Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
B I O L O G I
MelaluiPendekatanSaintifik
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Selanjutnya dalam rangka mencapai tujuan
tersebut disusun standar nasional pendidikan, terdiri atas: standar kompetensi
lulusan, standar isi, standar proses, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
standar penilaian pendidikan.
B. Tujuan
Secara umum tujuan penulisan naskah ini adalah membantu guru mata
pelajaran Biologi dalam mengimplementasikan kurikulum 2013. Secara khusus
naskah ini bertujuan untuk:
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup naskah ini terdiri atas:
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian Pendidikan
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang
Implementasi Kurikulum
BAB II
A. Prinsip
Pembelajaran Kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penguatan proses
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan saintifik, yaitu pembelajaran yang
mendorong peserta didik lebih mampu dalam mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan
perolehannya.
Pada contoh di atas kegiatan menanya dapat terjadi dalam diskusi antar
peserta didik sewaktu mengamati tempat pembuangan sampah tadi.
Pertanyaan antara lain dapat berupa: “Mengapa sampah-sampah sayuran
dan buah-buahan dapat membusuk?”, “Bagaimana agar tumpukan sampah
tidak menimbulkan bau busuk dan mencemari lingkungan?”, “Bagaimana
membuat sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat ?”
Lanjutan dari contoh di atas peserta didik dapat menggali data dari
berbagai sumber, seperti buku-buku referensi, internet, dsb, mengenai
penyebab membusuknya sayuran dan buah-buahan, cara mengurangi
(reduce) pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh berbagai macam
sampah (limbah), cara memanfaatkan kembali botol plastik dan kaleng
bekas tempat minuman (reuse), dan cara melakukan daur ulang kertas
serta memanfaatkan sampah sayuran/buah-buahan untuk pupuk (recycle).
Selanjutnya peserta didik diharapkan akan termotivasi untuk
merencanakan/merancang dan melakukan kegiatan/percobaanguna
mengurangi dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan.
Contoh matrik pemilihan model yang dapat digunakan sesuai dengan dimensi
pengetahuan dan keterampilan tampak pada tabel 1 berikut;
Tabel 1
1. Penilaian Sikap
Dalam Kurikulum 2013, kompetensi sikap meliputi sikap spiritual dan sikap
sosial. Contoh Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran Biologi yang
berkaitan dengan Kompetensi Inti sikap sipritual (KI-1) dan sikap sosial
(KI-2):
Jurnal adalah catatan pendidik yang sistematis di dalam dan di luar kelas
yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal yang dibuat oleh
guru Biologi dapat berisi perilaku peserta didik baik yang positif maupun
negatif, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut. Jurnal dapat
memuat penilaian terhadap peserta didik pada aspek tertentu secara
kronologis. Contoh jurnal yang dibuat oleh guru Biologi kelas X:
Nama
No Waktu Peserta Kejadian / Perilaku Tindak lanjut
Didik
Senin, Melaporkan bahwa Diberikan
Rani
dia memecahkan apresiasi karena
1 24 Maret
kaca obyek pada kejujurannya
2014
waktupraktik di
Pkl. 09.10 laboratorium
2 Senin, Meninggalkan Dipanggil untuk
24 Maret Rudi laboratorium membersihkan
2014 setelah praktikum, meja praktikum
Pkl. 10.15 tanpa dan alat- alat
membersihkan yang sudah
meja dan alat-alat digunakan, serta
yang sudah diberi
digunakan pembinaan
Contoh format penilaian antar peserta didik pada waktu diskusi kelompok
mata pelajaran Biologi.
Muncul/ dilakukan
No Perilaku / sikap
Ya Tidak
Muncul/ dilakukan
No Perilaku / sikap
Ya Tidak
5 ….
2. Penilaian Pengetahuan
Kompetensi siswa pada aspek pengetahuan dapat diukur melalui tes dan
nontes. Bentuk tes yang digunakan antara lain adalah tes tertulis (uraian,
pilihan ganda, isian, benar salah, dll), tes lisan, dan/atau tes praktik.
Sedangkan, bentuk nontes dapat dilakukan melalui tugas-tugas yang
diberikan, baik tugas menjawab soal, atau tugas membuat laporan tertulis.
Tes tertulis.
Tes tertulis dapat berupa memilih atau mengisi jawaban. Memilih jawaban
dapat berbentuk pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak,
menjodohkan, dan sebab-akibat. Mengisi jawaban terdiri atas
isian/melengkapi, jawaban singkat/pendek, dan uraian. Dalam
pembelajaran Biologi SMA bentuk soal tes tertulis yang sering dilakukan
adalah pilihan ganda dan uraian.Soal-soal yang disusun harus memenuhi
kaidah penulisan butir soal yang meliputi substansi/materi, konstruksi, dan
bahasa.
Tes tertulis berbentuk uraian menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis,
mengevaluasi, dan sebagainya atasmateri yang sudah dipelajari. Tes
tertulis berbentuk uraian sedapat mungkin bersifat komprehentif, sehingga
mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk uraian, hendaknya guru Biologi memberi
kesempatan peserta didik untukmenuliskan jawabannya sendiri yang
Tes Lisan.
Tes lisan adalah tes yang menuntut peserta didik memberikan jawaban
secara lisan. Meskipun jawabannya secara lisan bukan berarti bahwa
pertanyaan yang diajukan hanya menyangkut tingkat berpikir rendah (low
order thinking), tetapi dapat juga diajukan pertanyaan yang menuntut
penalaran dan berpikir kritis. Oleh karena itu dalam melaksanakan tes
lisan, guru Biologi perlu menyiapkan daftar pertanyaan yang disampaikan
melalui tanya jawab secara langsung dengan peserta didik. Contoh
pertanyaan pada tes lisan:
a. Berikan contoh sebuah rantai makanan pada ekosistem sawah!
b. Dari contoh tersebut jelaskan apa yang akan terjadi pada kosumen I
jika konsumen II mengalami penurunan jumlah populasi!
Penugasan.
Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang harus
dikerjakan oleh peserta didik, baik secara individu atau kelompok, sesuai
dengan karakteristik tugas.Contoh penugasan: “membuat rancangan untuk
mengatasi kerusakan lingkungan”.
3. Penilaian Keterampilan
Ada dua ranah keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai dengan
kompetensi lulusan tingkat SMA yang diharapkan, yaitu ranah abstrak dan
ranah konkret. Pada ranah abstrak cenderung pada keterampilan seperti
menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada
Tes Praktik.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik pada
waktu melakukan praktik Biologi. Dalam tes praktik perlu dibuat rubrik
penilaian, yaitu daftar kriteria yang menunjukkan kinerja dan aspek-aspek
atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan gradasi mutu. Penilaian
digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta
didik melakukan praktik di laboratorium, misalnya praktik mengenai
“Pengaruh limbah cair terhadap perilaku ikan.” Contoh rubrik penilaiannya
sebagai berikut:
ASPEK PENILAIAN
NO YANG
DINILAI 1 2 3
Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian
terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut
periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud berupa investigasi
yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.Penilaian
proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan sampai
dengan akhir proyek. Untuk itu perlu memperhatikan hal-hal atau tahapan
yang perlu dinilai. Pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal
yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
4. Penilaian Portofolio
1. Ruang lingkup:
BAB III.
ANALISIS KOMPETENSI
A. Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada pencapaian kompetensi
yang dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan, kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Kegiatan awal yang harus dilakukan oleh guru dalam
menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada ketiga
kompetensitersebut. Dari hasil analisis akan diperoleh penjabaran materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju
semua mata pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti
adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata
pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA
adalah sebagai berikut.
Penjelasan Bagan 1;
2. Aloksi waktu/Alat/Bahan/Media
a. Alokasi waktu diambil jumlah yang sesuai dengan silabus atau buku
dengan mempertimbangkan keluasan dan/atau kedalaman materi
pembelajaran.
b. Sumber/Alat/media; jika hasil kajian analisis memiliki perbedaan
dengan yang tercangtum di salabus, maka dilakukn peneyesuain dengn
hasil kajian (sesuai karakteristik materi pemebelajaran)
Selain itu juga materi dikembangkan agar siswa memiliki Lower Order
Thinking Skills (LOTS) dan Higher Order Thinking Skills (HOTS), misalnya ;
Kelima kegiatan tersebut di atas, tidak harus terjadi dalam satu kali
pertemuan, tetapi setiap pertemuan fokus kepada kegiatan mana yang
akan dilakukan disesuaikan dengan karakteristik materi atau IPK.
Contoh;
Jika dalam satu RPP terdapat 3 (tiga) kali pertemuan, maka ada
kemungkinan sebagai berikut;
BAB IV
PENUTUP
Efektivitas pembelajaran merupakan indikator keberhasilan belajar, artinya bahwa
semakin efektif kegiatan pembelajaran maka hasil belajar semakin berkualitas dan
sebaliknya semakin tidak efektif pembelajaran maka berdampak hasil belajar yang
tidak optimal.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses
pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran
tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Baik pembelajaran
langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara terintegrasi dan tidak
terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD-KDdari KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan). Keduanya dikembangkan
secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2 yang merupakan kompetensi sikap spiritual
dan sikap sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Le.W. dan Kreathwohl, D.R. (2001). A Taxonomy For Learning, Teaching,
And Assesssing: A Revision of Bloom,s Taxonomy of Educational Objectives.
New York. Longman.
Calabrese Barton, A. (1998). Reframing “science for all” through the politics of
poverty. Educational Policy, 12, 525-541.
http://www.ase.org.uk/documents/principles-and-big-ideas-of-science-education
Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP No. 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembar Negara RI Tahun 2013
No.71, Tambahan Lembar Negara)
Permendikbud No.64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Pproses Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Permendikbud No.69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Young, Jolee. And Elaine Chapman (2010). Generic Competency Frameworks: a Brief
Historical Overview. Education Research and Perspectives, Vol.37. No.1. The
University of Western Australia.