Вы находитесь на странице: 1из 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA Bpk. S

A. Pengkajian (Tanggal : 23 Juni 2014)

I. Data Umum

1. Nama kepala keluarg : Bpk. S


2. Umur : 43 tahun
3. Pendidikan : Sekolah Teknik Mesin (STM)
4. Pekerjaan : Wiraswasta ( Karet PT Panca Usaha Samudra)
5. Agama : Islam
6. Alamat : Jalan silaberanti lrg. Dahlia
7. Suku : OKI (Jejawi)
8. Daftar Anggota Keluarga
No Nama Hubungan Jenis Umur Pendidikan Agama Keterangan
dengan kelamin
keluarga
1 Ny. V Istri P 35 SMEA Islam -
tahun
2 An. P Anak P 14 SMP Islam Imunisasi
tahun lengkap
3 An. D Anak P 9 SD Islam Imunisasi
tahun lengkap
4 An. F Anak L 5 - Islam Imunisasi
tahun lengkap /
balita
5 An. A Anak L 1 - Islam Imunisasi
tahun lengkap/
balita
9. Genogram

Keterngan :

: Laki-Laki : Meninggal

: Perempuan : Pasien

10. Type Keluarga : Nuclear Family yaitu terdiri dari ayah , ibu dan 4 orang
anak.
11. Status sosial , ekonomi dan budaya :
a. Penghasilan
Penghasilan keluarga Bpk. S ± Rp. 5.000.000 setiap bulannya
b. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan dengan masyarakat baik, Ny.V aktif dalam kegiatan
pengajian dimasjid setiap hari sabtu dan Bpk.S aktif dalam kegiatan
masyarakat yaitu gotong royong setiap hari minggu. Anak-anak akrab
dengan tetangga sekitar.
12. Hubungan anggota keluarga

Hubungan antar anggota keluarga baik, saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya dan anggota keluarga mempunyai kebiasaan kumpul keluarga yang
diwujudkan dengan makan malam bersama setiap hari dan terkadang makan
diluar bersama ( mall) untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan kasih sayang.
13. Pola pengambilan keputusan

Anggota keluarga yang paling berpengaruh dalam mengambil keputusan tertinggi


berada ditangan Ayah.

14. Kebiasaan anggota keluarga sehari-hari


a. Makan

Setiap anggota keluarga makan tiga kali sehari makanan terdiri dari lauk pauk nasi
sayuran dan buah. Tetapi ada kebiasaan buruk yang dilakukan anggota keluarga
yaitu, hanya anak pertama yang suka makan sayur-sayuran sedangkan anak yang
lalin tidak suka. Ada kebiasaan makan bersama pada malam hari dan terkadang
makan diluar bersama (mall) untuk meningkatkan rasa kekeluargaan dan kasih
sayang.

b. Minum

Keluarga sudah mempunyai kebiasaan minum yang sudah baik dibuktikan dengan
keluarga mengkonsumsi air minum 8-10 gelas dalam satu hari. Anak minum susu
setiap malam menjelang tidur.

c. Cara mengolah makanan

Makanan dikelola baik dengan cara direbus, goreng, dan dibakar.

d. Cara penyajian

Makanan disajikan diatas meja saji dan dimakan secara bersama-sama.

e. Pola aktivitas dan pola istirahat

Anggota keluarga ada kebiasaan tidur siang. Ny.V dan anak-anak tidur siang jam
12:00 WIB. Dan pada malam hari anak anak tidur jam 21:00 WIB dan bangun jam
05:30 WIB. Anak-anak mempunyai rutinitas sekolah (pukul 07:00-12:00 WIB)
dan Bpk.S berangkat kerja pukul (08:00-15:00 WIB)

f. Pola eliminasi
Biasanya anggota keluarga BAB 1x sehari setiap pagi hari.

g. Rekreasi

Keluarga berekreasi setiap satu minggu sekali, tempat keluarga berekreasi adalah
pergi ketempat kakek dikampung halaman (jejawi) dan terkadang anggota
keluarga pergi ke mall bersama untuk mempererat kekeluargaan dan
menumbuhkan kasih sayang.

h. Pemanfaatan waktu senggang

Pada waktu senggang keluarga nonton televisi bersama dan membahas masalah
sekolah anak (memberi anak motivasi dalam belajar dan mengevaluasi hasil
belajar anak)

i. Kebiasaan keluarga yang merugikan kesehatan

Salah Satu anggota keluarga (anak yang terakhir) memiliki kebiasaan malas untuk
makan nasi namun suka makan snack dan permen yang banyak mengdung bahan
pengawet.

II. Rumah dan Lingkungan


4

1 2 5

3
Ruang Keluarga
Keterangan :

: Pintu

1. Ruang Tamu
2. Kamar Orang Tua
3. Kamar Anak
4. Kamar Mandi
5. Dapur
6. Kamar Tamu

7. Rumah

Luas tanah 10x11 ada 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 dapur. Jenis rumah permanen , lantai keramik, rumah cukup bersih,
penerangan dengan listrik, jendela 4 buah dan disetiap jendela terdapat ventilasi.

8. Pengelolaan sampah

Sampah dikumpulkan ditempat sampah, yang setiap hari diangkut oleh pembuang
sampah bayaran.

9. Sumber air minum

Keluarga mandi, minum, mandi, masak dan mencuci menggunakan PDAM


(perusahaan daerah air minum).

10. Halaman rumah

Rumah memiliki halaman depan yang tidak terlalu luas dan terdapat beberapa pot
bunga

11. Lingkungan rumah


Rumah terletak ditengah-tengah perkotaan, Fasilitas kesehatan (klinik bidan)
dengan rumah jaraknya ± 200 m dari rumah, akses jalan atau transportasi baik
sehingga mudah untuk dijangkau. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang
lainnya sangat dekat sekali atau rumah saling berdempetan, dan didepan rumah
terdapat selokan tempat aliran air yang cukup bersih.

12. Fasilitas

Fasilitas yang ada: TV, tape, kompor gas, kulkas, mesin cuci, kipas angin, meja
makan, sofa ruang tamu, dan lain-lain.

III. Riwayat tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga mempunyai 4 orang anak, 2 perempuan dan 2 laki-laki. Anak pertama


berusia 14 tahun, anak ke-2 berusia 9 tahun, anak ke-3 berusia 5 tahun, dan anak
ke-4 berusia 1 tahun. Jadi keluarga saat ini memasuki tahap perkembangan
keluarga usia remaja

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Pada tahap perkembangan keluarga dengan keluarga usia remaja, keluarga


mempunyai tugas-tugas yang harus dipenuhi yaitu:

- Memberikan kebebasan yang seimbnag dengan tanggung jawab.


- Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
- Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
- Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
- Biaya semakin meningkat
Keluarga telah terpenuhi semua tugas perkembangan tersebut.
3. Riwayat dalam keluarga
Kelurga Bpk.S terbentuk bersdasarkan atas dasar saling cinta sebelum menikah
sempat berpacaran. Masing-masing berasal dari keluarga yang tidak punya
masalah apapun.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Suami istri berasal dari keluarga baik-baik.
IV. Struktur keluarga

1. Pola komunikasi
Dalam keluarga sehari-hari menggunakan bahasa Palembang. Pola komunikasi
keluarga selama ini bersifat terbuka dengan saling mengungkapkan permasalahan
dan berusaha menyelesaikannya bersama-sama.
2. Struktur kekuatan
Keluarga menggunkan sistem reward-punishment. Setiap anak yang mendapat
yang mendapatkan prestasi baik disekolah maupun diluar sekolah maka akan
diberi reward sebagai hadiah dari hasil belajarnya dan agar anak semakin
memotivasi diri.
3. Struktur peran
- Bpk. S. Formal: Pencari nafkah, kepala keluarga. Informal: mampu
berperan sebagai pendidik dan pelindung.
- Ny. V. Formal: Ibu rumah tangga, pengasuh anak, mengurus keperluan
rumah tangga, membantu suami mencari nafkah. Informal: mampu
memberikan kasih sayang pada anak dan suami.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menerapkan sopan santun dan saling hormat antar keluarga dan terhadap
masyarakat. Keluarga menerapkan nilai dan budaya Palembang.

V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
Anggota keluarga mempunyai rasa saling memiliki dan dimiliki dalam
keluarga serta saling mendukung. Bila salah satu anggota keluarga
yang sakit semua khawatir dan mencemaskannya. Anak – anak selalu
menunggu dan menyambut kedatangan ayahnya dari pulang kerja.

2. Fungsi sosial
Anggota keluarga saling berinteraksi satu dengan yang lainnya setiap
saat. Hubungan dalam keluarga sangat erat dan hangat. Ketika waktu
liburan anggota keluarga selalu menyempat untuk kumpul bersama
atau pergi ke mall.

3. Fungsi perawatan kesehatan

Keluarga mengetahui bahwa kesehatan itu penting dan berharga bila


ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan
kesehatan dan semua anggota keluarga akan merawatnya. Keluarga
rutin memanfaatkan fasilitas kesehatan terdekat (klinik bidan). Ny. V
rutin melakukan imunisasi kepada anaknya yang berusia balita di
klinik bidan.

4. Fungsi reproduksi
Anak berjumlah 4 orang, 2 perempuan dan 2 laki-laki. Ny. V
menggunakan KB suntik 3 bulan sekali . Jarak anak  5tahun.

5. Fungsi ekonomi
Keluarga telah memenuhi sandang, pangan dan papan .

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka panjang dan pendek serta kekuatan keluarga
Stressor jangka pendek: saat ini anak A (anak terakhir) menderita
demam, batuk , pilek sudah 3 hari, nafsu makan kurang, tetapi mau
minum susu dan makan snack saja

Stressor jangka panjang: anak A (anak terakhir) bila musim-musim


tertentu terutama pada musim pancaroba sering menderita batuk dan
pilek sehingga menimbulkan kecemasan pada kedua orang tua.

2. Kemampuan keluarga dalam merespon terhadap stressor.

Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke pelayanan


kesehatan (klinik bidan) dan bila ada masalah keluarga yang lain
segera didiskusikan oleh semua anggota keluarga untuk mencari
penyelesaian masalah.

3. Strategi koping yang digunakan


Keluarga mengambil keputusan dengan penguatan dan menghadapi
masalah tanpa merasa terbebani terhadap sesuatu, ikhlas dan tawakal
dalam kesehariannya.

VII. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Riwayat kesehatan anggota keluarga


Anak A (anak terakhir) menderita demam, batuk, pilek , nafsu makan
berkurang BB= 7 kg.

2. Penyakit yang diderita


a. Riwayat penyakit dahulu
Orang tua Bpk. S meninggal karena penyakit stroke dan jantung
b. Riwayat penyakit keturunan : tidak ada
c. Kecacatan: tidak ada
3. Riwayat kesehatan mental, psikilogis, spritual
- Anggota keluarga kesehatan mentalnya baik sesuai dengan tahap
perkembangan.
- Spiritual: taat beribadah.
4. Tanggapan keluarga terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga menganggap pelayanan kesehatan sangat menguntungkan
keluarga karena bila sakit bisa langsung berobat ke sana pelayanan
kesehatan yang diterima selalu baik.

VIII. Persepsi Dan Tanggapan Keluarga Terhadap Masalah Kesehatan


Kesehatan sangat penting sehingga bila sakit langsung dibawa ke
puskesmas.
IX. Pemeriksaan Fisik

Nama Pemeriksaan Fisik


Bpk. S Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Rambut hitam, tidak rontok, tidak
berketombe.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis,
pupil tidak ikterik.
Hidung : Tidak ada sinusitis, keadaan bersih.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada
pengeluaran cairan.
Mulut : Tidak ada caries gigi, tidak ada
sariawan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
bening.
Paru-paru : Bunyi nafas vesikuler, pengembangan
paru simetris, wheezing tidak ada.
Jantung : BJ I dan II murni, galop tidak ada,
mur-mur tidak ada.
Abdomen : Tidak ada pembesaran hepar/limpa
dan tidak teraba massa.
Ekstremitas : Pergerakan bebas.
Tanda-Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg RR : 18x/menit
N : 70x/menit T : 37oC
BB : 72 kg TB : 172 cm

Ny. V Kesadaran : Compos mentis


Kepala : Rambut hitam, tidak rontok, tidak
berketombe.
Mata : Simetris, konjungtiva tidak anemis,
pupil tidak ikterik.
Hidung : Tidak ada sinusitis, keadaan bersih.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada
pengeluaran cairan.
Mulut : Tidak ada caries gigi, tidak ada
sariawan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
bening.
Paru-paru : Bunyi nafas vesikuler, pengembangan
paru simetris, wheezing tidak ada.
Jantung : BJ I dan II murni, galop tidak ada,
mur-mur tidak ada.
Abdomen : Tidak ada pembesaran hepar/limpa
dan tidak teraba massa.
Ekstremitas : Pergerakan bebas.
TD : 110/70 mmHg RR : 18x/menit
N : 68x/menit T : 37oC
BB : 80 kg TB : 165 cm
An. P Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Rambut hitam ,tidak
berketombe,tidak rontok.
Mata : Konjungtiva tidak anemis , pupil
tidak ikterik.
Hidung : Tidak ada sinusitis, lubang hidung
bersih.
Telinga : Tidak ada pengeluaran cairan,
bersih.
Mulut : Tidak ada caries gigi, tidak ada
sariawan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
Paru-paru : Bunyi napas vesikuler, pernafasan
abdomen, pergerakan kiri kanan simetris
Jantung : Tidak ada dypsnoe, denyut nadi
normal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hepar/limpa,
tidak ada jaringan parut
Ekstremitas : Pergerakan bebas.
Tanda – tanda vital
TD : 105/60 mmHg RR : 17x/menit
N : 70x/menit T : 36oC
BB : 41 kg TB : 141 cm
An. D Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Rambut hitam lurus,tidak
berketombe,tidak rontok.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil
tidak ikterik.
Hidung : Lubang hidung bersih, sinusitis
tidak ada.
Telinga : Tidak ada pengeluaran cairan,
bersih.
Mulut : Tidak ada caries gigi tidak ada
sariawan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
Paru-paru : Bunyi napas vesikuler, pernafasan
abdomen, pergerakan kiri kanan simetris.
Jantung : Tidak ada dypsnoe, denyut nadi
normal.
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati/limpa
tidak ada jaringan parut
Ekstremitas : Pergerakan bebas.
BB : 35 kg RR : 17x/menit
TB : 120 cm T : 36oC
N : 75x/menit
An. F Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Rambut hitam lurus,tidak
berketombe,tidak rontok.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil
tidak ikterik.
Hidung : Polip tidak ada, lubang hidung
bersih, sinusitis tidak ada.
Telinga : Tidak ada pengeluaran cairan,
bersih.
Mulut : Tidak ada caries gigi, tidak ada
sariawan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
Paru-paru : Bunyi napas vesikuler, pernafasan
abdomen, pergerakan kiri kanan simetris
Jantung : Tidak ada dypsnoe, denyut nadi
normal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati/limpa,
tidak ada jaringan parut
Ekstremitas : Pergerakan bebas.
BB : 18 kg RR : 20x/menit
TB : 80 cm T : 37oC
N : 80x/menit
An. A Kesadaran : Compos mentis
Kepala : Rambut hitam lurus,tidak
berketombe,tidak rontok.
Mata : Konjungtiva tidak anemis, pupil
tidak ikterik.
Hidung : Polip tidak ada, lubang hidung
bersih, sinusitis tidak ada , terdapat ingus yang
keluar dalam hidung
Telinga : Tidak ada pengeluaran cairan,
bersih.
Mulut : Gigi susu lengkap, tidak ada
sariawan.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening.
Paru-paru : Bunyi napas vesikuler, pernafasan
abdomen, pergerakan kiri kanan simetris
Jantung : Tidak ada dypsnoe, denyut nadi
normal
Abdomen : Tidak ada pembesaran hati/limpa,
tidak ada jaringan parut
Ekstremitas : Pergerakan bebas.
Tanda- tanda vital
BB : 7 kg RR : 20x/menit
TB : 50 cm T : 38,7oC
N : 80x/menit

B. Analisa Data

No Data Masalah / Problem Etiologi

1. Data Subyektif : Ketidakseimbangan Kurangnya perhatian


nutrisi : kurang dari orang tua tentang
 Ny.V mengatakan
kebutuhan tubuh kebutuhan asupan
bahwa An. A mengalami
pada anak A. nutrisi
nafsu makan kurang.
 Ny.V mengatakan An. A
hanya ingin minum susu
dan makan sncak yang
kurang bergizi.
Data Obyektif :

 An. A, BB= 7 kg, TB=


50 cm
 Anak menolak diberi
makanan

2. Data subyektif : Hipertermi pada An. Ketidakmampuan


A keluarga merawat
 Ny. V meng atakan An.
anggota keluarga.
A sudah 3 hari demam.
Data obyektif :

 Nadi= 80 x/mnt, Suhu=


38,7 °C, pernafasan= 20
x/mnt
 Saat disentuh tangan
terasa hangat.
 Tampak lemas

C. Masalah Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. A. b.d
kurangnya perhatian orang tua tentang kebutuhan asupan nutrisi.
2. Hipertermia pada An. A b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga.
D. Skoring
1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. A. b.d
kurangnya perhatian orang tua tentang kebutuhan asupan nutrisi.

No Kriteria Bobot Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 1 3/3 x 1 3 Masalah sudah


terjadi dengan BB
Aktual =3
= 7 kg ,yang ideal
Resiko =2 BB = 10 Kg dan
anak menolak
Potensial = 1
untuk makan ,
hanya minum susu
dan snack saja

2. Kemungkinan 2 1/2x 2 1 Masalah sebagian


masalah dapat dapat dirubah
dirubah karena keluarga
mampu
Mudah =2
memberikan
Sebagian =1 makanan yang
bergizi pada
Tidak dapat = 0
anaknya

3. Potensi masalah 1 2/3 x 1 2/3 Penurunan nafsu


untuk dicegah makan dapat
dicegah dengan
Tinggi =3
memberikan
Cukup =2 makanan kesukaan
yang mengandung
Rendah =1
nutrisi yang tinggi
dan diberikan
dalam porsi kecil
tapi sering.

4. Menonjolnya 0 2/0 x 1 0 Keluarga tidak


masalah menyadari masalah
asupan pada
makanan anaknya
Masalah berat ,
harus segera
ditangani =2

Ada masalah , tetapi


tidak perlu ditangani
=1

Masalah tidak
dirasakan = 0

Skor total 4 2/3

2. Hipertermia pada An. A b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota


keluarga.

No Kriteria Bobot Hitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 1 3/3 x 1 1 Masalah sudah


terjadi
Aktual =3
T=38,7°C,saat
Resiko =2 disentuh tangan
terasa hangat.
Potensial = 1
2. Kemungkinan 2 2/2 x 2 2 Sumber dan
masalah dapat tindakan untuk
dirubah memecahkan
masalah dapat di
Mudah =2
jangkau oleh
Sebagian =1 keluarga .

Tidak dapat = 0

3. Potensi masalah 1 3/3 x 1 1 Hipertermi dapat di


untuk dicegah cegah dengan
pemberian obat
Tinggi =3
penurun panas,
Cukup =2 minum yang cukup
dan kompres
Rendah =1

4. Menonjolnya 1 2/2 x 1 1 Keluarga


masalah menyadari dan
perlu segera meng
Segera =2
atasi masalah
Tidak segera =1 tersebut untuk
menghindari
Tidak dirasakan =0
komplikasi yang
lebih lanjut.

Skore total 5

E. Diagnosa Prioritas
1. Hipertermia pada An. A b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga.
2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pada An. A. b.d
kurangnya perhatian orang tua tentang kebutuhan asupan nutrisi.
F. Intervensi Keperawatan
Hipertermia pada An. A b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga.

Вам также может понравиться