Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Definisi Validasi
Validasi adalah metoda analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter
tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut
memenuhi persyaratan untuk penggunaannya.
1. Kecermatan (accuracy)
Definisi:
Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan
kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali
(recovery) analit yang ditambahkan. Kecermatan hasil analis sangat tergantung kepada
sebaran galat sistematik di dalam keseluruhan tahapan analisis. Oleh karena itu untuk
mencapai kecermatan yang tinggi hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi galat
sistematik tersebut seperti
menggunakan peralatan yang telah dikalibrasi, menggunakan pereaksi dan pelarut yang baik,
pengontrolan suhu, dan pelaksanaannya yang cermat, taat asas sesuai prosedur.
2. Spesifitas/Selektifitas
Merupakan kemampuan suatu metode analisa untuk membedakan senyawa yang diuji
dengan derivat/metabolitnya.
Adanya perbedaan nyata antara resolusi antara dua puncak yang berdampingan dan
kemurnian tiap puncak dalam kromatogram.
Untuk HPLC, Rs : 1,2 – 1,5.
Untuk Spektrofotometer UV/Vis: jarak dua puncak berdampingan: resolution factor
(Rf) > 2,5.
Lakukan scanning (pemindaian) sampel yang diuji lihat kromatogram dari dua puncak
yang berdekatan (Rs) harus tidak kurang dari 1,5 atau terlihat adanya puncak yang
terpisah dari scanning dengan spektrofotometer UV/Vis.
Pemisahan dua puncak yang berdekatan dalam kromatogram, resolusi (R) ditentukan
dengan persamaan :
Di mana t2 dan t1 adalah waktu retensi dua komponen, W1 dan W2 adalah lebar puncak.
Komponen pertama dan komponen kedua yang diukur dengan jalan ekstrapolasi sisi puncak
yang relatif lurus sampai garis dasar (base line).
3. Linearitas
∑ (x – Xbar)(y- Ybar)
x adalah pengukuran individual dalm N pengukuran x (bar) adalah nilai rata-rata pengukuran;
y adalah nilai individual sebenarnya dalam N nilai sebenarnya dan y (bar) adalah nilai rata-
rata sebenarnya.
Pengujian dilakukan paling tidak dengan menggunakan 5 kadar yang berbeda,
kemudian dilihat apakah memberikan respons yang linear apa tidak, yang ditunjukkan
dengan nilai r ≥ 0,98.
Pegujian Linearitas
4. Akurasi (ketepatan)
Hasil analisis
Nilai sebenarnya
5. Presisi (Ketelitian)
Merupakan kemampuan suatu metode analisis untuk menunjukkan kedekatan dari
suatu seri pengukuran yang diperoleh dari sampel yang homogen.
Macam-macam Presisi
Presisi dinyatakan dalam bentuk RSD (relative standart deviation) atau SRB (sebaran
baku relatif) .
Persyaratan RSD sebagai berikut :
6. Batas Deteksi (Limit of Detection/LOD)
Merupakan jumlah analit terkecil yang masih bisa dideteksi namun tidak perlu dapat
terukur.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan batas deteksi
tergantung pada jenis metode analisis apakah metode analisis instrumental atau
noninstrumental.
1. Berdasarkan evaluasi visual
Evaluasi visual dapat digunakan untuk metode analisis noninstrumental, tapi dapat
juga digunakan untuk metode analisis instrumental. Batas deteksi ditentukan dengan
melakukan analisis terhadap sampel yang diketahui konsentrasinya dan menetapkan
kadar terendah yang dapat dideteksi dengan baik.
2. Berdasarkan rasio signal terhadap noise
Pendekatan ini hanya dapat diterapkan pada metode analisis yang memberikan
baseline noise. Penentuan signal to noise dilakukan dengan membandingkan
pengukuran signal sampel yang diketahui mengandung analit dalam konsentrasi
rendah dan blanko, kemudian dapat ditetapkan konsentrasi minimum analit yang
dapat dideteksi dengan baik. Rasio signal to noise sama dengan 3 atau 2 : 1 umumnya
dianggap dapat diterima untuk memperkirakan batas deteksi.
Merupakan jumlah analit terkecil yang yang masih bisa diukur dengan akurat (tepat)
dan presisi (teliti)/reprodusible.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk penentuan batas kuantitasi
tergantung pada jenis metode analisis instrumental atau noninstrumental.
1. Berdasarkan evaluasi visual
Evaluasi visual dapat digunakan untuk metode analisis noninstrumental, tapi dapat
juga digunakan untuk metode analisis instrumental. Batas kuantitasi ditentukan
dengan melakukan analisis terhadap sampel yang diketahui konsentrasinya dan
menetapkan kadar terendah analit yang dapat ditentukan secara kuantitatif dengan
akurasi dan presisi yang dapat diterima
2. Berdasarkan rasio signal terhadap noise :
Pendekatan ini hanya dapat digunakan pada metode analisis yang memberikan
baseline noise. Penentuan rasio signal terhadap noise dilakukan dengan
membandingkan signal yang diukur dari sampel yang mempunyai konsentrasi analit
yang rendah dan blankonya, kemudian ditentukan konsentrasi terendah analit yang
dapat ditetapkan secara kuantitatif dengan baik, umumnya pada rasio signal terhadap
noise 10:1.
3. Simpangan baku dari respon dan kemiringan (slope) kurva kalibrasi :
Batas kuantitasi dapat dinyatakan sebagai :
LOQ
8. Ketegaran (robustness)
Merupakan kapasitas suatu metode analisis untuk TIDAK terpengaruh oleh variasi-
variasi kecil dalam parameter metode analisa.
Contoh variasi kecil dalam metode analisa secara HPLC, antara lain: pH fase gerak,
suhu, tekanan, stabilitas, jumlah pelarut organik yang dimodifikasi, konsentrasi
buffer, konsentrasi additive, flow rate, suhu kolom, dan lain-lain.
Kriteria Penerimaan
Tingkat validasi ulang yang diperlukan tergantung pada sifat perubahan. Perubahan tertentu
lain mungkin juga memerlukan validasi ulang.