Вы находитесь на странице: 1из 4

Cyclone menurut Wikipedia

emisahan siklon adalah metode menghilangkan partikulat dari aliran udara, gas atau cairan, tanpa
penggunaan filter, melalui pemisahan vorteks. Saat mengeluarkan bahan partikulat dari cairan,
digunakan hidrosiklon; Sementara dari gas, sebuah topan gas digunakan. Efek rotasi dan
gravitasi digunakan untuk memisahkan campuran padatan dan cairan. Metode ini juga dapat
digunakan untuk memisahkan tetesan halus cairan dari aliran gas.

Aliran berputar (udara) berkecepatan tinggi terbentuk di dalam wadah silinder atau kerucut yang
disebut siklon. Udara mengalir dalam pola heliks, dimulai dari puncak (akhir lebar) siklon dan
berakhir di ujung bawah (sempit) sebelum keluar dari siklon dalam aliran lurus melalui pusat
siklon dan keluar dari puncak. Partikel yang lebih besar (padat) di arus yang berputar memiliki
inersia yang terlalu banyak untuk mengikuti lekukan arus yang rapat, dan menyerang dinding
luar, lalu jatuh ke bagian bawah siklon di mana mereka dapat dilepaskan. Dalam sistem
berbentuk kerucut, ketika aliran berputar bergerak menuju ujung siklon yang sempit, radius
rotasi arus berkurang, sehingga memisahkan partikel yang lebih kecil dan lebih kecil. Geometri
siklon, bersama dengan laju alir volumetrik, mendefinisikan titik potong siklon. Ini adalah
ukuran partikel yang akan dikeluarkan dari sungai dengan efisiensi 50%. Partikel yang lebih
besar dari titik potong akan dilepas dengan efisiensi lebih besar, dan partikel lebih kecil dengan
efisiensi lebih rendah.

Diagram arus udara untuk siklon Aerodyne dalam posisi vertikal standar. Aliran udara sekunder
disuntikkan untuk mengurangi abrasi dinding.

Aliran udara untuk topan Aerodyne dalam posisi horisontal, merupakan desain alternatif. Aliran
udara sekunder disuntikkan untuk mengurangi abrasi dinding, dan untuk membantu
memindahkan partikulat yang terkumpul ke gerbong untuk ekstraksi.
Desain topan alternatif menggunakan aliran udara sekunder di dalam siklon untuk menjaga agar
partikel yang terkumpul tidak menempel di dinding, untuk melindungi mereka dari abrasi. Aliran
udara utama yang mengandung partikulat masuk dari dasar siklon dan dipaksakan berputar spiral
oleh baling-baling pemintal stasioner. Aliran udara sekunder masuk dari puncak siklon dan
bergerak ke bawah ke arah bawah, mencegat partikulat dari udara utama. Aliran udara sekunder
juga memungkinkan kolektor secara opsional dipasang secara horizontal, karena mendorong
partikulat ke area pengumpulan, dan tidak hanya bergantung pada gravitasi untuk melakukan
fungsi ini.
Cyclone adalah salah satu dari jenis dust separator yang paling sederhana dan juga murah. Cara
kerjanya seperti terlihat pada gambar disamping ini : Gerakan pusaran (cyclonic) dari aliran udara akan
menyebabkan terjadinya gaya sentrifugal pada partikel debu, akibatnya partikel debu akan terkumpul
pada dinding cyclone dan selanjutnya jatuh melalui lubang bawah, sedangkan udara yang berseih akan
keluar mewlalui cerobong.

Bagaimana kita menantukan dimensi cyclone? dan berapa static pressurenya ?

Kecepatan didalam cyclone :


V = Q/(W*(D-De)/2) m/s .........(1)

Perbandingan proporsi ukuran cyclone adalah sbb.....(2)

(lihat gambar disamping)


De = 0.5*D
Lc = 3*D
Lb= 1.6*D
Dd=0.25*D
S =0.9*D
H =0.6*D
W =0.18*D

Dari Rumus (1) dan (2) didapat :


D = (5.7*Q/V)^0.5
Dimana :
D= Diameter Cyclone (m)
Q=Kapasitas udara (m3/s)
V=Kecepatan udara didalam cyclone (m/s)

Static Pressure/Pressure loss Cyclone :


P= C * ((p*Q^2)/(2*De^2*W*H)) N/m2
Dimana :
P= Pressure Loss
p= kerapatan udara=1.185 (20 deg C)
De=Diameter cerobong cyclone (lihat gb)
W= lebar inlet cyclone (lihat gb)
H= tinggi inlet cyclone (lihat gb)

Contoh kasus :Kita ambil contoh dari posting sebelum ini dimana kapasitas udara pada line ducting
adalah 6212.18 m3/jam yang berarti kapasitas udara sebesar ini akan melewati cyclone ini. Kisaran
kecepata yang optimal melalui cyclone adalah 8-10 m/s. Berapa dimensi cyclone yang dipakai untuk line
ini?

D = (5.7*Q/V)^0.5
Q= 6212.18 m3/jam = 1.725 m3/s
V=9 m/s
Jadi :
D = 1.045 m = 1045 mm ~ 1100 mm

Dimensi Cyclone :
De=0.5*D = 0.5*1100 = 550 mm
Lc=3*D = 3*1100 = 3300 mm
Lb=1.6*D = 1.6*1100 = 1760 mm
Dd= 0.25*D = 0.25 *1100 = 275 mm
S = 0.9*D = 0.9 * 1100 = 990 mm
H = 0.6*D= 0.6 * 1100 = 660 mm
W = 0.18*D = 0.18*1100 = 198 mm

Selanjutnya adalah menentukan static pressure cylcone :


P= C * ((p*Q^2)/(2*De^2*W*H)) N/m2
p=1.185
De=550mm=0.55m
W=198mm=0.198m
H=660mm=0.66m
C=konstanta
Dari Grafik 1 n=0.7 ; dari Grafik 2 C=16
Jadi :
P = 713.6 N/m2 atau 713.6 Pa.

Вам также может понравиться