Вы находитесь на странице: 1из 27

LAPORAN RENCANA KEGIATAN

(LRK)
KULIAH KERJA NYATA TIM I TAHUN 2017
KELURAHAN/DESA : PEGONGSORAN
KECAMATAN : PEMALANG
KABUPATEN : PEMALANG

Disusun Oleh:
Abdi 13030113140041
Ardyana Rahma Hephzibah 26010213190062
Arief Ramadhani Wisaksono 24010313140077
Ayu Munafi’ah 26010113140053
Clara Rashinta Dewi 22030113120058
Dhini Lestari 13040113140117
Ikhwanul Ikhsan 21024113120001
Luluk Safura Priyandina 25010113130273
Nadira Esta Oetama 11010113130586
Rian Simon Samosir 21070113130075
Whawha Ayuningsih 22020113120030

PUSAT PELAYANAN KULIAH KERJA NYATA (P2KKN)


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (LPPM)
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1
SEMARANG 2017

2
REKAPITULASI RENCANA KEGIATAN
KKN TIM I TAHUN 2017

I. Identifikasi Permasalahan
Desa Pegongsoran merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Pemalang Kabupaten Pemalang. Dalam merancang program kerja, perlu pemahaman
awal terhadap keadaan masyarakat dan potensi yang ada di desa ini. Berdasarkan hal
tersebut, maka dilaksanakan survey yang bertujuan untuk pengumpulan informasi dan
data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana program kegiatan KKN.
Informasi dan data dapat diperoleh dari perangkat desa, masyarakat, maupun instansi-
instansi terkait. Hasil identifikasi permasalahan disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 1. Rekapitulasi Identifikasi Seluruh Permasalahan Tingkat Desa

No. Permasalahan Lokasi Sumber


(P/M/D)*
1 Kurangnya pengetahuan anak-anak Desa Pegongsoran P, M
terhadap tokoh-tokoh pahlawan Nasional
Indonesia.
2 Dengan adanya Program Desa Desa Pegongsoran P, M
Pegongsoran menjadi Desa Wisata yang
berbasis Alam, saya bersama masyarakat
dan perangkat desanya mencoba belajar
mengatur manajemen kepariwisataan yang
baik dan terstruktur.
3 Menambah pengetahuan dan wawasan Desa Pegongsoran P, M
anak-anak terhadap Seni dan Budaya
Tradisional Nusantara.
4 Dengan adanya program Desa Desa Pegongsoran M
Pegongsoran membuat Sejarah desanya,
maka hal ini coba saya kerjasama dengan
pemerintah desanya, terkait dengan
program yang sudah lama direncanakan

1
ini, saya mencoba mewujudkan rencana
dari desa Pegongsoran ini.
5 Pada bak mandi warga masih banyak jentik Desa Pegongsoran M
nyamuk yang menyebabkan demam
berdarah.
6 Tidak adanya lahan untuk budidaya ikan di Desa Pegongsoran M
Desa Pegongsoran.
7 Kurangnya pengetahuan bahaya yang di Desa Pegongsoran P, M
timbulkan akibat penangkapan ikan dengan
menggunakan potassium.
8 Banyaknya penangkapan ikan di sungai Desa Pegongsoran M
menggunakan potassium.

9 Pengetahuan tentang computer masih Desa Pegongsoran P, M


kurang.

10 Kurangnya pengetahuan mengenai Desa Pegongsoran P, M


perawatan perangkat computer khususnya
di perangkat lunak.

11 Kurangnya pengetahuan tentang Desa Pegongsoran P, M


pengoperasian computer khususnya
Microsoft Office Word di Desa
Pegongsoran.

12 Kurangnya pengetahuan perangkat Desa Desa Pegongsoran P


tentang website Desa Pegongsoran.
13 Kurangnya pemaksimalan media website Desa Pegongsoran P
sebagai promosi dan pengenalan potensi
desa.
14 Kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Pegongsoran M
mengenai pemanfaatan sampah non
organik sebagai bahan hiasan daur ulang.
15 Penambangan pasir di sungai. Desa Pegongsoran M

2
16 Peningkatan mortalitas ikan di sungai. Desa Pegongsoran M
17 Kurangnya pengetahuan mengenai kualitas Desa Pegongsoran M
air sungai untuk sumberdaya ikan
berkelanjutan.
18 Pengukuran status gizi balita yang belum Desa Pegongsoran P
memenuhi standar.

19 Ditemukan kasus gizi kurang dan gizi Desa Pegongsoran P


buruk pada balita di Posyandu RW 01, 02,
dan 03.

20 Kurangnya pemahaman anak sekolah Desa Pegongsoran P


terhadap gizi seimbang dan pemilihan
makanan/minuman sehat.

21 Pelaksanaan ASI eksklusif yang kurang Desa Pegongsoran P


optimal.

22 Kurangnya minat baca pada anak di Desa Pegongsoran P, M


sekolah karena belum optimalnya
pemanfaatan perpustakaan sekolah.

23 Belum sesuainya perpustakaan sekolah Desa Pegongsoran P, M


dengan standar yang ditetapkan.

24 Kurang terawatnya perpustakaan di Balai Desa Pegongsoran P


Desa.

25 Rendahnya minat anak terhadap perawatan Desa Pegongsoran P


dan pemeliharaan buku

26 Belum dikembangkan objek wisata alam Desa Pegongsoran P


yang potensial.

27 Tidak terdapat fasilitas kandang kerbau Desa Pegongsoran P


komunal untuk pengoptimalan potensi

3
peternakan kerbau dan fasilitas biogas.

28 Kurangnya pengetahuan siswa SD tentang Desa Pegongsoran P, M


nama-nama rumah adat yang ada di
Indonesia.

29 Kurangnya pengetahuan siswa SD Desa Pegongsoran P, M


mengenai kreativitas menggambar dalam
bentuk nyata (gambar 3D).

30 Warga tidak mengetahui gejala DBD Desa Pegongsoran P, M


(Demam Berdarah Dengue) sehingga
banyak kasus DBD yang masih terlambat
ditemukan dan tidak adanya kejelasan alur
pelaporan.

31 Saat posyandu, balita rewel karena takut Desa Pegongsoran P, M


ditimbang dan diukur tinggi badannya
sehingga membuat pengukuran menjadi
kurang akurat dan memakan waktu lama.

32 Desa ini memiliki Tempat Pembuangan Desa Pegongsoran P


Akhir se-Kabupaten Pemalang yang
luasnya 1.3 hektare di sekitar pemukiman
(Dusun Pesalakan).

33 Pendidikan PHBS (Perilaku Hidup Bersih Desa Pegongsoran P, D


dan Sehat) pada anak di bawah umur masih
kurang.

34 Masih banyaknya jentik di bak mandi Desa Pegongsoran P


warga.

35 Kurangnya pengetahuan masyarakat akan Desa Pegongsoran P, M


ruang lingkup dan pengertian korupsi.

4
36 Minimnya kesadaran anak usia dini Desa Pegongsoran P, M
mengenai pentingnya pemahaman
pancasila sebagi wujud cinta tanah air
37 Kurangnya pengetahuan mengenai hukum Desa Pegongsoran P, M
di Desa Pegongsoran.
38 Rendahnya tingkat kesadaran akan nilai- Desa Pegongsoran P, M
nilai Pancasila dan jiwa Nasionalisme oleh
anak sekolah terutama SD.
39 Lingkungan kerja pada tempat kerja UKM Desa Pegongsoran M
belum sesuai standar.

40 Tidak adanya penggunaan APD (Alat Desa Pegongsoran M


Pelindung Diri) oleh masyarakat saat
bekerja pada UKM.

41 Kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Pegongsoran M


mengenai pentingnya penggunaan APD
saat bekerja.

42 Strategi pemasaran produk oleh UKM Desa Pegongsoran M


masih kurang.

43 Kurangnya pengetahuan pemilik UKM Desa Pegongsoran M


mengenai pemasaran produk secara online.

44 Kurangnya pemahaman non farmakologi Desa Pegongsoran M


terhadap penyakit hipertensi pada lansia.

45 Kebiasaan jajan sembarangan pada anak- Desa Pegongsoran M


anak SD.

46 Kurangnya pemahaman ibu hamil untuk Desa Pegongsoran M


melakukan breast care (perawatan
payudara).

47 Kurangnya pemanfaatan UKS. Desa Pegongsoran M

5
Keterangan: *) P = Perangkat Desa, M = Masyarakat, D = Dinas Instansi
Vertikal/Stakeholder

II. Prioritas Pemilihan Masalah


Berbagai macam permasalahan yang ditemukan di Desa Pegongsoran tersebut
harus ditemukan solusi untuk pemecahan masalahnya. Berdasarkan hasil analisis
permasalahan yang telah diperoleh pada saat survei, maka dibentuk prioritas
pemilihan permasalahan. Pemilihan permasalahan yang diprioritaskan dipilih
berdasarkan analisis KUWAT (Kesempatan, Uang, Waktu, Alat dan Tenaga). Prioritas
pemilihan permasalahan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2. Rekapitulasi Prioritas Pemilihan Permasalahan Tingkat Desa

No. Permasalahan Alasan

1 Kurangnya pengetahuan Zaman modern sekarang ini banyak anak-anak muda generasi
anak-anak terhadap penerus bangsa ini yang tidak mempunyai rasa Nasionalisme
tokoh-tokoh pahlawan seperti pahlawan-pahlawan bangsa ini sebelumnya, diharapkan
Nasional Indonesia. dengan mengingatkan semangat pahlawan-pahlawan kita
terdahulu, membangkitkan semangat anak-anak muda generasi
muda bangsa ini.

2 Menambahkan Dengan banyaknya kesenian dan adat-istiadat Indonesia yang


pengetahuan dan bagus dan sebagian besar yang diketahui oleh masyarakat yang
wawasan anak-anak modern, maka yang tradisional juga perlu dikenal juga oleh
terhadap Seni dan elemen masyarakat Indonesia terutama generasi muda penerus
Budaya Tradisional bangsa ini.
Nusantara.

3 Pada bak mandi warga Di desa Pegongsoran masyarakat sekitar akhir-akhir ini banyak
masih banyak jentik yang terserang penyakit DBD (Demam Berdarah) yang di
nyamuk yang akibatkan karena kurangnya pencegahan tibulnya jentik
menyebabkan demam nyamuk di dalam bak mandi warga. Pencegahan timbulnya

6
berdarah. jentik nyamuk bisa di cegah dengan pemberian ikan hias seperti
Cupang di dalam bak mandi, agar jentik nyamuk yang ada di
dalam bak dapat di makan oleh ikan hias tersebut. Harapannya
setelah memberikan ikan hias cupang dapat mengurangi
penyakit DBD yang di timbulkan oleh jentik nyamuk tersebut.

4 Kurangnya pengetahuan Masyarakat Desa Pegongsoran masih sangat kurang memahami


bahaya yang ditimbulkan bagaimana dampak buruknya penangkapan ikan dengan
akibat penangkapan ikan menggunakan potasium sianida. Penangkapan menggunakan
dengan menggunakan potasium dapat mengakibatkan dampak kepada biota yang ada
potasium sianida. di sungai selain itu juga mengakibatkan dampak berkelanjutan.
Ikan yang di tangkap menggunakan potasium tidak dianjurkan
langsung di konsumsi karena di dalam tubuh ikan tersebut
mengandung bahan kimia yang membahayakan untuk
masyarakan yang mengonsumsinya. Harapannya dengan
adanya informasi yang di berikan dapat mengurangi
penggunaan potasium saat penangkapan ikan.

5 Kurangnya pengetahuan Pengenalan mendalam Microsoft office sangat penting


tentang pengoperasian khususnya bagi perangkat desa. Dengan menagadakan pelatihan
komputer khususnya ini diharapkan dapat mempermudah perangkat desa dalam
Microsoft Office Word melaksakan tugas yang berhubungan dengan aplikasi ini,
dan Microsoft Office misalnya pembuatan laporan.
Excel di Desa
Pegongsoran

6 Kurangnya Media Website sekarang sudah menjadi media paling efektif


pemaksimalan media untuk melakukan berbagai macam potensi desa karena dengan
website sebagai promosi kemudahan akses internet di semua pihak baik masyarakat luas,
dan pengenalan potensi dan dinas pemerintahan dapat mengetahui informasi terkait
desa media website

7
sebagai sarana promosi potensi desa dengan mudah, dimana saja dan kapan saja.
dan pengenalan potensi
desa.

7 Kurangnya pengetahuan Di desa Pegongsoran terdapat TPA (Tempat Pembuangan


masyarakat mengenai Akhir) dari seluruh kabupaten Pemalang. Pembuangan sampah
pemanfaatan sampah non ini belum dimanfaatkan secara optimal, sehingga banyak
organik sebagai bahan sampah non organik yang tidak bisa terurai dibiarkan begitu
hiasan daur ulang. saja. Sampah non organik ini bisa dimanfaatkan dengan
mendaur ulang menjadi suatu hiasan dan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat sekitar. Daur ulang sampah
anorganik ini dapat berdampak positif selain antara mengurangi
pencemaran akibat sulit terurai, dapat juga menghasilkan karya
tangan yang indah dilihat. Dengan adanya pengetahuan untuk
pembuatan daur ulang limbah non organik ini diharapkan dapat
memotivasi masyarakat untuk bebas berkreasi semenarik
mungkin dan meminimalisir limbah non organik untuk dibuang
di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir).

8 Kurangnya pengetahuan Masyarakat Desa Pegongsoran sangat kurang memahami


mengenai kualitas air bagaimana dampak baik dan buruknya dari kualitas air sungai
sungai untuk sumberdaya untuk biota yang hidup di sekitarnya. Pengukuran kualitas air
ikan berkelanjutan. sangat penting untuk mengetahui kondisi suatu perairan. Di
Desa Pegongsoran terdapat masalah mengenai penangkapan
ikan dengan menggunakan potasium dan portasium ini sangat
berdampak buruk terhadap biota perairan termasuk ikan. Oleh
sebab itu hasil pengukuran kualitas air di sungai Desa
Pegongsoran sangat diperlukan untuk menjaga sumberdaya ikan
yang berkelanjutan. Adapun parameter yang akan di ukur di
sungai Pegongsoran antara lain fisika, kimia, dan biologi. Hasil

8
dari pengukuran ini akan di presentasikan kepada perangkat
Desa Pegongsoran. Dengan adanya program kerja ini
diharapkan masyarakat tumbuh kesadaran bahwa alat tangkap
portasium tidak dianjurkan untuk menangkap ikan di sungai.

9 Kasus gizi kurang dan Temuan kasus gizi kurang dan gizi buruk di suatu daerah kerja
gizi buruk pada balita di posyandu dapat menunjukkan adanya permasalahan gizi di
Posyandu RW 01, 02, suatu tempat. Di posyandu RW 01 ditemukan 6 balita dengan
dan 03. gizi kurang. Di posyandu RW 02 ditemukan 5 balita yang
mengalami gizi kurang dan 1 balita dengan gizi buruk.Di
posyandu RW 03 ditemukan 4 balita dengan gizi kurang. Kasus
gizi kurang dan gizi buruk jika tidak ditangani dengan optimal
dapat memperburuk status gizi balita tersebut.
Kader posyandu telah melakukan konseling terhadap orang tua
balita dengan gizi buruk dan gizi kurang, akan tetapi konseling
yang dilakukan kurang optimal. Untuk menangani balita gizi
kurang dan gizi buruk dibutuhkan pendampingan hingga status
gizi balita tersebut mengalami perbaikan. Dengan adanya
pendampingan yang mencakup konseling, edukasi, pemantauan
asupan makan, dan pemeriksaan status gizi secara berkala dapat
membantu balita gizi kurang dan gizi buruk untuk mencapai
status gizi baik.

10 Kurangnya pemahaman Menteri Kesehatan Republik Indonesia telah membuat


anak sekolah terhadap Permenkes No 41 tahun 2014 untuk mengenalkan Pedoman
gizi seimbang. Gizi Seimbang. Pedoman gizi seimbang ini menggantikan
prinsip 4 sehat 5 sempurna yang sudah tidak relevan dengan
kondisi saat ini. Walaupun pedoman gizi seimbang telah
diperkenalkan sejak tahun 2014, masih banyak masyarakat yang
belum tahu tentang prinsip ini. Pedoman gizi seimbang

9
seharusnya diketahui dan dipahami sejak masa kanak-kanak.
Anak sekolah merupakan masa dimana anak mulai memiliki
kebebasan dalam memilih makanan yang ingin dimakan.
Berbagai kebiasaan makan, jenis makanan yang dikonsumsi
dapat terbentuk pada masa ini sehingga membutuhkan
pengarahan. Pedoman gizi seimbang dan pengarahan terkait
gizi dan konsumsi makanan/minuman pada anak sekolah
menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh perangkat Desa
Pegongsoran. Perangkat desa Pegongsoran menginginkan
adanya suatu rogram yang mengangkat kedua hal yang menjadi
perhatian bagi anak sekolah. Gagasan yang diberikan perangkat
desa Pegongsoran merupakan suatu hal yang baik dan patut
untuk direalisasikan.

11 Kurangnya minat baca Anak-anak di Desa Pegongsoran cenderung malas dan tidak
pada anak di sekolah tertarik untuk membaca, baik itu berupa buku bacaan maupun
karena belum optimalnya buku pelajaran. Hal ini dikarenakan pengenalan dan
pemanfaatan pemasyarakatan perpustakaan masih belum diselenggarakan
perpustakaan sekolah oleh sekolah. Selain itu pendampingan dari orang tua pun masih
kurang, dan belum terlalu memperhatikan pendidikan anaknya.
Sehingga anak-anak dibiarkan bermain dan minat membaca
buku pun menjadi berkurang.

12 Rendahnya minat anak Anak-anak cenderung lebih tertarik dengan gadget atau
terhadap perawatan dan handphone dan menggunakan google sebagai media untuk
pemeliharaan buku mencari informasi yang praktis dibanding sekedar membaca
buku. Hal ini menyebabkan makin menurunnya minat anak
untuk menjaga dan merawat buku yang telah dimiliki. Sehingga
bahan pustaka yang berupa buku tersebut mudah rusak dan
bahkan ada beberapa halamannya yang hilang, sehingga

10
otomatis ini akan menurunkan minat belajar anak, yang
berimbas pada kemalasan dan kebodohan.

13 Belum dikembangkan Pengongsoran memiliki objek wisata alam potensial yang telah
objek wisata alam yang masuk daftar prioritas desa untuk dikembangkan. Objek wisata
potensial. ini berupa bantaran sungai yang ditengahnya memiliki delta
(endapan pasir). Delta ini menyerupai pulau dan ditumbuhi
rumput hijau. Warga setempat menyebutnya dengan bukit
Teletubbies dan sering mengunjunginya dan berfoto-foto.
Objek wisata ini dapat didesain dan dijadikan contoh sebagai
penataan ruang terbuka yang baik dan efisien.
Harapannya, apabila potensi objek wisata ini dikembangkan
dan dikelola dengan baik mampu meningkatkan ekonomi
masyarakat Pegongsoran khususnya disekitar objek wisata
karena banyaknya pengunjung yang datang.

14 Tidak terdapat fasilitas Banyaknya peternakan kerbau tidak diimbangi dengan kandang
kandang kerbau komunal yang layak dan memadai. Disamping itu, fasilitas biogas masih
penunjang potensi belum terkelola dengan maksimal karena pasokan kotoran
peternakan kerbau dan kerbau sebagai bahan baku utama biogas masih tersebar di
fasilitas biogas. banyak kandang. Untuk mengoptimalkan, Desa Pegongsoran
hendak mengebangkan kandang komunal yang terintegrasi
dengan fasilitas biogas tersebut. Sehingga diperlukannya desain
kandang kerbau komunal yang baik dan efisien.

15 Warga tidak mengetahui Desa memiliki banyak hutan bambu serta lokasi kandang yang
gejala DBD (Demam tidak jauh dari rumah sebagai tempat perindukan jentik
Berdarah Dengue) nyamuk. Sehingga, kasus DBD terkadang tidak dapat dihindari.
sehingga banyak kasus Ketika ada warga yang mengalami gejala yang sama dengan
DBD yang masih DBD, warga masih bingung kemana harus melaporkan hal
terlambat ditemukan dan tersebut. Penemuan gejala DBD ini menjadi terlambat
tidak adanya kejelasan

11
alur pelaporan. ditangani.

16 Saat posyandu, balita Keadaan tersebut membuat pengukuran berat dan tinggi badan
rewel karena takut menjadi kurang akurat dan memakan waktu lama.
ditimbang dan diukur
tinggi badannya.

17 Pentingnya pemahaman Menanamkan semangat Anti Korupsi kepada anak-anak,


masyarakat terutama mengingat merekalah generasi penerus bangsa yang harus
generasi muda tentang mengerti bagaimana korupsi itu harus diperangi karena dapat
ruang lingkup dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa.
pengertian korupsi.

18 Minimnya kesadaran Untuk memberikan pemahaman pada masyarakat tentang


anak usia dini mengenai pentingnya pancasila sebagai wujud cinta tanah air dalam upaya
pentingnya pemahaman menangkal paham radikalisme yang dimasa kini semakin
pancasila sebagi wujud mengancam kedaulatan NKRI.
cinta tanah air

19 Tidak adanya Penggunaan APD merupakan faktor yang krusial dalam


penggunaan APD (Alat menunjang kesehatan dan keselamatan pekerja saat melakukan
Pelindung Diri) oleh pekerjaan. Selain itu, penggunaan APD juga dapat menambah
masyarakat saat bekerja produktivitas pekerja. Dengan adanya penggunaan APD yang
pada UKM benar dan pengetahuan tentang APD tersebut, masyarakat Desa
Pegongsoran khususnya yang bekerja dalam bidang industri
dapat terjamin kesehatan dan keselamatannya, serta dapat
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

20 Kurangnya pengetahuan Strategi pemasaran yang baik dapat mempermudah penjual


pemilik UKM mengenai mendapatkan keuntungan. Pemasaran produk secara online
pemasaran produk secara merupakan strategi pemasaran produk yang baik. Dengan
online dipasarkannya produk UKM Desa Pegongsoran secara online,
UKM-UKM yang ada di Desa Pegongsoran akan dengan

12
mudah mendapatkan keuntungan. Selain itu, produk-produk
UKM Desa Pegongsoran akan dikenal oleh masyarakat luas.

21 Kurangnya pemahaman Pemahaman penderita hipertensi tidak hanya pengertian


non farmakologi hipertensi namun juga perlu penanganan hipertensi dan
terhadap penyakit pengendalian hipertensi selain dengan obat. Hal ini merupakan
hipertensi pada lansia faktor untuk mengendalikan tekanan darah tinggi lansia
sehingga tidak timbul hipertensi lagi (kekambuhan).

22 Kebiasaan jajan Urgensi dari pemilihan prioritas masalah ini adalah bahayanya
sembarangan pada anak- jajan sembarangan buat anak-anak. Penyebaran kuman penyakit
anak SD melalui makanan yang tidak higienis akan menyebabkan
masalah kesehatan seperti diare, karies gigi, dan masalah
saluran pencernaan. Tidak adanya kantin di sekolah
meningkatkan risiko tingginya masalah kesehatan.

23 Belum adanya pendataan Pendataan UMKM adalah arsip khusus demi memudahkan
UMKM di Desa perangkat desa. Arsip ini dapat digunakan ketika desa
Pegongsoran mendapatkan bantuan rencana pembangunan dari pemerintah
dalam bidang wirausaha kecil menengah. Tidak hanya
pendataan, pemetaan UMKM juga belum dilakukan.

24 Belum adanya Desa Pegongsoran dikelilingi oleh hutan pohon jati dan
pengedukasian mengenai perkebunan jagung. Keadaan hutan ini di beberapa bagian
preservasi hutan terlihat kurang terawat dan menurut penuturan perangkat desa,
sering terjadi eksploitasi dan pencurian pada hutan tersebut.

13
III. Rencana Program KKN
Berdasarkan pada prioritas pemilihan permasalahan di atas, maka rencana
program KKN Undip yang akan dilaksanakan mengacu pada permasalahan yang
telah dipilih dan dituliskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Rekapitulasi Rencana Program KKN UNDIP


Desa : Pegongsoran
Kecamataan : Pemalang
Kabupaten : Pemalang

No Kegiatan Jam Mahasiswa


. Kerja
A B C D E F G H I J K
A. Program Multidisiplin
1. UMKM: pendataan dan pemetaan
a. Pendataan UMKM V
b. Pemetaan UMKM V
c. Observasi dan V
wawancara pegawai
dan pemilik UMKM
d. d. Penjelasan V
mengenai HAKI (Hak
Atas Kekayaan
Intelektual)
e. e. Penjelasan V
hukum perusahaan
f. f. Sosialisasi V
tentang pendaftaran
logo/merk usaha
g. g. Penyuluhan V
manajemen
kewirausahaan
h. h. Sosialisasi V
mengenai keselamatan

14
kerja
i. i. Sosialisasi V
kepada para pekerja
tentang hak dan
kewajiban
j. j. Pendampingan V
pemanfaatan limbah
sisa usaha
k. k. Pelatihan V
penggunaan media
sosial sebagai sarana
promosi produk
2. BUMDES: Desa Wisata Kali Waluh
a. Struktur organisasi V
BUMDES
b. Pembuatan logo usaha V
sebagai sarana
branding dan promosi
Desa Pegongsoran
sebagai desa wisata
c. Sosialisasi untuk V
peraturan fungsi
BUMDES
d. Pembekalan TUPOKSI V
untuk perangkat
BUMDES
e. Pembuatan Video V
Teaser untuk sarana
promosi desa wisata
f. Pembuatan peta potensi V
BUMDES(Peta komik,
peta obyek wisata, peta

15
orientasi/akses, google
Earth dan peta
infrastruktur)
g. Sosialisasi pentingnya V
Ketersediaan Tenaga
Kesehatan di Area
Wisata
h. Sosialisasi video teaser V
mengenai profil Desa
Pegongsoran
i. Sosialisasi tentang V
jajanan sehat di Desa
Wisata
j. Penyuluhan tentang V
kebersihan di
lingkungan area wisata
k. Sosialisasi tentang V
keamanan di Rest Area
B. Program Monodisiplin
1. Fun learning V
Menumbuhkan Semangat
Jiwa Nasionalisme
2. Pengenalan Kesenian V
Tradisional Nusantara

3. Pemanfaatan ikan hias V


cupang sebagai pencegah
timbulnya jentik nyamuk
di dalam bak mandi
4. Dampak buruk V
penangkapan ikan
menggunakan portas

16
5. Pelatihan Microsoft office V
di Desa Pegongsosran
6. Pemaksimalan media V
website sebagai sarana
promosi dan pengenalan
potensi desa
7. Pemanfaatan limbah V
sampah non organik
sebagai hiasan
8. Pengukuran kualitas air V
sungai untuk sumberdaya
ikan berkelanjutan

9. Pendampingan Balita Gizi V


Kurang dan Gizi Buruk
10. Gizi seimbang anak V
sekolah
11. “Gegem” V
(Gerakan Gemar
Membaca)
12. Penyuluhan preservasi V
dan konservasi buku sejak
dini
13. Usulan desain Fasilitas V
Objek Wisata Alam Bukit
Teletubbies
14. Usulan desain Fasilitas V
Kandang Kerbau Komunal

15. Pojok Bermain Posyandu V


16. “Degan” V
Demam Berdarah Dengue,
Gejala dan Tanda
17. Menanamkan semangat V

17
Anti Korupsi dengan
Menggunakan Media
Kantin Kejujuran
18. Sosialisasi pentingnya V
pemahaman nilai-nilai
pancasila guna menangkal
paham radikalisme

19. Penyuluhan pentingnya V


penggunaan APD (Alat
Pelindung Diri) saat
bekerja
20. Pengenalan website jual V
beli online
21. Lansia Peduli Hipertensi V
22. Gigiku Sehat V

Keterangan :

Nama Mahasiswa NIM Jurusan Fakultas


A Abdi 13030113140041 Ilmu Sejarah FIB
B Ardyana Rahma 26010213190062 Aquaculture FPIK
Hephzibah
C Arief Ramadhani 24010313140077 Teknik FSM
Wisaksono Informatika
D Ayu Munafi’ah 26010113140053 Manajemen FPIK
Sumberdaya
Perairan
E Clara Rashinta Dewi 22030113120058 Ilmu Gizi FK
F Dhini Lestari 13040113140117 Ilmu FIB
Perpustakaan
G Ikhwanul Ikhsan 21020113120001 Teknik FT
Arsitektur
H Luluk Safura Priyandina 25010113130273 Kesehatan FKM

18
Masyarakat
I Nadira Esta Oetama 11010113130586 Ilmu Hukum FH

J Rian Simon Samosir 21070113130075 Teknik Industri FT


K Whawha Ayuningsih 22020113120030 Ilmu FK
Keperawatan

19
IV. Rekapitulasi Program KKN Monodisiplin
Berdasarkan pada prioritas pemilihan permasalahan di atas, maka rencana
program KKN Undip yang akan dilaksanakan mengacu pada permasalahan yang
telah dipilih dan dituliskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Rekapitulasi Rencana Program KKN Monodisiplin

No. Nama Program Bahan Sasaran Sumber


Dana
1. Fun-learning - Poster Pahlawan Murid Kelas IV Swadaya
- Laptop
Menumbuhkan SD mahasiswa
- Proyektor
Semangat Jiwa Pegongsoran 03
Nasionalisme
2. Pengenalan - Video (berisi Murid Kelas IV Swadaya
Kesenian mengenai tutorial SD mahasiswa
Tradisional Tari Saman) Pegongsoran 03
- Proyektor
Nusantara
- Speaker
- Laptop
- Handphone

3. Pemanfaatan ikan - Proyektor Masyarakat Swadaya


- Laptop
hias cupang Desa Mahasiswa
- Ikan cupang
sebagai pencegah - Plastik Pegongsoran
timbulnya jentik
nyamuk di dalam
bak mandi
4. Pemasyarakatan - Proyektor Masyarakat Swadaya
- Laptop
program dampak Desa Mahasiswa
- Alat tulis
buruk Pegongsoran
penangkapan ikan
menggunakan

20
potasium sianida

5. Pelatihan - Laptop Perangkat Desa Swadaya


- Proyektor
Microsoft office di Mahasiswa
- Modul
Desa Pegongsosran
6. Pemaksimalan - Laptop Perangkat Desa Swadaya
media website Pegongsoran Mahasiswa
sebagai sarana
promosi dan
pengenalan potensi
desa
7. Pemanfaatan - Sampah non Murid Kelas III Swadaya
limbah sampah organik SD Mahasiswa
- Gunting
non organik Pegongsoran 03
- Lem
sebagai hiasan - Kertas dengan jumlah
- Tali rafia
29 anak
8. Pengukuran - Termometer Masyarakat Swadaya
- Kertas pH
kualitas air sungai Desa Mahasiswa
- Secchidisk
untuk sumberdaya Pegongsoran
modifikasi
ikan berkelanjutan - Alat tulis
- Laptop
- Proyektor
9. Pendampingan - Timbangan digital - Balita gizi Swadaya
- Microtoise
Balita Gizi Kurang kurang dan mahasiswa
- Booklet
dan Gizi Buruk gizi buruk
- Orang tua
dari balita
yang
mengalami
gizi kurang
dan gizi
buruk

21
10. Gizi Sehat Ceria - Timbangan digital Murid Kelas V Swadaya
- Microtoise
SD mahasiswa
- Leaflet
Pegongsoran 01
dan 03
11. “Gegem” - Laptop Murid Kelas V Swadaya
(Gerakan Gemar - Proyektor
SD Mahasiswa
- Stiker
Membaca)
- Pamflet Pegongsoran 03
12. Penyuluhan - Laptop Murid Kelas IV Swadaya
- Proyektor
preservasi dan SD Mahasiswa
- Stiker
konservasi buku - Pamflet Pegongsoran 03
sejak dini
13. Usulan desain - Laptop (Software Masyarakat Swadaya
Fasilitas Objek SketchUp dan Desa Mahasiswa
Wisata Alam Bukit Corel Draw) Pegongsoran
- Proyektor
Teletubbies
14. Usulan desain - Laptop (Software Masyarakat Swadaya
Fasilitas Kandang SketchUp dan yang berprofesi Mahasiswa
Kerbau Komunal Corel Draw) sebagai
- Proyektor
peternak kerbau
di Desa
Pegongsoran
15. Pojok Bermain - Keranjang Posyandu balita Swadaya
- Mainan anak
Posyandu Desa mahasiswa
Pegongsoran
16. “Degan” - Laptop Masyarakat Swadaya
Demam Berdarah - Proyektor
Desa mahasiswa
- Presentasi materi
Dengue, Gejala
- Penlight Pegongsoran
dan Tanda - Alat sedot jentik
(terbuat dari toples,
selang, kasa dan
paralon)

22
- Stiker (dengan
keterangan kontak
pribadi yang dapat
dihubungi bila
ditemukan gejala
DBD)
17. Menanamkan - Materi sosialisasi Murid SD Swadaya
- Pamflet
semangat Anti Pegongsoran 01 Mahasiswa
- Stiker
Korupsi dengan
Menggunakan
Media Kantin
Kejujuran
18. Penanaman nilai – - Proyektor Murid SD Swadaya
- Laptop
nilai Pancasila Pegongsoran 01 Mahasiswa
- Materi cinta tanah
dalam rangka
air
menangkal paham - Video
radikalisme

19. Penyuluhan - Laptop Masyarakat Swadaya


- APD (sarung
pentingnya Desa Mahasiswa
tangan dan masker)
penggunaan APD Pegongosoran
- Poster APD
(Alat Pelindung yang bekerja di
Diri) saat bekerja sektor Industri
20. Pengenalan - Laptop Pemilik UKM Swadaya
- Internet
website jual beli Desa Mahasiswa
online Pegongsoran

21. Lansia Peduli - Laptop Lansia Swadaya


- Leaflet
Hipertensi Masyarakat Mahasiswa
- Speaker
- Proyektor Desa
- Spigmanometer
Pegongsoran

23
- Stetoskop

22. Gigiku Sehat - Laptop Murid Kelas I Swadaya


- Penlight
SD Mahasiswa
- Leaflet
- Proyektor Pegongsoran 01
& 03 dengan
jumlah 42 anak

24
V. Penutup
Demikian program KKN di Desa Pegongsoran ini dirancang. Segala macam rencana
akan dibicarakan lebih lanjut, serta telah disesuaikan dengan keadaan dan kondisi
masyarakat setempat, sehingga diharapkan kegiatan ini dapat tepat guna dan
bermanfaat.

25

Вам также может понравиться