Вы находитесь на странице: 1из 15

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cairan dan elektrolit sangat penting mempertahankan keseimbangan atau

homeostosis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat

memengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air

yang mengandung partikel-partikel bahan organik dan anorganik yang vital untuk

hidup. Elektrolit tubuh mengandung komponen-komponen kimiawi .

Elektrolit tubuh ada yang bermuatan positif (kation) dan bermuatan negatif

(anion). Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh, termasuk fungsi

neuromuskular dan keseimbangan asam basa. Pada fungsi neuromuskular,

elektrolit memegang peranan penting terkait dengan transmisi impuls saraf .

Sebagian besar tubuh manusia terdiri atas cairan. Cairan tubuh ini sangat

penting perannya dalam menjaga keseimbangan (hemodinamik) proses

kehidupan. Peranan tersebut dikarenakan air memiliki karakteristik fisiologis .

Dalam tubuh, fungsi sel bergantung pada keseimbangan cairan dan elektrolit.

Keseimbangan ini diurus oleh banyak mekanisme fisiologik yang terdapat dalam

tubuh sendiri. Pada bayi dan anak sering terjadi gangguan keseimbangan tersebut

yang biasanya disertai perubahan Ph cairan tubuh .

Cairan merupakan komposisi terbesar dalam tubuh manusia. Cairan berperan

dalam menjaga proses metabolisme dalam tubuh. Untuk menjaga kelangsungan

proses tersebut adalah keseimbangan cairan. Cairan dalam tubuh manusia

normalnya adalah seimbang antara asupan (input) dan haluaran (output). Jumlah

1
asupan cairan harus sama dengan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh.

Perubahan sedikit pada keseimbangan cairan dan elektrolit tidak akan

memberikan dampak bagi tubuh. Akan tetapi, jika terjadi ketidak seimbangan

antara asupan dan pengeluaran, tentunya akan menimbulkan dampak bagi tubuh

manusia. Pengaturan keseimbangan cairan tubuh, proses difusi melalui membran

sel, dan tekanan osmotik yang dihasilkan oleh elektrolit pada kedua

kompartemen.

Pentingnya cairan bagi tubuh membuat sel-sel tubuh hanya dapat hidup dan

berfungsi jika berada /terendam dalam cairan ekstrasel yang sesuai. Sehingga,

homeostasis cairan harus ekstrasel yang sesuai. Meskipun tubuh mempunyai

respon fisiologis untuk menjaga keseimbangan. Akan tetapi, peningkatan volume

cairan ekstrasel akan meningkatkan volume darah dan tekanan darah serta

sebaliknya. Sehingga, dari hukum tersebut dapat diasumsikan bahwa yang

mengatur tekana darah adalah volume cairan ekstrasel .

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Cairan dan Elektrolit

Keseimbangan cairan adalah keseimbangan cairan akibat kadar cairan yang

tidak normal atau tidak di inginkan .

Keseimbangan elektrolit adalah keseimbangan elektrolit akibat dari serum

yang tidak normal atau tidak diinginkan (misalnya kalsium, kalium, magnesium,

natrium, dan fosfat dalam serum . Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan

yang memiliki yang tetap. Contoh cairan elektrolit yaitu cairan ringer’s, cairan

ringer’s laktat, cairan buffer’s.

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamika karena

metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon terhadap

stressor fisiologi dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling berhubungan

ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam bentuk kelebihan atau

kekurangan .

2.1.1 Fungsi Cairan

Komponen yang paling besar dalam tubuh manusia adalah air yang

mempunyai fungsi yang sangat besar. Fungsi cairan antar lain:

a. Fungsi cairan antar lain: nutrien, partikel kimiawi, partikel darah, energi, dan

lain-lain.

b. Pengatur suhu tubuh 


3
c. Pembentuk struktur tubuh yaitu kekurangan cairan tubuh dapat


menyebabkan kematian sel. Sementar unit dasar fungsional tubuh adalah

sel. Sel-sel inilah yang membentuk struktur tubuh. Dengan demikan,

keberlangsungan proses pembentukan atau perbaikan jaringan tubuh tidak

terlepas dari peranan cairan tubuh. 


d. Memfasilitasi reaksi kimia dalam tubuh, misalnya metabolisme tubuh .


2.1.2 Proporsi Cairan Tubuh

Total jumlah volume cairan tubuh (total body water – TBW). Air merupakan

presentase yang paling besar dari berat badan manusia. Pada bayi yang lahir

cukup bulan kira-kira 80% dari berat badannya adalah air. Sedangkan pada bayi

yang baru lahir cukup bulan kira-kira 70% dari berat badannya merupakan air

(Horne dan Swearingen, 2001). Seiring dengan bertambahnya usia, maka

presentase air tubuh menurun. Pada orang dewasa laki-laki kira-kira 60% dari

berat badannya adalah air, sedangkan wanita dewasa sekitar 50% (Long, 1992).

Kemudian, presentase tersebut menurun lagi pada orang yang lanjut usia.

Presentase air dalam tubuh lansia kira-kira 45% sampai 55% dari berat badannya

Cairan dalam tubuh manusia tidaklah terkumpul di dalam satu tempat saja,

melainkan didistribusikan ke dalam dua ruangan utama yakni cairan intraseluler

dan cairan ekstaseluler. Cairan intarseluler adalah cairan yang terdapat di dalam

sel dengan jumlah sekitar 40% dari berat badan dan merupakan bagian dari

protoplasma. Pada intarseluler ini terjadi proses metabolisme.

4
Cairan ekstraseluler adalah cairan yang terdapat di luar dengan jumlah

sekitar 20% dari berat badan, dan berperan dalam memberi bahan makanan bagi

sel dan mengeluarkan sampah sisa metabolisme. Cairan intraseluler terbagi dua

yaitu cairan interstitial dan cairan intravaskuler. Cairan interstitial adalah cairan

cairan yang terdapat pada celah intra sel disebut dengan jaringan, berjumlah

sekitar 15% dari berat badan. Pada umumnya, cairan interstitial berfungsi sebagai

pelumas agar tidak terjadi gesekan pada saat dua cairan pericardial, dan cairan

peritoneal. Cairan intravaskuler merupakan cairan yang terdapat di dalam

pembuluh darh dan merupakan plasma berjumlah sekitar 5% dari berat badan

2. 1. 3 Keseimbangan Cairan

Keseimbangan cairan di tentukan oleh intake (masukan cairan) dan output

(pengeluaran cairan). Pemasukan cairan berasal dari minuman dan makanan.

Kebutuhan cairan setiap hari antar 1. 800-2. 500 ml/hari. Sekitar 1. 200 ml

berasal dari minuman dan 1. 000 ml dari makanan. Sedangkan pengeluaran cairan

melalaui ginjal dalam bentuk urine 1. 200-1. 500 ml/hari, feses 100 ml, paru-paru

300-500 ml, dan 600-800 ml .

2. 1. 4 Pergerakan Cairan Tubuh

Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui tiga proses yaitu :

a. Difusi

Difusi adalah pengaliran larutan dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke daerah

yang konsentranya lebih rendah dan hasil akhir dari proses difusi adalah

konsentrasi di kedua kompartemen menjadi sama. 


5
b. Osmosis


Osmosis adalah gerakan air melewati membran semipariabel dari area dengan

konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi

c. Filtrasi


Tekanan filtrasi merupakan cara lain dimana air dan partikrl-partikel bergerak

melewati membrane. Gerakan ini terjadi akibat bobot atau tekanan cairan lebih

besar pada satu sisi membrane dibandingkan dengan sisi lain. 


d. Transfor aktif


Pada trasfor aktif, zat-zat dapat bergerak melewati membrane sel dari larutan

yang konsentrasinya rendah kekonsentrasinya yang tinggi dengan memakai

energi. Ini berguna untuk keseimbangan elektrolit. 


2.1.5 Pengaturan Keseimbangan Cairan

Adapun pengaturan keseimbangan cairan sebagai berikut :

1. Rasa dahaga

Mekanisme rasa dahaga :


• Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan rennin, yang pada akhirnya

menimbulkan produksi angiotensin II yang dapat merangsang hipotalamus

untuk melepaskan substrat neural yang bertanggung jawab terhadap sensasi

haus.

• Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan tekanan osmotik dan

mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan sensasi rasa dahaga.

6
2. Anti diuretik hormon (ADII)
ADH dibentuk di hipotalamus dan di simpan

dalam neurohifofisis dari hifofisis posterior. Stimuli utama untuk sekresi ADH

adalah peningkatan osmolaritas dan penurunan cairan eksternal. Hormon ini

meningkatkan reabsorpsi air pada duktus koligentis, dengan demikian dapat

menghemat air. 


3. Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang bekerja pada tubulus ginjal

untuk meningkatkan absorpsi natrium. Pelepasan aldesteron dirangsang oleh

perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan sistem angiostensin rennin serta

sangat efektif dalam mengendaliakn hiperkalimia. 


4. Prostaglandin
Prostaglandin adalah asam lemak alami yang terdapat yang

terdapat dalam banyak jaringan dan berfungsi dalam merespon radang,

pengendalian tekanan darah, kontraksi usus, dan mobilitas gastrointestinal. 


5. Glukokortikoid
Meningkatkan resorpsi natrium dan air, sehingga volume

darah naik dan terjadi retensi urin natrium. Perubahan kadar glukokortikoid

menyebabkan perubahan pada keseimbangan volume darah .


2. 1. 6 Cara Pengeluaran Cairan

Pengeluaran cairan terjadi melalui organ-organ seperti :

a. Ginjal

Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang menerima 170

liter darah untuk disaring setiap hari.

Produksi urin untuk semua usia 1 ml/kg/jam


Pada orang dewasa produksi urin sekitar 1, 5 liter/hari

7
Jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan

aldesteron.


b. Kulit 


Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis yang


merangsang aktivitas kelenjar keringat. 


Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari aktivitas 
otot,

temperature lingkungan yang meningkat, dan demam. 


  Disebut jga isensible water loss (IWL) sekitar 15-20 ml/24jam.


c. Paru-paru


Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari

Meningkatkan cairan yang hilang sebagai respon terhadap


perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat pergerakan 
atau

demam.

d. Gastrointestinal 


Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal setiap

hari sekitar 100-200 ml 


Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15 cc/kg, BB/24

jam, dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat

celcius .

8
2.2 Definisi Elektrolit

Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel

yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan

ion bermuatan negatif disebut anion. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

elektronetralitas.

Sebagian besar proses metabolisme memerlukan dan dipengaruhi oleh

elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak

gangguan.

Pemeliharaan homeostasis cairan tubuh adalah penting bagi kelangsungan

hidup semua organisme. Pemeliharaan tekanan osmotik dan distribusi beberapa

kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi utama empat elektrolit mayor,

+ + - -
yaitu natrium (Na ), kalium (K ), klorida (Cl ), dan bikarbonat (HCO3 ).

Pemeriksaan keempat elektrolit mayor tersebut dalam klinis dikenal sebagai ”profil

elektrolit”..

9
2.3 Fisiologi Natrium, Kalium Dan Klorida

2.3.1. Fisiologi Natrium

Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel, jumlahnya bisa

mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10- 14

mEq/L) berada dalam cairan intrasel. Lebih dari 90% tekanan osmotik di cairan

ekstrasel ditentukan oleh garam yang mengandung natrium, khususnya dalam bentuk

natrium klorida (NaCl) dan natrium bikarbonat (NaHCO3) sehingga perubahan

tekanan osmotik pada cairan ekstrasel menggambarkan perubahan konsentrasi

natrium.

Perbedaan kadar natrium intravaskuler dan interstitial disebabkan oleh

keseimbangan Gibbs- Donnan, sedangkan perbedaan kadar natrium dalam cairan

ekstrasel dan intrasel disebabkan oleh adanya transpor aktif dari natrium keluar sel

+ +
yang bertukar dengan masuknya kalium ke dalam sel (pompa Na K )

Jumlah natrium dalam tubuh merupakan gambaran keseimbangan antara natrium

yang masuk dan natrium yang dikeluarkan. Pemasukan natrium yang berasal dari

diet melalui epitel mukosa saluran cerna dengan proses difusi dan pengeluarannya

melalui ginjal atau saluran cerna atau keringat di kulit. Pemasukan dan pengeluaran

natrium perhari mencapai 48-144 mEq.

10
Jumlah natrium yang keluar dari traktus gastrointestinal dan kulit kurang dari 10%.

Cairan yang berisi konsentrasi natrium yang berada pada saluran cerna bagian atas

hampir mendekati cairan ekstrasel, namun natrium direabsorpsi sebagai cairan pada

saluran cerna bagian bawah, oleh karena itu konsentrasi natrium pada feses hanya

mencapai 40 mEq/L.

Keringat adalah cairan hipotonik yang berisi natrium dan klorida. Kandungan

natrium pada cairan keringat orang normal rerata 50 mEq/L. Jumlah pengeluaran

keringat akan meningkat sebanding dengan lamanya periode terpapar pada

lingkungan yang panas, latihan fisik dan demam.

Ekskresi natrium terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan eksresi ini dilakukan

untuk mempertahankan homeostasis natrium, yang sangat diperlukan untuk

mempertahankan volume cairan tubuh. Natrium difiltrasi bebas di glomerulus,

direabsorpsi secara aktif 60-65% di tubulus proksimal bersama dengan H2O dan

klorida yang direabsorpsi secara pasif, sisanya direabsorpsi di lengkung henle (25-

30%), tubulus distal (5%) dan duktus koligentes (4%). Sekresi natrium di urine <1%.

Aldosteron menstimulasi tubulus distal untuk mereabsorpsi natrium bersama air

secara pasif dan mensekresi kalium pada sistem renin-angiotensin-aldosteron untuk

mempertahankan elektroneutralitas.

11
Nilai Rujukan Natrium

Nilai rujukan kadar natrium pada:


- serum bayi : 134-150 mmol/L


- serum anak dan dewasa : 135-145 mmol/L


- urine anak dan dewasa : 40-220 mmol/24 jam

- cairan serebrospinal : 136-150 mmol/L


- feses : kurang dari 10 mmol/hari

2.3.2. Fisiologi Kalium

Sekitar 98% jumlah kalium dalam tubuh berada di dalam cairan intrasel.

Konsentrasi kalium intrasel sekitar 145 mEq/L dan konsentrasi kalium ekstrasel 4-5

mEq/L (sekitar 2%). Jumlah konsentrasi kalium pada orang dewasa berkisar 50-60

per kilogram berat badan (3000-4000 mEq). Jumlah kalium ini dipengaruhi oleh

umur dan jenis kelamin. Jumlah kalium pada wanita 25% lebih kecil dibanding pada

laki-laki dan jumlah kalium pada orang dewasa lebih kecil 20% dibandingkan pada

anak-anak.

Perbedaan kadar kalium di dalam plasma dan cairan interstisial dipengaruhi oleh

keseimbangan Gibbs-Donnan, sedangkan perbedaan kalium cairan intrasel dengan

cairan interstisial adalah akibat adanya transpor aktif (transpor aktif kalium ke dalam

sel bertukar dengan natrium).

12
Jumlah kalium dalam tubuh merupakan cermin keseimbangan kalium yang masuk

dan keluar. Pemasukan kalium melalui saluran cerna tergantung dari jumlah dan

jenis makanan. Orang dewasa pada keadaan normal mengkonsumsi 60-100 mEq

kalium perhari (hampir sama dengan konsumsi natrium). Kalium difiltrasi di

glomerulus, sebagian besar (70- 80%) direabsorpsi secara aktif maupun pasif di

tubulus proksimal dan direabsorpsi bersama dengan natrium dan klorida di lengkung

henle. Kalium dikeluarkan dari tubuh melalui traktus gastrointestinal kurang dari

5%, kulit dan urine mencapai 90%.

Nilai Rujukan Kalium

Nilai rujukan kalium serum pada :

- serum bayi : 3,6-5,8 mmol/L

-serum anak : 3,5-5,5 mmol/L

-serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L

-urine anak : 17-57 mmol/24 jam

-urine dewasa : 40-80 mmol/24 jam

-cairan lambung : 10 mmol/L

2.3.3. Fisiologi Klorida

Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel. Pemeriksaan

konsentrasi klorida dalam plasma berguna sebagai diagnosis banding pada gangguan

keseimbangan asam-basa, dan menghitung anion gap. Jumlah klorida pada orang

dewasa normal sekitar 30 mEq per kilogram berat badan. Sekitar 88% klorida berada

dalam cairan ekstraseluler dan 12% dalam cairan intrasel. Konsentrasi klorida pada

13
bayi lebih tinggi dibandingkan pada anak-anak dan dewasa. Keseimbangan Gibbs-

Donnan mengakibatkan kadar klorida dalam cairan interstisial lebih tinggi dibanding

dalam plasma. Klorida dapat menembus membran sel secara pasif. Perbedaan kadar

klorida antara cairan interstisial dan cairan intrasel disebabkan oleh perbedaan

potensial di permukaan luar dan dalam membran sel.

Jumlah klorida dalam tubuh ditentukan oleh keseimbangan antara klorida yang

masuk dan yang keluar. Klorida yang masuk tergantung dari jumlah dan jenis

makanan. Kandungan klorida dalam makanan sama dengan natrium. Orang dewasa

pada keadaan normal rerata mengkonsumsi 50-200 mEq klorida per hari, dan

ekskresi klorida bersama feses sekitar 1-2 mEq perhari. Drainase lambung atau usus

pada diare menyebabkan ekskresi klorida mencapai 100 mEq perhari. Kadar klorida

dalam keringat bervariasi, rerata 40 mEq/L. Bila pengeluaran keringat berlebihan,

kehilangan klorida dapat mencapai 200 mEq per hari. Ekskresi utama klorida adalah

melalui ginjal.

Nilai Rujukan Klorida


-serum bayi baru lahir : 94-112 mmol/L
-serum anak : 98 -105 mmol/L
-serum dewasa : 95 -105 mmol/L
-keringat anak : <50 mmol/L
-keringat dewasa :<60 mmol/L
-urine : 110-250 mmol/ 24 jam
- feses : 2 mmol/ 24 jam

14
2.3.4 Calsium (Ca2+)

Kalsium merupakan ion yang paling banyak dalam tubuh, berguna untuk
integritas kulit dan struktur sel, konduksi jantung, pembekuan darah, serta
pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dalam cairan ekstrasel diatur oleh
kelenjar paratiroid dan tiroid. Hormon paratiroid mengabsorpsi kalisum
melalui gastrointestinal, sekresi melalui ginjal. Hormon thirocalcitonin
menghambat penyerapan Ca+ tulang. Kalsuim diperoleh dari absorpsi usus
dan resorpsi tulang dan di keluaran melalui ginjal, sedikit melalui
keringaserta di simpan dalam tulang. Jumlah normal kalsium 8,5 – 10,5
mg/dl.

2.3.5 Magnesium (Mg2+)

Merupakan kation terbanyak kedua pada cairan intrasel. Sangat penting


untuk aktivitas enzim, neurochemia, dan muscular
excibility. Sumber magnesium didapat dari makanan seperti sayuran hijau,
daging dan ikan. Nilai normalnya sekita 1,5-2,5 mEq/lt.

2.3.6. Bikarbonat (HCO3-)

HCO3 adalah buffer kimia utama dalam tubuh dan terdapat pada cairan
ekstrasel dan intrasel dengan fungsi utama adalah regulasi keseimbangan
asam basa. Biknat diatur oleh ginjal.

2.3.7. Fosfat

Merupakan anion buffer dalam cairan intrasel dan ekstrasel. Berfungsi


untuk meningkatkan kegiatan neuromuskular, metabolisme karbohidrat,
pengaturan asam basa. Pengaturan oleh hormon paratiroid.

15

Вам также может понравиться

  • Kata Pengantar + Dapus Trikomoniasis
    Kata Pengantar + Dapus Trikomoniasis
    Документ2 страницы
    Kata Pengantar + Dapus Trikomoniasis
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Gonore Ok
    Gonore Ok
    Документ18 страниц
    Gonore Ok
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Radiologi OK
    Radiologi OK
    Документ30 страниц
    Radiologi OK
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Insidensi Hipertensi Meningkat Seiring Dengan Pertambahan Usia
    Insidensi Hipertensi Meningkat Seiring Dengan Pertambahan Usia
    Документ2 страницы
    Insidensi Hipertensi Meningkat Seiring Dengan Pertambahan Usia
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Aipki Reg Iii
    Aipki Reg Iii
    Документ69 страниц
    Aipki Reg Iii
    suchymanda
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ6 страниц
    Bab Iii
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ32 страницы
    Bab 2
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Template Soal UKDI
    Template Soal UKDI
    Документ10 страниц
    Template Soal UKDI
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Aipki Reg Iii
    Aipki Reg Iii
    Документ69 страниц
    Aipki Reg Iii
    suchymanda
    Оценок пока нет
  • Soal Sso 2012
    Soal Sso 2012
    Документ6 страниц
    Soal Sso 2012
    albernande1993
    100% (1)
  • Hiperthyroid
    Hiperthyroid
    Документ9 страниц
    Hiperthyroid
    ssshshsbsb
    Оценок пока нет
  • Radiologi
    Radiologi
    Документ28 страниц
    Radiologi
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Kesling Bro
    Kesling Bro
    Документ33 страницы
    Kesling Bro
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Revisi Bab 1-5
    Revisi Bab 1-5
    Документ68 страниц
    Revisi Bab 1-5
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Masalah Defisiensi Hormonal
    Masalah Defisiensi Hormonal
    Документ5 страниц
    Masalah Defisiensi Hormonal
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Hubungan Antara Derajat Klinis Dengan Jumlah
    Hubungan Antara Derajat Klinis Dengan Jumlah
    Документ4 страницы
    Hubungan Antara Derajat Klinis Dengan Jumlah
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Tata Naskah
    Tata Naskah
    Документ45 страниц
    Tata Naskah
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Hubungan Antara Derajat Klinis
    Hubungan Antara Derajat Klinis
    Документ7 страниц
    Hubungan Antara Derajat Klinis
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar & Daftar Isi
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Документ4 страницы
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Kata Pengantar & Daftar Isi
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Документ4 страницы
    Kata Pengantar & Daftar Isi
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • OPTIMALISASI PERAWATAN JERAWAT PADA WANITA DEWASA
    OPTIMALISASI PERAWATAN JERAWAT PADA WANITA DEWASA
    Документ17 страниц
    OPTIMALISASI PERAWATAN JERAWAT PADA WANITA DEWASA
    Ismi Hanifah
    Оценок пока нет
  • OPTIMASI STRUKTUR
    OPTIMASI STRUKTUR
    Документ6 страниц
    OPTIMASI STRUKTUR
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Surat Perpanjang Asrama
    Surat Perpanjang Asrama
    Документ1 страница
    Surat Perpanjang Asrama
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Paper
    Paper
    Документ1 страница
    Paper
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • File Skripsi
    File Skripsi
    Документ71 страница
    File Skripsi
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • TB Peritoneum
    TB Peritoneum
    Документ25 страниц
    TB Peritoneum
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Corpus Alienum Pada Bronkus
    Corpus Alienum Pada Bronkus
    Документ9 страниц
    Corpus Alienum Pada Bronkus
    Ismi Hanifah
    Оценок пока нет
  • File Skripsi
    File Skripsi
    Документ85 страниц
    File Skripsi
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Refrt Obgyn
    Bab 1 Refrt Obgyn
    Документ2 страницы
    Bab 1 Refrt Obgyn
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет
  • Kuesioner Hiv
    Kuesioner Hiv
    Документ8 страниц
    Kuesioner Hiv
    Muhammad Amrie
    Оценок пока нет