memberikan edukasi
Ada
Aplikasi untuk dan formalitas lainnya. Terus pasien
2  MRS…”
memonitoring kamar
Aplikasi untuk
3  Dari hasil wawancara tersebut dapat
pelayanan RI
disimpulkan bahwa sistem yang dilakukan secara
Aplikasi untuk
manual memiliki hambatan-hambatan dalam
4 pembuatan laporan 
pemesanan kamar dan pembuatan laporan
RS
sehingga diperlukan sistem baru yang
Tersedianya
terkomputerisasi untuk mengefisienkan
komputer di TPPRI,
pekerjaan. Selain wawancara, peneliti juga
5 ruangan RI, dan 
melakukan observasi terhadap objek penelitian
ruang pembuat
untuk memperoleh informasi tentang variabel-
laporan RS
variabel yang dibutuhkan dalam penyediaan
aplikasi pelayanan RI. Hasil dari observasi
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa seperti Tabel 2
belum tersedianya aplikasi pelayanan rawat inap
mulai dari proses pendaftaran pasien, pemesanan Tabel 2. Hasil Observasi Objek Penelitian
kamar, dan pembuatan laporan namun tersedia
komputer di masing-masing ruang pelayanan RI.
No Observasi Variabel
2. Analisis Kebutuhan User dalam a NIK
Penyediaan Aplikasi Pelayanan Rawat b Nama pasien
Inap c Alamat pasien
d Kota asal pasien
Analisis kebutuhan user dilakukan dengan e Tanggal lahir atau
wawancara kepada seorang user dan observasi umur
Buku
terhadap objek penelitian. Wawancara lisan f Jenis kelamin
Registrasi
dilakukan kepada seorang petugas yang memiliki g Agama pasien
1 Pendaftaran
jabatan sebagai pelaporan. Adapun kutipan h Pekerjaan pasien
Pasien
wawancara tersebut yaitu: i Pendidikan pasien
Rawat Inap
j Telepon pasien
a. Kutipan wawancara tentang hambatan k Nomor kamar
proses pemesanan kamar yaitu: l Kelas
“…apabila perawat ruangan RI tidak m Jenis pasien
segera mengangkat telepon maka petugas n Tanggal MRS
TPPRI harus memonitoring kamar dengan o Keterangan datang
melihat langsung kamar yang kosong…” a Nama dokter
b Diagnosis utama dan
b. Hambatan proses pembuatan pelaporan kode ICD-10
Dokumen
“…kalau pelaporan dilakukan secara 2 Rekam
c Diagnosis sekunder
manual maka kerjanya double karena dan kode ICD-10
Medis
perawat ruangan RI hanya menulis d Tindakan dan kode
dikertas dan saya yang entry dan rekap ICD-9CM
hingga terbentuk laporan…” e Tanggal KRS
a Bulan dan tahun
c. Alur pelayanan RI Laporan b Jenis kunjungan
3
“…dari pasien datang ke TPPRI untuk Eksternal c Jenis kelamin
daftar. Petugas TPPRI mencarikan kamar d Jumlah
berdasarkan kelas yang dipilih pasien. Laporan a. Bulan dan tahun
dengan menelepon ke ruang RI untuk 4 Kunjungan b. Jenis kunjungan
mengetahui kamar yang kosong. Kalau Pasien c. Jenis kelamin
No Observasi Variabel
d. Cara bayar pasien
e. Jumlah
Berdasarkan Tabel 2 peneliti dapat membuat
perancangan database yang sesuai dengan
kebutuhan user. Perancangan tesebut
mengelompokkan variabel-variabel dari hasil
observasi menajdi tabel-tabel yang saling
berelasi.

3. Rancangan Databse dan Alur dari Sistem


Gambar 2. Class Diagram
pada Proses Pelayanan Rawat Inap
Berdasarkan Gambar 2, penyediaan
Peneliti merancang penyediaan aplikasi
aplikasi pelayanan RI diperlukan sembilan
pelayanan RI dengan Unified Modeling
tabel. Masing-masing tabel memiliki field
Language (UML). UML adalah salah satu
yang berbeda-beda sesuai kebutuhan user.
aplikasi yang dapat digunakan untuk merancang
sebuah sistem yang akan dibuat dengan
c. Activity diagram
memperhatikan kebutuhan user. Berikut adalah
Activity diagram menggambarkan
UML yang digunakan:
aktivitas dari sebuah aplikasi mulai awal
a. Use case diagram
hingga akhir. Activity diagram digambarkan
Use case diagram mendiskripsikan
seperti Gambar 3
interaksi antara user dengan aplikasi yang
dibuat. Use case diagram digambarkan
seperti Gambar 1

Gambar 3. Activity Diagram

Gambar 1. Use Case Diagram Berdasarkan Gambar 3, activity diagram


dimulai dari user melakukan login.
Berdasarkan Gambar 1 aplikasi pelayanan Selanjutnya petugas Tempat Pendaftaran
RI dapat diakses oleh tiga user yang memiliki Pasien Rawat Inap (TPPRI) melakukan entry
hak akses sendiri-sendiri. nomor RM untuk mengetahui pasien baru
atau lama. Setelah mendata pasien dilakukan
b. Class diagram entry kamar berdasarkan kelas pasien lalu
Class diagram menggambarkan tabel- dilakukan proses pendaftaran. Petugas
tabel yang akan dibuat untuk membangun selanjutnya yang dapat mengakses adalah
sistem. Class diagram digambarkan seperti perawat ruangan RI. Perawat tersebut entry
Gambar 2 diagnosis, tindakan, dan tanggal keluar RS.
Apabila seluruh pelayanan selesai maka
petugas yang menjabat sebagai pelaporan
dapat melengkapi data pelayanan RI dan
menampilkan cetak laporan.
d. Sequences diagram sebagai dasar implementasi aplikasi pelayanan
Sequences diagram menggambarkan RI sesuai kebutuhan user.
perilaku user secara detail dengan
mmperhatikan pekerjaan yang dikerjakan 4. Implementasi Aplikasi Pelayanan Rawat
dahulu dalam sebuah aplikasi. Sequences Inap
diagram digambarkan seperti Tabel 4
Peneliti membedakan implemetasi aplikasi
pelayanan RI menjadi tiga yaitu:
a. Penyediaan database di SQL Server 2000
Peneliti membuat sebuah database yang
terdiri sembilan tabel. Masing-masing tabel
direlasikan dengan primary key (PK) dan
foreign key (FK). Tabel-tabel tersebut seperti
dibawah ini:

Tabel 3. Master_Petugas

Field
No Type Key Keterangan
Name
Nomor induk
1 NIP char PK
petugas.
Nama petugas
2 username varchar - sesuai kartu
identitas.
Serangkaian
huruf atau
3 password char -
angka untuk
login.
Kedudukan
4 Jabatan varchar - petugas pada
aplikasi.

Tabel 4. Master_Kota

Field
No Type Key Keterangan
Name
Nomor
1 ID_kota char PK pembeda antar
kota.
Gambar 4. Sequences Diagram Nama kota asal
2 nama_kota char -
pasien.
Berdasarkan Gambar 4, sequences Nama provinsi
3 provinsi char -
diagram dimulai dari masing-masing user asal pasien.
melakukan login. Selanjutnya petugas dapat
mengolah masing-masing tabel sesuai dengan Tabel 5. Master_Pasien
hak akses masing-masing.
No Field Name Type Key Keterangan
Dari perancangan dengan UML di atas, maka Nomor
peneliti mndapatkan gambaran interaksi antar 1 no_RM char PK pembeda antar
user, struktur database, alur aplikasi, dan pasien.
perilaku user di dalam penyediaan aplikasi
Nomor induk
pelayanan RI. Rancangan tersebut digunakan 2 NIK char -
kependudukan
No Field Name Type Key Keterangan Tabel 7. Master_Kamar
Nama lengkap
nama_
3 varchar - pasien sesuai No Field Name Type Key Keterangan
pasien
kartu identitas
Tanggal Nomor pembeda
1 no_kamar char PK
tanggal_ pasien antar kamar
4 datetime - Fasilitas yang
lahir dilahirkan di 2 nama_kelas char -
dunia. disediakan RS.
Lama hidup Jumlah tempat
pasien sampai 3 jumlah_TT int - tidur (TT) masing
5 umur varchar - ruang
dengan saat
ini. Hasil pengurangan
Karakter yang dari jumlah_TT
jenis_ 4 sisa_kamar int -
6 char - dimiliki sejak dengan TT yang
kelamin terpakai.
lahir.
Tempat 5 status_kamar char - Penuh atau kosong
7 alamat varchar - tinggal pasien Harga TT sesuai
6 tarif_kamar float -
kartu identitas kelas.
Nama kota
8 nama_kota char - Tabel 8. Master_Diagnosis
asal pasien.
Kepercayaan
pasien Field
9 agama varchar - No Type Key Keterangan
berdasarkan Name
kartu identitas Penerapan kode
10 pekerjaan varchar - Profesi pasien. ICD-10 sesuai
1 kode_dx varchar PK
Ijazah terahir dengan diagnosis
11 pendidikan varchar -
pasien. tenaga medis.
Nomor pasien Penyakit yang
telepon_ atau keluarga telah ditegakkan
12 varchar - 2 diagnosis varchar -
pasien yang bisa oleh tenaga
dihubungi. medis.
Metode
13 cara_bayar varchar -
pembayaran. Tabel 9. Master_Tindakan
Nama ibu
14 nama_ibu varchar -
kandug pasien Field
Kunjungan No Type Key Keterangan
jenis_ Name
15 char - baru atau Penerapan kode
kunjungan
lama. ICD-9CM
sesuai dengan
Tabel 6. Master_Dokter 1 kode_tx varchar PK prosedur medis
yang telah
No Field Name Type Key Keterangan diberikan oleh
Nomor pembeda tenaga medis.
1 ID_dokter char PK Tindakan yang
antar dokter.
Nama lengkap diberikan
nama_ 2 tindakan varchar - kepada pasien
2 varchar - dokter sesuai
dokter saat pasien
kartu identitas.
Nomor dokter MRS.
telepon_
3 varchar - yang bisa
dokter
dihubungi.
4 spesialis varchar - Gelar dokter.
Tabel 10. Transaksi_Pendaftaran Field
No Type Key Keterangan
Name
No Field Name Type Key Keterangan Nama petugas
Nomor 4. Username varchar - sesuai kartu
no_
1 char PK pembeda setiap identitas.
registrasi
pasien daftar. Nama lengkap
nama_
Nomor 5. varchar - dokter sesuai kartu
dokter
2 no_RM char FK pembeda antar identitas.
pasien. no_ Nomor pembeda
6. char FK
Nama lengkap kamar antar kamar
nama_
3 varchar - pasien sesuai Tanggal pasien
pasien tanggal_M
kartu identitas 7. datetime - masuk rumah
RS
Nama petugas sakit.
4 Username varchar - sesuai kartu Tanggal pasien
tanggal_
identitas. 8. datetime - keluar rumah
KRS
Nama lengkap sakit.
nama_
5 varchar - dokter sesuai Hasil pengurangan
dokter lama_
kartu identitas. 9. varchar - dari tanggal KRS
dirawat
nama_ Fasilitas yang dan tanggal MRS.
6 char -
kelas disediakan RS. Penyakit yang
Nomor telah ditegakkan
7 no_kamar char FK pembeda antar oleh tenaga
diagnosis_
kamar 10. varchar - medis yang
utama
Tanggal pasien mengeluarkan
tanggal_
8 datetime - masuk rumah sumber daya
MRS
sakit. terbanyak.
Asal instalsi Penerapan kode
pasien berobat ICD-10 sesuai
asal_ 11. kode_du varchar -
9 varchar - sebelum daftar dengan diagnosis
instalasi
ke pelayanan tenaga medis.
RI. Penyakit yang
Asal pasien telah ditegakkan
10 asal_poli varchar - berobat rawat diagnosis_ oleh tenaga
12. varchar -
jalan. sekunder medis yang
Kondisi pasien menyertai
keterangan_ diagnosis utama.
11 varchar - saat datang di
datang
IGD. Penerapan kode
ICD-10 sesuai
13. kode_ds varchar -
Tabel 11. Transaksi_Pelayanan dengan diagnosis
tenaga medis.
Tindakan yang
Field
No Type Key Keterangan diberikan kepada
Name 22. tindakan varchar -
pasien saat pasien
Nomor pembeda MRS.
no_
1 char PK setiap pasien Penerapan kode
registrasi
daftar. ICD-9CM sesuai
Nomor pembeda kode_ dengan prosedur
2 no_RM char FK 23. varchar -
antar pasien. tindakan medis yang telah
Nama lengkap diberikan oleh
nama_ tenaga medis.
3. varchar - pasien sesuai kartu
pasien ket_ Keadaan pasien
identitas 28. varchar -
pulang saat KRS.
Berdasarkan sembilan tabel yang peneliti 3) Form halaman utama
buat didapatkan relasi masing antar tabel Form halaman utama digunakan
yang dituliskan dalam PK dan FK. PK nomor sebagai tampilan utama dari aplikasi.
unik dari sebuah tabel asal sedangkan FK Tampilan halaman utama masing-masing
adalah PK yang digunakan pada tabel user sesuai dengan jabatan yang dimiliki.
transaksi.

b. Penyediaan form di Visual Basic 6.0


Peneliti membuat sebelas form di Visual
Basic. Form-form tersebut seperti gambar-
gambar di bawah ini:
1) Form splash
Form splash digunakan sebagai hiasan
tampilan awal saat aplikasi baru
dimainkan. Form ini akan hilang setelah
tiga detik.
Gambar 7. Form Halaman Utama

4) Form petugas
Form petugas digunakan untuk
mengolah master petugas yang nantinya
digunakan saat login aplikasi pelayanan
rawat inap. Petugas yang dapat mengolah
Gambar 5. Form Splash adalah petugas pelaporan.
2) Form login
Form login digunakan sebagai
pembatasan hak akses terhadap user. User
yang tidak memiliki username dan
password tidak dapat mengakses aplikasi
pelayanan rawat inap.

Gambar 8. Form Petugas

5) Form dokter
Form dokter digunakan untuk
mengolah master dokter. Petugas yang
dapat mengolah adalah petugas TPPRI.

Gambar 9. Form Dokter

Gambar 6. Form Login 6) Form pasien


Form pasien digunakan untuk
mengolah master pasien. Petugas yang
dapat mengolah adalah petugas TPPRI
dan pelaporan.

Gambar 13. Form Tindakan

Gambar 10. Form Pasien 10) Form kamar


Form kamar digunakan untuk
7) Form kota mengolah master kamar. Semua petugas
Form kota digunakan untuk mengolah dapat mengolah form tersebut.
master kota. Petugas yang dapat
mengolah adalah petugas TPPRI.

Gambar 14. Form Kamar


Gambar 11. Form Kota 11) Form pendaftaran
Form pendaftaran digunakan untuk
8) Form diagnosis mengolah tabel Transaksi_Pendaftaran.
Form diagnosis digunakan untuk Petugas yang dapat mengolah adalah
mengolah master diagnosis. Petugas yang petugas TPPRI dan pelaporan.
dapat mengolah adalah petugas pelaporan.

Gambar 12. Form Diagnosis Gambar 15. Form Pendaftaran

9) Form tindakan 12) Form pelayanan


Form tindakan digunakan untuk Form pelayanan digunakan untuk
mengolah master tindakan. Petugas yang mengolah tabel Transaksi_Pelayanan.
dapat mengolah adalah petugas pelaporan. Petugas yang dapat mengolah adalah
perawat ruangan rawat inap dan
pelaporan.
2) Laporan eksternal
Laporan eksternal pada penelitian
yaitu laporan pengunjung pasien rawat
inap. Laporan tersebut merupakan hasil
rekapitulasi dari pasien yang KRS pada
bulan Juli 2017 yang dikelompokkan
berdasarkan jenis kunjungan, dan jenis
kelamin.

Gambar 16. Form Pelayanan

13) Form laporan


Form laporan digunakan untuk
melihat laporan di Crystal Reports.
Petugas yang dapat mengolah adalah
petugas pelaporan.

Gambar 19. Laporan Eksternal

5. Uji Coba Aplikasi Pelayanan Rawat Inap

Uji coba aplikasi pelayanan RI bertujuan


untuk memastikan bahwa komponen-komponen
dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian ini dilakukan bersama
salah satu user. Hasil uji coba dengan black box
Gambar 17. Form Laporan seperti pada Tabel 12

c. Penyediaan laporan di Crystal Reports 8.5 Tabel 12. Black Box Testing
1) Laporan internal
Laporan internal pada penelitian yaitu
No Form Skenario Pengujian Hasil
laporan kunjungan pasien rawat inap.
Laporan tersebut merupakan hasil Ketika dimainkan form
rekapitulasi dari pasien yang KRS pada 1 Splash akan segera hilang Berhasil
bulan Juli 2017 yang dikelompokkan setelah tiga detik
berdasarkan jenis kunjungan, jenis Klik batal keluar dari
Berhasil
kelamin, dan cara bayar. aplikasi
Entry username dan
enter muncul otomatis Berhasil
jabatan
2 Login
Username dan password
Berhasil
salah tidak dapat login
Username dan password
benar dan klik login Berhasil
menuju halaman utama
Menu Bar yang di klik
Berhasil
menuju form tujuan
Halaman Folder yang di klik
3 Berhasil
Gambar 18. Laporan Internal utama menuju form tujuan
Perintah logout d iklik
Berhasil
menuju ke form login
No Form Skenario Pengujian Hasil No Form Skenario Pengujian Hasil
Perintah end apabila akan ter-filter sesuai
diklik maka aplikasi Berhasil isian
tertutup Klik refresh maka
Klik tambah muncul DataGrid kembali Berhasil
Berhasil
form tambah dokter seperti semula
Klik simpan maka data Double click pada
ditampilkan di DataGrid Berhasil DataGrid maka muncul Berhasil
form dokter form edit
Klik hapus maka data di Klik kembali menuju ke
Berhasil
DataGrid yang dipilih Berhasil halaman utama
akan terhapus Klik tambah muncul
Berhasil
Klik cari maka DataGrid form tambah kota
4 Dokter akan ter-filter sesuai Berhasil Klik simpan maka data
isian ditampilkan di DataGrid Berhasil
Klik refresh maka form kota
DataGrid kembali Berhasil Klik hapus maka data di
seperti semula DataGrid yang dipilih Berhasil
Double click pada akan terhapus
DataGrid maka muncul Berhasil Klik cari maka DataGrid
form edit 7 Kota akan ter-filter sesuai Berhasil
Klik kembali menuju ke isian
Berhasil
halaman utama Klik refresh maka
Klik tambah muncul DataGrid kembali Berhasil
Berhasil
form tambah pasien seperti semula
Klik simpan maka data Double click pada
ditampilkan di DataGrid Berhasil DataGrid maka muncul Berhasil
form pasien form edit
Klik hapus maka data di Klik kembali menuju ke
Berhasil
DataGrid yang dipilih Berhasil halaman utama
akan terhapus Klik tambah muncul
Berhasil
Klik cari maka DataGrid form tambah kamar
5 Pasien akan ter-filter sesuai Berhasil Klik simpan maka data
isian ditampilkan di DataGrid Berhasil
Klik refresh maka form kamar
DataGrid kembali Berhasil Klik hapus maka data di
seperti semula DataGrid yang dipilih Berhasil
Double click pada akan terhapus
DataGrid maka muncul Berhasil Klik cari maka DataGrid
form edit 8 Kamar akan ter-filter sesuai Berhasil
Klik kembali menuju ke isian
Berhasil
halaman utama Klik refresh maka
Klik tambah muncul DataGrid kembali Berhasil
Berhasil
form tambah petugas seperti semula
Klik simpan maka data Double click pada
ditampilkan di DataGrid Berhasil DataGrid maka muncul Berhasil
6 Petugas form petugas form edit
Klik hapus maka data di Klik kembali menuju ke
Berhasil
DataGrid yang dipilih Berhasil halaman utama
akan terhapus Klik tambah muncul
9 Diagnosis Berhasil
Klik cari maka DataGrid Berhasil form tambah diagnosis
No Form Skenario Pengujian Hasil No Form Skenario Pengujian Hasil
Klik simpan maka data seperti semula
ditampilkan di DataGrid Berhasil Double click pada
form diagnosis DataGrid maka muncul Berhasil
Klik hapus maka data di form edit
DataGrid yang dipilih Berhasil Klik kembali menuju ke
Berhasil
akan terhapus halaman utama
Klik cari maka DataGrid Klik hapus maka data di
akan ter-filter sesuai Berhasil DataGrid yang dipilih Berhasil
isian akan terhapus
Klik refresh maka Klik cari maka DataGrid
DataGrid kembali Berhasil akan ter-filter sesuai Berhasil
seperti semula isian
Double click pada Pelayan- Klik refresh maka
12
DataGrid maka muncul Berhasil an DataGrid kembali Berhasil
form edit seperti semula
Klik kembali menuju ke Double click pada
Berhasil
halaman utama DataGrid maka muncul Berhasil
Klik tambah muncul form edit
Berhasil
form tambah tindakan Klik kembali menuju ke
Berhasil
Klik simpan maka data halaman utama
ditampilkan di DataGrid Berhasil Klik preview maka akan
form tindakan 13 Laporan muncul laporan sesuai Berhasil
Klik hapus maka data di pilihan bulan dan tahun.
DataGrid yang dipilih Berhasil
akan terhapus Berdasarkan Tabel 12 dapat disimpulkan
Klik cari maka DataGrid bahwa seluruh form yang diuji berhasil dalam
10 Tindakan akan ter-filter sesuai Berhasil melakukan perintah sesuai dengan harapan user.
isian Selain pengujian pada sistem, peneliti juga
Klik refresh maka melakukan pengujian tentang kemudahan user
DataGrid kembali Berhasil interface. Pengujian ini dilakukan dengan
seperti semula membagi kuesioner kepada seorang user dengan
Double click pada jabatan pelaporan. Hasil dari kuesioner tersebut
DataGrid maka muncul Berhasil diolah dengan checklist seperti pada Tabel 13
form edit
Klik kembali menuju ke Tabel 13. Pengolahan Kuesioner
Berhasil
halaman utama
Klik tambah muncul Tingkat Kesesuaian
Berhasil
form tambah pendaftaran No Keterangan Tidak
Klik simpan maka data Sesuai
Sesuai
ditampilkan di DataGrid 1 Form login  -
Berhasil
form pendaftaran dan Form halaman
pelayanan 2  -
utama
Pendaf- Klik hapus maka data di 3 Form petugas  -
11
taran DataGrid yang dipilih Berhasil 4 Form dokter  -
akan terhapus 5 Form pasien  -
Klik cari maka DataGrid 6 Form kota  -
akan ter-filter sesuai Berhasil
7 Form kamar  -
isian
8 Form diagnosis  -
Klik refresh maka
Berhasil 9 Form tindakan  -
DataGrid kembali
10 Form pendaftaran  -
Tingkat Kesesuaian Sistem yang dikembangkan peneliti
No Keterangan Tidak didasarkan pada sistem yang ada dan digunakan
Sesuai sebelumnya. Apabila sistem yang lama proses
Sesuai
11 Form pelayanan  - pengolahannya masih secara manual, maka
sistem yang baru sudah terkomputerisasi
12 Form laporan  -
sehingga lebih menghemat waktu, praktis, dan
Output laporan
13  - efisien.
internal
Output laporan
14  - 3. Perancangan Aplikasi Pelayanan Rawat
eksternal
Inap
Hasil 14 0
Persentase 100% 0% Perancangan perangkat lunak adalah proses
multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
Berdasarkan Tabel 13 dapat disimpulkan program perangkat lunak termasuk struktur data,
bahwa hasil dari kuesioner yang dibagi kepada arsitektur perangkat lunak, representasi
seorang user menyatakan 100% user interface antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini
yang sudah peneliti buat sesuai dengan mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari
kebutuhan user. tahap analisis kebutuhan ke representasi desain
agar dapat diimplementasikan menjadi program
PEMBAHASAN pada tahap selanjutnya (Rosa dan Shalahuddin,
2011).
1. Identifikasi Permasalahan dalam Merancang database merupakan bagian
Penyediaan Aplikasi Pelayanan Rawat terpenting dalam penyediaan aplikasi. Database
Inap merupakan kumpulan field yang berguna dalam
penyimpanan data sehingga ketelitiannya harus
Berdasarkan PERMENKES RI Nomor diperhatikan agar tidak ada data yang ganda.
1171/MENKES/PER/VI/2011 tentang Sistem Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
Informasi Rumah Sakit (SIRS) dinyatakan primary key dan foreign key untuk merelasikan
bahwa: “Setiap rumah sakit wajib melaksanakan tabel-tabel pada database.
SIRS sebagai proses pengumpulan, pengolahan, Merancang alur sistem juga penting untuk
dan penyajian data rumah sakit. Penyelenggaraan mengetahui petugas yang berhak mengakses
SIRS bertujuan untuk merumuskan kebijakan di aplikasi tersebut serta alur jalannya aplikasi.
bidang perumahsakitan, menyajikan infromasi Peneliti merancang sistem dengan pemodelan
rumah sakit secara nasional, dan melakukan UML.
pemantauan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan rumah sakit secara nasional.” 4. Penerapan Aplikasi Pelayanan Rawat Inap
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data
pelayanan rawat inap masih dilakukan secara Desain harus ditranslasikan ke dalam
manual. Hal tersebut dapat menghambat program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini
pelayanan dari segi waktu. Dengan adanya adalah program komputer sesuai dengan desain
aplikasi pelayanan RI diharapkan mampu yang telah dibuat pada tahap desain (Rosa dan
mengatasi masalah yang terjadi secara efektif Shalahuddin, 2011). Berdasarkan kajian dari
dan efisien saat proses pelayanan RI dan hasil penelitian dengan tahapan metode SDLC,
menghasilkan output yang relevan. maka peneliti dapat merumuskan tiga proses
pada penyediaan aplikasi pelayanan RI di RS
2. Kebutuhan User dalam Penyediaan Paru Surabaya. Ketiga proses tersebut meliputi:
Aplikasi Pelayanan Rawat Inap a. Proses pendataan
Proses pendataan dilakukan oleh user.
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2011), Data yang di-entry antara lain:
menganalisis kebutuhan pemakai sistem 1) Proses pendataan pasien dengan
perangkat lunak (user) dan mengembangkan menginputkan identitas sosial pasien.
kebutuhan user merupakan bagian terpenting File tersebut disimpan dalam database
dalam membangun sebuah sistem. dengan nama tabel Master_Pasien.
2) Proses pendataan dokter dan petugas 2) Informasi data pengunjung pasien RI
dengan menginputkan identitas dokter berdasarkan jenis kunjungan dan jenis
dan petugas. Master petugas berguna kelamin yang direkap per bulan.
untuk penyaringan hak akses saat
masuk ke aplikasi pelayanan RI. File d. Uji Coba Black Box dan Kuesioner pada
tersebut disimpan dalam database Aplikasi Pelayanan Rawat Inap
dengan nama tabel Master_Dokter dan
Master_Petugas. Menurut Simarmata (2009), metode black
3) Proses pendataan diagnosis dan box testing yaitu metode pengujian sistem
tindakan dengan menginputkan data dengan memasukkan perintah yang sudah
kode penyakit, deskripsi penyakit, disesuaikan batasannya sesuai kemampuan
kode tindakan, dan deskripsi tindakan. sistem. Berdasarkan teori tersebut, maka peneliti
File tersebut disimpan dalam database dan petugas pelaporan RS Paru Surabaya
dengan nama tabel Master_Diagnosis melakukan black box testing dengan melakukan
dan Master_Tindakan. perintah di aplikasi pelayanan RI seperti pada
4) Pendataan data kamar dengan Tabel 4.12. Hasil dari pengujian tersebut yaitu
menginputkan nomor kamar, nama seluruh form dan laporan yang diujikan berhasil.
kelas, jumlah tempat tidur, sisa tempat Menurut Sugiyono (2009), angket atau
tidur, dan tarif tempat tidur. Data kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
kamar ini berguna untuk yang dilakukan dengan cara memberi
memonitoring status kamar (penuh seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
atau kosong). File tersebut disimpan kepada responden untuk dijawab. Berdasarkan
dalam database dengan nama tabel teori tersebut, peneliti melakukan wawancara
Master_Kamar. dengan panduan kuesioner kepada seorang user
5) Pendataan data kota dengan dengan jabatan petugas pelaporan. Hasil dari
menginputkan nama kota dan provinsi. kuesioner tersebut yaitu user interface yang
Data kota berguna ntuk sudah dibuat 100% sesuai dengan kebutuhan
menyeragamkan nama kota agar tidak user.
terjadi ambiguitas data. File tersebut
disimpan dalam database dengan SIMPULAN
nama tabel Master_Kota.
b. Proses transaksi 1. Pengolahan data pelayanan RI di RS Paru
1) Proses transaksi pendaftaran pasien RI Surabaya masih dilakukan secara manual
dengan menginputkan identitas pasien, mulai dari proses pendaftaran, pemesanan
dokter yang merawat, kamar RI, dan kamar, dan pelaporan. Hal tersebut dapat
asal pasien MRS. Data tersebut menghambat proses pelayanan dari segi
didapatkan dari Master_Pasien, waktu.
Master_Dokter, Master_Kota, dan 2. User membutuhkan aplikasi pelayanan RI
Master_Kamar. yang sesuai dengan proses pelayanan RI
2) Proses transaksi pelayanan pasien RI secara manual sehingga variabel dan alur
dengan menginputkan identitas pasien, yang digunakan disesuaikan dengan objek
data medis, dan tanggal KRS. Data penelitian.
tersebut didapatkan dari 3. Dalam perancangan databse dan alur
Master_Pasien, Master_Dokter, penyediaan aplikasi pelayanan RI peneliti
Master_Kamar, Master_Diagnosis, menggunakan pemodelan Unified Modeling
dan Master_Tindakan. Language (UML). Hasil dari perancangan
c. Proses pelaporan database yaitu sembilan tabel yang saling
1) Informasi data kunjungan pasien RI berelasi meliputi tabel Master_Pasien,
berdasarkan cara bayar, jenis Master_Petugas, Master_Dokter,
kunjungan, dan jenis kelamin yang Master_Kota, Master_Kamar,
direkap per bulan. Master_Diagnosis, Master_Tindakan,
Transaksi_Pendaftaran, dan
Transaksi_Pelayanan. Hasil dari perancangan
alur digambarkan dengan activity diagram Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi
dan sequences diagram pada Bab IV. Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
4. Aplikasi pelayanan RI diimplementasikan Jakarta: Rineka Cipta.
menjadi tiga macam yaitu implementasi
database yang terdiri dari sembilan tabel, Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak
implementasi form Visual Basic yang terdiri Menggunakan UML & Java. Yogyakarta:
dari sebelas form, dan laporan Crystal Andi Offse.
Reports yang terdiri dari dua laporan. Dari
ketiga implementasi tersebut didapatkan tiga Pressman, Roger S. 2012.Rekayasa Perangkat
proses pengolahan data yaitu proses Lunak. Yogyakarta: Andi.
pendataan, proses transaksi, dan proses
pelaporan. Prihastomo, Yoga. 2011. Workshop
5. Aplikasi pelayanan RI telah melewati tahap Pemrograman Dasar Databse dengan
ujicoba dengan black box testing dan Visual Basic 6.
kuesioner. Hasil dari black box testing black
box testing yaitu seluruh implementasi Republik Indonesia. Undang-Undang RI Nomor
database, form, dan laporan berhasil serta 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
hasil dari kuesioner yaitu 100% sesuai. Jakarta: Dewan Perwakilan Rakyat
Indonesia dan Presiden Republik
DAFTAR PUSTAKA Indonesia.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Safaat, Nazrudin. 2012. Pemograman Aplikasi
Pengolahan Rekam Medis Revisi II. Mobile Smartphone dan Tablet PC
Jakarta: Dirjen Pelayanan Medik. Berbasis Android. Informatika. Bandung.

Hatta, Gemala. 2005. Paradigma Baru Rekam Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat
Medis: Manajemen Informasi Kesehatan. Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
Makalah dalam seminar sehari Rekam
Kesehatan Elektronik.Jakarta. Subari dan Yuswanto. 2008. Panduan lengkap
pemrograman visual basic 6.0. Jakarta:
Huffman, Edna K. 1994. Health In formation Prestasi Pustaka Publiser.
Management Physician Record Company
ILLinois. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif dan R&D. Bandung:
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Alfabeta.
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 tentang Sukamto, Ariani, Rosa dan Shalahudin, M. 2013.
Rekam Medis. Jakarta: Departemen Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
Kesehatan. dan Berorientasi Objek. Informatika
Bandung. Bandung.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2011.
Peraturan Menteri Kesehatan RI RI
Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011
tengtang Sistem Informasi Rumah Sakit.
Jakarta: Departemen Kesehatan.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2014.


Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit. Jakarta:
Departemen Kesehatan.

Вам также может понравиться