Вы находитесь на странице: 1из 4

MANAJEMEN TERPADU PENGENDALIAN TB RESISTAN OBAT

(MTPTRO)
Beban permasalahan TB resistan obat, TB MDR, danTB XDR
 Di tingkat global, Indonesia berada diperingkat 8 dari 27 negara dengan beban TB MDR
terbanyak di dunia dengan perkiraan pasien TB MDR di Indonesia sebesar 6900, yaitu
1,9% dari kasus baru dan 12% dari kasus pengobatan ulang. Diperkirakan kasus TB MDR
sebanyak 5.900 kasus yang berasal dari TB Paru baru dan 1.000 kasus dari TB Paru
pengobatan ulang (WHO global report 2013).
 Hasil DRS (Drug Resistance Survey) di Jawa Tengah yang dilaksanakan pada 2006
menunjukkan bahwa 1,8% TB MDR ditemukan pada TB kasusbaru dan 17,1%ditemukan
pada kasus TB yang pernah mendapatkan pengobatan sedangkan hasil DRS di Jawa Timur
pada tahun 2009 menunjukkan bahwa 2% TB MDR ditemukan pada TB kasus baru dan
9,7% ditemukan pada kasus TB yang pernahmendapatkanpengobatan.
 Pengobatan yang tidak standar terhadap pasien yang “diduga” TB Resistan Obat atau TB
MDR yang dilakukan di rumah sakit, B/BKPM, klinik swasta, praktisi swasta, dan
fasyankes lainnya semakin memperparah situasi resistansi kuman TB.
Definisi TB resistan obat, TB MDR dan TB XDR
 TB resistan Obat adalah TB yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis
yang telah mengalami kekebalan terhadap OAT.
 Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) atau TB MDR adalah TB resistan Obat
terhadap minimal 2 (dua) obat anti TB yang paling poten yaitu INH dan Rifampisin
secara bersama sama atau disertai resisten terhadap obat anti TB lini pertama lainnya
seperti etambutol, streptomisin dan pirazinamid.
 Extensively Drug Resistant Tuberculosis atau XDR TB adalah TB MDR disertai
dengan kekebalan terhadap obat anti TB lini kedua yaitu golongan fluorokuinolon dan
setidaknya satu obat anti TB lini kedua suntikan seperti kanamisin, amikasin atau
kapreomisin.
PenularanTB ResistanObat, TB MDR dan TB XDR?
Penularan kuman TB resistan obat, TB MDR maupun TB XDR adalah sama seperti penularan
kuman TB yang tidak resistan obat pada umumnya. Orang yang tertular (terinfeksi) kuman TB
Resistanobat, TB MDR atau TB XDR dapatberkembangmenjadi “sakit
TB”danakanmengalami“sakit TB MDR” dikarenakan yang ada di dalam tubuh pasien tersebut
adalah kuman TB MDR. Pasien TB MDR dapat menularkan kuman TB yang resistan obat kepada
masyarakat disekitarnya.
Bagaimana kuman TB dapat menjadi resistan?
Resistan terhadap obat anti TB dapat terjadi pemberian obat yang tidak tepat yaitu pasien tidak
menyelesaikan pengobatan yang diberikan, petugas kesehatan memberikan pengobatan yang tidak
tepat baik paduan, dosis, lama pengobatan dan kualitas obat,demikian pula adanya kendala
suplaiobat yang tidak selalu tersedia.
Siapa yang mempunyai risiko terkena TB Resistan obat, TB MDR dan TB XDR?
TB Resistan obat dapat mengenai siapa saja, akan tetapi biasanya terjadi pada orang yang:
1. Tidak menelan obat TB secara teratur atau seperti yang disarankan oleh petugas kesehatan
2. Sakit TB berulang serta mempunyai riwayat mendapatkan pengobatan TB sebelumnya
3. Datang dari wilayah yang mempunyai beban TB Resistan obat yang tinggi
4. Kontak erat dengan seseorang yang sakit TB Resistan Obat, TB MDR, atau TB XDR.
Diagnosis TB Resistan Obat, TB MDR dan TB XDR
Diagnosis TB Resistan obat, TB MDR dan TB XDR dilakukan dengan menggunakan tes cepat
dengan metode PCR (Xpert MTB/RIF), pemeriksaan biakan serta uji kepekaan kuman terhadap
obat TB (Drugs Sensitivity Test/DST).
Pengobatan TB Resistan Obat, TB MDR dan TB XDR
Pengobatan TB Resistan Obat, TB MDR, dan TB XDR lebih sulit jika dibandingkan dengan
pengobatan kuman TB yang masih sensitif. Angka keberhasilan pengobatan tergantung kepada
seberapa cepat kasus TB resistan obat ini teridentifikasi dan ketersediaan pengobatan yang efektif.
TB resitan obat dan TB MDR dapat disembuhkan, meskipun membutuhkan waktu sekitar 18-24
bulan. Harga obat TB lini kedua jauh lebih mahal (± 100 kali lipat dibandingkan pengobatan TB
biasa) dan penanganannya lebih sulit. Selain paduan pengobatannya yang rumit, jumlah obatnya
lebih banyak dan efek samping yang disebabkan juga lebih berat.
Pengobatan TB XDR lebih sulit lagi karena kuman TB telah kebal terhadap OAT lini pertama
maupun lini kedua sehingga pilihan paduan OAT TB XDR sangat terbatas. Meskipun demikian di
beberapa negara yang banyak ditemukan pasien TB XDR melaporkan keberhasilan pengobatan
sebesar 50-60 % tergantung dari seberapa berat penyakitnya, status imunitas pasien serta berapa
banyak OAT lini pertama dan kedua yang sudah tidak dapat lagi digunakan karena kuman TB
telah kebal.
Bagaimana mencegah terjadinya TB resistan obat, TB MDR dan TB XDR?
 Kunci pencegahan TB MDR adalah dengan mendiagnosis secara dini setiap terduga TB
resistan obat dan dilanjutkan dengan pengobatan dengan OAT lini kedua sesuai standar.
Pengobatannya harus dipantau kepatuhan dan ketuntasannya, serta harus dilaporkan
kedalam system surveilans.
 Pengobatan TB dengan tatalaksana yang tidak standar baik dalam hal paduan, lama dan
cara pemberian pengobatan dapat menjadi factor pencetus untuk meningkatnya jumlah
kasus TB resistan obat dan TB MDR. Penggunaan obat anti TB lini kedua (missal
siprofloksasin, ofloksasin, levofloksasin, kanamisin dll) secara sembarangan dapat dapat
memicu munculnya TB XDR.
 Untuk mencegah penularan kuman TB MDR, pencegahan dan pengendalian infeksi yang
tepat harus dilakukan disetiap fasyankes yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien TB Resistan obat, TB MDR/ XDR, termasuk juga menjaga lingkungan tempat
tinggal pasien TB Resistan obat, TB MDR/ XDR.
Manajemen Terpadu Pengendalian TB Resistan Obat (MTPTRO) atau Programmatic
Management of Drug Resistant TB (PMDT)
MTPTRO adalah kegiatan yang bertujuan untuk menangani pasien TB resistan obat, TB MDR,
dan TB XDR. Strategi kegiatan ini didasarkan pada 5 komponen DOTS yaitu :
 Komitmen politis berkesinambungan untuk meningkatkan sumberdaya manusia dan
sumberdaya keuangan dalam penanganan TB MDR.
 Diagnosis berkualitas melalui tes cepat dengan metode PCR (Xpert MTB/RIF),
pemeriksaanbiakan dan uji kepekaan obat (DST) yang terjamin mutunya untuk deteksi
kasus pada orang yang diduga (suspek) TB Resistan obat.
 Pengawasan menelan obat secara langsung menggunakan paduan OAT lini kedua.
 Ketersediaan OAT lini kedua secara berkesinambungan.
 Sistem pencatatan dan pelaporan yang memastikan penilaian terhadap hasil keluaran setiap
pasien dan penilaian terhadap program DOTS secara keseluruhan.
Dua tujuan utama MTPTRO adalah;
 Mencegah terjadinya kasus TB Reistan obat melalui pelayanan DOTS yang bermutu
 Melaksanakan manajemen kasus TB Resistan Obat secara terstandarisasi
Komponen utama dalam MTPTRO:
 Diagnosis dengan menggunakan kultur dan uji kepekaan obat di laboratorium yang
tersertifikasi oleh Laboratorium Supranasional;
 Pengobatan TB Resistan Obat (TB MDR) yang terstandarisasi yang dilakukan oleh Tim
Ahli Klinis di RS Rujukan TB MDR;
 Pelayanan di fasilitas layanan rawat jalan penuh, kecuali jika kondisi klinis pasien
memburuk dan terdapat keputusan tim ahli klinis untuk dirawat inap; dan
 Pengawasan menelan obat secara langsung setiap hari oleh petugas kesehatan.
MTPTRO memerlukan dukungan dan keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan di
berbagai tingkatan mulai dari tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Pelayanan TB Resistan obat (TB MDR) adalah pelayanan berbasis rujukan dengan penguatan pada
pengendalian infeksi. Mengenai hal tersebut telah dikeluarkan SE dirjen PP dan PL nomor
PM.01.06/III.1/1755/2012 tanggal 18 Oktober 2012 mengenai Alur rujukan Pasien TB MDR dan
Alur rujukan suspek TB MDR/ rujukan sputum untuk diagnosis TB MDR diutamakan untuk
Provinsi yang belum mempunyai RS rujukan TB MDR (borderless approach). Secara bertahap,
diharapkan pada 2014 seluruh penduduk Indonesia mempunyai akses terhadap pelayanan PMDT.
1. Sampai dengan tahun 2013 terdapat 13 RS Rujukan TB MDR di 12 Provinsi yaitu RS
Persahabatan Jakarta, RS dr. Soetomo dan, RS. dr. Syaiful Anwar Jatim, RS. dr. Moewardi
Jateng, RSUD Labuang Baji Sulsel, RS Hasan Sadikin Jabar, RS Adam Malik Sumut, RS
Sanglah Bali, RS dr. Sardjito Yogyakarta, RSUD Jayapura Papua, RSUD Depati Hamzah
Babel, RSUD Arifin Ahmad Riau, dan RSU Ahmad Mohtar Sumbar.
2. Sampai dengan bulan November 2013, telah terjaring 1947 pasien terkonfirmasi TB resistan
obat dan TB MDR dari 7310 suspek TB MDR yang diperiksa, dimana1.496 diantaranya sudah
menjalani pengobatan. Angka keberhasilan pengobatan pada pasien TB MDR sekitar 66%.
3. Sampai akhir tahun 2013, terdapat 7 laboratorium yang tersertifikasi untuk pemeriksaan DST
OAT lini pertama yaitu Lab. Mikrobiologi FK-UI, Lab. Mikrobiologi RS. Persahabatan, BBLK
Surabaya, BLK Provinsi Jawa Barat, Laboratorium NHCR-UNHAS Makassar, BLK Semarang,
dan BLK Jayapura. 5 laboratorium diantaranya juga sudah tersertifikasi untuk pemeriksaan
DST OAT lini kedua, kecuali BLK Semarang dan BLK Jayapura yang baru tersertifikasi untuk
pemeriksaan DST lini pertama saja.
4. Pemantauan pasien TB MDR dilakukan dengan pemeriksaan biakan (kultur) di laboratorium
yang sudah teruji mutunya diketujuh lab tersebut diatas dan di 2 lab lainnya yaitu Laboratorium
Mikrobiologi FK-UGM dan RS. Adam Malik.
5. Penegakan diagnosis TB Resistan obat khususnya Resistan Rifampisin dilakukan dengan
menggunakan tes cepat dengan Xpert MTB/RIF. Selain dapat mempercepat diagnosis pasien
TB Resistan Obat, Xpert MTB Rif juga digunakan untuk mempercepat diagnosis TB pada
pasien dengan HIV Positif. Hinggatahun 2013, pemeriksaantescepatXpert MTB Rif
dapatdiakses di 17 laboratorium yaitu Laboratorium Mikrobiologi FK-UI, RS Persahabatan, RS
Hasan Sadikin,RSdr. Moewardi, RS dr.Soetomo, RS Saiful Anwar, BLK Provinsi Jawa Barat,
BBLK Surabaya, RS Adam Malik, FK-UGM, RS Sanglah, RS Labuang Baji, NHCR-UNHAS
Makassar, RS Kariadi, RSUD Cilacap, RS Pengayoman Cipinang dan BLK Provinsi Papua.
Pada tahun 2014 direncanakan setiap provinsi akan mempunyai akses tes cepat dengan Xpert
MTB/RIF

Вам также может понравиться

  • SK Kebijakan Kredensialing Rsud Cianjur
    SK Kebijakan Kredensialing Rsud Cianjur
    Документ3 страницы
    SK Kebijakan Kredensialing Rsud Cianjur
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • PERSONALIZING VALUES BerAKHLAK Di RSUD
    PERSONALIZING VALUES BerAKHLAK Di RSUD
    Документ5 страниц
    PERSONALIZING VALUES BerAKHLAK Di RSUD
    Rinda Scarlet
    100% (6)
  • PERSONALIZING VALUES BerAKHLAK Di RSUD
    PERSONALIZING VALUES BerAKHLAK Di RSUD
    Документ5 страниц
    PERSONALIZING VALUES BerAKHLAK Di RSUD
    Rinda Scarlet
    100% (6)
  • BREAKING THE LIMITATIONS Di RSUD
    BREAKING THE LIMITATIONS Di RSUD
    Документ3 страницы
    BREAKING THE LIMITATIONS Di RSUD
    Rinda Scarlet
    Оценок пока нет
  • Cover Rsud Cianjur
    Cover Rsud Cianjur
    Документ1 страница
    Cover Rsud Cianjur
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Cofer Santi
    Cofer Santi
    Документ2 страницы
    Cofer Santi
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Panduan Kredensialing
    Panduan Kredensialing
    Документ4 страницы
    Panduan Kredensialing
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Daftar
    Daftar
    Документ3 страницы
    Daftar
    Roney
    Оценок пока нет
  • Tutorial SIMK 2016 New PDF
    Tutorial SIMK 2016 New PDF
    Документ25 страниц
    Tutorial SIMK 2016 New PDF
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • BAB I Santi
    BAB I Santi
    Документ7 страниц
    BAB I Santi
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Format Data Perawat
    Format Data Perawat
    Документ3 страницы
    Format Data Perawat
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Kanker
    Kanker
    Документ7 страниц
    Kanker
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ4 страницы
    Daftar Isi
    tama
    Оценок пока нет
  • Abstrak
    Abstrak
    Документ2 страницы
    Abstrak
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ13 страниц
    Bab I
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Bab 1-09412147016 - 2
    Bab 1-09412147016 - 2
    Документ6 страниц
    Bab 1-09412147016 - 2
    Bayu Septian
    Оценок пока нет
  • Komunikasi
    Komunikasi
    Документ40 страниц
    Komunikasi
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Rekapan
    Rekapan
    Документ3 страницы
    Rekapan
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • BAB III (Revisi) Edit
    BAB III (Revisi) Edit
    Документ23 страницы
    BAB III (Revisi) Edit
    Polaroid Photo Project
    Оценок пока нет
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Документ4 страницы
    Daftar Isi
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Bab 1-09412147016 - 2
    Bab 1-09412147016 - 2
    Документ6 страниц
    Bab 1-09412147016 - 2
    Bayu Septian
    Оценок пока нет
  • Bab 3 PDF
    Bab 3 PDF
    Документ12 страниц
    Bab 3 PDF
    Novi Jasmine Kamil
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Document 1
    Document 1
    Документ1 страница
    Document 1
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ1 страница
    Cover
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • KUESIONER Revisi Senin
    KUESIONER Revisi Senin
    Документ3 страницы
    KUESIONER Revisi Senin
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Langkah Penyusunan Clinical Pathway Dalam Rangka Kendali Mutu
    Langkah Penyusunan Clinical Pathway Dalam Rangka Kendali Mutu
    Документ4 страницы
    Langkah Penyusunan Clinical Pathway Dalam Rangka Kendali Mutu
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Panduan Penyusunan Clinical Pathway
    Panduan Penyusunan Clinical Pathway
    Документ9 страниц
    Panduan Penyusunan Clinical Pathway
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет
  • Instrumen Penelitian
    Instrumen Penelitian
    Документ4 страницы
    Instrumen Penelitian
    Dicka Edo Juvetalia
    Оценок пока нет