Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup memerlukan makanan.
Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan
dan otak. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Bahan makanan,
didalamnya terkandung zat makanan seperti Karbohidrat, protein, glukosa, lemak, vitamin
dan garam mineral.. Kami melakukan percobaan mengenai uji makanan untuk mengetahui
kandungan glukosa, karbohidrat dan protein. Selain itu, kami membuat laporan praktikum
biologi ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Nanik Idayati, S.Pd.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas dalam waktu yang cukup lama
dapat menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik
bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana tidak seimbang disebut
malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih
nutrien (zat makanan) esensial

B. Tujuan
 Untuk mengetahui kandungan Karbohidrat/Amillum pada makanan
 Untuk mengetahui kandungan Protein pada makanan
 Untuk mengetahui kandungan Glukosa pada makanan

C. Rumusan Masalah
 Bagaimana cara menguji kandungan Karbohidrat/Amillum pada suatu makanan ?
 Bagaimana cara menguji kandungan Protein pada suatu makanan ?
 Bagaimana cara menguji kandungan Glukosa pada suatu makanan ?

D. Hipotesa
 Caranya dengan melakukan sebuah percobaan

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


 Hari, tanggal : Kamis, 8 Maret 2018
 Waktu : 08.15 – 09.45
 Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Tumijajar
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pendalaman Materi
1. Karbohidrat
 Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu
membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
 Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula
dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-
unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula
umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
 Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan
karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas
monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat
kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.
 Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti
layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi,
karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh,
berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel
dengan mengikat protein dan lemak.
 Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam
sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai
glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk
kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

2. Amilum
 Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber
energi yang penting.
 Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin
sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa
tuntas dijelaskan.

3. Gula (Glukosa)
 Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme
lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa.
 Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan
mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke
dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian
langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot,
yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang
menyimpannya sebagai lemak.
 Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi
glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat
juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi
menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan
karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
BAB III
PELAKSANAAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat :
 Penjepi tabung reaksi
 Pipet tetes
 Lumpang + alu porselin
 Tabung reaksi
 Pembakar spritus
 Spatula/pengaduk
 Rak tabung reaksi
 Kaki tiga
 Gelas beker
 Korek api
 Cutter / pisau
 Plat tetes

2. Bahan :
 Larutan fehling A
 Larutan fehling B
 Larutan Lugol
 Larutan Biuret
 Putih telur rebus
 Tepung terigu
 Tepung beras
 Kentang rebus
 Tahu
 Tempe
 Jeruk buah
 Gula pasir
 Tomat
 Roti
 Spiritus
B. Cara Kerja
1 Uji Kandungan Amilum/ karbohidrat

 Haluskan setiap bahan makanan padat, menggunakan alat penumbuk dan mortar.

 Buatlah larutan dari bahan bahan makanan tersebut dengna menambahkan air.

 Masukkan larutan bahan diatas keatas plat tetes masing masing.

 Tambahkan 3-5 tetes larutan lugol kedalam larutan tadi.

 Amatilah perubahan warnanya.

 Apabila warnanya berubah menjadi hitam maka bahan makanan tadi mengandung
amilum.

2. Uji Kandungan Glukosa

 Haluskan setiap bahan makanan padat, menggunakan alat penumbuk dan mortar.

 Buatlah larutan dari bahan bahan makanan tersebut dengna menambahkan air.

 Letakkan semua larutan masing masing ke dalam tabung reaksi

 Lakukan uji karbohidrat menggunakan larutan fehling A dan fehling B dengan cara
cara sebagai berikut.

 Siapkan 10 tabung reaksi dan masukkan setiap larutan yang diuji.


 Tambahkan 3-5 tetes larutan fehling A dan fehling B ke dalam setiap tabung
reaksi.
 Jepit tabung reaksi dan panaskan setiap tabung reaksi diatas pembakar spiritus
secara bergantian.
 Amatilah perubahan warna yang terjadi.
 Apabila warnanya berubah menjadi merah bata(orange) maka bahan makanan
tadi mengandung Glukosa.

C. Data Hasil Percobaan


Hasil Uji Amilum/ Karbohidrat

No Zat Makanan Zat Perubahan Warna


. terkandung

Sebelum Sesudah
1 Kentang rebus Amilum Kuning Hitam

2 Tepung terigu Amilum Putih Hitam

3 Tepung beras Amilum Putih Hitam

4 Putih telur rebus - Putih Kuning


kecoklatan

5 Tomat - Merah Coklat

6 Tahu - Putih Kuning

Hasil Uji Glukosa

No. Zat Makanan Zat terkandung Perubahan Warna

Sebelum Sesudah

1 Kentang rebus - Kuning Kuning


orange

2 Tepung terigu Glukosa Putih Orange

3 Tepung beras - Putih Ungu

4 Putih telur - Putih Hitam


rebus

5 Tomat Glukosa Merah Merah bata


6 Tahu - Putih Ungu

D. Pembahasan

1. Pembahasan
 Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan
tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut
banyak kandungan karbohidratnya.
 Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret
yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+
dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna
lembayung.
 Larutan Fehling ditemukan oleh ahli Kimia Jerman Hermann von Fehling tahun 1849.
Larutan ini digunakan untuk menguji kandungan gula tereduksi (monosakarida atau
disakarida) dalam suatu sampel. Pengujian secara kualitatif ini berdasarkan keberadaan
gugus aldehida atau keton yang bebas. Larutan Fehling dibagi atas dua macam yaitu
larutan Fehling A ([[CuSO4]]) dan larutan Fehling B (KOH dan Na-K, tartrat). Ketika
larutan basa dari kurpik hidroksida dipanaskan dalam sampel yang mengandung gula
tereduksi, hasil yang didapatkan adalah warna kuning yang tidak larut atau warna merah
kurprik oksida. Larutan Fehling akan bereaksi dengan monosakarida (glukosa, fruktosa,
galaktosa) dan disakarida (laktosa dan maltosa) yang memiliki gugus aldehida dan keton
bebas. Akan tetapi sukrosa tidak memiliki gugus aldehida dan keton bebas, sehingga
sukrosa tidak dapat dideteksi dengan larutan Fehling.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Larutan bahan makanan apabila ditetesi dengan larutan lugol menjadi bewarna hitam
maka larutan bahan makanan tersebut mengandung amilum.
 Larutan bahan makanan apabila ditetesi dengan larutan biuret menjadi bewarna ungu
maka larutan bahan makanan tersebut mengandung protein.
 Larutan bahan makanan apabila ditetesi dengan larutan fehling A + B kemudian
dipanaskan berubah warna menjadi bewarna merah bata (orange) maka larutan bahan
makanan tersebut mengandung Glukosa.

B. Saran
 Takaran atau komposisi dalam pengetesan uji coba makanan lebih spesifik lagi agar
terlihat lebih jelas hasilnya.
 Berhati-hati saat melakukan penelitian
 Amati percobaan dengan seksama agar tidak terjadi kesalahan
 Perbanyak referensi sebagai faktor pembanding

C. Penutup
 Demikian laporan praktikum biologi tentang uji kandungan zat pada makanan. Semoga
dapat digunakan sebaik baiknya dan dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang
kandungan zat pada makanan. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan laporan ini. Semoga laporan praktikum biologi ini bisa menjadi pelengkap
tugas praktikum biologi uji kandungan zat makanan.

Вам также может понравиться