Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh :
C161420148
2016-2017
A. Latar belakang
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular
paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur
dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit
ini.
30 OKTOBER 2017, WASHINGTON: Upaya global untuk memerangi TBC (TB) telah
menyelamatkan sekitar 53 juta orang sejak tahun 2000 dan mengurangi angka kematian
TB sebesar 37%, menurut "Laporan TB Global 2017" yang dikeluarkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) ), Terlepas dari pencapaian tersebut, gambaran terakhirnya
suram. TB tetap menjadi pembunuh utama pada tahun 2016. TB juga merupakan
penyebab utama kematian terkait dengan resistensi antimikroba dan pembunuh utama
Odha. Kemajuan di kebanyakan negara macet dan tidak cukup cepat untuk mencapai
target global atau menutup kesenjangan terus-menerus dalam perawatan dan pencegahan
TB. Underreporting dan under-diagnosis kasus TB terus menjadi tantangan, terutama di
negara-negara dengan sektor swasta yang tidak diatur dan sistem kesehatan yang lemah.
Dari sekitar 10,4 juta kasus baru, hanya 6,3 juta yang terdeteksi dan diberitahukan secara
resmi pada tahun 2016, meninggalkan selisih 4,1 juta. India, Indonesia dan Nigeria
menyumbang hampir setengah dari kesenjangan global ini. Hanya satu dari lima kasus
TB-MDR dimulai pada pengobatan. India dan China menyumbang 39% dari kesenjangan
global. Keberhasilan pengobatan tetap rendah, yaitu 54% di seluruh dunia.
(http://www.who.int/tb/features_archive/global_TB_report_2017/en/, diakses tanggal 12
November 2017 jam 20:00)
TB termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO
menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan
kasus baru TB terbanyak. Proporsi pasien TB paru terkonfirmasi mengalami peningkatan
signifikan dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2003 dari 7% menjadi 13%. Indicator ini
cenderung menurun dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2015
indikator ini kembali meningkat menjadi 14%. (sumber :ditjen pencegahan dan
pengendalian penyakit, kemenkes RI, 2016)
(http://www.who.int/tb/country/data/download/en/)(diakses tgl 12 November 2017 jam
18:53 WIB)
Dari data yang diperoleh dari dinas kesehatan Kota Tasikmalaya terdapat
B. Tujuan penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penderita TB Paru tentang cara penularan
penyakit TB
2. Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan pasien TB Paru berdasarkan
usia penderita
Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan pasian TB Paru berdasarkan
pendidikan penderita
C. Masalah penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran tingkat
pengetahuan penderita TB paru terhadap penularan penyakit TB paru di
D. Pertanyaan penelitian
Bagaimana tingkat pengetahuan pasien TB Paru terhadap Cara penularan penyakit TB
Paru?
E. Metode penelitian
Desain penelitian ini bersifat deskriptif secara cross sectional dengan mengumpulkan dan
mengolah data untuk mengetahui gambaran pengetahuan penderita TB Paru terhadap
Cara penularan penyakit TB Paru di Puskesmas
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas…. Kota Tasikmalaya. Waktu penelitian di mulai
Desember 2017. Sampel penelitian ini ditentukan secara total sampling sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Data primer penelitian diperoleh dari jawaban
responden penelitian yaitu pasien TB paru dan data sekunder diperoleh dari rekam medik
di Puskesmas …. Kota Tasikmalaya.
F.