Вы находитесь на странице: 1из 10

PENCEMARAN UDARA KARENA KENDARAAN.

PENINGKATAN KENDARAN BERMOTOR SEMAKIN MENINGKAT SEHINGGA MENYEBABKAN PENINGKATAN DALAM


PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DAN INI MEYEBABKAN BANYAKNYA KANDUNGAN GAS CO YANG DIKELUARKAN
YANG DINILAI SANGAT BERBAHAYA BAGI KESEHATAN MANUSIA. JIKA DALAM JANGKA PENDEK AKAN
MENYEBABKAN GANGGUAN PENAPASAN BIASA, NAMU JIKA DALAM JANGKA PANJANG BISA MENYEBABKAN
GANGGUAN PERNAPASAN AKUT.

Dalam hal ini hampir sebagian pembangkit listrik konvensional hingga sekarang masih menggunakan
bahan bakar yang di rasa masih kurang ramah lingkungan. Beberapa contohnya seperti batu bara, gas,
dan minyak. Dari gas itu seperti sulfur dioksida merupakan salah satu penyumbang dari terjadinya
pemanasan global yang sekarang terjadi seperti ini.

Indonesia adalah salah negara dimana memiliki banyak gunung berapi atau gunung yang masih aktif.
Salah satu kemungkinan dari pencemaran udara yang berasal dari alam merupakan ini salah satunya.
Seperti beberapa waktu yang lalu ketika ada beberapa gunung yang meletus memberikan dampak yang
serius terhadap stabilitas udara di beberapa daerah. Seperti halnya letusan Gunung Kelud yang
menyebabkan awan hitam dan abu bertebangan hingga sampai daerah Jawa Barat. Dari efek yang di
timbulkan sangat banyak terutama jarak pandang semakin memendek hingga mengganggu rutinitas
harian yang lain, dan juga dapat mengganggu kesehatan kita sendiri.

Pada zaman sekarang ini penggunaan pupuk dan zat kimia hampir menjadi salah satu hal wajib untuk
meningkatkan produktifitas dari hasil pertanian. Baik itu digunakan untuk pembasmi hama maupun
digunakan untuk sebagai penyubur tanaman sendiri. Tapi terkadang penggunaan dari pupuk itu terlalu
berlebihan menjadikan gas amonia dan NH3 yang terkandung dalam pupuk tersebut keluar berlebihan
yang mengakibatkan dampak yang signifikan kepada keadaan atmosfer. Dampak yang terjadi bisa
menjadikan gangguan terhadap kesehatan sendiri dan juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya
hujan asam.

Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang lumrah di Indonesia terutama di Pulau
Kalimantan dan Papua sendiri serta beberapa di Jawa. Disitu dalam proses penambangan tersebut banyak
menggunakan alat besar dalam jumlah yang besar.

Dalam proses pertambangan sendiri ketika dalam proses penambangan mineral yang di ambil dari perut
bumi menjadikan banyak polutan yang dihasilkan. Misalnya seperti beberapa bahan kimia dan debu yang
sangat banyak hingga bisa kemudian menjadikan penyebab pencemaran udara sendiri. Banyak
pertambangan yang menimbulkan efek negatif dari hasil pengeboran maupun pembuanganya. Gangguan
tersebut mulai dari kesehatan hingga gangguan lingkungan yang lain.

Siapa yang menyangkanya bahwa dari aktifitas rumah tangga juga memiliki andil dalam menyumbang
polusi udara ini. Ada beberapa kegiatan rumah tangga yang menyebabkan polusi udara. Seperti
pembakaran sampah yang masih sembarangan dan juga proses pengecatan rumah. Dari situ kandungan
yang di keluarkan oleh beberapa polutan tersebut sangatlah menyengat dan bahkan bisa menjadi salah
satu faktor pengganggu kesehatan.

Kebakaran hutan merupakan kejadian alam yang sangatlah fatal akibatnya, terkadang penyebab dari
kebakaran hutan sendiri sulit di duga-duga. Terkadang ada yang karena dari alam yang terutama
pertanahan gambut atau bisa juga disebabkan oleh tangan manusia sendiri. Seperti kebakaran wilayah
hutan gambut sendiri sering terjadi ketika musim kemarau yang berkepanjangan, selain itu juga
penggunaan sistem ladang yang berpindah juga menjadi faktor pembakaran hutan oleh tangan manusia.
Dampak yang sangat signifikan bisa di rasakan secara langsung dari kebakaran hutan tersebut. Seperti
mengganggu aktifitas sehari-hari dan kesehatan dari penduduk yang terkena imbas atau asap dari
pembakaran hutan tersebut. Seperti kasus kebakaran hutan yang berada di Kepulauan Riau yang bisa
dikatakan sangatlah parah. Bahkan bukan hanya dari masyarakat di daerah situ yang terkena dampaknya
melainkan hingga di negara tetangga Singapura juga terkena imbas dari kebakaran hutan tersebut.

Siapa yang tidak terganggu dengan adanya timbunan sampah yang banyak? Pasti semua orang sangatlah
terganggu terutama ketika sudah menumpuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Kejadian seperti
ini biasanya sering terjadi di TPA, terkadang gangguan tersebut datang secara tiba-tiba karena proses
pengolahan sampah yang kurang cepat bisa di tangani dengan tepat. Polusi yang di timbulkan juga
tidaklah bisa dianggap remeh selain bau yang tidak sedap, dari tempat pembuangan akhir ini juga bisa
menjadikan penumpukan gas metana yang membahayakan untuk kesehatan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan terbesar di dunia. Akan tetapi banyak
masalah yang terjadi terkait hutan di Indonesia terutama penebangan hutan secara liar. Dalam hal ini
hutan merupakan salah satu penyeimbang alam yang harus sangat di jaga karena keadaan seperti ini
seharusnya pemerintah memberi perhatian khusus tehadap kasus ini. Karena dampak yang besar sangat
bisa terjadi sebab penebangan tersebut seperti kekeringan yang berkepanjangan, penetralan udara yang
terganggu, sistem resapan yang menjadi berkurang dan masih banyak lagi yang lainya.
Selain dampak pada ekonomi dan kesehatan, adanya pencemaran udara juga bisa mempengaruhi
terhadap bidang pertanian. Contoh masalah yang terjadi karena pencemaran lingkungan ini adalah
terganggunya proses fotosistesi pada tumbuhan yang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dari
tumbuhan itu sendiri. Bukan hanya itu saja tanaman juga sangat rentan dengan penyakit, penyakit yang di
hasilkan oleh tumbuuhan sangatlah tidak bagus untuk manusia. Penyakit tersebut diantaranya klorosis
dan nekrosis. Penyakit pada tumbuhan ini menyebabkan jalur sirkulasi udara yang dikeluarkan tumbuhan
menjadi terganggu dan kurang sehat, sehingga menjadikan udara menjadi kotor dan tidak baik untuk di
hirup.

Lapisan ozob berada di stratosfer yang taksiran ketinggian dari lapisan ozon sekitar 20-35 km dari
permukaan bumi. Lapisan ini yang melindungi bumi dari sinar ultra violet yang pancarkan matahari.
Akibat jika terkena dari sinar tersebut secara langsung efek yang di timbulkan mulai kulit terbakar hingga
kanker kulit Karena zat-zat yang terkandung dalam polutan tersebut sangat barbahaya menjadikan
lapisan ozon yang dulunya tebal dan aman sekarang mulai berlubang dan menipis. Akibatnya proses
pemantulan dan pemfilteran dari sinar ultra violet sendiri dan radiasi yang lain menjadi terganggu.
Akhirnya dampak langsung bisa kita rasakan seperti contohnya sekarang ini.

Ini merupaka efek yang sekarang sudah dirasakan hampir semua manusia di planet ini. Disebabkan oleh
menumpuknya gas CFC beserta gas-gas yang bersifat negatif di permukaan atmofer. Akibat dari itu
radiasi dan sinar ultra violet di tampung dan di pantulkan secara sekala besar ke dalam permukaan bumi,
yang menjadikan pemanasan permukaan bumi. Kejadian ini disebut sebagai global warming atau
pemanasan global. Bukan hanya suhu yang tinggi, dampak yang lain merupakan berubahnya cuaca secara
ekstrim. Yang mengakibatkan pencairan es di dua kutub, dan menyebabkan perubahan siklus kehidupan
flora dan fauna.

Polutan merupakan zat yang menyebabkan pencemaran, dan disitu pencemaran udara disebabkan karena
tercampurnya zat berbahaya dengan udara. Berikut ini beberapa zat yang menjadi indikasi terjadinya
polusi udara.

1. Karbon Monoksida (CO)


Gas CO merupakan gas yang dihasilkan dari sisa pembakaran yang tidak sempurna oleh kendaraan
bermotor. Dari gas ini banyak efek negatif yang bisa terjadi pada diri manusia.
Salah satu efek yang bisa terjadi ialah menjadikan penghirup gas ini menjadi pusing dan yang paling
bahaya ketika unsur dari gas ini tercampur kedalam darah yang dapat menimbulkan penyakit yang lebih
parah.

2. Karbon Dioksida (CO2)


CO2 ialah gas yang biasa dikeluarkan oleh pembakaran sistem pernafasan dari mahluk hidup kecuali
tumbuhan, karbon dioksida juga dihasilkan oleh pelapukan batuan dan juga pembusukan bahan organik.

Dampak yang nyata dari gas ini adalah pemanasan global yang sekarang terjadi di muka bumi ini, dan
juga mulai bertipisnya oksigen yang ada karena tingkat pengolah dari gas CO2 ini sudah mulai jarang.

3. Sulfur Dioksida
Unsur yang satu ini bisa juga disebut dengan nama gas belerang. Gas ini biasanya dihasilkan dari hasil
pembuangan pabrik, dan juga hasil dari pembakaran bahan bakar fosil.

Gas yang sangat rapuh ini ternyata memiliki zat yang sangat berbahaya yaitu bisa menjadi zat asam yang
apabila bertemu dengan air. Maka dari itu hujan asam bisa terjadi kapan saja karena banyaknya
kandungan sulfur dioksida di awan sekarang ini.

4. Kloroflouroklorida (CFC)
Ini mungkin salah satu zat yang memiliki andil besar dalam proses pencemaran udara ini. Gas CFC
merupakan gas yang selalu ada di sekitar kita, seperti pemakaian parfum, kulkas, AC, dan masih banyak
lagi yang lain.

Tak jarang orang yang mengetahui tentang bahaya gas yang satu ini. Padahal zat ini merupakan zat yang
dimana menyebabkan berlubangnya lapisan ozon yang mengakibatkan terjadinya pemanasan global.

Berikut ini merupakan cara-cara untuk mencegah pencemaran udara.

1. Pendidikan Cinta Alam dan Lingkungan


Melakukan pendidikan sejak dini kepada anak muda agar mencintai lingkunganya merupakan salah satu
cara jitu untuk memerangi polusi udara. Mendidik agar senantiasa menyayangi dan memelihara
lingkungan sekitar.
Selain itu juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait pentingnya udara bersih yang terbebas
dari polusi. Dalam penyuluhan ini seharusnya harus di laksanakan secara berkala agar selalu tumbuh
empati pada diri masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.

2. Penguatan Hukum dan Peraturan


Selain mendidiki generasi muda dan masyarakat untuk selalu cinta lingkungan, salah satunya adalah
mulainya penguatan terhadap hukum dan peraturan tentang pencemaran lingkungan.

Dengan penggunaan hukum dan peraturan, pencemaran bisa sangat ditekan sebab jika ada suatu
pelanggaran oleh suatu industri pasti diberikan hukuman yang sifatnya memberi efek jera.

Bukan hanya itu saja di kanca internasional organinasi dunia PBB dan organisasi bawahanya juga sedari
dulu sudah menjadikan masalah dari pencemaran lingkungan ini sebagai topik pembahasan utama yang
hingga sekarang masih dalam pengkajian.

3. Pengawasan Perusahaan Industri


Melakukan pengawasan kepada dunia industri merupakan salah satu cara untuk menutupi celah dari
penerapan peraturan dan hukum. Pengawasan ini sangatlah penting terutama dalam pabrik-pabrik yang
memiliki kapasitas pembuangan polutan udara besar.

Tujuan dari pengawasan ini sendiri adalah untuk menekan terjadinya kecurangan oleh pabrik-pabrik yang
dirasa tidak peduli dengan lingkungan. Sebab masih banyak pabrik yang dimana pabrik tersebut tidak
menggunakan filter atau penyaring cerobong udara yang sesuai, dan bahkan ada juga yang tidak
memasangnya.

4. Pengurangan Bahan Penghasil Polutan


Jadi selain polutan yang dihasilkan oleh asap pabrik, polutan ini banyak berasal dari hasil pembakaran
bahan bakar yang kurang sempurna. Bahan bakar tersebut seperti gas, fosil, dan masih banyak lagi yang
lainya.

Pengurangan dari bahan ini sangatlah berdampak signifikan terhadap pencemaran. Sebab hampir 1/4
pencemaran udara penyebabnya adalah asap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor maupun dari
pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil sebagai bahan utama.

5. Penggunaan Bahan-bahan Ramah Lingkungan


Dalam penggunaan bahan-bahan ini kita bisa menekan jumlah pencemaran lingkungan mulai dari udara
hingga tanah. Penggunaan salah satu bahan seperti biogas maupun barang yang bisa di daur ulang
merupakan salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan.

Sebenarnya bukan hanya menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan melainkan juga
menggunakan tehnologi yang ramah terhadap lingkungan.

6. Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia Pertanian


Karena penggunaan dari insektisida dan pupuk yang berlebihan merupakan salah satu penyebab
terjadinya macam-macam pencemaran bukan hanya pencemaran udara. Disni sosialisasi tentang
penggunaan bahan-bahan tersebut harus sering di lakukan.

Sebab tingkat pencemaran yang di sebabakan dari produk-produk tersebut tidaklah bisa dianggap
enteng.

7. Penghijauan Lahan
Dan ini merupakan salah satu cara yang ampuh untuk menangani pencemaran lingkungan. Penanaman
hutan kembali atau bisa disebut juga reboisasi.

Dalam penghijauan ini dampak yang paling utama adalah oksigen yang dihasilkan oleh pengolahan
karbon dioksida yang secara berkala dan terus menerus. Hasil yang nyata adalah pengurangan suhu yang
dihasilkan dari pemanasan global karena efek karbon dioksida yang lebih.

Selain itu juga dengan penanaman pohon ini, kita juga bisa membantu atmosfer yang memulihkan
keadaanya yang sedang rusak. Bisa dilihat juga dari penanaman pohon ini juga bisa menanggulangi dari
pencemaran air sendiri dan pencegahan bencana alam yang lain seperti banjir, erosi, dan tanah longsor.

Dampak Pencemaran Udara pada Lingkungan

Menghambat fotosistesis tumbuhan. Terhadap tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara
lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.
Menyebabkan hujan asam. pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.
Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan, Merusak tanaman,
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah
dan air permukaan, serta Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.
Meningkatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana,
ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan
fenomena pemanasan global. Pemanasan global sendiri akan berakibat pada; Pencairan es di kutub,
Perubahan iklim regional dan global, Perubahan siklus hidup flora dan fauna.
Kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan
penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai
stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon
menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat mengakibatkankanker kulit serta penyakit
pada tanaman.
Mengurangi Pencemaran Udara

Untuk menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan melalui beberapa usaha antara lain:

 Mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas
karbon monoksida.
 Pengolahan atau daur ulang limbah asap industri
 Penghijauan dan reboisasi atau penanaman kembali pohon-pohon pengganti
 Menghentikan pembakaran hutan.

Dahulu Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia karena memiliki area hutan yang sangat luas.
Hutan dianggap memiliki peran sentral sebagai penghasil oksigen bagi umat manusia. Sayangnya, kasus
kebakaran hutan yang melanda Indonesia membuat area hutan di Indonesia makin menyempit. Negara
bahkan mengalami kerugian materiil mencapai 200 trilyun rupiah. Jumlah yang sangat fantastis jika
dibandingkan dengan kerugian-kerugian dalam kasus manapun.

 Bencana kebakaran hutan telah dianggap masyarakat di berbagai daerah sebagai agenda tahunan.
Bencana kebakaran ini sering terjadi saat musim kemarau panjang di berbagai wilayah seperti Pulau
Sumatera dan Kalimantan.
 Sayangnya, kebakaran hutan yang melanda sebagian wilayah Indonesia tersebut merupakan ulah
beberapa oknum yang memang disengaja sehingga menjadidampak akibat hutan gundul.
 Pembakaran hutan tersebut sengaja dilakukan dengan tujuan untuk memperluas area perkebunan,
seperti perkebunan sawit dan karet. Tujuannya tidak lain agar perusahaan yang menaungi pengelolaan
perkebunan itu memperoleh keuntungan yang semakin besar.
 Tahun 2015, Divisi Kampanye Lingkungan Hidup (Walhi) mencatat bahwa Indonesia telah mengalami
kehilangan luas hutan sebesar 2,6 hektar. Selain itu, jumlah korban yang terpapar asap mencapai 40 juta
orang dan 500 ribu di antaranya terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
 Selain memberikan kerugian besar di Indonesia, dampak kabut asap ini juga mencapai negara tetangga
seperti Malysia, Singapura, dan Thailand.
 Berbagai upaya telah dilkukan pemerintah untuk penanggulangan kabut asap ini. Sayangnya,
penanggulangan tersebut nyatanya masih dianggap kurang oleh masyarakat.

Bencana kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan di Indonesia baru-baru ini merupakan
bencana yang disebabkan ulah beberapa oknum yang disengaja. Akan tetapi, terkadang kebakaran
hutan juga bisa disebabkan oleh faktor alam, meski tidak dapat dipungkiri bahwa bencana kebakaran
hutan di Indonesia yang sudah menjadi agenda tahunan disebabkan oleh faktor manusia yang akan
memberikan dampak akibat kerusakan hutan.

Berikut adalah Penyebab Kebakaran Hutan dan Cara Penanggulangannya :

1. Kebakaran yang Disebabkan oleh Alam


Ada beberapa kejadian alam yang bisa menyebabkan kebakaran hutan terjadi. Kebakaran hutan yang
disebabkan oleh faktor alam biasanya tidak menimbulkan dampak luas. Dan biasanya, kebakaran hutan
yang disebabkan oleh faktor alam tidak menimbulkan kerugian sebesar kebakaran hutan yang
disebabkan oleh kesengajaan manusia. Berikut beberapa kejadian alam yang bisa memicu timbulnya
kebakaran hutan.

 Musim kemarau panjang. Musim kemarau yang berkepanjangan dapat berakibat naiknya suhu di
berbagai wilayah termasuk hutan. Suhu yang tinggi tersebut dapat memicu terjadinya kebakaran hutan.
 Sambaran petir. Sambaran petir juga dapat berpotensi menyebabkan kebakaran hutan. Perubahan iklim
yang terjadi akibat penyebab pemanasan global juga bisa menyebabkan seringnya sambaran petir itu
terjadi.
 Aktivitas vulkanis. Hal ini dapat terjadi di wilayah pegunungan berapi. Wilayah hutan di gunung berapi
dapat terbakar ketika aktivitas vulkanis itu terjadi. Misalkan saja ketika gunung berapi meletus, lahar dari
gunung berapi tersebut mengenai hutan di lingkungan gunung berapi itu sehingga hutan mengalami
kebakaran.
 Ground fire. Ground fire merupakan kebakaran yang terjadi di dalam lapisan tanah. Musim kemarau
berkepanjangan merupakan penyebab dari kebakaran dalam tanah ini. Biasanya, kebakaran ini terjadi di
daerah yang memiliki lahan gambut sehingga lahan gambut tersebut terbakar ketika suhu udara naik
seiring kemarau panjang yang terjadi.
Meskipun kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam sangat mungkin terjadi, sayangnya
bencana kebakaran hutan yang melanda Indonesia setiap tahunnya merupakan bencana yang terjadi
akibat kesengajaan manusia.

2. Kebakaran yang Disebabkan Kesengajaan Manusia


Bencana kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan merupakan bencana tahunan yang telah
terjadi di Indonesia sejak lama. Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah nyatanya belum mampu
mencegah bencana serupa terulang di tahun berikutnya. Lalu faktor apa saja yang dapat menyebabkan
kebakaran hutan bila ditinjau dari faktor manusia itu sendiri? Berikut ini penjelasan mengenai penyebab
kebakaran hutan akibat faktor manusia.

 Pembakaran lahan tidak terkendali akan memberikan dampak akibat hutan gundul. Pembakaran lahan
yang tidak terkendali sehingga merembet meluas ke lahan hutan merupakan penyebab kebakaran hutan
yang terjadi akibat kesengajaan manusia. Pembukaan lahan perkebunan biasanya merupakan latar
belakang dilakukannya pembakaran lahan. Dalam skala kecil, kebakaran ini masih bisa diatasi.
Sayangnya, jika kebakaran ini merupakann ulah perusahaan besar dan dalam skala besar, akan sangat
sulit untuk memadamkan api dalam kebakaran. Kebakaran seperti ini akan sangat berbahaya ketika
terjadi di lahan gambut atau rawa.
 Konflik antara perusahaan dan masyarakat pemilik lahan. Perusahaan yang ingin mengambil alih lahan
dari masyarakat pemilik lahan biasanya melakukan pembakaran terhadap lahan yang disengketakan.
Pembakaran lahan dapat berakibat lahan menjadi terdegradasi sehingga nilai lahan berkurang. Dengan
cara tersebut, perusahaan akan lebih mudah merebut lahan dari masyarakat yang memiliki lahan.
 Protes oleh penduduk lokal. Penduduk lokal yang merasa lahannya direbut juga sering melakukan
pembakaran lahan sebagai bentuk protes karena perusahaan perkebunan merebut lahan milik mereka.
 Faktor ekonomi masyarakat lokal. Masyarakat lokal yang ingin membuka lahan dan hanya memiliki
sedikit biaya biasanya melakukan cara instan untuk membuka lahan. Mereka membakar hutan untuk
membuka lahan baru. Cara tersebut dianggap lebih mudah dan murah meski akibat yang ditimbulkan
sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan dan akan lebih mudah menjadi penyebab pencemaran
udara.
 Kurangnya penegakan hukum. Meskipun aturan mengenai pembakaran hutan jelas-jelas dilarang, namun
karena hukum yang diberikan bagi yang melanggar masih sangat lemah, akibatnya banyak juga oknum
yang melanggar aturan dan membakar hutan secara besar-besaran untuk membuka lahan. Hal tersebut
biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar.
 Meninggalkan bekas api unggun atau membuang puntung rokok di hutan. Hal ini biasa terjadi ketika
seorang pendaki gunung atau seseorang yang melakukan perjalanan dalam hutan. Api unggun yang
dinyalakan biasanya ditinggalkan begitu saja sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran.

Dampak Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan berdampak negatif baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan manusia.
Berikut dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan.
 Bencana banjir yang melanda terjadi karena hutan mengalami kebakaran dan berakibat pada gundulnya
hutan sehingga tidak mampu menyimpan cadangan air saat musim penghujan yang akan
menjadi penyebab tanah longsorjuga.
 Musnahnya flora dan fauna yang hidup di hutan.
 Tersebarnya emisi gas karbondioksida ke udara. Asap yang timbul akibat kebakaran hutan dalam skala
besar menguap ke lapisan atmosfer dan berpotensi menyebabkan pemanasan global.
 Bahan baku industri yang menggunakan kayu atau bahan lain dari hutan akan berkurang jumlahnya
karena hutan yang terbakar.
 Asap dari pembakaran hutan dapat menyebabkan penyakit seperti ISPA dan membuat jarak pandang
menjadi berkurang karena kabut asap.
 Kebakaran juga dapat menyebabkan berkurangnya sumber air sehingga kekeringan bisa menjadi
bencana yang mengikuti kebakaran hutan.

Cara Menanggulangi Kebakaran Hutan


Kebakaran hutan dalam cakupan yang luas bisa berdampak buruk pada lingkungan dan juga kesehatan
masyarakat. Untuk itu, penting kiranya kita mengetahui cara menjaga kelestarian hutan serta mencegah
maupun menanggulangi kebakaran hutan agar bencana tersebut tidak merusak lingkungan. Beberapa
cara yang cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi kebakaran hutan antara lain:

 Memperhatikan wilayah hutan dengan titik api yang cukup tinggi yang dapat memicu terjadinya
kebakaran hutan. Wilayah titik api ini harus diperhatikan ketika kemarau panjang terjadi.
 Tidak membuka lahan atau perkebunan dengan cara membakar hutan.
 Tidak membuang puntung rokok secara sembarangan di hutan.
 Tidak meninggalkan api unggun dalam hutan. Api unggun harus dipadamkan terlebih dahulu jika ingin
meninggalkan hutan.
 Melakukan patroli hutan secara berkala untuk mengecek kondisi hutan.
 Melakukan pemotretan citra secara berkala terutama di wilayah dengan titik api yang tinggi.
 Menyediakan mobil pemadam kebakaran yang siap untuk digunakan.
 Apabila terjadi kebakaran hutan berskala kecil, maka lakukan penyemprotan secara langsung ke daerah
yang terbakar.
 Jika kebakaran terjadi dalam skala besar, maka lakukan penyemprotan air dari udara menggunakan
helikopter juga membuat hujan buatan

Вам также может понравиться