Вы находитесь на странице: 1из 4

A.

DEFINISI

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam
kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis
renalis, nefrolitiasis). DALAM istilah kedokteran, batu ginjal disebut Nephrolithiasis atau renal
calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau
calyces dari ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian
mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal,
yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau
kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.

Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam
pasu ginjal atau dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang besar
akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan obstruksi, sehingga terjadi aliran
kembali cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi berulang-ulang.

Apakah penyebabnya? Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak
dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Juga banyak dijumpai di daerah
tertentu. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah
bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu.
Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis
pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang
persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak
mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.

B.Gejala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa
menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus
renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis
ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang
pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah
mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita
mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan
infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih
yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung
lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan
menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

C.DIAGNOSA
Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan
analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan
gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di
daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya
darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali
jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. Pemeriksaan tambahan yang
bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh
darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan
terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan
lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

D.PENGOBATAN

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan
analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan
gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di
daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya
darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali
jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti. Pemeriksaan tambahan yang
bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh
darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan
terjadinya batu. Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan
lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

E.PENCEGAHAN

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan
pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa
menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.

Batu kalsium

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam
air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi
pembentukan batu yang baru.

1. Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).


2. Diet rendah kalsium dan mengonsumsi natrium selulosa fosfat.

Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air
kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong
terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengonsumsi makanan yang kaya oksalat
(misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan
makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti
hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker.
Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

Batu asam urat

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut
menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi
pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air
kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa
diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.

Apabila batu terlalu besar untuk dikeluarkan secara alamiah, operasi dapat dikerjakan. Apabila
batu berada di ureter, sistoskopi dapat digunakan melalui uretra dan batu dimanipulasi dengan
kateter. Pengeluaran batu dari daerah lainnya (pada calix dan pelvis) memerlukan operasi dari
samping atau perut bagian bawah. Prosedur yang disebut percutaneus ultrasonic lithotripsy dan
extracorporeal shock wave lithotripsy akan memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil-kecil,
sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah atau dengan pengisapan.

Untuk pencegahan batu ginjal, sebaiknya sering minum air rebusan tumbuhan Desmodium
stryracifolium, atau dianjurkan mengurangi makan kalsium, diberi obat untuk mencegah
pembentukan batu asam urat, dan vitamin C yang memberi keasaman kepada urine. Apabila
kelenjar paratiroid juga termasuk penyebabnya, dokter akan merekomendasi tindakan
paratiroidektomi (kelenjar paratiroid diangkat).

Prognosisnya: batu ginjal sering menimbulkan gejala rasa sakit yang hebat, tapi biasanya setelah
dikeluarkan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Memang sering terjadi kambuh lagi,
terutama bila tidak didapatkan penyebabnya dan diobati.

Komplikasinya:
1. Timbul kembali batu ginjal.
2. Infeksi saluran urine.
3. Penyumbatan pada ureter.
4. Kerusakan sebagian jaringan ginjal.
5. Menurunnya atau hilangnya fungsi ginjal yang terkena.
F.Gambar batu Ginjal

Вам также может понравиться