Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun oleh :
V. Dasar Teori
Sensor Air Flow Meter atau Mass Air Flow ini terdapat pada mesin EFI tipe L.
Fungsi dari sensor air flow meter ini adalah untuk mengukur jumlah udara yang
masuk kedalam intake manifold yang nantinya inputan dari singnal air flow ini
digunakan oleh ECU untuk menentukan berapa banyak bahan bakar yang akan
diinjeksikan.
Sensor IATS ini berfungsi untuk mendeteksi temperatur atau suhu udara yang
masuk kedalam intake manifold.
WTS ini berfungsi untuk menyensor atau mendeteksi temperatur engine dengan
cara menyensor temperatur dari air pendingin, yang nantinya berguna untuk :
Bila engine masih dalam keadaan dingin maka ECU akan
memerintahkan injektor menyemprotkan bahan bakar yang lebih banyak
sehingga campuran bahan bakar dan udara menjadi kaya
Bila engine terjadi masalah berupa over heating maka ECU akan
memutuskan atau menghentikan proses penginjeksian sehingga engine mati
5. TPS(Throttle Position Sensor)
TPS berfungsi untuk mensensor atau mendeteksi pembukaan dari pedal gas
melalui bukaan throttle yang berguna untuk menentukan jumlah bahan bakar
yang akan diinjeksikan sesuai dengan bukaan gas
6. Knock Sensor
8. Crank Angle Sensor atau Crank Shaft Position Sensor dan Cam Angle
Sensor atau Cam Shaft Position Sensor
Crank Angle Sensor atau Crank Shaft Position Sensor berfungsi untuk
mendeteksi sudut dari crank shaft atau poros engkol. Sedangkan Cam Angle
Sensor atau Cam Shaft Position Sensor berfungsi untuk mendeteksi sudut
daricam shaft atau poros nok. Kedua sensor ini secara keseluruhan digunakan
untuk mensensor atau mendeteksi putaran dari engine dan mengidentifikasi
posisi piston.
1. Injector
ISC atau Idle Speed Control berfungsi untuk mengontrol kecepatan idle atau
stasioner pada kendaraan dengan cara mengatur banyak sedikitnya udara yang
masuk ke ruang bakar ketika pedak gas tidak ditekan atau diinjak
Kontrol pompa bahan bakar ini berfungsi untuk mematikan kinerja pompa
bahan bakar ketika engine pada keadaan mati
5. Kontrol Cut A/C System (Air Conditioner)
EGR atau Exhaust Gas Recirculation adalah sebuah cara atau teknologi di mana
teknologi EGR ini bertujuan untuk mengurangi Kadar Nox pada gas buang yang
dihasilkan pada proses pembakaran di engine. Pada engine pembakaran internal
atau internal combustion engine, EGR ini bekerja dengan cara mensirkulasikan
kembali sisa hasil pembakaran untuk kemudian dicampur kembali dengan udara
bersih di intake manifold. Teknologi EGR sudah diterapkan pada mesin bensin
maupun pada mesin diesel. Dengan menggunakan teknologi EGR maka emisi
gas buang (polusi gas buang) dapat diperkecil.
VIII. Pembahasan
Dalam mesin EFI terdapat banyak sensor dan aktuator. Hubungan
antara sensor dan aktuator dalam kerja dari mesin EFI sendiri sangat
penting karena sensor yang mengambil data untuk menentukan
banyaknya penyemprotan bahan bakar dan aktuator yang akan
diperintah oleh ECU untuk melakukan kerja agar mesin dapat
beroperasi. Sensor sensor pada mesin EFI dalam mengambil data ada
beberapa cara seperti berdasarkan suhu udara masuk, suhu air
pendingin, kevakuman intake, sudut buka katup gas, sudut camshaft
dan crankshaft, knok mesin, dll. Kemudian sensor mengirimkan
berbagai keadaan ke ECU dengan tegangan listrik. ECU kemudian
mengolah data yang diterima dari sensor untuk kemudiang memerintah
aktuator agar mesin bekerja optimal.
IX. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum, dalam mesin EFI terdapat banyak
sensor dan aktuator. Sensor dan aktuator tadi terletak pada berbagai
macam posisi di mesin. Dengan mengetahui letak dan posisinya tentu
semisal akan mengganti konponen sensor atau aktuator akan menjadi
tepat. Sehingga dalam perbaikan mesin EFI dapat dilakukan dengan
cepat dan tepat.