Вы находитесь на странице: 1из 14

Wildan Faisol.

Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 1

Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang


Tahun 2014
(Transformation of Japan's Defense Policy in 2014)
Wildan Faisol
Ilmu Hubungan Internasional,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember (UNEJ)
Jln. Kalimantan 37, Jember 68121
E-mail: wildanfaisol9@gmail.com

Abstract
Japanese government in 2014 launched a national security strategy document (NSS)
and the outline of defense program in 2014 (NDPG 2014). In the document the
Japanese government introduced a new concept in policy-making of Japan's defense
and security , namely the concept of proactive contribution to peace. This research
used descriptive qualitative method to investigate the transformation of Japan's
defense policy after the cold war and the application of the concept of proactive
contribution to peace by the government of Prime Minister Shinzo Abe. Data were
collected by library research to obtain secondary data which were then analyzed
descriptively. The results showed that what the government of Prime Minister Shinzo
Abe did in applying the concept of proactive contribution to peace was to increase
the independence of Japan in determining its position in the global world. The
principle requires Japan to be more active in taking parts in establishing peace in
the regional and international level.

Keywords: Japan, national security strategy, national defense program guidelines 2014,
proactive contribution to peace

Pendahuluan tergabung di blok Sekutu (Amerika Serikat,


Uni Soviet, Inggris, Cina) bertindak tegas.
Dalam Perang Dunia II (PD II), Jepang Negara-negara dalam blok Sekutu di PD II
menjadi salah satu negara dengan kekuatan berusaha membendung kekuatan Jepang
militer yang kuat dalam blok negara sentral dengan membentuk Deklarasi Postdam yang
bersama Italia dan Jerman. Kekuatan militer diprakarsai oleh Amerika Serikat, Inggris dan
yang dimiliki Jepang tersebut, mengakibatkan Cina (NDL, 1945).
Jepang berani menginvasi Cina pada tahun Deklarasi Postdam menyatakan bahwa
1985 dan 1937 , Uni Soviet pada tahun 1904 Jepang harus tunduk pada pemerintahan sekutu
dan 1938 , dan pangkalan militer Amerika untuk waktu yang tidak ditentukan. Dalam
Serikat yaitu Pearl Harbour pada tahun 1942 deklarasi ini ketiga negara (kecuali Uni Soviet)
(Nish,2002:1). Aksi-aksi Jepang tersebut tersebut sepakat mengesahkan beberapa poin
akhirnya membuat negara-negara yang diantaranya menghapus paham militerisme,

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 2

melucuti perlengkapan militer, menghukum lainnya tidak akan di pertahankan.


Hak negara untuk menyatakan
panglima – panglima militer sebagai penjahat-
perang tidak akan diakui” (MOD,
penjahat perang, dan mendukung nilai-nilai 1947).
demokrasi (NDL, 1945). Jepang pada awalnya
Karena perubahan pasal tersebut,
memilih untuk mengabaikan kesepakatan
Jepang menjadi pemain yang pasif dalam
deklarasi Postdam tersebut. Permohonan untuk
bidang militer. Sektor militer menjadi
menyerah terhadap sekutu tersebut pada
sepenuhnya dikendalikan Amerika Serikat. Saat
awalnya diabaikan Jepang dikarenakan pihak
ini kekuatan militer Jepang berpusat pada
Jepang masih menginginkan status Kaisar
pasukan tentara bela diri Jepang (Japan Self
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Namun
Defense Force, JSDF) yang ditempatkan di
Amerika Serikat merespon tindakan Jepang
pulau-pulau di sekitar Jepang dan tidak
tersebut dengan menjatuhkan bom atom di kota
diizinkan untuk beroperasi di luar negeri.
Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945.
Pada tahun 1976, Badan Pertahanan Jepang
Pada kesempatan kedua yang diberikan kepada
(Japan Defense Agency ,JDA) meresmikan
pihak Jepang untuk menyerah kepada pihak
Garis Besar Program Pertahanan Nasional
sekutu akhirnya disetujui oleh Jepang (Gordon,
(Nation Defense Program Outlines, NDPO)
2003:226).
untuk menyediakan definisi yang jelas dan
Keputusan Jepang dalam penyerahan
tersurat tentang doktrin pertahanan serta arah
diri terhadap sekutu dalam deklarasi Postdam
hubungan dan aktivitas pertahanan Jepang
mempengaruhi perubahan konsitusi undang-
(Hughes, 1999:174). Dokumen ini merupakan
undang dasar Jepang tahun 1947 (Nish,
dokumen yang mengatur fungsi-fungsi
2002:231). Dalam perubahan tersebut akhirnya
fundamental sistem pemerintahan, sistem
membawa prinsip-prinsip baru dalam kontitusi
keamananan, serta sistem pertahanan Jepang.
Jepang, diantaranya prinsip kedaulatan rakyat,
NDPO tersebut mempunyai tujuan yaitu demi
hormat terhadap hak asasi manusia dan
lebih berperan aktif dalam keamanan
penolakan perang. Salah satu perubahan
internasional serta dalam rangka mengahadapi
konstitusi pada pasal 9 sebagai berikut:
ancaman dari luar, terutama kawasan Asia
“Bercita-cita tulus menciptakan
Pasifik.
perdamaian Internasional yang
dilandasi hukum dan ketertiban. Perubahan sistem internasional pasca
Rakyat Jepang selamanya tidak
Perang Dingin dan semakin meningkatnya
mengakui perang untuk
menyelesaikan permasalahan ancaman-ancaman yang muncul di kawasan
Internasional. Untuk melengkapi
Asia Timur memaksa Jepang untuk
paragraf sebelumnya, kekuatan
militer di darat, laut dan udara serta membahasnya kembali. NDPO 1976 tersebut
aspek kekuatan militer potensial

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 3

dirasa tidak lagi relevan sebagai pedoman Menteri Shinzo Abe. Perdana Menteri Shinzo
kebijakan pertahanan Jepang pada pasca Abe yang menggantikan Junichiro Koizumi,
Perang Dingin Dalam hal ini, pemerintah selalu menyerukan peningkatan peran Jepang
Jepang akhirnya menghasilkan pedoman dalam sektor keamanan regional maupun global
kebijakan pertahanan baru yang disebut dengan (Rikki & Tow, 2012:34).
Garis Besar Program Pertahanan Nasional Jepang kembali merumuskan NDPG
1996 (NDPG 1996) pada tahun 1995 (MOD, pada akhir tahun 2010 untuk
2006) yang menyediakan pedoman yang jelas diimplementasikan pada tahun 2011 (MOD,
dan terstruktur tentang doktrin pertahanan 2010). Dalam NDPG tahun 2011 tersebut
Jepang terdapat perubahan dan peningkatan
Pada tahun 2004, pemerintah Jepang penggunaan kekuatan yang terdapat dalam
kembali merumuskan NDPG tersebut, upaya NDPG tersebut. Salah satunya ialah perubahan
ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan konsep dalam pertahanan Jepang. Pada masa
pasukan JSDF, menghadapi ancaman sebelumnya melalui konsep dasar pertahanan
Terrorisme, senjata pemusnah massal (MOD, (Basic Defense Force Concept) menitik
2006), ancaman rudal balistik dan mempererat beratkan pada pembangunan kekuatan
kerjasama aliansi Jepang-Amerika Serikat. pertahanan dan lebih pasif dalam menciptakan
NDPG tersebut dibentuk ketika tahun 2004 daya tangkal melalui Japan Self Defense Force
dan dijalankan pada tahun 2005. NDPG dan pada NDPG tahun 2011, konsep dasar
tersebut ditetapkan sebagai pedoman kebijakan tersebut berubah menjadi Dynamic Defense
pertahanan baru Jepang dalam membangun Force yang memaksa Japan Self Defense
kekuatan pertahanan (MOD, 2004). Dalam Force melakukan tindakan yang lebih aktif
kebijakan tersebut Jepang akhirnya yaitu dengan menjalankan serangkaian operasi
meningkatkan kerjasama yang lebih intensif militer secara rutin dengan kegiatan-kegiatan
dengan Amerika Serikat terkait keamanan seperti operasi intelijen dalam kondisi normal
kawasan Pasifik. Kebijakan selanjutnya ialah sekalipun (MOD, 2010).
merubah status JDA menjadi Kementerian Perubahan-perubahan yang dilakukan
Pertahanan pada tahun 2007 (Faiola, 2006). pemerintah Jepang terhadap pertahanannya
Perubahan tersebut otomatis membuat tidak berhenti pada revisi NDPG pada tahun
departemen pertahanan Jepang mempunyai 2011 dan perubahan status JDA. Pemerintah
kekuatan penuh dalam menentukan anggaran Jepang juga meningkatkan anggaran
dan kebijakan untuk urusan keamanan dan pertahanan untuk pertama kalinya setelah 11
pertahanan. Aktor yang sangat berperan dalam tahun pada tahun 2013 (Reynolds, 2013).
merealisasikan kebijakan tersebut ialah Perdana Ketegangan di kawasan Laut Cina Timur dan

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 4

daerah kepulauan Senkaku yang semakin dengan melakukan perubahan penafsiran


mengancam territorial Jepang membuat terhadap pasal 9 berupa pembelaan diri secara
pemerintahan Shinzo Abe kembali memutuskan kolektif (Collective Self Defense) yang dapat
untuk melakukan suatu perubahan dalam diartikan salah satunya bahwa Jepang
pertahanannya (Fackler, 2013). Pemerintahan diperbolehkan ikut menggunakan kekuatan
Jepang memutuskan untuk kembali menaikkan militernya ketika negara sekutunya terancam
anggaran pertahanan Jepang tahun 2014 oleh serangan dari negara lain (Kato, 2014).
menjadi 47,8 Triliun Yen, setelah tahun Kebijakan ini ada pada pasal 9 dalam konstitusi
sebelumnya menganggarkan 46,8 Triliun Yen Jepang tahun 1946 tentang penolakan terhadap
(SIPRI, 2014). perang (Renunciation of War) (MOD, 1947).
Pada akhir tahun 2013, Jepang juga Pada pasal 9 sebelumnya dalam konstitusi
kembali merumuskan NDPG terbaru yaitu Jepang hanya mengatur hak untuk membela diri
NDPG 2014 dan juga membentuk dewan (self defense) dari ancaman atau serangan
keamanan nasional (National Security Council, bersenjata terhadap negara Jepang.
NSC) yang mengeluarkan kebijakan strategi Kebijakan ini lantas mendapatkan
kebijakan keamanan (National Securiy Stratey, kecaman dari rakyat Jepang, pemerintahan
NSS). Proses perumusan NDPG 2014 telah negara Cina, dan Korea Selatan (McKirdy,
dimulai sejak tahun 2013 setelah Kementerian 2014). Rakyat Jepang menolak penafsiran
Pertahanan Jepang mengumumkan akan ulang isi konstitusi tersebut karena sebuah
melakukan peninjauan ulang terhadap NDPG kemunduran bagi status Jepang yang tidak
sebelumnya yaitu NDPG tahun 2011 (MOD, pernah terlibat perang dengan negara lain sejak
2013). NDPG tahun 2014 mengedepankan setelah perang dunia II. Penduduk Jepang
konsep kontribusi proaktif untuk perdamaian masih merasakan trauma atas kondisi
(Proactive Contribution to Peace) dalam negaranya ketika perang dunia II yang
merumuskan kebijakan-kebijakan pertahanan menyebabkan Jepang mengalami kehancuran.
Jepang. Dalam NDPG tahun 2014 tersebut, Salah satu media di Jepang yaitu The Asahi
Jepang berusaha meningkatkan kekuatan Simbun melakukan polling dengan mengambil
militer sebagai usaha untuk menunjukkan sample dari 3000 orang dengan hasil 63% dari
eksistensi Jepang kepada dunia global dan juga 3000 orang tersebut tidak mendukung
untuk meningkatkan partisipasi Jepang dalam kebijakan Perdana Menteri Shinzo Abe dalam
berkontribusi terhadap perdamaian perubahan penafsiran terhadap pasal 9 tersebut
internasional. (The Asahi Simbun, 2014). Sedangkan pihak
Jepang kembali melakukan transformasi Cina dan Korea Selatan dalam menanggapi
dalam kebijakan pertahanan dan luar negerinya perubahan tersebut berasumsi bahwa Jepang

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 5

tidak mentaati semangat sebagai negara yang disuarakan oleh Perdana Menteri Jepang
selalu mengedepankan terciptanya perdamaian Shinzo Abe yang ingin membawa Jepang
(pacifism state). Oleh karena itu tulisan ini menjadi negara pasifis yang proaktif. Jika
memfokuskan pembahasan terhadap bentuk menjadi pasifisme yang lebih proaktif maka
implikasi penerapan konsep proactive pacifism Jepang akan lebih leluasa dalam memilih
terhadap kebijakan pertahanan Jepang tahun berbagai opsi terutama terkait keamanan
2014. kawasan Asia Timur. Konsep Pasifisme
Kerangka Pemikiran Proaktif tersebut ditegaskan oleh pemerintahan
Tulisan ini mengaplikasikan kerangka Shinzo Abe dengan nama proactive
konseptual Proaktif Pasifisme. Konsep contribution to peace dalam perumusan NSS
pasifisme dalam perkembangannya dan NDPG 2014. Definisi proactive
memunculkan beberapa bentuk baru, salah contribution to peace Jepang menurut NDPG
satunya pasifisme kondisional (Contingent 2014 ialah:
Pacifism). Larry May professor hukum dan Proaktif berkontribusi untuk
perdamaian dunia berdasarkan
filsafat dari Universitas Vanderbilt berasumsi
prinsip kerjasama Internasional.
bahwa contingent pacifism tidak selalu Lebih lanjutnya hal ini
memerlukan tatanan pertahanan
menolak segala perang yang terjadi,
yang komprehensif untuk
dikarenakan berdasarkan dari pengalaman memperkuat sistem yang mampu
mencegah dan merespon berbagai
bahwa situasi dunia bisa berubah pada suatu
macam ancaman. Bentuk
masa ke masa yang susah untuk diantisipasi implementasinya antara lain
dalam memperkuat aliansi
(May,2015;246). Hal tersebut yang membuat
Jepang-Amerika Serikat,
contingent pacifism tidak mengharamkan menyuarakan kerjasama
keamanan dengan negara lain dan
perang meskipun konsep pasifisme masih
membangun kapabilitas
menjadi konsep yang mereka anut. Sejalan pertahanan yang terintegrasi dan
efektif berdasarkan kebijakan
dengan May, Martin Ceadel professor ilmu
pertahanan nasional yang berada
politik dari Universitas Oxford memiliki asumsi dibawah konsitusi dan tidak
menjadi kekuatan militer yang
pada contingent pacifism sebagai bentuk
dapat memunculkan ancaman
pasifisme yang masih menerima fakta bahwa kepada negara lain (NDPG 2014).
kebijakan untuk berperang yang dilakukan
Dalam konsep ini Jepang ingin lebih
suatu negara bisa jadi merupakan salah satu
aktif berkerja sama dengan negara lain untuk
cara dalam usaha menciptakan perdamaian
berkontribusi dalam keamanan internasional
(Caedel, 1980;95). Dalam dunia politik
dan tidak hanya bereaksi untuk mencegah
internasional, pandangan pasifisme kontingen
ini menyerupai pandangan pasifisme yang

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 6

terjadinya peristiwa – peristiwa yang telah kemanusiaan dan program rekonstruksi pasca
terjadi dengan Jepang di masa lalu. bencana alam. Namun kebijakan – kebijakan
Metode Penelitian tersebut dirasa belum cukup untuk memberikan
Pada karya ilmiah ini, digunakan teknik efek besar dalam usaha menciptakan
penelitian studi pustaka (Literature Research). perdamaian dunia. Oleh karena itu konsep
Pengumpulan data yang digunakan lebih proactive contribution to peace didaulat
difokuskan pada informasi yang berasal dari sebagai konsep baru dalam setiap perumusan
buku, dokumen, jurnal dan surat kabar baik kebijakan pertahanan dan keamanan Jepang.
cetak maupun elektronik. Data yang diperoleh Dalam kebijakan pertahanannya, Jepang
berupa data sekunder. Dalam upaya berusaha meningkatkan kekuatan militer
menganalisis digunakan menggunakan teknik sebagai upaya pencegahan (deterrence) untuk
analisis deskriptif-kualitatif, data kualitatif mempertahankan diri dari berbagai acaman dan
bersifat menggambarkan, menjelaskan dan juga bertujuan untuk meningkatkan kontribusi
memaparkan suatu fenomena secara riil dan Jepang dalam meningkatkan kontribusinya
apa adanya. dalam menjaga perdamaian dunia. Pada bulan
Hasil Penelitian dan Pembahasan Juli tahun 2014, Jepang merevisi pasal 9 dalam
Hasil penelitian yang dilakukan konstitusinya yang pada akhirnya
menunjukkan bahwa terdapat semangat baru memperbolehkan Jepang untuk membantu
dalam pemerintah Jepang dalam mereformasi negara sekutunya jika mendapat serangan dari
doktrin dan strategi pertahanannya pasca negara lain.
Perang Dingin. Kebijakan pertahanan Karena perubahan pasal tersebut,
keamanan dan luar negeri yang semakin asertif Jepang menjadi pemain yang pasif dalam
mewarnai perjalanan Jepang pasca Perang bidang militer. Sektor militer menjadi
Dingin. sepenuhnya dikendalikan Amerika Serikat.Saat
Menurut asumsi Badan Strategi ini kekuatan militer Jepang berpusat pada
Keamanan Jepang (National Security Strategy, pasukan tentara bela diri Jepang (Japan Self
NSS) meningkatnya tantangan – tantangan Defence Force, JSDF) yang ditempatkan di
keamanan dalam kawasan Asia Pasifik pulau-pulau di sekitar Jepang dan tidak
membutuhkan kebijakan internasional yang diizinkan untuk beroperasi di luar negeri.
membutuhkan koordinasi antar negara (NSS, Perubahan konstelasi politik dan keamanan
2013). Meskipun pada kegiatan kegiatan pasca Perang Dingin di kawasan Pasifik
Jepang pada sebelumnya telah melibatkannya menimbulkan situasi baru yang bisa
untuk aktif menciptakan perdamaian dunia, mengancam keamanan Jepang dan bahkan juga
seperti dalam forum – forum PBB, bantuan mengancam Amerika Serikat juga. Ancaman–

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 7

ancaman tersebut muncul pada negara-negara 3. Batasan-batasan geografis dalam


tetangga Jepang seperti, China dan Korea melaksanaan hak membela diri
Utara. Penggunaan kekuatan militer secara
Pada pasal 9 sebelumnya dalam minimum dalam rangka melaksanakan
konstitusi Jepang hanya mengatur hak untuk hak bela dirinya tidak selalu terbatas
membela diri (self defense) dari ancaman atau pada batas-batas geografis wilayah
serangan bersenjata terhadap negara Jepang. Jepang. Sulit untuk memberikan definisi
Sebelumnya pasal 9 tersebut mengandung secara umum karena sangat bergantung
prinsip sebagai berikut: terhadap situasi yang terjadi. Meski
1. Hak untuk mempertahankan dan demikian, pemerintahan tetap patuh
membela diri yang diizinkan untuk pada konstitusi bahwa tidak akan
Jepang pada konstitusinya harus sesuai mengizinkan untuk pengiriman pasukan
dengan kebutuhan. di darat, laut maupun udara dalam
Sejak setelah Perang Dunia II, Jepang tujuan menyerang negara lain.
memutuskan untuk menjadi pasif dalam 4. Hak membela diri Jepang mempunyai
dunia perang, dan berfokus menjadi hak untuk membela diri, tetapi hak
negara penjunjung perdamaian. Begitu tersebut tidak dapat diartikan sebagai
juga pada rakyat Jepang yang telah hak untuk menyatakan perang terhadap
memutuskan untuk turut menyuarakan negara lain. Meskipun secara konstitusi
perdamaian dunia dan juga dalam hak setiap negara ketika berperang
konstitusi yang berisi pernyataan dibawah naungan hukum internasional,
penolakan perang. termasuk wewenang untuk
2. Pandangan pemerintahan Jepang menimbulkan kerusakan pada wilayah
terhadap pasal 9 dalam konstitusi. musuh. Namun disisi lain Jepang juga
Dalam konstitusi, Jepang hanya akan menggunakan kekuatan seminimal
diizinkan untuk menggunakan kekuatan mungkin dalam rangka
secara minimum untuk kebutuhan mempertahankan diri (MOD, 1947).
peningkatan kapabilitas pertahanan. Pada tanggal 1 Juli 2014, Perdana
Tidak diperbolehkan juga dalam kondisi Menteri Jepang Shinzo Abe memutuskan untuk
apapun untuk mempunnyai teknologi melakukan penafsiran ulang makna dari
persenjataan yang cenderung ofensif penggunaan kekuatan militer Jepang dalam
dan dapat menimbulkan kerusakan pasal 9 konsitusi Jepang. Dalam penafsiran
besar. ulang yang dilakukan pemerintah Jepang,
Perdana Menteri Shinzo Abe merubah dan

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 8

memunculkan prinsip-prinsip baru yaitu dalam pertahanan tersebut bertujuan untuk agar
memakai kekuatannya harus memenuhi 3 Jepang dan Amerika Serikat membangun
kondisi yaitu: kerjasama keamanan yang seimbang antara
1. Ketika suatu kekuatan bersenjata kedua belah pihak, mengurangi ketergantungan
mengancam Jepang atau mengancam Jepang dengan Amerika Serikat di bidang
negara lain yang memiliki kedekatan keamanan, penggunaan militer Jepang untuk
dengan Jepang dan juga mengancam ambil bagian dalam penyelesaian konflik -
keselamatan rakyat-rakyat Jepang. konflik internasional dan mendukung
2. Ketika tidak ada pilihan lagi untuk perubahan konstitusional yang sejalan dengan
menghadapi ancaman teritorial dan tujuan untuk meningkatkan pengaruh militer
demi menjamin keselamatan rakyatnya. Jepang di dunia Internasional. Agenda-agenda
3. Menggunakan kekuatan militer secara kebijakan pertahanan tersebut salah satunya
minimum (MOD,2014) . ialah amandemen pasal 9 dalam konstitusi
Studi – studi sebelumnya mengungkapkan Jepang pada tahun 2014.
ada beberapa alasan yang melatar belakangi Sejak berakhirnya Perang Dingin,
pemerintahan Jepang era Perdana Menteri sektor diplomatik dan pertahanan nasional
Shinzo Abe dalam merevisi pasal 9 dalam Jepang telah mengupayakan transformasi
konstitusi Jepang. Tulisan ini memiliki asumsi konsep dari pasif pasifisme pasca Perang
tersendiri dalam menjelaskan tentang alasan- Dunia II menjadi lebih proaktif. Hal ini bukan
alasan yang melatar belakangi pemerintahan berarti membuang jauh - jauh konsep
Jepang dalam merevisi pasal 9 dalam konstitusi Pasifisme pasca Perang Dunia II, namun
Jepang. Tulisan ini menggunakan faktor konsep upaya - upaya untuk mempertahankan konsep
proactive contribution to peace yang telah tersebut dan sementara untuk memperbaiki
diformulasikan dalam National Security kekurangannya maka Jepang memutuskan
Strategy dan NDPG tahun 2014 sebagai faktor untuk meningkatkan kekuatan nasional untuk
utama yang melatar belakangi penafsiran ulang menghadapi perubahan pada lingkungan
pada pasal 9 konsititusi Jepang. internasional terutama sejak berakhirnya
Dalam periode kedua pemerintahan Perang Dingin. Pasca Perang Dingin, terutama
Perdana Menteri Shinzo Abe bertujuan untuk ketika periode pertama Perdana Menteri
melanjutkan agenda kebijakan - kebijakan Shinzo Abe, kebijakan-kebijakan pertahanan
pertahananan yang belum selesai dilahirkan dan luar negeri Jepang menjadi lebih proaktif
ketika periode pertama Shinzo Abe menjabat dan asertif.
sebagai Perdana Menteri pada tahun 2006 Usaha-usaha proaktif tersebut terlihat
hingga 2007. Agenda-agenda kebijakan ketika Jepang berusaha menjadi anggota tetap

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 9

Dewan Keamanan PBB dan peningkatan tersebut dipaparkan dalam NDPG tahun 2014.
fungsi militer secara operasional dan Dalam salah satu pidatonya pada tahun 2014,
institusional dengan meluncurkan teknologi Shinzo Abe menjelaskan bahwa segala sesuatu
sistem anti rudal balistik dan perubahan status perubahan yang terdapat pada pasal 9
Japan Defense Agency menjadi Kementerian bertujuan agar Jepang dapat lebih bekerja sama
Pertahanan Jepang pada tahun 2007. Status dengan negara lain agar dapat memberikan
Japan Defense Agency pada sebelumnya tidak kontribusi yang lebih besar lagi terhadap
memiliki kekuatan yang penuh dalam stabilitas internasional. Konsep proactive
pengambilan kebijakan jika dibandingkan contribution to peace berdasarkan asumsi
dengan kementerian – kementerian yang lain Kenichi Ito sebagai Presiden forum hubungan
(Pekkannen & Kallender, 2008:4). Perubahan internasional Jepang terhadap konsep doktrin
tersebut otomatis membuat Kementerian Yoshida yang dipopulerkan oleh mantan
Pertahanan Jepang mempunyai wewenang Perdana Menteri Jepang Yoshida Shigeru pada
penuh dalam menentukan anggaran dan tahun 1946. Kenichi Ito berasumsi bahwa
mengajukan rancangan undang- undang konsep pasifisme pasif dalam doktrin Yoshida
terkait bidang keamanan dan pertahanan. telah mengurangi pengaruh kebijakan
Kementerian Pertahanan Jepang juga memiliki keamanan dan pertahanan Jepang untuk
wewenang yang lebih luas dibanding dengan menghormati fungsi penggunaan kekuatan
Japan Defense Agency karena dapat militer dan juga doktrin tersebut menghambat
menentukan kebijakan keamanan dan tranformasi kebijakan – kebijakan Jepang pada
pertahanan Jepang. Kebijakan tersebut adalah dunia internasional. Kenichi Ito percaya bahwa
bagian dalam membawa Jepang dari negara sudah sepantasnya Jepang harus menjelaskan
menjungjung tinggi perdamaian (peace state) strategi politik luar negerinya yang dibutuhkan
menjadi negara yang lebih berkontribusi dalam untuk mencapai kepentingan nasional
politik internasional (international state). (Ito,2007).
Kebijakan luar negeri dan pertahanan Jepang Kebijakan luar negeri Jepang banyak
didasarkan pada keyakinan bahwa bukti dipengaruhi oleh konsep Pasifisme dari
kontribusi kepada dunia internasional tidak Perdana Menteri Yoshida Shigeru pada tahun
hanya pada sektor ekonomi tetapi juga dalam 1948 hingga 1954. Doktrin ini dikenal sebagai
sektor keamanan. Doktrin Yoshida yang menekankan
Konsep proactive contribution to ketergantugan keamanan dengan Amerika
peace ditekankan pada periode kedua Serikat dan mengedepankan gaya diplomatik
pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe. non konfrontasional. Pada tahun 1977, Perdana
Hal ini terlihat ketika pada tahun 2013, konsep Menteri Jepang Fukuda Takeo mempopulerkan

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 10

Doktrin Fukuda dalam kebijakan - kebijakan Hal ini menegaskan Amerika Serikat
luar negeri Jepang. Doktrin tersebut bertujuan gagal dalam mengimplementasikan posisi
untuk membangun kerjasama yang sangat erat negaranya sebagai Polisi Dunia. Oleh karena itu
antara Jepang dengan negara - negara Asia sejak era Presiden Barrack Obama, Amerika
Tenggara (Lam, 2013; 15). Doktrin Fukuda Serikat lebih menunjukkan perubahan poros
tersebut berisikan tiga prinsip yaitu Jepang kebijakan luar negeri dan pertahanan yang
tidak akan memberikan ancaman secara awalnya selalu ditujukan untuk kawasan Timur
militeristik kepada negara - negara Asia Tengah berubah haluan untuk ditujukan
Tenggara, Jepang akan mengedepankan terhadap kawasan Asia Timur. Dalam hal ini
hubungan dari hati ke hati terhadap negara - jelas yang ditujukan ialah untuk membendung
negara Asia Tenggara, dan Jepang akan pengaruh Cina yang semakin besar di kawasan
mengembangkan segala bentuk kerjasama yang Pasifik dan sementara itu Cina justru semakin
terjalin dengan negara- negara Asia Tenggara meningkatkan kontrol atas pengawasan laut
(Haddad,1980). Cina selatan dan laut Cina timur (Nye &
Selama era perang dingin, setelah Armitage, 2012). Tatanan politik internasional
terjadi beberapa gejolak pada dunia, pada yang berubah menjadi semakin rumit seperti
akhirnya menghasilkan kemenangan bagi sudah dijelaskan sebelumnya, maka Jepang
negara – negara barat dengan ideologi sebagai salah satu sekutu terkuat Amerika
demokrasinya. Pasca perang dingin, dunia telah Serikat di kawasan Asia Timur diharapkan
mengalami perubahan dalam konteks politik melakukan perubahan peran demi dapat
internasional yang awalnya berpola bipolar beradaptasi dan berkontribusi pada tatanan
menjadi unipolar dan justru menjadi multipolar politik internasional yang baru. Perubahan
seperti sekarang. Dunia yang multipolar peran yang dimaksud ialah Jepang diharapkan
menciptakan dunia dalam kekacauan yang sulit menjadi lebih aktif dalam mempromosikan
terdeteksi dimana letak persaingan kekuatan – perdamaian dan stabilitas bagi kawasan dan
kekuatan terbesar antar negara. Invasi Amerika dunia. Dengan kata lain, Jepang diharapkan
Serikat terhadap Afghanistan dan Irak dalam melakukan perubahan prinsip terutama dalam
rangka program War on Terror menciptakan konsep pasifisme. Perubahan yang diharapkan
kekacauan besar di kawasan Timur Tengah. sejalan dengan peningkatan aktifitas Jepang
Hingga sekarang masih belum menunjukkan dalam mempromosikan perdamaian dan
tanda – tanda berakhirnya kekacauan tersebut stabilitas kawasan dan dunia tidak lain ialah
dan yang terjadi justru kekacauan tersebut menerapkan konsep proactive contribution to
menjalar ke beberapa negara Timur Tengah peace.
lainnya seperti Mesir dan Suriah.

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 11

Filosfi proactive contribution to peace mempromosikan program non proliferasi


yang tercantum dalam NDPG 2014 juga senjata nuklir.
bertujuan untuk melanjutkan kerjasama Dalam hal penerapan konsep proactive
keamanan antara Jepang dan Amerika Serikat contribution to peace dalam bentuk penafsiran
yang sudah berlangsung hampir 60 tahun. ulang terhadap pasal 9 dalam konstitusi Jepang,
Jepang sebagai sekutu terbesar Amerika diharapkan mampu membawa Jepang untuk
Serikat di benua Asia tetap menjadi penyokong terlibat dalam kebijakan – kebijakan terkait
dana tersesar untuk penempatan pangkalan keamanan internasional dalam rangka
militer Amerika Serikat di benua Asia. pembelaan diri secara kolektf (Collective Self
Kebijakan ini tidak hanya bertujuan Defense). Pembelaan diri secara kolektif
memperkuat peran aliansi Jepang dengan tersebut dilakukan jika terdapat serangan
Amerika Serikat, namun juga bertujuan langsung terhadap suatu negara yang
meningkatkan partisipasi Jepang dalam misi- mempunyai kedekatan erat dengan Jepang
misi PBB. Salah satu contohnya ialah ketika sehingga turut menimbulkan ancaman terhadap
Shinzo Abe mengungkapkan keinginannya eksistensi Jepang dan hak rakyat – rakyatnya
untuk ambil bagian dalam operasi internasional untuk hidup dalam kebebasan. Dalam
pembersihan ranjau di Selat Hormuz. Operasi penafsiran ulang tersebut, hak untuk pembelaan
Internasional yang dibawah naungan PBB diri secara kolektif meliputi ancaman baik yang
tersebut bertujuan untuk melindungi kapal laut ditujukan terhadap Jepang maupun terhadap
militer Amerika Serikat di Samudera Pasifik, rakyat-rakyatnya.
mencegah ancaman rudal balistik yang Shinzo Abe menggambarkan penerapan
ditujukan kepada Amerika Serikat, memperluas konsep Proactive contribution for peace
wewenang Jepang dalam penggunaan senjata adalah seperti yang akan dilakukan Jepang
yang telah sesuai dengan regulasi operasi ketika menangkal serangan – serangan yang
perdamaian internasional, dan memberikan diarahkan terhadap kapal – kapal Amerika
bantuan logistik terhadap pasukan perdamaian Serikat dalam rangka mengevakuasi rakyat –
PBB. Setelah era Perang Dingin berakhir, rakyat Jepang. Evakuasi tersebut dilakukan
Jepang telah meningkatkan partisipasinya ketika terdapat ancaman yang mengancam
dalam misi perdamaian dunia yang digagas oleh teritorial Jepang. Selain itu juga usaha Jepang
PBB. Jepang juga memperluas fungsi Japan untuk menghadang misil dari Korea Utara jika
Self Defense Force dalam berbagai misi ditujukan terhadap pangkalan militer Amerika
penjaga perdamaian di area non konflik. Jepang Serikat di Guam merupakan contoh hipotesa
melanjutkan fungsinya sebagai anggota tidak bagaimana fungsi pasukan militer untuk
tetap Dewan Keamanan PBB dan ikut dikerahkan (Abe, 2014.a).

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 12

Perdana Menteri Shinzo Abe juga kawasan Asia Timur melakukan perubahan
mengesampingkan kemungkinan untuk peran demi dapat beradaptasi dan berkontribusi
membentuk operasi militer Jepang seperti pada tatanan politik internasional yang baru.
ketika operasi militer Amerika Serikat di Irak Perubahan peran yang dimaksud ialah Jepang
pada tahun 2003. Namun Shinzo Abe juga menjadi lebih aktif dalam mempromosikan
menegaskan bahwa keamanan di sekitar perdamaian dan stabilitas bagi kawasan dan
kawasan Asia Timur yang semakin susah dunia.
diprediksi yang juga menjadi justifikasi untuk Daftar Pustaka
melakukan penafsiran ulang pasal 9 tetap tidak Buku
akan merubah status Jepang sebagai negara Gordon, Andrew. 2003. In The Modern
pasifis (Yomiuri Shimbun, 2014). Shinzo Abe History of Japan: From Tokugawa
juga berasumsi bahwa tetap berusaha Times to the Present. New York:
menjunjung hak untuk pembelaan diri secara Oxford University Press.
kolektif yang sejalan dengan kepentingan Hughes, Christoper W. 1999. Japan’s
Amerika Serikat di sekitar kawasan pasifik, Economic Powers and Security: Japan
sehingga dapat mengurangi kemungkinan and North Korea. London: Sheffield
Jepang untuk terlibat dalam perang (Abe, Centre for Japanese Studies/Routledge
2014. b). Series.
Kesimpulan Rikki, Kirsten,& Tow, William T. (Eds). 2012.
Perubahan dalam lingkungan keamanan Bilateral Perspectives on Regional
Jepang setelah Perang Dingin mendorong Security Australia, Japan and the Asia-
Jepang untuk mengubah secara fundamental Pacific Region. London: Palgrave and
dan struktural dalam strategi dan doktrin Macmillan.
pertahanannya yang sampai berakhirnya Perang May, Larry. 2015. Contingent Pacisifism.
Dingin hanya bergantung terhadap kerjasama Cambridge: Cambridge University Press
pertahanan dengan Amerika Serikat. Oleh Nish, Ian. 2002. Japanese Foreign Policy In
karena itu dengan kembali munculnya The Interward period. London: Praeger
instablitas keamanan di kawasan Asia Timur Publisher.
memaksa Jepang untuk merombak ulang Pekkanen, Saadia M. & Kallender, Umezu.
strategi dan doktrin fundamental dalam 2008 . In Defense of Japan: From
kebijakan- kebijakan pertahanannya. Dengan market to the millitary in space policy.
tatanan politik internasional yang berubah California. Stanford University Press.
menjadi semakin rumit, maka Jepang sebagai Lam Peng Er. 2013. Japan,s Relations with
salah satu sekutu terkuat Amerika Serikat di Southeast Asia: The Fukuda Doctrine

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 13

and Beyond. London: Routledge. Defense Agency. Diakses dari


Jurnal http://www.washingtonpost.com/wp-
Caedel, Martin. 1980. Pacifism in Britain, dyn/content/pasal/2006/12/15/AR20061
1914-1915: The Defining of a Faith. 21501707.html [28 Oktober 2014].
London and New York. Oxford Ito, Kenichi.2007.The 6th Japan Asean
University Press Dialogue diakses dari
Haddad, William.1980. Japan The Fukuda http://www.gfj.jp/e/dialogue/20070718.
Doctrine and ASEAN. pdf [ 10 Oktober 2015 ]
Contemporary South East Asia Kato, Norihiro. 2014. Japan breaks with
Vol. 2, No. 1. Peace. Diakses dari
Artikel http://www.nytimes.com/2014/07/17/o
Nye,Joseph & Armitage ,Richard.2012. The pinion/norihiro-kato-japans-break-with-
US- Japan Alliance. Anchoring peace.html?_r=0 [28 Oktober 2014].
Stability in Asia. McKirdy, Euan. 2014. Japan Nation Mulls
CSIS Publications August 2012 End of Pacifism. Diakses dari
Internet http://edition.cnn.com/2014/07/01/worl
Abe, Shinzo, 2014.(a) Press Confrence by d/asia/japan-constitution-protests/ [28
Prime Minister Shinzo Abe diakses dari Oktober 2014].
http://japan.kantei.go.jp/96_abe/stateme Ministry of Defense (MOD). 1947. Chapter II.
nt/201405/0515kaiken.html [2 Mei The Reuncitation of War. pasal 9 dalam
2015] The Constitution of Japan, 1946.
Abe, Shinzo, 2014.(b) Press Confrence by Diakses dari
Prime Minister Shinzo Abe diakses dari http://www.mod.go.jp/e/d_act/d_policy
http://japan.kantei.go.jp/96_abe/stateme /dp01.html [28 Oktober 2014].
nt/201406/0624kaiken.html [2 Mei Ministry of Defense (MOD). 2004. Nation
2015] Defense Program Guidelines FY 2005-.
Fackler, Martin. 2013. Japan Is Weighing Diakses dari
Raising Millitary Spending. Diakses http://www.mod.go.jp/e/d_act/d_policy
dari /pdf/national_guidelines.pdf [28
http://www.nytimes.com/2013/01/08/w Oktober 2014].
orld/asia/witheyeonchinajapanweighsrai Ministry of Defense (MOD). 2006. Chapter 2
singmilitaryspending. The Basics of Japan's Defense Policy.
html?pagewanted=print [14 Juli 2015]. Diakses dari
Faiola, Anthony. 2006. Japan Upgrades Its http://www.mod.go.jp/e/publ/w_paper/

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14


Wildan Faisol. Transformasi Kebijakan Pertahanan Jepang Tahun 2014 14

pdf/2006/2-2-1.pdf [8 April 2015]. http://www.bloomberg.com/news/print/


Ministry of Defense (MOD). 2010. Content of 2013-01-29/japan-s-defense-spending-
the 2010 NDPG. Diakses dari to-increase-for-first-time-in-11-
http://www.mod.go.jp/e/publ/w_paper/ years.html [27 Oktober 2014].
pdf/2012/21_Part2_Chapter2_Sec2.pdf Stockholm International Peace Research
[11 Februari 2015]. Insitute (SIPRI). 2014. Diakses dari
Ministry of Defense (MOD). 2013. Press http://www.sipri.org/media/pressrelease
Confrence by Minister of Defense, s/2014/Milex_April_2014 [24 Mei

January 25th 2013. Diakses dari 2015].

http://www.mod.go.jp/e/pressconf/2013 The Asahi Simbun. 2014. Asahi poll: 63%

/01/130125.html [12 April 2015]. oppose Abe's attempt to lift ban on

Ministry of Defense (MOD). 2013. National collective self-defense. Diakses dari

Defense Program Guidelines 2014. http://ajw.asahi.com/pasal/behind_news

Diakses dari /politics/AJ201404070067 [12

http://www.mod.go.jp/e/d_act/d_policy Desember 2014].

/dp01.html [15 Oktober 2015]. Yomiuri Shimbun.2014. “New Defense Era for

Ministry of Defense (MOD). 2014. Chapter II. Japan: Collective Right OK’d in

The Reuncitation of War. pasal 9 dalam Severe Security Environment” diakses

The Constitution of Japan, 1946. dari http://the-japan-

Diakses dari news.com/news/pasal/0001394249 [2

http://www.mod.go.jp/e/d_act/d_policy Mei 2015]

/dp01.html [13 Oktober 2015].


National Diet Library (NDL). 1945. Postdam
Declaration. Diakses dari
http://www.ndl.go.jp/constitution/e/etc/
c06.html [7 November 2014].
National Security Strategy (NSS). 2013.
National Security Strategy. Diakses
dari
www.cas.go.jp/jp/siryou/131217anzenh
oshou/nss-e.pdf [12 Oktober 2015]
Reynolds, Isabel. 2013. Japan Defense Budget
to Increase for First Time in 11Years.
Diakses dari

UNEJ JURNAL XXXXXXXXX 2015, I (1): 1-14

Вам также может понравиться