Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2. Emile Durkheim
Sosiolog besar ini dilahirkan di Epinal diprovinsi lorraine di perancis timur pada 15 April
1885, sejumlah empat buku yang telah ditulis durkheim untuk mengukuhkan dirinya sebagai
seorang sosiolog yang terkenal, bukunya yang pertama adalah yang berjudul ”one the-division of
social labor” yang diterbitkan tahun 1893. Dua tahun kemudian pada tahun 1895 terbit buku
keduanya “the rules of socuological method” dan buku ketiganya “suicide” terbit pada tahun
1897 sedangkan buku yang keempat atau karyanya yang terakhir “the elemententary forms of
religious life” terbit pada tahun 1912.
Durkheim sangat termashur dengan kerangka teorinya tentang adanya “jiwa kelompok”
yang mempengaruhi jiwa individu. Dia mengatakan bahwa ada dua macam kesadaran yaitu
kolektip dan individual conciousness. Durkheim menyatakan ada dua sifat yang dimiliki oleh
kesadaran kolektif yaitu sifatnya yang exterior dan sifatnya yang konstarint didalam exterior
kesadaran kolektif berada diluar individu manusia dan yang yang masuk ke dalam individu
tersebut dalam perwujuadan sebagai aturan - aturan moral, agama, tentang baik dan buruk dan
lain sebagainya.
Sedangkan dalam sifat nya yang konstraint kesadaran kolektif tersebut memiiki daya
memaksa terhadap individu - individu manusia pelanggaran yang dilakukan oleh anggota
masyarakat terhadap kesadaran - kesadaran kolektif ini akan mengakibatkan adanya sangsi -
sangsi hukuman terhadap anggota masyarakat yang bersangkutan. Dengan demikian kesadarn
kolektif itu adalah suatu konsensus masyarakat yang mengatur hubungan sosial diantara
masyarakat yang bersangkutan. Kesadaran kolektif ini merupakan bentuk tertinggi dari
kehidupan psikis / kejiwaan dan merupakan suatu ‘kesadaran dari kesadaran yang berada di luar
dan di atas individu - individu dan dengan kesadaran yang demikian itu maka masyarakat adalah
merupakan suatu yang lebih baik dari pada individu.3[3]
3. Karl Marx
Sebagai seorang filusuf, nama Marx mungkin berdengung diseluruh dunia dengan
kehebatan yang luar biasa. Bahkan lebih dari itu, Marx dikenal pula sebagai seorang pemikir
dalam banyak bidang ilmu. Mulai dari lapangan ekonomi sampai kepada sosiologi. Filsuf yang
di lahirkan pada tanggal 5 mei 1818 di kota trier di tepi sungai rhine ini sesungguh nya keturunan
seorang borjuis, karya Marx yang pertama kali yang dapat dicatat adalah di sertasinya sendiri di
Universitas jana, yang berjudul On the differences between the natural philoshopy of democritus
and epicurus (1841) dimana sesungguhnya dia sudah mulai menyerang konsep - konsep agama
dan karya - karya Marx tidaklah terbilang banyak nya. Mulai dari “The Mesery of philophy, The
Poverty of philosophy”, sampai kepada Manifesto Komunis dan Das Kapital. Buku yang di
sebut terakhir ini justru merupakan buku yang paling termashur.
Sejarah kehidupan manusia kata Marx, tidak lebih dari pertentangan antar kelas, atau
antar golongan, mulai dari golongan atau kelas yang berdiri dari orang-orang yang bebas
merdeka dari budak - budak, sampai kepada pertentangan antara kelas penindas dengan yang
ditindas. Disinilah keistimewan Marx sebenarnya, yang melihat adanya suatu pertikaian abadi
yang menandai sejarah perkembangan manusia.
6[7] Sosiologi Perubahan Sosial, Perspektif Klasik, Modern, Postmodern dan Poskolonial. Hal :
110 – 113
PENUTUP
A. Kesimpulan
kekuatan sosial yang melatarbelakangi munculnya teori - teori sosial dan sekaligus
menjadi fokus perhatian para ahli sosial, diantaranya adalah revolusi politik, revolusi industri,
perkembangan kapitalisme, perkembangan sosialisme, feminisme, urbanisasi, perubahan agama,
serta pertumbuhan ilmu pengetahuan.
Teori sosiologi modren berbeda dari teori sosiologi klasik.teori sosiologi klasik memusat
kan analisanya pada pemikiran tokoh-tokoh sosiologis sedangkan teori-teori sosiologi modren
memusatkan analisanya pada analisanya pada aliran sosiologi pergeseran dari para ahli teori
sosiologi.
Istilah postmodern memang tidak memiliki definisi yang pasti, yang mampu merangkul
seluruh hasil pemikiran para teori tikus yang menamakan diri mereka sebagai kelompok
postmodernisme.
B. Saran
Penulis tidak terlepas dari kesalahan yang di sampaikan melalui makalah ini. Masih
banyak yang banyak yang harus penulis sampaikan dalam makalah ini, namun keterbatasan
wawasan penulis dan rujukan penulis temui yang tidak dapat penulis sampaikan dalam makalah
ini. Kami berharap pembaca dapat mencari selain rujukan yang kami temui.
Untuk itu penulis berharap pembaca memberi kritikan dan sarannya. Untuk itu atas
kekurangan makalah penulis berikan, penulis mohon maaf. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan kita bersama.
A.
A.
DAFTAR PUSTAKA