Вы находитесь на странице: 1из 6

DEMOGRAFI DESA LINGGA

Letak Desa Lingga

Jarak desa Lingga dari ibukota kecamatan Simpang Empat lebik kurang 5 km, dari
ibukota kabupaten Karo Kabanjahe yaitu lebih kurang 4,5 km. Desa Lingga terletak di dataran
rendah dengan dikelilingi oleh desa lain yang merupakan daerah pertanian. Adapun batas-batas
wilayah desa Lingga sebagai berikut :
• Sebelah utara berbatasan dengan desa Surbakti.
• Sebelah selatan berbatasan dengan desa Kacaribu.
• Sebelah timur berbatasan dengan desa Kaban.
• Sebelah barat berbatasan dengan desa Nang Belawan.

Luas keseluruhan desa Lingga adalah 16,24 km² yang terdiri dari areal pemukiman,
ladang, hutan, jalan, dan lain-lain. Jika dibandingkan dengan desa-desa yang ada pada
Kecamatan Simpang Empat yang terdiri dari 40 desa, desa Lingga merupakan desa yang paling
luas.

Kondisi Lingkungan Alam

Desa Lingga terletak pada ketinggian 1300 m diatas permukaan laut jadi secara umum
desa Lingga mempunyai permukaan yang datar, dimana temperatur udara didesa tersebut 18° C
sampai dengan 23° C. Namun demikian desa Lingga juga memiliki daerah perbukitan, daerah
dataran rendah yang dijadikan sebagai temapat pemukiman dan bercocok tanam. Keadaan tahan
di desa ini bisa dikatakan sangat subur sehingga cocok dijadikan sebagai lahan pertanian , hal ini
terlihat dengan adanya tanaman yang terdapat disana seperti jeruk, cabe, jagung, kentang, kol,
dan lain-lain. Luas tanah kering yang ditamanami tanaman seperti jeruk, cabe, jagung, kentang,
kol, dan lain-lain sekitar 1.608 Ha.
Sebagian besar lahan pertanian yang ada di Desa Lingga dimanfaatkan untuk kegiatan
pertanian dan permukiman. Secara rinci pemanfaatan lahan di desa Lingga dapat terlihat pada
tabel 1 di bawah ini.
No. Peruntukan Lahan Luas Persentase
1 Pertanian/ Perladangan 1500 Ha %
2 Perumahan/ Permukiman 60 Ha %
3 Kolam Perikanan 20,1 Ha %
4 Perkantoran/ Sarana Sosial
a. Kantor/ Balai Desa 00,1 Ha
b. Puskesmas 00,2 Ha
c. 1 unit Mesjid 00,5 Ha
d. 4 unit Gereja 1 Ha
e. 2 unit SD 0,8 Ha
f. 1 unit TK 00,1 Ha
g. 1 unit PAUD 00,1 Ha
TOTAL 1600 Ha %
Tabel 1
Status Kepemilikan Lahan

Status Kepemilikan Lahan di Desa Lingga terbagi dalam 3 bagian, yaitu :

1. Milik Rakyat : 1540 Ha


2. Milik Desa : 10 Ha
3. Milik Pemerintah : 50 H

Keadaan Tanah

Tanah di Desa Lingga Kecamatan Simpang IV Kabupaten Karo merupakan tanah yang
subur dan cocok untuk banyak jenis tanaman. Dengan demikian sebagian besar lahan di Desa
Lingga cocok untuk lahan pertanian sama seperti : Padi, Jagung, Tomat, Kol, dan tanaman
Hortikultural lainnya.

Demikian pula tanah kering perbukitan yang sedikit bergelombang yang sangat cocok
dimanfaatkan sebagai area pertanian rakyat seperti Kopi, Jeruk, Cacao, Terong, dll.

Data dari tahun 2009-2010, tercatat penduduk Desa Lingga sebanyak 905 KK. Yang
terdiri atas 1710 jiwa laki-laki dan 1732 jiwa perempuan. Dengan angka tersebut kepadatan
penduduk sangat tinggi karena hampir setiap rumah memiliki jarak yang berdekatan antara satu
dengan yang lainnya.

Komposisi Penduduk

Jumlah Penduduk Agama


No Nama Dusun
Lk Pr Total Islam Protestan Katholik Hindu Budha
1. Dusun I 458 462 920 90 800 30 - -
2. Dusun II 378 382 760 80 640 40 - -
3. Dusun III 463 467 930 80 800 50 - -
4. Dusun IV 411 421 832 100 700 32 - -

Kondisi Sosial Ekonomi

Desa Lingga Kecamatan Simpang IV kabupaten Karo adalah merupakan Desa Pertanian.
Maka hasil ekonomi warga dan mata pencaharian warga sebahagian adalah bertani.

Dari jumlah KK (905) yang ada penghasilan rata-rata Desa Lingga masyarakat Desa
Lingga tergolong kedalam kategori menengah. Dari luas 1.600 Ha dimiliki oleh 80% penduduk
Desa Lingga.

Sementara Kemampuan Produksi Pertanian di Desa Lingga minimal 6 Ton/Ha per


musim. Jika dalam 1 tahun 2x tanam, maka produksi padi menjadi 12 ton/Ha/Thn. Dengan harga
Gabah yang ada, maka per hektarnya penduduk Desa Lingga mendapat penghasilan rata-rata Rp.
2.000.000,-/bulan.

Dari uraian diatas maka jelas tergambar keadaan perekonomian di Desa Lingga sudah
mulai masyarakat dibidang pertanian itu sendiri atau pun sektor lainnya. ( Minimnya penyuluhan
/ pelatihan pada masyarakat).

Kondisi Sosial Budaya

Kehidupan masyarakat Desa Lingga sangat kental dengan tradisi-tradisi peninggalan


leluhur seperti : upacara adat istiadat yang berhubungan dengan siklus hidup manusia / rumah
tangga. Seperti upacara perkawinan dan upacara kematian, hampir selalu dilakukan oleh
masyarakat yang diadakan di Balai Desa (Jambur). Namun tradisi sedekah bumi, bersih desa dan
semacamnya seperti : Erpangir Kulau, Erkiker, Udilo Wari Udan, Cawir Burung, dll tidak pernah
lagi dilakukan karena seluruh masyarakat Desa Lingga sudah beragama yang diakui oleh
Indonesia.

Kegotong royongan masyarakat masih kuat. Kebiasaan menjenguk orang sakit masih
dilakukan oleh masyarakat. Biasanya ketika menjenguk orang sakit, orang melahirkan dan setiap
ada yang menjenguk pasti membawa buah tangan dan memberi ala kadarnya untuk menambah
biaya perobatan. Kebiasaan saling membantu tetangga yang mengadakan pesta adat /
kemalangan, masih kental dilakukan. Semua itu menggambarkan bahwa hubungan kekerabatan
di Desa Lingga masih sangat kuat/erat.

Kesenian yang paling disukai oleh warga Desa Lingga dulunya adalah tari-tarian khas
Adat karo seperti Lima Serangkai, Roti Manis, Piso Surit, Terang Bula, Ndikar, Gundala-
gundala, Perbalengan, Angke-angke, ??,Mbuah Page, Silat Karo. Namun belakangan ini para
pemuda cenderung lebih menyukai music dangdut seperti keyboard dan music-musik modern
lainnya. Kelompok-kelompok kesenian tradisional mulai menghilang kegiatannya. Sedangkan
kelompok-kelompok kesenian modern sudah membudaya pada masyarakat Karo dan
meninggalkan kesenian peninggalan Nenek Moyang kita. Sehingga kesenian tersebut habis
terkikis oleh kemajuan jaman.

Kondisi kesehatan masyarakat tergolong cukup baik, terutama setelah adanya puskesmas
dan bidan desa yang saat ini ada 3 di Lingga. Namun demikian pada musim-musim tertentu
masyarakat sering mengalami gangguan kesehatan, terutama malaria, demam akibat perubahan
cuaca, dan kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan. Keberadaan balita kurang gizi
sudah hampir bahkan tidak selaras dengan semakin baiknya perekonomian masyarakat. Balita
mengalami kurang gizi hampir tidak pernah terjadi dibantu dengan peran aktif Bidan Desa
Lingga.
Kegiatan pengamanan (Siskamling) desa secara bersama masih tergolong baik, meski
tampak mulai mengendor. Hal ini ditengarai karena semakin banyaknya waktu yang digunakan
oleh warga masyarakat untuk mencari nafkah (bekerja).

Pola Pemukiman

Letak perumahan didesa Lingga kurang beraturan dan berlapis-lapis sehingga di Lingga
Kuta terlihat padat sementara bila dilihat di bagian Lingga Baru sudah cukup beraturan yaitu
sejajar mengikuti jalan raya, sebagian lagi bertumpuk sehingga jarak antara satu rumah dengan
rumah yang lainnya hanya kira-kira 2 m.

Penduduk desa Lingga terdapat 3442 jiwa yang mempunyai 905 KK (kepala keluarga)
yang masing-masing mempunyai tempat tinggal. Kondisi perumahan penduduk ditinjau dari segi
bangunan maupun dari segi kesehatan sudah cukup baik, diantaranya adanya rumah yang
permanen, semi permanen, papan dan ada juga tinggal di rumah kayu (hanya tinggal beberapa
rumah saja). Sarana air bersih juga sudah didapatkan oleh penduduk desa tersebut, namun air
PDAM belum masuk hanya saja sebaian masyarakat setempat membuat sumur bor dan
sebagiannya lagi pergi ke Tapin. Tapin ini merupakan sebuah tempat pemandian umum, yang
bebas digunakan oleh masyarakat setempat.

Ketika rumah adat (rumah siwaluh jabu) masih banyak berdiri persebaran penduduk desa
Lingga tergantung pada marga yang ia bawa misalnya rumah jahe, dihuni oleh marga
Sinulingga, rumah gerga dihuni oleh marga Sinulingga, rumah bangun dihuni oleh marga
Bangun, kesain tarigan dihuni oleh marga Tarigan dan lain-lain. Namun sejak rumah adat banyak
yang runtuh dan masyarakat desa Lingga juga sudah membangun rumah masing-masing, maka
persebaran penduduk berdasarkan lingkungan terdiri dari tiga lingkungan yakni, Rumah Lingga
di mana perkampungan awal desa mulai di dirikan dan jumlah penduduknya cukup padat, yang
kedua Lingga Baru di mana bangunan rumah mulai sejajar dengan jalan dan lebih teratur, namun
jumlah penduduknya masih lebih padat rumah Lingga, dan yang ketiga yaitu Rumah Darat, yang
hanya terdiri dari 50 (lima puluh) rumah tangga dan terletak di daerah jalan keluar desa. Dulunya
daerah pemukiman penduduk ini adalah ladang, namun karena pemukiman penduduk daerah
Rumah Lingga dan daerah Lingga Baru sudah padat maka pemukiman ditambahkan ke daerah
Rumah Darat.

Tabel 2
KLASIFIKASI BANGUNAN RUMAH DI DESA LINGGA

NO BENTUK RUMAH JUMLAH


1 SD negri 2
2 Gereja 3
3 Mesjid 1
4 Puskesmas 1
5 Rumah permanen 629
6 Semi Permanen 137
7 Rumah Kayu 26
Jumlah 801
Sumber : Kantor Kecamatan Simpang Empat.

Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa segi bentuk perumahan, masyarakat


suku Karo di desa Lingga sudah memadai, bahkan tidak sedikit mereka yang telah memiliki
rumah permanen. Selain itu di desa Lingga ini juga masih terdapat beberapa bangunan rumah
adat yang disebut masyarakat Karo Rumah Si Waluh Jabu. Rumah adat ini biasanya dihuni oleh
8 (delapan) keluarga, namun pada saat ini rumah ini hanya dihuni beberapa kepala keluarga saja.
Dan kebanyakan keluarga yang menghuni rumah adat ini adalah keluarga yang kurang mampu
atau yang berekonomi rendah. Karena bagi keluarga yang tinggal di rumah ini hanya cukup
membayar atau menyewa rumah adat ini kepada marga/keluarga yang memiliki rumah adat
tersebut sebesar Rp50.000- Rp75.000 saja setahun. Di desa ini juga terdapat sebuah museum
tempat penyimpanan barang-barang bersejarah. Bentuk bangunan meseum ini menyerupai
bangunan rumah adat siwaluh jabu. Museum ini dijaga oleh satu keluarga, dan keadaan museum
ini sangat mengkhawatirkan dimana masyarakat desa tersebut kurang memperhatikannya, dan
orang-orang yang datang mengunjungi museum ini hanya diminta memasukkan uang sumbangan
sesuka hati ke dalam kotak sumbangan untuk pembangunan museum tersebut, museum ini
terletak dipinggir jalan jika kita mau keluar dari desa Lingga, kendaraan yang digunakan untuk
menempuh tempat ini bisa digunakan kendaraan umum seperti Sigantangsira, jika kita berangkat
dari kota Kabanjahe Ke desa Lingga hanya kena biaya ongkos Rp2000. Kendaraan umum
Sigantangsira ini sampai ke desa Kurbakti yang melewati kota Berastagi, jika kita hendak mau
ke desa Kurbakti dan kota Berastagi, kita tidak perlu lagi dua kali nyambung, sebelum kendaraan
umum Sigantangsira ini masuk ke desa Lingga, kendaraan umum yang biasa digunakan
masyarakat desa Lingga adalah Gaya Baru, namun kendaraan ini hanya sampai ke kota
Kabanjahe saja, tapi sekarang kendaraan Gaya Baru sudah tidak ada lagi karena kendaraan ini
dapat dikatakan kendaraan lama atau tua.

Sarana & Prasarana.

Di Desa Lingga walaupun wilayahnya luas, jalan antar desa ke desa yang lainnya telah
terhubung dengan daerah lain melalui jalan desa yang keadaannya yang sudah cukup baik.
Namun apabila musim hujan ada beberapa jalan yang mengalami kerusakan yang perlu untuk
diperbaiki.

Prasarana perhubungan

No. Jenis Prasarana Kualitas/Panjang Keterangan


1. Jalan Kabupaten 5 Km Aspal Hotmik
2. Jalan Desa 2 Km Aspal Hotmik
1 Km Biasa
Sebagian perlu di
3. Jalan Dusun 5 Km
perbaiki
4. Jembatan 2 Unit Baik

Sarana transportasi yang paling banyak digunakan warga masyrakat adalah bus
umum dan sepeda motor karena hampir setiap rumah tangga sudah memiliki sepeda motor dan
sebagian memiliki mobil pribadi.

Jaringan listrik dari PLN sudah tersedia di Desa Lingga, sehingga hampir semua
rumah tangga menggunakan tenaga listrik untuk memenuhi keperluan penerangan dan kebutuhan
rumah tangga lainnya. Hanya beberapa rumah tangga yang belum menggunakan Listrik dan PLN
karena belum masuk jaringan, untuk itu masyarakat Desa Lingga yang belum memiliki listrik
PLN sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk menambah jaringan PLN di Desa
Lingga terutama wilayah Juma Tiga Raja dan Alpha Omega ??? Suah.

Diseluruh wilayah Desa Lingga, Air Bersih dapat diperoleh dari Bak Umum dan
Pemandian Tapin. Sementara dirumah tangga lainnya sudah mulai menggunakan sumur bor
masing-masing sehingga masalah air bersih di Desa Lingga tidak ada masalah sama sekali.

Вам также может понравиться